Lampiran 1. Bagan Penetapan Kadar Protein Jangkrik dengan Metode Kjeldhal. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,02 N Dilakukan titrasi blanko Hasil

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN - 1 PENENTUAN DAN PERHITUNGAN KADAR PROTEIN FILM BIOPLASTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

Alat yang digunakan pada analisis kuantitatif protein kasar adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Bab III Bahan dan Metode

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

METODE. Materi. Rancangan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

x100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

RINGKASAN PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. senyawa lain selain protein dalam bahan biasanya sangat sedikit, maka penentuan

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODE PENELITIAN

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

Jurnal Dinamika, April 2011, Halaman 1-5 Vol. 02. No. 1 ANALISIS KADAR NITROGEN PADA GUANO YANG TERDAPAT DI GUA ANDULAN, KABUPATEN LUWU.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Alat dan Bahan. B. Metode Penelitian. 1. Persiapan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

Transkripsi:

Lampiran 1. Bagan Penetapan Kadar Protein Jangkrik dengan Metode Kjeldhal 0,50 gram l Dimasukan ke dalam labu Kjedahl Ditambahkan 3 ml H SO 4 pekat dan gram sampuran selen Digojog sampai rata dan dipanaskan dalam lemari asam sampai warna jernih (hijau jernih) setelah dingin ditambahkan 10 ml akuades, pindahkan ke alat penyuling Ditambahkan 30 ml NaOH 40% Sebagai penampung digunakan 5 ml larutan H SO 4 0,0 N yang telah dicampur indikator mengsel Didestilasi sampai diperoleh 15 ml destilat Destilat Residu Dititrasi dengan larutan NaOH 0,0 N Dilakukan titrasi blanko Hasil 40

Lampiran. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 0,0 N Tabel. Data Pembakuan Natrium Hidroksida 0,0 N dengan Standar Primer Kalium Biftalat No. Berat K-Bifthalat (mg) Volume NaOH (ml) 1. 100 19,55. 100 19,0 3. 100 19,55 Berat K Bifthalat(mg) Normalitas NaOH Vol.NaOH (ml) x BE K bifthalat BE K-Bifthalat 04, N 1 0,05 N N 0,0 N N 3 0,05 N Normalitas rata-rata (Nr) dan persen deviasi (% d) N1 + N 0,05 + 0,0 Nr 0, 055N ( N1 Nr1) 0,05 0,055 % d 1 x100% x100% 1,9 % Nr 0,055 1 N1 + N 3 0,05 + 0,05 Nr 0, 05 N ( N1 Nr ) 0,05 0,05 % d x100% x100% 0% Nr 0,05 N + N 3 0,0 + 0,05 Nr 3 0, 055 N ( N Nr3 ) 0,0 0,055 % d 3 x100% x100% 1,9% Nr 0,055 Normalitas NaOH adalah Normalitas rata-rata dengan persen deviasi terkecil, yaitu % d 1 0 % dengan Normalitas 0,05 N 41

Lampiran 3. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 0,0 N Tabel. Data Pembakuan Natrium Hidroksida 0,0 N dengan Standar Primer Kalium Biftalat No. Berat K-Bifthalat (mg) Volume NaOH (ml) 1. 100 1,35. 100 1,30 3. 100 1,30 Berat K Bifthalat(mg) Normalitas NaOH Vol.NaOH (ml) x BE K bifthalat BE K-Bifthalat 04, N 1 0,099 N N 0,0300 N N 3 0,0300 N Normalitas rata-rata (Nr) dan persen deviasi (% d) N1 + N 0,099 + 0,0300 Nr 0, 0995N ( N1 Nr1) 0,099 0,0995 % d 1 x100% x100% 0,1% Nr 0,0995 1 N1 + N 3 0,099 + 0,03oo Nr 0, 0995 N ( N1 Nr ) 0,099 0,0995 % d x100% x100% 0,1% Nr 0,0995 N + N 3 0,03 + 0,03 Nr 3 0, 03N ( N Nr3 ) 0,03 0,03 % d 3 x100% x100% 0% Nr 0,03 Normalitas NaOH adalah Normalitas rata-rata dengan persen deviasi terkecil, yaitu % d 1 0 % dengan Normalitas 0,03 N. 4

