PENGEMBANGAN HUNIAN SEBAGAI AKOMODASI WISATA DI DESA PANGSAN,BADUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REDESAIN SMA NEGERI 1 SERIRIT

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

BAB III METODE PERANCANGAN

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN GREEN HOTEL DI DESA PEMUTERAN KABUPATEN BULELENG

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

Scanned by CamScanner

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

WISATA DESA TENUN RANGRANG DI NUSA PENIDA

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

Kantor Produksi Iklan di Badung

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

TEMPAT PENITIPAN DAN PERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH DI DENPASAR

SEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) ALUR DESAIN HOSTEL DI TANAH LOT TABANAN MADE NURJAYA PERMANA NIM

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

GALERI KAIN TENUN ENDEK DI KOTA DENPASAR

KATA PENGANTAR. Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan Penguji II.

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

PET CARE CENTER DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x

GEDUNG PENJUALAN SARANA PENDIDIKAN DI DENPASAR

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

KATA PENGANTAR Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Flores Bajawa Di Kabupaten Ngada, Flores.

TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK KHUSUS PERMAINAN TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

Sekolah Fotografi di Denpasar

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BEACH MALL DI GIANYAR

ABSTRAK. Keywords: wedding, wedding house, romantic

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

TEMPAT PENITIPAN ANAK USIA DINI DI DENPASAR

kita bisa mengetahui dan memperoleh informasi mengenai destinasi pariwisata yang ada dan baru ada di Bali. Mengenai banyaknya jumlah biro perjalanan

Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir 2015 Penataan Pantai Purnama Gianyar 1

REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GI

I KOMANG YOGI PURWANTA

GEDUNG PERTUNJUKAN TEATER MODERN DI DENPASAR

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

RELOKASI PASAR SENI GUWANG DI KABUPATEN GIANYAR

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

CHINESE GARDEN RESTAURANT AND FAMILY KARAOKE DI GIANYAR

MOTOCROSS DI TABANAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

ABSTRACT ABSTRAK. Print-Center Ramah Lingkungan di Kelurahan Jimbaran Kabupaten Badung i

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

KATA PENGANTAR Restoran dan Bar Klub Motor Klasik di Badung

PP-IPTEK Kota Singaraja KATA PENGANTAR

AGROWISATA KOPI LUWAK DI PETANG, BADUNG

PENATAAN DESA WISATA BONGKASA PERTIWI, KECAMATAN ABIANSEMAL - BADUNG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

CITY HOTEL DI DENPASAR

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI EAT) HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar

Transkripsi:

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNUK UNIVERSITAS UDAYANA PENGEMBANGAN HUNIAN SEBAGAI AKOMODASI WISATA DI DESA PANGSAN,BADUNG MAHASISWA: DEWA PUTU GEDE ANGGA DARMAWAN NIM: 1104205087 JURUSAN ARSITEKTUR REGULER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA SEMESTER GENAP 2014/2015 I

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNUK UNIVERSITAS UDAYANA PENGEMBANGAN HUNIAN SEBAGAI AKOMODASI WISATA DI DESA PANGSAN,BADUNG MAHASISWA: DEWA PUTU GEDE ANGGA DARMAWAN NIM: 1104205087 DOSEN PEMBIMBING 1 : Dr.Ir IDA AYU ARMELI,MSi DOSEN PEMBIMBING 1I : Ir.A.A GDE DJAJA BHARUNA S,MT JURUSAN ARSITEKTUR REGULER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA SEMESTER GE NAP 2014/2015 I

