J. Sains & Teknologi, Agustus 2017, Vol. 17 No. 2 : ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5 PEMBAHASAN 5.1 Kondisi Perairan di Kabupaten Barru

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 PEMBAHASAN 5.1 Proses penangkapan pada bagan rambo

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

8 POSISI JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DALAM PIRAMIDA MAKANAN 8.1 PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN

STUDI TENTANG PRODUKTIVITAS BAGAN TANCAP DI PERAIRAN KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN WARDA SUSANIATI L

DISTRIBUSI CAHAYA LAMPU DAN TINGKAH LAKU IKAN PADA PROSES PENANGKAPAN BAGAN PERAHU DI PERAIRAN MALUKU TENGAH. Haruna *)

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PERBEDAAN PRODUKSI BAGAN PERAHU BERDASARKAN PERIODE BULAN DI PERAIRAN KABUPATEN BARRU

ANALISIS HASIL TANGKAPAN IKAN TERI (Stolephorus sp.) DENGAN ALAT TANGKAP BAGAN PERAHU BERDASARKAN PERBEDAAN KEDALAMAN DI PERAIRAN MORODEMAK

I. PENDAHULUAN Visi

BAB I PENDAHULUAN. Plankton merupakan organisme renik yang hidup melayang-layang di air dan

2.2. Reaksi ikan terhadap cahaya

4 HASIL 4.1 Proses penangkapan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

Durasi keberadaan ikan di bawah cahaya lampu yang diamati melalui CCTV di perairan Teluk Manado, Sulawesi Utara

PENGEMBANGAN LAMPU BAWAH AIR SEBAGAI ALAT BANTU PADA BAGAN TANCAP DI DESA TAMBAK LEKOK KECAMATAN LEKOK PASURUAN

KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN PULAU GUSUNG KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN SKRIPSI. Oleh: ABDULLAH AFIF

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

7. PEMBAHASAN UMUM 7.1 Dinamika Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil

Study on the use of different light intensities on fish catch of raft lift net in Dodinga Bay, West Halmahera Regency

4 HASIL 4.1 Proses penangkapan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di Suaka Margasatwa Muara Angke yang di

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hutan mangrove yang berada di perairan pesisir Jawa Barat terletak

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

INTERAKSI PREDASI TERI (Stolephorus spp.) SELAMA PROSES PENANGKAPAN IKAN DENGAN BAGAN RAMBO: HUBUNGANNYA DENGAN KELIMPAHAN PLANKTON AMIRUDDIN

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

INTERAKSI PREDASI TERI (Stolephorus spp.) SELAMA PROSES PENANGKAPAN IKAN DENGAN BAGAN RAMBO: HUBUNGANNYA DENGAN KELIMPAHAN PLANKTON AMIRUDDIN

JURNAL PEMANFAATAN SUBERDAYA PERIKANAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sehingga, Indonesia disebut sebagai Negara Maritim. alamnya mayoritas mata pencaharian masyarakat indonesia setelah petani adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang s

PERBEDAAN PENGGUNAAN INTENSITAS CAHAYA LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG DI PERAIRAN SELAT ROSENBERG KABUPATEN MALUKU TENGGARA KEPULAUAN KEI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. limbah dari pertanian dan industri, serta deforestasi ilegal logging (Nordhaus et al.,

terdistribusi pada seluruh strata kedalaman, bahkan umumnya terdapat dalam frekuensi yang ringgi. Secara horisontal, nilai target strength pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bergantung kepada air dalam berbagai bentuk. Air merupakan

SELEKSI UMPAN DAN UKURAN MATA PANCING TEGAK. (Selection on bait and hook number of vertical line) Oleh:

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Pengambilan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGOPERASIAN LAMPU CELUP BAWAH AIR PADA BAGAN TANCAP DI PERAIRAN LEKOK. Application of Underwater Lamp for Bagan Tancap at Lekok

