BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Traveloka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada tahun 2000 ( Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tentang Traveloka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini merupakan zaman perkembangan teknologi informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)

Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. yang kian hari kian pesat, denga dilakukan oleh manusia dapat disebarkan secara

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Traveloka Indonesia Sumber: blog.traveloka.com, 2015

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah e-commerce (Ahmadi dan Hermawan, 2013: 7).

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)

Gambar 1.1 Logo PT. Tokopedia (Sumber: Tokopedia, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah merubah sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. disebut dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang sampai saat ini. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Halaman Utama Situs Traveloka. Sumber: 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1. Situs Zalora.co.id. Sumber : Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Ouval Research Sumber: Ouval Research, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada Sumber: (diakses pada 10 September 2015)

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi sudah semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara lain seperti, Malaysia, Thailand dan Filipina. 1 Fenomena

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era yang serba modern ini, banyak teknologi canggih dan. memudahkan manusia dalam beraktifitas. Dengan semua kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang teknologi, informasi, dan telekomunikasi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Top 8 Mobile Operating System. (Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Terpaan Iklan Situs Jual Beli Online dan Faktor Demografi terhadap Minat Bertransaksi Online

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak.com Sumber : (diakses 21 September 2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Situs Belanja Online di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik namun juga di media

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Roda Express Sukses Mandiri. Perusahaan ini merupakan perusahaan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN. memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, telah mampu mengubah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan. Dimulai dari penerbangan berbiaya yang cukup tinggi (full service

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh dalam kegiatan-kegiatan seperti perekonomian, pengiriman barang atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat khususnya di dunia maya (internet). Internet menghubungkan satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Bandung Jumlah Wisatawan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Traveloka Traveloka adalah salah satu situs pencarian tiket pesawat dan hotel terkemuka di Asia Tenggara, melayani lebih dari 18.000 rute penerbangan dan ribuan hotel di kawasan Asia Pasifik. (http://www.usahastartup.id, 2017) Traveloka adalah aplikasi pemesanan perjalanan terkemuka di Indonesia untuk tujuan domestik dan internasional. Perusahaan yang berbasis di Jakarta didirikan oleh beberapa praktisi teknologi informasi Indonesia dengan satu tahun pengalaman kerja pada perusahaan teknologi di Amerika Serikat. Traveloka adalah perusahaan nasional pertama di Asia yang menerima Seri A pendanaan dari Global Pendiri Modal dan East Ventures. (www.press.traveloka.com, 2016) Traveloka dapat diakses melalui desktop web mobile, dan aplikasi mobile (Android dan ios) kapan saja dan di mana saja. Saat ini, Traveloka telah membentuk kemitraan dengan lebih dari 50 penerbangan domestik dan internasional, yang melayani lebih dari 100.000 rute yang berbeda di seluruh Asia Pasifik dan Eropa. Traveloka telah terdaftar lebih dari 100.000 hotel di seluruh dunia. Sebuah sistem yang aman pembayaran, berbagai metode pembayaran, pengalaman pengguna yang mudah, 24 jam panggilan pusat layanan, juga harga rendah dan transparan sehari-hari tanpa biaya pemesanan adalah layanan kunci yang Traveloka menawarkan kepada pelanggan, memungkinkan gaya hidup mobilitas. (www.press.traveloka.com, 2016) Traveloka mulai tumbuh dan berkembang menjadi salah satu startup reservasi tiket pesat terbaik se-asia Tenggara. Melalui dukungan para investor, Traveloka bisa memperoleh lebih dari 250.000 page view setiap hari dengan nilai transaksi mencapai 2% hingga 5% dari jumlah page view tersebut. Dukungan 1