ABSTRAK Dalam mewujudkan pengembangan desa wisata harus di sejalankan dengan penunjang pembangunan akomodasi wisata. Dengan adanya akomodasi wisata dalam pengembangan desa wisata akan memberikan dampak positif bagi kunjungan wisatawan yang akan menikmati Desa Wisata Pangsan. Akomodasi wisata yang dimaksud berupa kelompok-kelompok rumah yang dimiliki warga dengan pemanfaatan lahan-lahan kosong dan rumah yang dihuni oleh pemiliknya, Pengertian Pengembangan Hunian Sebagai Akomodasi Wisata adalah hunian akomodasi wisata untuk penunjang desa wisata. Dengan adanya pengembangan akomodasi dapat berfungsi sebagai hunian sewaan sementara bagi para pengguna objek wisata yang dimiliki oleh desa dengan melakukan pemaanfaatan sumber daya manusia yang ada di dalam pengembangan hunian sebagai akomodasi,ditinjau pemetaan desa Pangsan yang notabene adalah daerah pengembangan desa wisata dalam pembangunannya memperhitungkan alokasi-alokasi lahan agar tidak merusak ekosistem yang menjadi daya tarik wisata. Dalam memanfaatan kekayaan alam desa dapat dipertimbangkan sebagai pemanfaatan sumber daya alam untuk menciptakan Pengembangan Hunian Sebagai Akomodasi Wisata yang terpadu. Agar dari hunian akomodasi wisata dapat mewujudkan pengembangan pada desa yang memiliki potensi dalam daya tarik wisata lingkungan dan budaya. Kata Kunci : Pengembangan,Akomodasi,Desa Wisata, Potensi. II

KATA PENGANTAR Atas asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa, maka laporan seminar yang berjudul :Pengembangan Hunian sebagai Akomodasi Wisata di Desa Pangsan,Badung ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Penyusunan laporan ini adalah untuk menciptakan akomodasi perumahan dengan kenyamanan lingkungan alam dan kaitannya dekat dengan objek wisata. Pengadaan bangunan ini akan menciptakan pilihan akomodasi dengan karakteristik alam yang tenang dan indah serta memilih lokasi yang sedang berkembang dan diminati. Berkaitan dengan hal tersebut, pada kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, baik secara langung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih ini disampaikan kepada: 1. Bapak Prof.Ir.Ngakan Putu Gede Suardana,MT.,PhD selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana. 2. Bapak Ir. I Made Suarya.,MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Udayana. 3. Bapak DR.Ir. Syamsul Alam Paturusi.,MSP selaku Dosen koordinator mata kuliah Seminar Tugas Akhir. 4. Ibu selaku Dosen Pembimbing I Dr.Ir Ida Ayu Armeli,MSi terima kasih atas bimbingan dan sarannya. 5. Bapak selaku Dosen Pembimbing II Ir.A.A Gde Djaja Bharuna S,MT terima kasih atas bimbingan dan saran-sarannya. 6. Orang Tua yang telah mendukung dan memberi semangat, serta bantuan dalam rangka penyelesaian ini. 7. Teman - teman Arsitektur 2011 yang telah memberi dukungan dan semangat. i

8. Perpustakaan Jurusan Arsitektur, Perpustakaan Werdhapura dan Perpustakaan Daerah yang telah memfasilitasi dalam pencarian materi penunjang. Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu dengan kerendahan hati, diharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan laporan ini dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Denpasar, Mei 2015 Penulis, Dewa Putu Gede Angga Darmawan ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode Penelitian... 4 BAB II KARAKTERISTIK,POTENSI DAN PERMASALAHAN DESA WISATA DI DESA PANGSAN 2.1 Gambaran umum Desa Pangsan... 6 2.1.1 Letak Geografis dan Wilayah Administrasi....7 2.1.2 Kondisi Topografi dan Geologi... 8 2.1.3 Kondisi Iklim.... 9 2.2 Nilai Historis dan existing Desa Pangsan... 9 2.2.1 Nilai Historis Fisik... 9 2.2.2 Nilai Historis Non Fisik....12 2.2.3 Kondisi Fisik Desa Pangsan... 13 2.2.4 Kondisi Non Fisik Desa Pangsan... 18 2.3 Evaluasi terhadap Desa Wisata Pangsan... 20 2.3.1 Evaluasi Teknis... 20 2.3.2 Evaluasi Perilaku... 21 2.4 Potensi yang dapat diangkat dari Desa Pangsan... 21 2.5 Spesifikasi Umum Pengembangan Hunian Sebagai Akomodasi Wisata..... 22 2.5.1 Pengertian.....22 2.5.2 Fungsi.....23 2.5.3 Tujuan.....23 2.5.4 Sasaran.....23 iii

