BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 pada pembelajaran Matematika. Siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen berjumlah 27 siswa, yang terdiri dari 11 laki-laki dan 16 perempuan. 6 siswa diantaranya pernah tinggal kelas yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. SD Negeri 1 Buayan yang beralamat di Jalan Karangbolong 57A, Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen merupakan satu-satunya sekolah dasar yang berada di Desa Buayan. Latar belakang sosial ekonomi siswa mayoritas anak petani dengan tingkat kesejahteraan menengah kebawah. Buku-buku pelajaran yang mereka miliki masih terbatas, minat belajar mereka juga rendah. 3.2 Variabel yang Diteliti Variabel tindakan atau variable terikat dalam penelitian ini adalah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS pada pembelajaran Matematika aspek kognitif pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013. Model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) mengutamakan kerjasama antarsiswa pada kelompok berkemampuan heterogen dalam menyelesaikan permasalahan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individu dalam menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) adalah (1) Tes penempatan dan pembentukan kelompok; (2) Belajar secara individu; (3) Belajar kelompok; (4) Tes; (5) Perhitungan nilai kelompok dan pemberian penghargaan. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran kertas yang berisi perintah dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar melalui praktik atau mengerjakan tugas dan latihan berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pengajaran yang dilengkapi dengan rambu-rambu pengerjaanya. 24

25 Sedangkan variabel dampak atau variable bebas pada penelitian ini adalah hasil belajar Matematika aspek kognitif yang diperoleh dari skor tes terhadap siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan. Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013. 3.3 Rencana Tindakan Rancangan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan. Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS adalah model spiral, yang dikemukakan oleh Kemmes dan MC. Taggart, yaitu model spiral. Model spiral yang dirancang untuk memperbaiki pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus dan dari setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan kegiatan tersebut secara rinci digambarkan melalui Gambar 2 berikut ini. Gambar 2 PTK Model Spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart 3.3.1 Siklus 1 3.3.1.1 Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan yang akan dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 pada pembelajaran Matematika standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Peneliti menyusun RPP,

26 menyiapkan sumber dan alat peraga, menyusun lembar kerja siswa, menyusun instrument berupa butir soal, menyusun lembar observasi, dan menyusun pedoman wawancara. 3.3.1.2 Implementasi Tindakan Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran Matematika standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan. Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS. 3.3.1.3 Observasi dan Interpretasi Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Observasi dilakukan selama pelaksanaan tindakan pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 pada pembelajaran Matematika standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data untuk mengamati jalannya pembelajaran dan ketrampilan proses terhadap siswa sebagai bahan pengadaan refleksi berdasarkan pedoman observasi. Dalam melakukan observasi peneliti dibantu oleh seorang observer. Kegiatan interpretasi data dilakukan untuk mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman peneliti dilakukan dengan mengacu pada teori, kemudian dibandingkan dengan pengalaman, praktik, atau penilaian dan pendapat observer ataupun teman sejawat. 3.3.1.4 Analisis dan Refleksi Data hasil observasi yang diperoleh pada saat dianalisis untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan tersebut. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu analisis data kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis data yang berupa angka, yaitu data yang diperoleh dari skor hasil belajar Matematika, dan analisis data kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data bukan angka, yaitu data keaktifan siswa

27 dalam proses pembelajaran. Kemudian dilaksanakan diskusi antara peneliti dan observer untuk mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, kekurangan maupun ketercapaian pembelajaran, yang selanjutnya digunakan sebagai data untuk mencari solusi terhadap masalah yang timbul sebagai pertimbangan perencanaan perbaikan pada Siklus 2. 3.3.2 Siklus 2 3.3.2.1 Perencanaan Peneliti menyusun RPP Mata Pelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data.yang disesuaikan dengan hasil refleksi pada Siklus 1 untuk memperbaiki kondisi pada Siklus 2. Peneliti juga menyiapkan sumber dan alat peraga, menyusun lembar kerja siswa, menyusun instrument berupa butir soal, menyusun lembar observasi, dan menyusun pedoman wawancara. 3.3.2.2 Implementasi Tindakan Pelaksanaan tindakan pada Siklus 2 digunakan untuk memperbaiki pembelajaran pada Siklus 1. Guru memberikan materi pelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Dalam hal ini menerapkan model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS pada pelajaran Matematika standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan data pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013. Pada saat pembelajaran berkelompok, kelompok siswa masih sama seperti pada Siklus 1. 3.3.2.3 Observasi dan Interpretasi Observasi oleh seorang observer dengan menggunakan pedoman observasi. Dalam hal ini dilakukan oleh teman sejawat. Observasi dilakukan selama pelaksanaan tindakan pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 pada pembelajaran Matematika standar