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bagan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Common property & open acces. Ekonomis & Ekologis Penting. Dieksploitasi tanpa batas

MUHAMMAD SULAIMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon

3. METODE PENELITIAN

MUHAMMAD SULAIMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DI PESISIR BARAT SELATAN PULAU KEI KECIL KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA

Modul 1 : Ruang Lingkup dan Perkembangan Ekologi Laut Modul 2 : Lautan sebagai Habitat Organisme Laut Modul 3 : Faktor Fisika dan Kimia Lautan

3. METODE PENELITIAN

Studi ketertarikan ikan di keramba jaring apung terhadap warna cahaya lampu di perairan Sindulang I, Kecamatan Tuminting, Kota Manado

IDENTIFIKASI JENIS PLANKTON DI PERAIRAN MUARA BADAK, KALIMANTAN TIMUR

FOOD HABITS KUALITAS DAN KUANTITAS MAKANAN YANG DI MAKAN IKAN - BESARNYA POPULASI IKAN DI TENTUKAN MAKANAN YG TERSEDIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS ISI LAMBUNG IKAN SENANGIN (Eleutheronema tetradactylum Shaw) DI PERAIRAN DUMAI

Komposisi Isi Saluran Pencernaan Ikan Teri (Stolephorus spp.) di Perairan Barru, Selat Makassar

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hega Oktafiandi *), Asriyanto, Sardiyatmo

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya laut baik hayati maupun non hayati, sehingga hal ini

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Jenis dan Sumber Data

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, Desember Penulis

spesies yaitu ikan kembung lelaki atau banyar (Rastrelliger kanagurta) dan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma)(sujastani 1974).

3. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Sumberdaya ikan merupakan salah satu jenis sumberdaya alam yang

PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan produksi perikanan adalah melalui budidaya (Karya

Sumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta

Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM KELOMPOK NELAYAN BAGAN TANCAP KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN

III. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN UKURAN IKAN HASIL TANGKAPAN UTAMA PADA BAGAN TANCAP BERDASARKAN JENIS LAMPU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Khairani Laila,s.pi. M.agr program studi budidaya perairan Universitas asahan fakultas pertania ABSTRAK

3. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS UTAMA DI PERAIRAN LAUT JAWA DARI CITRA SATELIT MODIS

dari perkembangan teknologi penangkapan ikan di dunia secara keseluruhan. Salah satu bentuk teknologi penangkapan ikan yang dianggap sukses dan

Komposisi Isi Lambung Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger Kanagurta) di Rembang

BAB III METODE PENILITIAN. Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara,

Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi Volume 4 Nomor 2 November 2017

PENGARUH PERBEDAAN POSISI PENEMPATAN LAMPU TABUNG TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG NELA INDAH ERMAWATI

Transkripsi:

J. Sains & Teknologi, Agustus 2017, Vol. 17 No. 2 : 187 192 ISSN 1411-4674 MAKANAN IKAN PELAGIS PLANKTIVOR PADA BAGAN TANCAP DENGAN INTENSITAS CAHAYA LAMPU BERBEDA Food of Planktivor Pelagic Fish in the Fixed Lift Net with Different Lamplight Intensity 1 Jumrawati, 2 Sudirman, 3 Muhammad Kurnia 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin ( jumrawatierny@gmail.com) 2 Staf Pengajar Fakultas Kelautan Dan Perikanan Universitas Hasanuddin (sudiru2002@yahoo.com) 3 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin (kurniamuhammad@fisheries.unhas.ac.id) ABSTRAK Dalam suatu ekosistem perairan, zooplankton memegang peranan penting dalam rantai makanan yakni sebagai konsumer primer.tujuan penelitian ini bertujuan untuk interaksi makan memakan pada pelagis kecil pada bagan tancap dengan intensitas cahaya lampu yang neon. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2015 sampai Mei 2016 di perairan Desa Tekkolabua Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, dengan pengambilan sampel ikan berjumlah 840 ekor pada alat tangkap bagan tancap. Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa jenis plankton dalam usus ikan tembang yaitu Protozoea Penaeus sp 17%, Meganyctiphanes sp 17%, larva annelida 17%, Microsetella sp 16%, dan larva Polychaeta 15%. Usus ikan selar terdapat Meganyctiphanes sp 34%, Oikopleura 33%, dan larva annelida 33%. Jenis plankton yang dominan dalam usus ikan selar kuning yaitu Meganyctiphanes sp 22%, larva annelida 20%, calanus sp 20% dan larva polychaeta 18%. Sedangkan padausus ikan kembung terdapat Calanus sp 35%, larva annelida 34% dan Meganyctiphanes sp 31%. Disimpulkan bahwa terdapat model interaksi makan memakan pada alat tangkap bagan tancap yang menggunakan jenis lampu neon. Jumlah zooplankton pada yang dimakan empat spesies ikan pada lampu Neon sekitar 1.393 individu. Kata kunci: Makanan ikan, zooplankton, bagan tancap, perairan Pangkep ABSTRACT In an aquatic ecosystem, zooplankton plays an important role in the food chain as the primary consumer. The purpose of this study is to take on the interaction eat small pelagic in the chart of step with the intensity of the neon lamp. This study was conducted in November 2015 until May 2016 in the village of Tekkolabua Pangkep waters, South Sulawesi province, with sampling of fish amounted to 840 fishes in fixed lift net. The research s results indicate that the types of plankton in the sardine s intestines are Protozoea Penaeus sp 17%, Meganyctiphanes sp 17%, annelid larvae 17%, Microsetella sp 16%, and Polychaeta larvae 15%. In trevally fish s intestines,there are Meganyctiphanes sp 34%, Oikopleura 33%, and annelid larvae 33%. The dominant plankton species in the gut of yellow trevally fish that Meganyctiphanes sp 22%, annelid larvae 20%, Calanus sp 20% and Polychaeta larvae 18%. While in the intestine of puffer fish are found Calanus sp 35%, annelid larvae 34% andmeganyctiphanes sp 31%. It is concluded that there is an interaction model of eating each other in the fixed lift net using a type of fluorescent lamp. Total zooplankton eaten by the four species of fish in the light of Neon lamp around 1,393 individuals. Keywords: Fish food, zooplankton, step on the chart, the waters Pangkep 187