2.5.5 Persyaratan lokasi.....24 2.5.6 Fasilitas.....25 2.5.7 Sistem Pengelolaan.....25 BAB III PEMAHAMAN TERHADAP PENGEMBANGAN HUNIAN SEBAGAI AKOMODASI WISATA 3.1 Tinjauan Pengembangan Hunian Sebagai Akomodasi Desa Wisata... 26 3.1.1 Pengertian Perumahan & Pemukiman... 26 3.1.2 Jenis-jenis akomodasi... 28 3.1.3 Jenis-jenis Hunian... 30 3.1.4 Prasarana Lingkungan pemukiman... 30 3.1.5 Kebijakan Hunian... 31 3.1.6 Tipologi Pemukiman... 31 3.1.7 Fungsi Hunian Sebagai Akomodasi... 34 3.1.8 Pengertian Desa Wisata... 34 3.2 Tinjauan terhadap Fasilitas Sejenis... 36 3.2.1 Green Village... 36 3.2.2 Desa Wisata Batuan.... 37 3.2.3 Yulia Home Stay.... 38 3.2.4 Rita Home Stay.... 40 3.3 Spesifikasi Khusus Pengembangan Hunian Sebagai Akomodasi Desa Wisata... 44 3.3.1 Pengertian... 44 3.3.2 Fungsi.... 44 3.3.3 Tujuan.... 44 3.3.4 Sasaran.... 45 3.3.5 Batasan Proyek... 45 3.3.6 Fasilitas.... 46 3.3.7 Pengelolaan.... 46 BAB IV TEMA,PEMROGRAMAN,PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 4.1 Tema... 47 4.1.1 Pendekatan dan Dasar Pertimbangan Pemilihan Tema... 48 iv

4.1.2 Pemilihan dan Pengertian Tema....50 4.1.3 Perwujudan Tema... 51 4.2 Program Perencanaan dan Perancangan... 51 4.2.1 Program Fungsional... 52 4.2.2 Program Performansi....56 4.2.3 Program Arsitektural... 58 4.3 Program Tapak... 62 4.3.1 Kebutuhan Luasan Tapak... 62 4.3.2 Analisis Pemilihan Tapak... 62 4.3.3 Analisis Tapak... 66 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak... 71 5.1.1 Konsep Zoning Tapak... 71 5.1.2 Konsep Entrance Tapak....72 5.1.3 Konsep Pola Massa..... 73 5.1.4 Konsep Bentuk dan Orientasi Massa... 74 5.1.5 Konsep Sirkulasi pada Tapak....75 5.1.6 Konsep Ruang Luar... 77 5.1.7 Konsep Kenyamanan dan Keamanan... 79 5.1.8 Konsep Prasarana/Utilitas pada Tapak....80 5.2 Konsep Perancangan pada Bangunan... 82 5.1.1 Konsep Zoning Bangunan... 82 5.1.2 Konsep Entrance Bangunan....83 5.1.3 Konsep Tampilan Bangunan... 84 5.1.4 Konsep Struktur Bangunan... 86 5.1.5 Konsep Sirkulasi Bangunan....89 5.1.6 Konsep Ruang Dalam...90 5.1.7 Konsep Prasarana/Utilitas pada Bangunan....91 DAFTAR PUSTAKA v