28 kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data dengan menerapkan model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS untuk mengamati jalannya pembelajaran dan ketrampilan proses terhadap siswa pada Siklus 2 sebagai bahan pengadaan refleksi berdasarkan pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Selain itu juga dilakukan wawancara tentang proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan sama dengan lembar observasi Siklus 1. 3.3.2.4 Analisis dan Refleksi Data hasil observasi yang diperoleh pada saat pelaksanaan tindakan pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 pada pembelajaran Matematika standar kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data dengan menerapkan model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS dianalisis untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan Siklus 2, kemudian dilaksanakan diskusi antara peneliti dan observer untuk mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. Refleksi pada Siklus 2 digunakan untuk membandingkan hasil dari Siklus 1 dengan hasil dari Siklus 2, yang kemudian digunakan untuk membuat laporan. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain tes, observasi, dokumentasi dan wawancara. 3.4.1 Teknik Tes Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis. Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan berupa butir-butir soal berbentuk uraian. Terdapat dua tes yang diberikan kepada siswa, yaitu: (1) Tes diberikan pada akhir pertemuan yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Tes ini dikerjakan oleh setiap siswa secara individu dan skor yang diperoleh akan ditambahkan sebagai skor kelompok. (2) Tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menentukan skor hasil belajar Matematika aspek kognitif. Berikut kisi-kisi soal tes tiap pertemuan pada tiaptiap siklus.

29 1) Kisi Kisi Instrumen Pertemuan 1 Siklus 1 Standar Kompetensi : 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Kompetensi Dasar : 7.1. diagram lingkaran. Menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram batang, dan Tabel 5 Kisi-Kisi Instrumen Pertemuan 1 Pembelajaran Matematika Siklus 1 No Indikator Nomor Soal Bentuk Soal 1 Menyajikan data dalam bentuk tabel 1,2,3,4,5,6 Uraian 2 Menyajikan data dalam bentuk diagram batang 7,8,9,10 Uraian 2) Kisi Kisi Instrumen Pertemuan 2 Siklus 1 Standar Kompetensi : 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Kompetensi Dasar : 7.1. diagram lingkaran. Menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram batang, dan Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen Pertemuan 2 Pembelajaran Matematika Siklus 1 No Indikator Nomor Soal Bentuk Soal 1 Menyajikan data dalam bentuk tabel 1,2,3,4, Uraian 2 Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran 5,6,7,8,9,10 Uraian 3) Kisi Kisi Instrumen Pertemuan 3 Siklus 1 Standar Kompetensi : 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Kompetensi Dasar : 7.1. diagram lingkaran. Menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram batang, dan Tabel 7 Kisi-Kisi Instrumen Pertemuan 3 Pembelajaran Matematika Siklus 1 No Indikator Nomor Soal Bentuk Soal 1 Menyajikan data dalam bentuk tabel 1,2,3,4 Uraian 2 Menyajikan data dalam bentuk diagram batang 5,6,7, Uraian 3 Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran 8,9,10 Uraian 4) Kisi Kisi Instrumen Pertemuan 1 Siklus 2 Standar Kompetensi : 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Kompetensi Dasar : 7.2. Menentukan rata-rata hitung dan modus sekumpulan data.

30 Tabel 8 Kisi-Kisi Instrumen Pertemuan 1 Pembelajaran Matematika Siklus 2 No Indikator Nomor Soal Bentuk Soal 1 Mengurutkan data. 6 Uraian 2 Menentukan nilai tertinggi. 4 Uraian 3 Menentukan nilai terendah. 5, 10 Uraian 4 Menentukan modus. 2, 8 Uraian 5 Menentukan median. 3, 7 Uraian 6 Menentukan rata-rata dari sekumpulan data. 1, 9 Uraian 5) Kisi Kisi Instrumen Pertemuan 2 Siklus 2 Standar Kompetensi : 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Kompetensi Dasar : 7.2. Menentukan rata-rata hitung dan modus sekumpulan data. Tabel 9 Kisi-Kisi Instrumen Pertemuan 2 Pembelajaran Matematika Siklus 2 No Indikator Nomor Soal Bentuk Soal 1 Mengurutkan data. 6 Uraian 2 Menentukan nilai tertinggi. 2, 10 Uraian 3 Menentukan nilai terendah. 1 Uraian 4 Menentukan modus. 5, 7 Uraian 5 Menentukan median. 4, 8 Uraian 6 Menentukan rata-rata dari sekumpulan data. 3, 9 Uraian 6) Kisi Kisi Instrumen Pertemuan 3 Siklus 2 Standar Kompetensi : 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data. Kompetensi Dasar : 7.2. Menentukan rata-rata hitung dan modus sekumpulan data. Tabel 10 Kisi-Kisi Instrumen Pertemuan 3 Pembelajaran Matematika Siklus 2 No Indikator Nomor Soal Bentuk Soal 1 Mengurutkan data. 2,10 Uraian 2 Menentukan nilai tertinggi. 9 Uraian 3 Menentukan nilai terendah. 5 Uraian 4 Menentukan modus. 1,8 Uraian 5 Menentukan median. 3,7 Uraian 6 Menentukan rata-rata dari sekumpulan data. 4,6 Uraian