Lampiran 4. Tabel Hasil Data Mentah Hasil Kadar Protein dan NPN 1. Jangkrik segar Data Protein Kasar (Normalitas NaOH 0,05 N; vol.blanko 4,30 ml) B. Sampel Vol Titrasi % N % Protein 0,500 0,500 0,501 0,501 0,501 0,501 39,9 40,0 40,1 39,9 40,0 40,0,1850,1990,131,1850,1990,1990 13,5 13,7437 13,8318 13,5 13,7437 13,7437 Protein Kasar Data Protein Murni (N0,05 N; vol.blanko 4,3 ml) B. Sampel Vol Titrasi % N % Protein 0,501 15, 1,74 7,9 0,501 15,0 1,301 8,1381 0,500 15,0 1,30 8,141 0,501 15, 1,741 7,931 0,500 14,9 1,31 8,80 0,500 14,9 1,31 8,80 % NPN (% P. Kasar - % P. Murni) 8,3753 % P. Kasar 13,79 48,4 % P. Murni 8,1107 % NPN 40,9 % Kadar air (b.cawan + b.sampel) b.hasil pngeringan x 100% Berat sampel (B. Sampel 5 gr; B. Cawan 3,4 gr) [pengeringan sampai berat konstan] [suhu ± 55 C] 8,4 8,1 100%,0% 5 Contoh perhitungan data nomor 1 (4,30 39,9) 0,05 14,007 Kadar protein x,5x100% 0,050 13,5 % 43

Dengan cara yang sama diperoleh kadar protein untuk sampel nomor sampai nomor dan perhitungan yang sama untuk penetapan kadar protein murni juga untuk perhitungan hasil olahan (jangkrik goreng dan rebus).. Jangkrik Goreng Data Protein Kasar (Normalitas NaOH 0,03 N; vol.blanko 1, ml) B. Sampel Vol Titrasi % N % Protein 0,500 0,50 0,500 0,501 0,501 0,500,10,50,0,0,30,10 1,97 1,91 1,808 1,801 1,33 1,97 10,1 10,18 10,50 10,50 10,39 10,1 Data Protein Murni (Normalitas NaOH 0,05 N; vol.blanko 4,30 ml) B. Sampel 0,500 0,501 0,501 0,500 0,50 0,500 Vol Titrasi 17,4 18,0 17,9 17,7 18, 17,3 % N % Protein 0,94,0400 0,880 5,515 0,890 5,000 0,944 5,7775 0,8537 5,335 0,9804,175 % NPN (% P. Kasar - % P. Murni),79 % P. Kasar 10,45 34,3931 % P.Murni 5,731 % NPN 45, % Kadar Air (b.cawan + b.sampel) b.hasil pngeringan x 100% Berat sampel 8,0 7,8 100% 4,0 % 5. Jangkrik Rebus Data Protein Kasar (Normalitas NaOH 0,05 N; vol.blanko 4,30 ml) B. Sampel Vol Titrasi % N % Protein 0,500 17, 0,9944,150 0,501 17,4 0,90,0375 44

0,501 0,501 0,500 0,500 17,3 17,4 17, 17,3 0,9800 0,90 0,9944 0,9804,150,0375,15,175 Data Protein Murni (Normalitas NaOH 0,03 N; vol.blanko 1, ml) B. Sampel Vol Titrasi % N % Protein % NPN (% P. Kasar - % P. Murni) 0,500 13,8 0,4034,5 3,7575 0,500 13,4 0,470,94 % P. Kasar,1 0,501 13,8 0,4034,5 1,89 0,501 13,1 0,510 3,5 % P. Murni,815 0,501 13,5 0,4538,83 % NPN 54,04 % 0,500 13,5 0,4538,83 Kadar air (b.cawan + b.sampel) b.hasil pngeringan x 100% Berat sampel 8,0 7,8 100% 4,0 % 5 45

Lampiran 5. Perhitungan kadar protein kasar jangkrik segar sebenarnya. No. Kadar Protein (%) Xi - X ( X i X ) 1. 13,5 0,073 0,00539. 13,7437-0,0145 0,000105 3. 13,8318-0,10 0,01057 4. 13,5 0,073 0,0539 5. 13,7437-0,0145 0,000105. 13,7437-0,0145 0,000105 X 13,79 Σ 0,097751 SD ( xi x) n 1 0,097751 1 0,1181 Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk -1 diperoleh t-tabel,57 Data diterima jika t-hitung < t-tabel xi x t-hitung sd n 13,5 13,79 t-hitung data 1 0,1181 1,514 t-hitung data 13,7437 13,79 0,1181-0,3007 t-hitung data 3 13,8318 13,79 0,1181 -,181 t-hitung data 4 t-hitung data 5 13,5 13,79 1,514 0,1181 13,7437 13,79-0,3007 0,1181 4

t-hitung data 13,7437 13,79 0,1181-0,3007 Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1,,3,4,5 dan. Lampiran. Perhitungan kadar protein kasar jangkrik goreng sebenarnya. 47

No. Kadar Protein (%) Xi - X ( X i X ) 1. 10,1-0,145 0,0105. 10,18 0,85 0,0815 3. 10,50-0,035 0,0015 4. 10,50-0,035 0,0015 5. 10,39 0,075 0,0055. 10,1-0,145 0,0105 X 10,45 Σ 0,13135 SD ( xi x) n 1 0,13135 1 0,10 Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk -1 diperoleh t-tabel,57 Data diterima jika t-hitung < t-tabel xi x t-hitung sd n 10,1 10,45 t-hitung data 1 0,10,193 t-hitung data t-hitung data 3 t-hitung data 4 10,18 10,45 0,10 10,50 10,45 0,10 10,50 10,45 0,10-4,311 0,595 0,595 t-hitung data 5 10,39 10,45-1,134 0,10 48

t-hitung data 10,1 10,45 0,10,193 Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1,,3,4,5 dan. Lampiran 7. Perhitungan kadar protein kasar jangkrik rebus sebenarnya. 49