Jumrawati ISSN 1411-4674 PENDAHULUAN Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan salah satu daerah di pesisir pantai Barat Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki luas wilayah 1.112,29 km² dan terletak diantara 110 BT sampai 130 BT dan 4, 40 LS sampai 8,00 LS. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan (2013),unit bagan tancap yang dioperasikan pada wilayah perairan Selat Makassar, dirancang secara khusus dengan menggunakan bahanbahan yang sesuai peruntukkannya, seperti jaring, rangka bagan, dan lampu. Pengoperasian penangkapan bagan tancap di wilayah perairan kabupaten Pangkep, dirasakan sangat memberikan nilai tambah, yaitu pasokan konsumsi pangan bagi masyarakat setempat, namun sejalan dengan waktu dan hingga saat ini, kebutuhan tersebut menjadi sangat sulit untuk mencukupi akan permintaan tersebut. Menurut Haruna (2010), mengatakan bahwa cahaya lampu merupakan suatu bentuk alat bantu secara optik yang digunakan untuk menarik dan mengkonsentrasikan ikan. Sejak waktu lama metode ini telah diketahui secara efektif di perairan air tawar maupun di laut, untuk menangkap ikan secara individu maupun secara bergerombol. Kegunaan cahaya lampu dalam metode penangkapan ikan adalah untuk menarik ikan, serta mengkonsentrasikan dan menjaga agar ikan tetap terkonsentrasi dan mudah ditangkap. Ikan dengan berbagai spesies mempunyai reaksi yang berbeda terhadap cahaya lampu pada alat tangkap seperti fototaxis positif. Menurut Nontji (2008), bahwa suatu ekosistem perairan, zooplankton memegang peranan penting dalam rantai makanan yakni sebagai konsumer primer. Adapula zooplankton yang bersifat karnivora dan pemakan bahan organik. Selanjutnya zooplankton dimangsa oleh ikan-ikan kecil. Pentingnya komunitas dapat dilihat dari fluktasinya yang mempengaruhi stabilitas ekosistem perairan terutama dalam proses transfer energi dan rantai makanan. Migrasi harian zooplankton tertentu pada malam hari. Zooplankton memberikan respon negatif terhadap cahaya lampu bagan, bila intensitas cahaya dipermukaan meningkat maka zooplankton akan bergerak kedasar. Penelitian ini bertujuan untuk interaksi makan memakan pada pelagis kecil pada bagan tancap dengan intensitas cahaya lampu yang neon. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi mengenai kebiasaan makanan yang meliputi jenis makanan ikan pelagis kecil dengan intensitas cahaya lampu neonpada bagan tancap yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pengembangan teknologi penangkapan ikan khususnya dalam penggunaan alat bantu pemikat ikan. METODE KEGIATAN Penelitian initelah di lakukan pada bulan November sampai Mei 2016 yang terletak pada posisi titik 119 29'22.11"BT - 4 53'4.75"LS dan 119 29'8.22"BT - 4 45'52.50"LSdi perairan Desa Tekkolabua Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu :bagan tancap, perahu, gilson, alat tulis menulis, gps ( global positioning system), botol roll, alat-alat laboratorium, miskoskop, pengukur waktu (jam), buku indentifikasi plankton, lampu neon 45 watt berwarna putih, lampu neon 23 watt berwarna kuning, dan sampel ikan berjumlah 1500 ekor. Metode Pengamatan Pengumpulan data dilakukan dengan cara menentukan titik observasi pada bagan tancap dengan menggunakan alat GPS. Data intensitas cahaya dilakukan pemasangan lampu neon 45 Watt yang berjumlah 5 buah untuk cahaya putih dan lampu neon untuk cahaya kuning dengan 23 Watt berjumlah 2 buah dengan membandingankan lampu neon yang bagan tancap dengan 4,7 Watt (setara 40 Watt) yang berjumlah 5 buah untuk cahaya putih dan lampu neon untuk cahaya kuning dengan 3 watt ( setara 25 Watt) berjumlah 2 buah. Pemasangan lampu dilakukan secara bergantian berdasarkan setiap trip dalam satu unit bagan tancap. Analisis Data Untuk pengamatan pencernaan ikan dilakukan dengan sampel ikan pada saat hauling sebanyak 3 kali berdasarkan trip penangkapan.setiap kelompok ikan diambil sampelnya berdasarkan spesies.ada empat spesies ikan sampel (tembang, selar kuning,selar dan kembung) setiap spesiesnya masing - masing 188