DAFTAR TABEL Tabel 1 Data Perkembangan Perumahan Kabupaten Badung... 18 Tabel 2 Data Kunjungan Wisatawan Desa Pangsan....18 Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang... 54 Tabel 4.2 Tuntutan dan Persyaratan ruang fasilitas utama... 56 Tabel 4.3 Tuntutan dan Persyaratan ruang fasilitas penunjang... 57 Tabel 4.4 Studi Besaran Ruang....58 Tabel 4.5 Kriteria Tapak....63 Tabel 4.6 Kriteria Pemilihan Tapak....66 Tabel 5.1 Konsep Struktur Bangunan....88 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Pulau Bali... 7 Gambar 2.2 Peta Wilayah Kabupaten Badung... 7 Gambar 2. 3 Peta Wilayah Desa Pangsan... 8 Gambar 2.4 Peta Lokasi Desa Wisata Pangsan... 8 Gambar 2.5 Peta Dasar Desa Pangsan... 10 Gambar 2.6 Peta Dasar Desa Pangsan... 13 Gambar 3.1 Pola Linier... 32 Gambar 3.2 Kondisi Perumahan Green Village... 37 Gambar 3.3Interior dalam Perumahan Green Village... 37 Gambar 3.4 Keadaan Fisik Desa Wisata Batuan... 38 Gambar 3.5 Entrance Home Stay... 39 Gambar 3.6 Ekterior home stay... 40 Gambar 3.7 Interior home stay... 40 Gambar 3.8 Detail arsitektural... 40 Gambar 3.9 Lokasi Rita Home Stay... 41 Gambar 3.10 Kondisi Home Stay dan Akses jalan... 41 Gambar 3.11Dapur Restaurant dan Souvenir Shop... 42 Gambar 3.12 Pura Rambut Sedan dan Taksu... 42 Gambar 3.13 Parkir Pengunjung dan Pengelola... 43 Gambar 3.14Home Stay unit Standar... 43 Gambar 3.15Home Stay Unit Superior... 43 Gambar 3.16 Home Stay unit sweet room... 43 Gambar 3.17 Hiasan Ruang Luar dan Halaman... 44 Gambar 4.1 Proses Kegiatan Penghuni... 53 Gambar 4.2 Proses Kegiatan Tamu... 54 Gambar 4.3Proses Kegiatan Pengelola... 54 Gambar 4.4 Hubungan Ruang Makro... 61 Gambar 4.5 Hubungan Ruang Pada Hunian... 62 Gambar 4.6 Peta Desa Pangsan... 64 Gambar 4.7 Peta Banjar Sekar Murthi... 64 Gambar 4.8 Bentuk dan Ukuran tapak... 67 vii

Gambar 4.9 Lingkungan Tapak... 67 Gambar 4.10 Iklim Pada Tapak... 68 Gambar 4.11 Vegetasi Tapak... 69 Gambar 4.12 Saluran Utilitas Tapak... 69 Gambar 4.13Kebisingan Tapak... 70 Gambar 5.1 zoning pada tapak... 72 Gambar 5.2 Jalur dan Posisi entrance... 73 Gambar 5.3Pola linier pada hunian... 74 Gambar 5.4 Pola radial pada hunian... 74 Gambar 5.5 Penggunaan konsep Tri Angga dalam bentuk massa bangunan... 75 Gambar 5.6 Penggunaan konsep orientasi bentuk massa bangunan... 75 Gambar 5.7 Sirkulasi pada area hunian... 76 Gambar 5.8 Penggunaan konsep pola sirkulasi pada tapak... 77 Gambar 5.9 Pedestrian pada sirkulasi... 77 Gambar 5.10 Konsep Parkir... 78 Gambar 5.11Pohon peneduh dan Tanaman hias... 79 Gambar 5.12 Lansekap hunian dan pos jaga pada tapak... 80 Gambar 5.13 Jalur Utilitas Pada Tapak... 81 Gambar 5.14 Zoning pada bangunan... 82 Gambar 5.15 Zoning pada bangunan... 82 Gambar 5.16 Entrane alternative 1... 83 Gambar 5.17 Entrane alternative 2... 84 Gambar 5.18 Tampilan bangunan alternative 1... 85 Gambar 5.19 Tampilan bangunan alternative 2... 86 Gambar 5.20 Pondasi batu kali menerus... 88 Gambar 5.21 Pasangan bata merah dan bata ringan... 88 Gambar 5.22 struktur atap ekpose... 88 Gambar 5.23 Sirkulasi dalam hunian... 89 Gambar 5.24 interior hunian akomodasi... 90 Gambar 5.25 interior hunian akomodasi... 90 Gambar 5.26 Skema jaringan listrik pada bangunan... 91 Gambar 5.27 Skema jaringan air bersih pada bangunan... 91 viii