31 3.4.2 Observasi Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013. Pedoman observasi dititikberatkan pada kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar observasi. Selain mengamati proses pembelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 juga dilakukan pengamatan terhadap ketrampilan proses terhadap siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013. Berikut disajikan kisi-kisi observasi terhadap ketrampilan proses pada Tabel 11 dan kisi-kisi observasi kegiatan guru dan siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013 pada saat pembelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS pada Tabel 12. Tabel 11 Kisi- Kisi Penilaian Proses Terhadap Siswa Pada Saat Penerapan TAI Berbantuan LKS No Indikator Keaktifan 1 Hanya aktif saat belajar individu 2 Aktif saat belajar individu dan kelompok 3 Aktif dalam semua tahapan belajar Aspek yang dinilai Nilai Indikator Indikator Nilai Tanggung jawab Kerja sama 60 Kurang 60 Bekerja sama bertanggung jawab dengan satu terhadap kegiatan anggota kelompok kelompoknya 70 Sedikit bertanggung 70 Bekerja sama jawab terhadap dengan beberapa kegiatan kelompok anggota kelompoknya 80 Bertanggung jawab 80 Bekerja sama penuh terhadap dengan semua kegiatan kelompok anggota kelompoknya Nilai 60 70 80

32 Tabel 12 Kisi-Kisi Observasi Penerapan TAI Dalam Pembelajaran Matematika Tahapan Indikator Item Pendahuluan 1. Pelajaran di buka dengan doa bersama. 2. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik. 3. Guru mengabsen kehadiran siswa. 4. Guru mengadakan apersepsi mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang harus dicapai serta manfaat mempelajari materi tersebut. 1 2 3 4 5 6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang 6 prosedur pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa. 7. Guru memotivasi siswa. 7 Inti 1. Eksplorasi 2. Elaborasi 3. Konfirmasi Penutup 1. Guru menyampaikan materi secara garis besar dengan menggunakan alat peraga. 2. Siswa mengerjakan tes penempatan. 3. Guru membagi siswa untuk membentuk kelompok. 4. Guru menjelaskan aturan diskusi sesuai TAI. 1) Siswa mengerjakan LKS secara individu. 2) Setiap siswa dalam kelompok saling mengoreksi jawaban teman dengan menukar lembar jawaban. 3) Siswa berdiskusi untuk mencari jawaban yang benar. 4) Siswa saling membantu teman sekelompoknya. 5) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 6) Siswa menanggapi presentasi kelas. 1. Guru memberi acuan pengecekan hasil eksplorasi. 2. Guru mengkonfirmasi presentasi siswa. 3. Guru menjawab pertanyaan siswa. 4. Siswa membetulkan hasil diskusi kelompok. 5. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan. 6. Guru memberikan motivasi kepada siswa. 1. Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas. 2. Siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran. 3. Siswa secara individu mengerjakan tes. 4. Guru dan siswa membahas hasil tes. 5. Guru menganalisis pekerjaan siswa. 6. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan peningkatan nilai individu. 7. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 8. Guru menginformasikan pertemuan selanjutnya. 9. Pelajaran diakhiri dengan doa. 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9

33 3.4.3 Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang sudah tersedia. Dokumentasi yang digunakan dalam pembelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013 berupa LKS, daftar kelompok siswa, dan daftar nilai siswa. Untuk mendokumentasikan kegiatan penelitian digunakan kamera sebagai alat untuk mengumpulkan data berupa foto-foto kegiatan penelitian. 3.4.4 Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini alat yang digunakan berupa lembar wawancara. Pertanyaan yang diajukan mengacu pada kegiatan pembelajaran dan hasil belajar Matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS pada siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012-2013 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Dalam penelitian ini, pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program Excel. Langkah-langkah untuk melakukan uji validitas adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan data yang akan diuji validitas pada lembar kerja excel; 2) Menghitung jumlah skor yang diperoleh tiap responden dan jumlah skor tiap item; 3) Menghitung nilai koefisien korelasi. 4) Menentukan nilai tabel r; Dalam hal ini besar nilai tabel r berdasar kriteria harga r pada taraf signifikansi 95% yang diperoleh dari 27 responden adalah 0,367. 5) Bandingkan nilai koefisien korelasi dan nilai tabel r untuk mengetahui valid atau tidaknya item soal. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Jika nilai hitung r lebih besar dari nilai tabel r maka item soal dinyatakan valid dan