Makanan ikan, zooplankton, bagan tancap, perairan Pangkep ISSN 1411-4674 sebanyak 5 ekor setiap waktu hauling. Presentasi kepenuhan isi lambung dianalisis berdasarkan prosedur yang dikemukan oleh Komposisi Jenis. KJ = Ni x 100 % N Dimana : KJ = komposisi jenis ( %) Ni = Jumlah individu setiap jenis N = Jumlah individu seluruh spesies Analisis kebiasaan makanan ikan sangat diperlukan dalam menentukan jenis makanan dan besarnya biomassa yang dikonsumsi pada setiap jenis ikan. Pengambilan sampel ikan sekitar 840 ekor dianalisis isi usus dilakukan dengan cara membedah dan mengeluarkan usus ikan secara utuh. Sebelumnya ikan dibedah terlebih dahulu dipilih berdasarkan jenis ikan yang menjadi sampel ikan penelitian yang akan dibedah. Usus ikan yang sudah dibedah kemudian ditimbang dan diawetkan dengan 4 tetes larutan Gilson dalam botol sampel (botol roll). Selanjutnya akan diidentifikasi dan analisis di laboratorium kualitas air di UNHAS. HASIL Berdasarkan hasil Tabel 1 menjelaskan saat mengamati organisme yang terdapat pada usus ikan pelagis kecil (tembang, selar kuning, selar dan kembung) yang tertangkap pada bagan tancap dengan perlakuan lampu neon dan terdapat kesamaan makanan pada usus ke empat spesies ikan yang memakan plankton. Jumlah zooplankton pada yang dimakan empat spesies ikan pada lampu neon sekitar 1.393 individu dan hasil identifikasi usus ikan terdapat jenis plankton yang ada di usus ikan sampel sebanyak 8 spesies zooplankton yang terdiri dari 4filum yaitu Microsetella sp, Calanus sp, larva Polychaeta, Meganyctiphanes sp, Protozoea Penaeus sp, larva bivalvia, Oikopleura sp, dan larva annelida. Hasil identifikasi jenis plankton dalam usus ikan tembang menunjukkan bahwa beberapa jenis zooplankton yang dominan dalam perairan juga didapat dominan dalam kedua jenis ikan planktovor tersebut. Oleh disebab itu, cara makan ikan tembang yang menyaring air untuk menangkap plankton tidak selektif terhadap jenis plankton yang ada dalam air. Beberapa jenis plankton yang dominan dalam usus ikan tembang yaitu larva bivalvia 18%, Protozoea Penaeus sp 17%, Meganyctiphanes sp 17%, larva annelida 17%, Microsetella sp 16%, dan larva Polychaeta 15% merupakan jenis yang sering ditemukan dalam jumlah yang melimpah dalam usus ikan tembang. Zooplankton dari golongan copepoda merupakan golongan utama yang dominan dalam usus kedua ikan planktivor tersebut lihat Gambar 1. Tabel 1. Periode kemunculan jenis plankton didalam usus ikan pada lampu Neon ORGANISME USUS Species Tembang Selar Kembung Selar Kuning ARTHROPODA Protozoea Penaeus sp 76 **** **** **** Calanus sp **** **** 90 84 Microsetella sp 75 **** **** **** Meganyctiphanes sp 80 82 81 92 ANNELIDA larva Polychaeta 73 **** **** 77 larva annelida 79 79 89 83 UROCHORDATA Oikopleura sp **** 80 **** **** MOLLUSCA larva bivalvia 87 **** **** 86 JUMLAH 470 241 260 422 Keterangan = **** : tidak ditemukan pada usus ikan Gambar 1. Komposisi makanan ikan tembang dalam persentase volume Ikan kembung memakan plankton dan beberapa jenis larva ikan kecil serta udangundangan sehingga digolongkan sebagai ikan omnivor. Pola periode makan ikan kembung pada bagan tancap terdapat tingkat kepenuhan lambung ikan menunjukkan bahwa hauling I (pukul 22:00) dan hauling II (pukul 02:00) relatif sama dan hauling III tingkat kepenuhan lambung ikan mulai 189