Gambar 5. 28 Skema saluran pembuangan... 92 Gambar 5. 29 Skema pembuangan sampah... 92 ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Bali termasuk terletak di garis khatulistiwa, memiliki sumber daya alam yang berlimpah seperti sinar matahari sepanjang tahun, udara dan angin yang akrab dalam kehidupan manusia berhembus sepanjang tahun, suhu yang nyaman, air tanah maupun air permukaan yang berlimpah. Pulau Bali menjanjikan keunikan dan kekhasan di setiap wilayahnya, baik dari jenis objek wisatanya, ciri khas wisata kulinernya, dan berbagai keunikan yang dimiliki masing-masing kabupaten. Salah satu kabupaten di Pulau Bali yang banyak diminati adalah Kabupaten Badung. Daerah yang memiliki objek wisata dengan pemandangan alam yang menarik. Objek wisata yang mencakup di kabupaten Badung mencakup pantai Kuta, Nusa Dua, Uluwatu,Canggu,Taman Ayun,Baha,Air Terjun di Petang,Objek wisata Pangsan yang banyak menjadi kunjungan wisatawan. Kawasan di daerah Badung-Bali memiliki karakteristik alam yang indah, hamparan sawah dengan pola yang menarik, wisata air panas, air terjun, pantai serta agrowisatanya yang dapat dijadikan alternatif tujuan wisata 1

di pulau Bali selain di Denpasar, Ubud, Gianyar, Bangli, Singaraja, Amlapura, Tabanan dan Klungkung. Dalam pengembangan wisata yang berada di Badung pemerintah Kabupaten Badung melakukan promosi Desa Wisata. Baru-baru ini sesuai yang disebutkan Metrobali,2015 dalam pengembangan di kawasan Badung Utara sebagai promosi desa adalah desa wisata Pangsan Kecamatan Petang merupakan wisata lingkungan dan budaya dengan keindahan alam interaksi,ritual, spiritual, artefak dan keramahan masyarakatnya. Desa wisata Pangsan berdiri sejak tahun 2010 dengan nama Desa Mekar Buana Desa Pangsan.Desa wisata yang berbasis lingkungan dalam arti luas budaya dengan memiliki potensi (wisata berjalan kaki) di jalur sawah, (bersepeda santai) serta arum jeram. Dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kepariwisataan Kabupaten Badung tahun 2015 disebutkan desa wisata ini diharapkan mampu menaikkan perekonomian desa. Desa Pangsan memiliki tiga banjar 1)Banjar Pangsan,2)Banjar Sekar Murti dan 3)Banjar Kasianan. Dalam promosi desa Banjar Sekar Murti yang terpilih sebagai Desa wisata yang terpapar pada rencana tata ruang wilayah kepariwisataan kabupaten Badung karena kekayaan alamnya dibanding banjar lainnya. Jumlah KK yang ada di Desa Pangsan mencapai 798 kepala keluarga dengan persentase yang paling tinggi berada di Desa Sekar Murti.Luas lahan pertanian 142Ha,dengan Luas desa 409Ha. Jalur arum jeram dari Desa Pangsan dengan akhir di Desa Carangsari dengan rata-rata pengunjung 200 orang per bulan(profil Desa Pangsan,2014) Dalam mewujudkan pengembangan desa wisata harus di sejalankan dengan penunjang pembangunan akomodasi wisata. Dengan adanya akomodasi wisata dalam pengembangan berupa desa wisata akan memberikan dampak positif bagi kunjungan wisatawan yang akan menikmati Desa Wisata Pangsan. Akomodasi wisata yang dimaksud berupa kelompok-kelompok rumah yang dimiliki warga dengan pemanfaatan lahan-lahan kosong dan rumah yang dihuni oleh pemiliknya dengan pengembangan hunian pada kawasan desa wisata. Pengertian Pengembangan Hunian Sebagai Akomodasi Wisata adalah akomodasi wisata untuk penunjang dari desa wisata. Dengan adanya pengembangan hunian sebagai akomodasi dapat berfungsi sebagai hunian sewaan sementara bagi para pengguna 2