sistem yang efektif dan mudah digunakan membuat banyak masyarakat Indonesia mempercayakan reservasi tiket pesawat di Traveloka. (maxmanroe.com, 2015) Pengembangan tim Traveloka tidak hanya berfokus pada bidang reservasi pesawat saja. Pada Maret 2014 Tim Traveloka juga mulai mengembangkan kerjasama di bidang sistem reservasi hotel. Melalui Traveloka, kita bisa mendapatkan informasi mengenai promosi dan pemesanan tiket hotel sesuai dengan daerah tujuan tertentu. Bahkan tidak hanya melayani reservasi hotel untuk daerah-daerah di Indonesia, Traveloka juga merambah ke berbagai hotel di kawasan Singapura dan Malaysia. (www.maxmanroe.com, 2015) Pada tahun 2014 Traveloka juga meluncurkan aplikasi mobile pada IOS dan Android. Hal tersebut diambil karena Traveloka ingin selalu memberikan layanan yang diinginkan oleh konsumen.aplikasi Traveloka sudah mempunyai User Interface (UI) dan User Experience (UX) yang baik. Dengan begitu, pengguna pun merasa semakin mudah untuk melakukan transaksi di perangkat mobile. (www.istb.ac.id, 2017) 1.1.2 Visi dan Misi Traveloka a. Visi Traveloka Menjadi perusahaan terbesar dan terdepan di Indonesia dalam bidang jasa pelayanan reservasi tiket dan hotel online, serta menjadikan traveling lebih mudah, cepat, dan menyenangkan. (www.id.techinasia.com, 2015) b. Misi Traveloka Menghadirkan produk yang tak hanya praktis, tetapi juga mampu memberi rasa aman dan nyaman, yang selalu setia menemani masyarakat ketika bepergian. (www.press.traveloka.com, 2016) 1.1.3 Logo Traveloka Logo Traveloka adalah representasi utama dari semangat dan nilai-nilai Traveloka.com. 2

GAMBAR 1.1 Logo Resmi Traveloka Indonesia (Sumber: www.blog.traveloka.com, 2012) 1.2 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya yang besar yang memberikan modal besar bagi dalam sektor pariwisata. Pariwisata sendiri merupakan salah satu sektor yang menjadi motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi negara. Dengan potensi wisata alam dan budaya yang begitu besar, pariwisata Indonesia menjadi salah satu penyumbang devisa yang besar bagi perekonomian Indonesia.Tentunya, hal ini memberikan pengaruh positif di berbagai bidang lainnya seperti bidang ekonomi, wirausaha, politik, sejarah, pendidikan, transportasi, perhotelan dan lain sebagainya. (www.bpkm.go.id, 2017) Bepergian ke berbagai daerah sepertinya telah menjadi kegiatan yang tidak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat di Indonesia, baik untuk keperluan bisnis, akademis, bertemu dengan sanak keluarga, maupun bersenang senang dengan berwisata. Pertimbangan biaya bahan bakar dan pelonjakan pengguna alat transportasi pribadi membuat banyak orang yang memilih menggunakan transportasi umum seperti pesawat terbang dan kereta api. Khususnya yang melakukan perjalanan antar provinsi dan antar pulau. Harga tiket pesawat yang makin terjangkau, ditambah promo menarik juga meningkatkan jumlah penumpang yang bepergian lewat udara. (www.infokomputer.grid.id, 2015) Perkembangan digitalisasi di Indonesia semakin berkembang seiring berkembangnya jaman. Semua sektor tak bisa lari dari hal ini, termasuk pariwisata dan travel perjalanan konvensional. Kondisi ini tidak bisa dielakkan oleh para 3

pegiat pariwisata konvensional seperti travel agent yang masih berkutat dengan cara lama. Pilihannya hanya dua, menguasai teknologi informasi atau menjadi penonton saja. Proses digitalisasi atas banyak hal ini membuat masyarakat memiliki pilihan yang jauh lebih luas dari era-era sebelumnya. (www.kompasiana.com, 2017) Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia, pasar e- commerce menjadi tambang emas yang sangat menarik bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun. (www.startupbisnis.com, 2014) Hal ini merupakan angka yang sangat fantastis mengingat bahwa hanya sekitar 7% dari pengguna internet di Indonesia yang pernah belanja secara online, berdasarkan data dari McKinsey. Dibandingkan dengan China yang sudah mencapai 30%, Indonesia memang masih tertinggal jauh, tetapi jumlah ini akan terus naik seiring dengan bertumbuhnya penggunaan smartphone, penetrasi internet di Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara online. Jika kita melihat Indonesia sebagai Negara kepulauan yang sangat luas, e-commerce adalah pasar yang berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia. (www.startupbisnis.com, 2014) Data dari lembaga riset ICD memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%). Tentulah nilai sebesar ini sangat menarik bagi sebagian investor, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa VC (Venture Capital) besar seperti Rocket Internet, Cyber Agent, East Ventures, dan Ideo Source bahkan sudah menanamkan modal ke perusahaan e-commerce yang berbasis di Indonesia. (www.startupbisnis.com, 2014) 4