No. Kadar Protein (%) Xi - X ( X i X ) 1.,150 0,0888 0,00011544.,0375-0,0887 0,007879 3.,150-0,001 0,00000144 4.,0375-0,0887 0,007879 5.,150 0,0888 0,00011544.,175 0,0013 0,0000019 X,1 Σ 0,0159939 SD ( xi x) n 1 0,0159939 1 0,0551 Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk -1 diperoleh t-tabel,57 Data diterima jika t-hitung < t-tabel t-hitung xi x sd n t-hitung data 1 t-hitung data t-hitung data 3 t-hitung data 4 t-hitung data 5,150,1 0,0551,0375,1 0,0551,150,1 0,0551,0375,1 0,0551,150,1 0,0551 3,808...(ditolak) -3,855-0,0517-3,855 3,808 50

t-hitung data,175,1 0,0551-0,055 Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data,3,4, dan ; sebab data 1 dan data 5, t-hitung > t-tabel sehingga data tersebut ditolak. Lampiran 8. Perhitungan kadar protein murni jangkrik segar sebenarnya. 51

No. Kadar Protein (%) Xi - X ( X i X ) 1. 7,9-0,1445 0,008805. 8,1381 0,074 0,0007507 3. 8,141 0,0305 0,0009305 4. 7,931-0,147 0,017857 5. 8,80 0,1173 0,0137599. 8,80 0,1173 0,0137599 X 8,1107 Σ 0,07185 SD ( xi x) n 1 0,07185 1 0,1198 Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk -1 diperoleh t-tabel,57 Data diterima jika t-hitung < t-tabel t-hitung xi x sd n t-hitung data 1 t-hitung data t-hitung data 3 t-hitung data 4 t-hitung data 5 7,9 8,1107 0,1198 8,1381 8,1107 0,1198 8,141 8,1107 0,1198 7,931` 8,1107 0,1198 8,80 8,1107 0,1198 -,9550 0,503 0,37-3,01840-0,3007 t-hitung data 13,7437 13,79,3987 0,1181 5

Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1,,3,4,5 dan. Lampiran 9. Perhitungan kadar protein murni jangkrik goreng sebenarnya. 53

No. Kadar Protein (%) Xi - X ( X i X ) 1.,0400 0,3079 0,0948041. 5,515-0,19 0,04841 3. 5,000-0,131 0,01745041 4. 5,7775 0,0454 0,00011 5. 5,335-0,395 0,15715.,175 0,3954 0,153411 X 5,731 Σ 0,4709155 SD ( xi x) n 1 0,4709155 1 0,3085 Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk -1 diperoleh t-tabel,57 Data diterima jika t-hitung < t-tabel t-hitung xi x sd n t-hitung data 1 t-hitung data t-hitung data 3 t-hitung data 4,0400 5,731 0,3085 5,515 5,731 0,3085 5,000 5,731 0,3085 5,7775 5,731 0,3085,4455-1,744-1,049 0,300 t-hitung data 5 5,335 5,731-3,1493 0,3085 54

t-hitung data,175 5,731 0,3085 3,14058...(ditolak) Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1,,3,4, dan 5. Data, t-hitung > t-tabel, maka data ini ditolak. Lampiran 10. Perhitungan kadar protein jangkrik rebus sebenarnya. 55

No. Kadar Protein (%) Xi - X ( X i X ) 1.,5-0,95 0,08705.,94 0,15 0,0155 3.,5-0,95 0,08705 4. 3,5 0,435 0,1895 5.,83 0,015 0,0005.,83 0,015 0,0005 X,815 Σ 0,37935 SD ( xi x) n 1 0,37935 1 0,754 Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05, dk -1 diperoleh t-tabel,57 Data diterima jika t-hitung < t-tabel t-hitung xi x sd n t-hitung data 1 t-hitung data t-hitung data 3 t-hitung data 4,5,815 0,754,94,815 0,754,5,815 0,754 3,5,815 0,754 -,45 1,110 -,45 3,8701...(ditolak) t-hitung data 5,83,815 0,1334 0,754 5

t-hitung data,83,815 0,754 0,1334 Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1,,3,5 dan. Data 4 ditolak karena t-hitung > t-tabel. 57

GAMBAR 1. JANGKRIK TAIWAN GAMBAR. HASIL UJI KUALITATIF 58

GAMBAR 3. PROSES DESTRUKSI 59

GAMBAR 4. PROSES DESTILASI 0

Sebelum didestilasi (sampel dan penampung) Perubahan Warna Dari ungu ke biru 1

Dari biru ke biru hijau Dari biru hijau ke hijau