Jumrawati ISSN 1411-4674 berkurang dan mencari makanan pada subuh (pukul 05:00). Dimana ikan kembung juga bersifat fototaksis positif pada lampu bagan tancap. Berdasarkan hasil pengamatan berapa jenis plankton yang dominan dalam usus ikan kembung yaitu Calanus sp 35%, larva annelida 34% dan Meganyctiphanes sp31%. Tiga spesies planktonterdapat dalam jumlah yang melimpah dalam usus ikan kembung lihat Gambar 2. Berdasarkan hasil pengamatan berapa jenis plankton yang dominan dalam usus ikan selar kuning yaitu Meganyctiphanes sp 22%, larva annelida 20%, larva bivalvia 20%, calanus sp 20% dan larva polychaeta 18%. Lima spesies plankton terdapat dalam jumlah yang melimpah dalam usus ikan selar kuninglihat Gambar 4. Gambar 4. Komposisi makanan ikan selar kuning dalam persentase volume Gambar 2. Komposisi makanan ikan kembung dalam persentase volume Berdasarkan hasil pengamatan berapa jenis plankton yang dominan dalam usus ikan selaryaitu Meganyctiphanes sp 34%, Oikopleura 33%, dan larva annelida 33%. Tiga spesies plankton terdapat dalam jumlah yang melimpah dalam usus ikan selar lihat pada Gambar 3. Gambar 3. Komposisi makanan ikan selar dalam persentase volume Persen kepenuhan lambung ikan selar lebih tinggi karena ikan tersebut aktif melakukan pemangsaan pada area bagan tancap. Ikan selar datang kearea bagan tancap hanya untuk mencari makanan dan bersifat fototaxis. Setelah diamati usus ikan di Laboratorium kualitas Fakultas Perikanan menunjukkan bahwa ikan tembang, kembung, selar kuning dan selar memakan meganyctiphanes spdan larva annelida. Umumnya makanan yang terdapat diusus ikan yang tertangkap bagan tancap. PEMBAHASAN Penelitian ini menjelaskan perlakuan cahaya lampu Neon pada ikan tembang paling banyak memakan spesies plankton yang berjumlah 470 ekor dibanding selar kuning, selar dan kembung. Sehingga bagan tancap terjadi interaksi pemangsaan atau jejaring makanan. Menurut penelitian Jamil (2010), menjelaskan ikan kembung tersebar merata di perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan dan umumnya terkonsentrasi pada kisaran suhu optimumnya. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan dengan cara membedah lambung beberapa spesies yang banyak tertangkap di bagan tancap dengan cahaya lampu neon yaitu tembang, kembung, selar kuning, dan selar. Hasil identifikasi isi lambung menunjukkan bahwa ikan tembang merupakan ikan pemakan plankton ( planktivor) karena didalam ususnya hanya ditemukan zooplankton. Menurut Perdanamihardja (2011), mengatakan ikan kembung cenderung berenang mendekati permukaan air pada waktu malam hari 190