Berdasarkan data dari Bolton Consulting Group (BCG), pada tahun 2013 golongan kelas menengah di Indonesia sudah mencapai angka 74 juta orang dan diprediksi pada tahun 2020, angka ini naik menjadi 141 juta orang atau sekitar 54% dari total penduduk di Indonesia. (www.startupbisnis.com, 2014) Seiring terjadinya ledakan jumlah konsumen kelas menengah Indonesia (middle-class boom), hal ini mendorong seseorang untuk memiliki kebutuhan bepergian, baik melalui travel agent ataupun independent traveler. Kini, baik offline travel agent, online travel agent,maupun pemain industri transportasi (maskapai penerbangan, bus pariwisata, kereta api) berlomba-lomba memperebutkan pangsa pasar traveleryang semakin tumbuh pesat. Melihat dari hal tersebut, sudah jelas dan bisa dipastikan bahwa potensi pasar e-commerce di Indonesia sangatlah besar. (www.kompasiana.com, 2017) Era internet telah memudahkan masyarakat Indonesia dalam perencanaan traveling. Hal ini mengakibatkan pembelian paket wisata dilakukan melalui online travel agent. Travel agent tradisional makin ditinggalkan karena semakin tidak relevan dengan perubahan perilaku masyarakat Indonesia yang semakinmelek teknologi. Ribuan travel agent tradisional tutup karena tidak beralih ke era digital. Hal ini terlihat dari bagaimana para pelaku bisnis online travel agent semakin tumbuh dan menjamur. Mereka beramai-ramai mengincar pasar traveler Indonesia yang setiap tahun jumlahnya makin membesar. (www.kompasiana.com, 2017) Salah satu perusahaan yang dapat dikatakan sebagai kandidat yang kuat untuk sukses pada e-commerce ini adalah situs pemesanan tiket pesawat dan hotel Traveloka. ComScore, sebuah perusahaan yang menyediakan data dan analisis pasar asal Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa Traveloka berada di peringkat pertama untuk layanan pencarian dan pemesanan tiket pesawat, di luar situs resmi tiap maskapai. Lanskap agensi travel online di Indonesia memang bisa dibilang masih relatif kecil. Namun, pertumbuhan terus terjadi, karena 10 persen dari total penjualan tiket pesawat pada tahun 2013 dilakukan secara online. (www.id.techinasia.com, 2015) 5

Menurut website Startupranking.com, terdapat beberapa perusahaan startup yang dinyatakan startup terbaik untuk kategori e-commerce, dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Best Indonesian Startup (E-commerce Category) Startup Country Rank Global Rank Tokopedia 1 28 Bukalapak 2 54 Blibli 3 74 Traveloka 4 93 Elevenia 5 132 Blanja.com 6 165 Zalora Indonesia 7 175 Tiket 8 185 Bolalob 9 207 Pulsk 10 345 Sumber: Startupranking.com, 2017 Berdasarkan Tabel 1.1, yang menjadi perusahaan startup terbaik untuk kategori e-commerce adalah Tokopedia. Dari 10 besar perusahaan startup,7 diantaranya merupakan perusahaan Online Shop, 2 Online Travel Agent, dan 1 Sport News Site. Traveloka berada pada posisi 4 dan kompetitor terdekatnya yaitu Tiket.com berada pada posisi 8. Maka Traveloka merupakan perusahaan startup terbaik untuk Online Travel Agent di Indonesia. Traveloka.com hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai harga tiket dan reservasi kamar hotel serta fasilitas untuk pembelian tiket secara online dari berbagai maskapai dimana konsumen sudah tidak perlu mengecek harga tiket dari tiap maskapai penerbangan lewat agen perjalanan, menelepon langsung customer service maskapai, atau membuka satu per satu situs dari tiap maskapai penerbangan (Sastika, 2016 : 2). 6