objek wisata yang dimiliki oleh desa dengan melakukan pemaanfaatan sumber daya manusia yang ada di.dalam pengembangan hunian sebagai akomodasi ditinjau pemetaan desa Pangsan yang notabene adalah daerah pengembangan desa wisata dalam pembangunannya memperhitungkan alokasi-alokasi lahan agar tidak merusak ekosistem yang menjadi daya tarik wisata. Dalam memanfaatan kekayaan alam desa dapat dipertimbangkan sebagai pemanfaatan sumber daya alam untuk menciptakan Pengembangan Hunian Sebagai Akomodasi Wisata yang terpadu. Agar dari hunian sebagai akomodasi wisata dapat mewujudkan pengembangan pada desa yang memiliki potensi dalam daya tarik wisata lingkungan dan budaya. 1.2Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut terdapat beberapa permasalahan yang dapat diangkat antara lain sebagai berikut : a.bagaimana Perkembangan Wisata di Desa Pangsan? b.fasilitas apa sajakah yang perlu dibuat di dalam hunian pada desa wisata di kawasan Desa Pangsan? c.bagaimana konsep perencanaan dan perancangan yang dapat digunakan pada fasilitas ini? 1.3Tujuan Tujuan dari perancangan hunian sebagai akomodasi Desa Wisata di Badung Utara adalah sebagai berikut. a. Menciptakan sebuah kawasan hunian Pada Desa Wisata di Desa Pangsan adalah sebagai contoh pengembangan hunian pada desa dengan pemaanfaatan objek wisata. b. Memberikan fasilitas-fasilitas penunjang dalam menciptakan hunian desa wisata dengan pemnfaatan sumber daya alam. c. Menciptakan sebuah hunian di Desa Pangsan dengan pengenalan pemanfaatan rumah sebagai penunjang objek wisata. 3

1.4Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu teknik pengumpulan data, pengolahan data, dan penyimpulan. 1.Teknik Pengumpulan Data Data yang dikelompokkan terdiri dari dua jenis data yaitu : a. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya serta semua keterangan yang untuk pertama kalinya diamati dan dicatat oleh peneliti (Burhan Bungin: 2005). Data primer ini diperoleh melalui : 1. Interview/wawancara Mengadakan wawancara dengan para ahli pihak-pihak terkait untuk memperoleh data-data yang digunakan untuk pendekatan dan penganalisisan data. 2. Survei Instansional Pengumpulan data dari intansi-instansi pemerintah terkait yang berhubungan dengan proyek yang akan dibuat, baik itu berupa peraturan atau kebijakan maupun data-data lain yang dibutuhkan. 3. Studi Banding Studi banding dilakukan pada fasilitas-fasilitas sejenis untuk memperoleh gambaran umum tentang proyek yang akan dibuat. 4. Dokumentasi Melakukan pengumpulan arsip serta foto-foto yang menunjang penyusunan konsep programatik seperti dokumentasi mengenai tapak bangunan dan lingkungan di sekitarnya. b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, artinya data tersebut tidak diusahakan sendiri pengumpulannya (Burhan Bungin: 2005). Data sekunder diperoleh melalui : 1. Studi literatur Pengumpulan data penunjang sebagai bahan pertimbangan proses perencanaan dan perancangan yang terdiri dari buku-buku, jurnal, koran, internet, dan lain-lain, yang terkait dengan Fasilitas Wisata Lingkungan. 4

2. Studi banding Studi banding dilakukan pada fasilitas sejenis dengan pengamatan langsung maupun melalui media lainnya (internet) dengan maksud untuk mendapatkan gambaran mengenai fasilitas-fasilitas apa saja yang harus ada, penataan ruang dalamnya, pengaturan fungsi-fungsi ruangnya dan lainnya yang dianggap perlu untuk menunjang proses perencanaan dan perancangan nantinya. 2.Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu : 1. Kompilasi data Data yang telah dikumpulkan dikelompokkan dengan kriteria data masing-masing yang kemudian dicari kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya. 2. Analisis data Berdasarkan kompilasi data, dilakukan analisis dengan berbagai pertimbangan. Teknik analisis dilakukan dengan dua cara yaitu : Kualitatif, yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dan membuat digramatik seperti menyimpulkan beberapa studi banding dan lainlain. Kuantitatif, yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan matematis.analisis Data yang akan digunakan di dalam proses perancangan ini adalah dengan menyederhanakan seluruh data yang telah dikumpulkan, kemudian menyajikannya secara sistematis. Selanjutnya, data-data tersebut diolah, ditafsirkan dan kemudian digunakan dalam setiap proses perancangan yang dilakukan. 3. Sintesis Mengintegrasikan setiap permasalahan yang ada ke dalam kelompokkelompok beserta faktor pengaruhnya sebagai jalan keluar tebaik untuk memecahkan permasalahan. 5