34 dapat dipergunakan; (2) Jika nilai hitung r lebih kecil dari nilai tabel r maka item soal dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan. Berdasarkan uji validitas item soal diperoleh hasil dalam Tabel 13 berikut: Tabel 13 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Akhir Siklus Hasil UJi Validitas Nomor Soal Siklus 1 Jumlah Nomor Soal Siklus 2 Jumlah Soal Valid 1,2,3,4,5,6,7,9 8 1,3,4,5,6,7,8,10 8 Soal Tidak Valid 8,10 2 2,9 2 Selain melakukan uji validitas, peneliti juga melakukan uji reliabilitas dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Menyiapkan data yang telah diuji validitas pada lembar kerja excel; 2) Menghitung varians tiap item soal. 3) Menghitung varians total dari jumlah skor-skor yang diperoleh siswa, dengan cara menjumlah semua varians tiap item soal. 5) Menghitung nilai koefisien alfa, dengan rumus r11= k x 1 σ 2 i k 1 σ 2 t r11 = keterangan: Banyak item instrumen Banyak item instrumen 1 k = 10 (banyaknya item instrumen) Jumla h varians item x 1 Varians total σ 2 i = jumlah varians item σ 2 t = varians total Untuk menyatakan hasil uji reliabilitas, kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Jika nilai hitung alpha lebih besar dari nilai tabel r maka instrumen dinyatakan reliabel; (2) Jika nilai hitung alpha lebih kecil dari nilai tabel r maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, diperoleh nilai koefisien alpha sebesar 0,833 dan nilai tabel r sebesar 0,367. Dengan demikian nilai hitung alpha lebih besar dari

35 nilai tabel r, artinya instrumen soal dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data. 3.6 Analisa Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran menunjukkan kemampuan butir soal untuk menyaring banyaknya peserta tes yang dapat mengerjakan dengan benar. Semakin banyak siswa yang menjawab benar, maka tingkat kesukaran soal tersebut tinggi dan sebaliknya. Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus I = B N Keterangan: I = Indeks kesulitan setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar tiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada butir soal Adapun kriteria tingkat kesukaran tiap butir soal adalah sebagai berikut: 0,00 0,30 = Soal kategori sukar 0,31 0,70 = Soal kategori sedang 0,71 1,00 = Soal kategori mudah Untuk memvisualisasi hasil analisa tingkat kesukaran soal disajikan dalam Tabel 14 sebagai berikut: Tabel 14 Hasil Analisa Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Akhir Siklus Kriteria Nomor Soal Siklus 1 Jumlah Nomor Soal Siklus 2 Jumlah Sukar 2,10 2 3,4,8 3 Sedang 1,3,4,5,6,7 6 1,2,5,6,9,10 6 Mudah 8,9 2 7 1 3.7 Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian ini terdiri dari indikator proses dan indikator hasil. Indikator proses dikatakan berhasil bila semua tahapan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS

36 dapat dilaksanakan sesuai dengan sintak. Indikator hasil yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah 80% dari jumlah siswa memperoleh nilai minimum 69. 3.8 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu analisis data kuantitatif untuk menganalisis data yang berupa angka, yaitu data yang diperoleh dari skor hasil belajar Matematika siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013, dan analisis data kualitatif untuk menganalisis data bukan angka yang diperoleh dari observasi dan wawancara terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS. 3.8.1 Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar Matematika dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan tes kondisi awal, nilai tes setelah Siklus 1, dan nilai tes setelah Siklus 2 untuk menemukan persentase dan nilai rata-rata dalam bentuk tabel distribusi atau grafik. Hasil belajar Matematika pada akhir pertemuan ditambahkan pada skor kelompok. Sedangkan hasil belajar Matematika pada akhir tiap siklus, dikomparatifkan. Jika mengalami kenaikan maka diasumsikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. 3.8.2 Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh observasi dan wawancara yang dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan melalui tahap-tahap reduksi data, paparan data, dan penyimpulan data. Langkah reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi dan menyederhanakan data mentah menjadi bermakna. Paparan data dilakukan dengan menyederhanakan data dalam bentuk tabel dan diagram. Penyimpulan dilakukan dengan mengambil intisari dari sajian data yang telah terorganisasi dalam bentuk kalimat singkat, padat, namun mengandung pengertian luas.