Menurut situs Alexa.com, website Traveloka.com merupakan situs Hotel and Flights Online Travel Agency di Indonesia yang paling sering dikunjungi dan dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut: Sites Country Rank Tabel 1.2 Global Rank Website Bounce Rate Daily Page view per visitors Daily time on site Search Traffic Traveloka.com 98 26.10% 3.63 7.59 23.10% Tiket.com 139 69.30% 1.92 3.07 6.90% Agoda.com 295 44.40% 3.94 5.49 18.90% Pegipegi.com 639 35.80% 3.73 5.48 28.70% Nusatrip.com 1.093 30.70% 2.47 4.40 23.30% Expedia.co.id 1.513 75.10% 1.72 2.44 9.70% Trivago.co.id 1.909 62.90% 1.37 2.04 22.70% Utiket.com 3.398 4470% 2.30 3.25 42.00% Sumber : Alexa.com, 2017 Berdasarkan Tabel 1.2 website Traveloka.com mendapatkan ranking pertama untuk kategori Hotel and Flight Online Travel Agency dari beberapa yang tercatat, diantaranya Traveloka.com, Tiket.com, Agoda.com, Pegipegi.com, Nusatrip.com, Expedia.co.id, Trivago.co.id, dan Utiket.com. Posisi Traveloka berada di posisi teratas untuk kategori Hotel and Flight. Hal tersebut menunjukan bahwa Traveloka merupakan website yang populer di Indonesia untuk kategori Hotel And Flight Online Travel Agent. Melalui online travel agent, kita dapat melakukan pemesanan akomodasi dengan lebih hemat biaya, dalam waktu yang lebih singkat. Konsumen bisa memesan hotel atau tiket pesawat hanya dengan mengandalkan jari, gadget, dan koneksi internet. Tak ada lagi repot-repot datang membawa diri ke agen travel yang mungkin letak terdekatnya dari tempat Anda pun cukup memakan waktu. Yang semakin memudahkan lagi, saat ini online travel agent besar banyak yang mulai merambah ke ranah aplikasi online. Aplikasi ini bisa dipasang pada gadget pengguna. Dengan adanya aplikasi ini, Pengguna bisa lebih mudah dan cepat lagi merencanakan perjalanan wisata. pengguna bisa mencari tiket pesawat, 7

melakukan pembayaran, mengecek promo, hingga menyimpan tiket elektronik langsung dalam gadget pribadi. Berdasarkan salah satu media untuk mengunduh berbagai aplikasi yaitu Google Play Store, terdapat beberapa data unduhan untuk aplikasi Hotel & Flights Online Travel Agent yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 sebagai berikut: Tabel 1.3 Jumlah Unduhan Aplikasi melalui Play Store Aplikasi Total Diunduh Ratting Jumlah Pengguna yang melakukan Rating Traveloka 10 Juta Kali 4.4 217.447 Agoda 10 Juta Kali 4.5 170.419 Trivago 10 Juta Kali 4.1 148.927 Expedia 10 Juta Kali 4.0 90.384 Pegipegi 1 Juta Kali 4.4 21.960 Tiket.com 1 Juta Kali 4.2 16.464 UtiketCom 10 Ribu kali 4.1 351 Nusatrip 10 Ribu Kali 4.5 249 Sumber: Google Play Store, 2017 Berdasarkan Tabel 1.3 Traveloka berjajar dengan beberapa kompetitor seperti Agoda, Trivago, Expedia dengan perolehan unduhan diatas 10 Juta Kali. Namun Traveloka memiliki jumlah pengguna yang melakukan rating lebih banyak daripada yang lain yaitu sebanyak 217.447 orang dan mendapatkan rating rata-rata 4.4 yang merupakan rating yang cukup tinggi. Menurut kebanyakan studi di berbagai negara, mengungkapkan bahwa TV memiliki efek terbesar pada khalayak dan mengejar mereka untuk memulai proses pembelian. TV sebagai media iklan memiliki tiga keuntungan utama. Pertama, pengaruhnya terhadap rasa konsumen dan persepsi adalah meresap. Kedua, dapat menjangkau khalayak yang besar dengan biaya yang hemat. Ketiga, yang suara dan gambar bergerak menciptakan dampak yang kuat sikap dan penilaian, Ramalingam (dalam Hemamalini & Kurup, 2014 : 1) Berdasarkan, riset Adstensity sebuah aplikasi media monitoring khusus iklan-iklan TV mengalkulasi 10 merek paling banyak melakukan iklan di televisi 8