Makanan ikan, zooplankton, bagan tancap, perairan Pangkep ISSN 1411-4674 dan pada siang hari turun ke lapisan yang lebih dalam. Gerakan vertikal ini dipengaruhi oleh gerakan harian plankton dan mengikuti perubahan suhu, faktor hidrografis dan salinitas air laut. Menurut Yulianie (2012), mengatakan bahwa ikan kembung memakan plankton, karena ikan ini mempunyai saringan yang panjang dan dari hasil pemeriksaan isi perutnya, plankton merupakan makanan paling utama untuk ikan kembung walaupun terkadang didalam perutnya terdapat komponen lain selain plankton. Ikan selar termasuk ikan karnivor karena didalam ususnya ditemukan berbagai jenis ikan kecil, udang dan berbagai hewan lainnya dan tidak terdapat didapat plankton sebagai item makanan utamanya. Persen kepenuhan lambung ikan selar lebih tinggi karena ikan tersebut aktif melakukan pemangsaan pada area bagan tancap. Ikan selar kuning datang kearea bagan tancap hanya untuk mencari makanan dan bersifat fototaxis. Kebiasaan makan ikan meliputi jenis kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan oleh ikan. Pada plankton hewani (zoopl ankton), kelimpahan marga Copepoda yaitu Calanus sp yang merupakan makanan dari ikan kembung dan selar kuning. Menurut Sulistiono (2010), antara ikan jantan dan betina terdapat kesamaan jenis makanan sehingga memungkinkan terjadinya persaingan ketika makanan dalam keadaan terbatas. Plankton feeder adalah kelompok ikan yang memakan plankton baik fitoplankton maupun zooplankton seperti tembang ( Sardinella Fimbrita). Berdasarkan hasil penelitian saat mengamati organisme yang terdapat pada usus ikan pelagis kecil yang tertangkap pada bagan tancap dengan cahaya lampu neon dan terdapat kesamaan makanan pada usus ke empat spesies ikan yang memakan Meganyctiphanes sp. Menurut Rosita (2007), mengatakan bahwa asumsi dari model ini adalah sumber makanan untuk zooplankton tidak terbatas, sehingga tingkat pertumbuhan zooplankton tanpa adanya ikan pelagis planktivor (pemangsa) akan konstan dan sebaliknya. Menurut penelitian Simbolon (2010), menjelaskan cahaya lampu mempengaruhi beberapa tingkah laku ikan seperti rangsangan untuk makan, menghindarkan diri dari alat tangkap serta rangsangan untuk mendekati cahaya. Semakin tinggi intensitas cahaya maka adaptasi ikan dan organisme lainnya terhadap cahaya akan semakin cepat. Menurut penelitian Zulkarnaian (2013), menjelaskan cahaya yang akan digunakan harus tepat untuk jenis ikan yang akan ditangkap dengan mengetahui behavior dari ikan - ikan yang hendak ditangkap terhadap jenis cahaya. KESIMPULAN DAN SARAN Disimpulkan bahwa terdapat model interaksi makan memakan pada alat tangkap bagan tancap yang menggunakan jenis lampu neon. Jumlah zooplankton pada yang dimakan empat spesies ikan pada lampu neon sekitar 1.393 individu dan hasil identifikasi usus ikan terdapat jenis plankton yang ada di usus ikan sampel sebanyak 8 spesies zooplankton yang terdiri dari 4 filum yaitu Microsetella sp, Calanus sp, larva Polychaeta, Meganyctiphanes sp, Protozoea Penaeus sp, larva bivalvia, Oikopleura sp, dan larva annelida. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai fenomena makan memakan pada ikan pelagis kecil pada alat tangkap dengan penggunaan jenis lampu neon, merkuri dan pijar. DAFTAR PUSTAKA Dinas Kelautan dan Perikanan. (2013). Perkembangan Produksi Alat Tangkap Bagan Perahu dan Bagan Tancap di Sulawesi Selatan.Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Pangkep Haruna. (2010). Distribusi Cahaya Lampu Dan Tingkah Laku Ikan Pada Proses Penangkapan Bagan Perahu Di Perairan Maluku Tengah.Univ. Pattimura Jamil. (2010). Penentuan daerah konsentrasi ikan kembung lelaki ( Rastrelliger kanagurta) dengan menggunakan model kinesis di perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari 1:1-8 Nontji A. (2008). Plankton Laut. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) : Jakarta. Perdanamihardja Y.M.M. (2011). Kajian stok ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di perairan Teluk Jakarta, Provinsi DKI Jakarta.Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas 191

Jumrawati ISSN 1411-4674 Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor. Bogor Rosita R. (2007). Studi Kebiasaan Makanan Ikan Tembang ( Clupea fimbriata) Pada Bulan Januari-Juni 2006 di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur [Skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor Simbolon M. (2010). Komposisi Isi Saluran Pencernaan Ikan Teri (Stolephorus spp.) di Perairan Barru, Selat Makassar. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga Bogor Sulistiono. (2010). Studi Makanan Ikan Tembang (Clupea Fimbriata) Di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. Yulianie R. (2012). Pengelolaan sumberdaya ikan kembung lelaki ( Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) menggunakan model analisis bioekonomi di PPP Labuan, Banten. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor. Bogor Zulkarnaian. (2013). Perbandingan efektivitas lampu Neon 500 Watt dengan lampu Merkuri 500 Watt dalam menarik perhatian ikan pelagis kecil pada bagan tancap diperairan Pangkep. Universitas Hasanuddin. 192