dengan hasil pemantauan aktivitas penyiaran TVC/Ads spot yang tayang di 13 TV nasional selama 24 jam sehari, adalah sebagai berikut: Tabel 1.4 Merek Pengiklan Terbanyak Versi Adstensity No Brand Total Spending (In Million) 1. Djarum Rp. 1.005.243 2. Sampoerna Rp. 902.974 3. Pepsodent Rp. 804.503 4. Dettol Rp. 761.855 5. Lifebuoy Rp. 730.545 6. Frisian Flag Rp. 664.059 7. Indomie Rp. 593.498 8. Mie Sedaap Rp. 583.400 9. Tokopedia Rp. 559.993 10. Traveloka Rp. 553.289 Sumber : www.swa.co.id, 2015 Dari hasil riset 10 Merek Pengiklan Terbanyak Versi Adstensity, Traveloka masuk urutan 10 besar. Traveloka merupakan jenis industri yang relatif baru tumbuh di Indonesia yakni e-commerce/digital business. Traveloka mampu menggeser posisi Lazada dan Olx yang mendominasi di tahun lalu. Raihan tersebut dikarenakan Traveloka turut menjadi kontributor belanja iklan utama dengan nilai Rp547 Miliar untuk kategori layanan e-commerce. Traveloka juga menjadi merek yang menunjukkan pertumbuhan belanja iklan yang tinggi yaitu sebesar 702% hingga akhir September 2015. (www.nielsen.com) Iklan telah menjadi cara yang paling efektif bagi perusahaan untuk mengirimkan informasi produk untuk target konsumen. Kata-kata, grafik dan gambar yang digunakan untuk menampilkan produk sedemikian rupa dengan niat untuk menarik konsumen dan membuat mereka berpikir dan membeli produk antara lain lain yang tersedia perusahaan produk. Cara utama untuk menarik konsumen adalah dengan menggunakan semua jenis dukungan, menggunakan selebriti penampilan, strategi pesan, dan strategi keterlibatan (Hemamalini & Kurup, 2014 : 1). 9

Untuk itu, iklan khususnya pada televisi sangat penting bagi kelangsungan bisnis perusahaan terutama dalam menyampaikan informasi produk terhadap konsumen maupun calon konsumen sehingga dapat meningkatkan kemungkinan minat konsumen untuk membeli. Minat beli dapat mengukur kemungkinan konsumen untuk membeli suatu produk, dan lebih tinggi minat pembelian, semakin tinggi kesediaan konsumen untuk membeli produk (Dodds, et al,;. Schiff Pria & Kanuk, dalam Hemamalini & Kurup, 2014:1) Minat beli dapat mengukur kemungkinan konsumen untuk membeli suatu produk, dan lebih tinggi niat pembelian, semakin tinggi kesediaan konsumen untuk membeli produk (Dodds, et al, 1991;. Schiff Pria & Kanuk, dalam Hemamalini & Kurup, 2014:1). Cara utama untuk menarik konsumen adalah dengan menggunakan semua jenis dukungan, menggunakan selebriti penampilan, strategi pesan, dan strategi keterlibatan. Menurut Wang, Cheng dan Chu (dalam Hemamalini & Kurup, 2014:1) dukungan selebriti, efek iklan, dan iklan banding positif mempengaruhi minat beli. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul PENGARUH IKLAN TRAVELOKA DI TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi di Indonesia) 10

1.3 Perumusan Masalah Penyedia layanan travel sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi sebagian masyarakat untuk mempermudah dalam melakukan perjalanan ke berbagai daerah yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Indonesia untuk berbagai keperluan seperti berwisata. Dengan melihat peluang tersebut dan dengan memanfaatkan perkembangan digitalisasi serta perkembangan bisnis e-commerce yang semakin meningkat di Indonesia, penyedia jasa travel online (Online Travel Agent) mulai bermunculan dan saling bersaing memikat pelanggan di Indonesia. Perusahaan jasa Online Travel Agent Traveloka muncul sebagai startup yang menonjol dan dapat dikatakan berhasil karena berbagai pencapaiannya yang dapat mengungguli para kompetitornya bahkan yang telah berdiri lebih dulu. Tetapi tidak semua penyedia jasa Online Travel Agent dapat memikat calon konsumennya untuk membeli. Beberapa perusahaan Online Travel Agent memikat calon konsumennya dengan promosi melaluli media iklan di televisi. Dengan Iklan yang efektif akan menarik minat beli dari calon konsumen yang melihat iklan tersebut. Menurut Hemamalini & Kurup, (2014) Kebanyakan studi di berbagai negara, mengungkapkan bahwa iklan di televisi memiliki efek terbesar pada khalayak dan menarik khalayak luas untuk memulai proses pembelian. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh iklan Traveloka di televisi terhadap minat beli dari calon konsumennya. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat pertanyaan penilitian yang digunakan sebagai berikut: 1. Bagaimana pendapat calon konsumen Traveloka Indonesia pada iklan Traveloka di Televisi? 2. Bagaimana minat beli calon konsumen Traveloka Indonesia pada jasa Traveloka? 11

3. Seberapa besar pengaruh iklan yang dilakukan Traveloka melalui media televisi terhadap minat pembeliancalon konsumenpada jasa Traveloka? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah didapat, maka terdapat tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui bagaimana pendapat calon konsumen Traveloka Indonesia pada iklan Traveloka di Televisi. 2. Mengetahui bagaimana minat beli calon konsumen Traveloka Indonesia pada jasa Traveloka. 3. Mengetahui Seberapa besar pengaruh iklan yang dilakukan Traveloka melalui media televisi terhadap minat pembelian calon konsumen Traveloka Indonesia melalui Traveloka. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Ilmu Manajemen Pemasaran (marketing management) pada bidang promosi (promotion) khususnya periklanan (advertising) yang berkaitan dengan persepsi pada iklan yang berpengaruh terhadap minat konsumen dalam membeli sehingga hasil penelitian dapat memperkaya penelitian dan keilmuan mengenai manajemen pemasaran pada bidang promosi khususnya (advertising). 1.6.2 Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Menambah wawasan penulis mengenai ilmu manajemen pemasaran (marketing management) pada bidang promosi (promotion) khususnya periklanan (advertising), untuk selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam pengaplikasian di industri. b. Bagi Institusi Pendidikan 12

1. Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang ada, termasuk para pendidik yang ada di dalamnya, dan penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan, serta pemerintah secara umum. 2. Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada. c. Bagi Perusahaan Traveloka Memberikan masukan kepada perusahaan tentang efektif tidaknya promosi yang telah dilakukan melalui media iklan, serta untuk meningkatkan produktifitas perusahaan khususnya dalam promosi. d. Bagi Peneliti Berikutnya Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Dalam menjaga konsistensi penelitian, diperlukan batasan-batasan sehingga lingkup permasalahan tidak meluas dan pembahasan lebih fokus kepada pemecahan masalah yang ada pada kerangka pemikiran penulis. 1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bandung dengan penyebaran kuesioner terhadap konsumen yang melihat iklan jasa online travel agent Traveloka. 1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian 2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 hingga bulan Januari 13

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat pengantar bagi peneliti seperti gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN BAB II membahas tentang teori-teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memahami dan memecahkan permasalahan yang diteliti. BAB III METODE PENELITIAN BAB III berisi mengenai karakteristik penelitian, alat pengumpulan data, operasional variabel, skala pengukuran, tahapan pelaksanaan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan sumber data, uji validitas, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV menceritakan tentang hasil dan pembahasan mengenai karakteristik responden yang dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V menceritakan tentang kesimpulan hasil analisis, saran atas permasalahan, saran bagi perusahaan, dan saran bagi penelitian selanjutnya. 14