LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

UJI LIPID (TES KELARUTAN)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon genap yang berkisar antara empat sampai dua puluh dua karbon (Almatsier, 2004: 52)

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

LAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sabun adalah senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UJI KELARUTAN LIPID

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Daya Kerja Antimikroba dan Oligodinamik yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Adit

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Genetika dan Biologi Molekuler dengan judul Isolasi DNA Bawang Bombay Dengan Cara Sederhana yang disusun o

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

PERCOBAAN II LIPID : SUCI QADRIANTY SAKINAH : K : ROSA BUDIASRI SUDIRO

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

R E A K S I U J I P R O T E I N

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C

TUGAS ANALISIS AIR, MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS LEMAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

Laporan praktikum kimia logam dan non logam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Minyak dan Lemak 1.1 TUJUAN PERCOBAAN. Untuk menentukan kadar asam lemak bebas dari suatu minyak / lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

B. Struktur Umum dan Tatanama Lemak

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

EKSTRAKSI MINYAK DAN LEMAK : AMALYAH FEBRYANTI NIM : H KELOMPOK : IV (EMPAT) HARI/TANGGAL : KAMIS/22 MARET 2012 ASISTEN : ARKIEMAH HAMDA

Adelya Desi Kurniawati, STP., M.Sc., MP.

Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)

SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

Senyawa Polar dan Non Polar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

METABOLISME LEMAK. Yunita Eka Puspitasari, S.Pi, MP

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Isolasi Mikroorganisme yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim :

Kata Kunci : Alkohol, Ester, Eter, Asam Karboksilat, Keton, Oksidasi, Esterifikasi

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS. Korry Novitriani M.Si Iin Intarsih A.Md.Ak. Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmlaya

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

Fransiska Victoria P ( ) Steffy Marcella F ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

Revisi BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

A. Sifat Fisik Kimia Produk

Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN

4 Pembahasan Degumming

Transkripsi:

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Uji Pembentukan Emulsi Lipid) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2013

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Biokimia dengan judul Uji Pembentukan Emulsi Lipid yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60300112034 Kelas : Biologi A Kelmpok : IV (empat) Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima. Samata-Gowa, 30 Desember 2013 Kordinator Asisten Asisten (Ika Dian Rostika) (Fifi Dismayanti) 60300111021 60300111011 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab (Eka Sukmawati S.Si, M.Si)

A. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui terjadinya pembentukan emulsi dari minyak. B. Dasar Teori Lipid didenifisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstraksi dari mahluk hidup dengan menggunakan pelarut yang kurang polar atau pelarut nonpolar. Istilah lipid mencakup golongan senyawa-senyawa yang memiliki keanekaragaman struktur, dan tidak ada skema penggolongan lipid yang bisa diterima di seluruh dunia. Ciri khas yang umum dijumpai di semua lipid adalah kandungan hidrokarbonnya diturunkan dari polimerisasi asetat yang diikuti dengan reduksi rantai segera setelah rantai itu terbentuk contohnya, polimerisasi asetat menghasilkan rantai hidrokarbon linear yang panjang. Asam lemak yang terjadi pada proses hidrolisasi lemak, mengalami proses hidrolisis lemak, mengalami proses oksidasi dan menghasilkan asetil koenzim A (Poedjiadi, 2004). Lipid dibagi atas 3 golongan yaitu: Lipid sederhana yang terdiri atas ester dari asam-asam lemak gliserol. Ada 3 jenis lemak sederhana yaitu, lemak yang strukturalnnya pada dalam suhu kamar, minyak yang strukturnya cair dalam suhu kamar dan lilin atau malam yang merupakan ester asam lemak dengan alkohol. Lipid campuran fosfolifid ester yang mengandung asam lemak dan yang mengandung gugus lain yang terikat pada alkohol misalnya fosfolipida dan glikopida. Derivat lipid adalah zat yang berasal dari hasil hidrolisis zat-zat tersebut antara lain lemak jenuh dan tidak jenuh, alkohol, gliserol, sterol, dan lemak aldehid (Taufik, 2010). Fungsi lipid seperti minyak dan lemak sebagai nutrisi dan juga merupakan sumber energi utama yang digunakan sebagai energi cadangan makanan yang disimpan pada jaringan adiposa dalam tubuh, dalam bentuk lipoprotein fosfalipid yang berfungsi sebagai pengangkut zat-zat yang melewati membran sel. Steroid senyawa-senyawa memiliki beberapa fungsi misalnya kolestrol berperan dalam proses pengangkutan lemak dalam tubuh. Estrogen dan testoleron berfungsi

sebagai hormon kelamin: dehidroksikolestrol dan ergastrol berperan sebagai provitamin D (Sutresna, 2009). Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri dari dua bahan tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang lain, seperti air dan minyak. Dikarenakan setiap bahan pangan memilki karakteristik masing-masing maka setiap bahan pangan memiliki jenis emulsi dan pengaruh jenis emulsi yang berbeda-beda. Emulsi tersusun atas tiga komponen utama, yaitu: pertama, fase terdispersi (zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain (fase internal). Kedua, fase pendispersi (zat cair yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut (fase eksternal). Terakhir emulgator (zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi) (Fessenden, 1990). Minyak bersifat tidak larut dalam pelarut polar & larut dalam pelarut non polar. Pengemulsian adalah zat yang menstabilkan emulsi yang biasanya berupa protein. Sabun adalah campuran dari natrium hidroksida berbagai asam lemak yang terdapat di alam bebas. Digunakan natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses pembuatan sabun. Secara umum reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan asam lemak + NaOH menghasilkan air & garam. Natrium stear dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat keras dan tidak larut (Taufik, 2010). C. Metode Praktikum 1. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah: Hari/tanggal : Selasa/24 Desember 2013 Waktu : 13.00-15.00 WITA Tempat : Laboraturium Mikrobiologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa

2. Alat dan Bahan a. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu tabung reaksi, rak tabung, penjepit, pembakan Bunsen, korek api, dan pipet tetes. b. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aquadest, albumin dari telur, alkohol, minyak kelapa, minyak zaitun, larutan sabun, larutan Na 2 CO 3, empedu encer, bensin, dan mentega. 3. Cara Kerja Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu: a. Uji kelarutan lemak dengan minyak kelapa 1. Menyiapkan 9 buah tabung reaksi dan mengisinya masing-masing dengan air, bensin, empedu encer, albumin, Na 2 CO 3, alkohol panas, alkohol dingin, air + minyak kelapa + minyak zaitun + Na 2 CO 3, serta mentega. 2. Menambahkan 1 ml minyak kelapa pada tiap tabung reaksi. 3. Mengamati kelarutan lemak dengan minyak kelapa. 4. Mencatat hasil yang didapatkan. b. Uji pembentukan emulsi 1. Menyiapkan 3 buah tabung reaksi. 2. Mengisi masing-masing tabung reaksi, mengisi dengan aquadest pada tabung 1 dan minyak zaitun, mengisi dengan aquadest, minyak zaitun dan Na 2 CO 3 pada tabung 2 dan mengisi dengan aquadest, minyak zaitun, Na 2 CO 3, dan larutan sabun pada tabung 3. 3. Mengocok tabung reaksi. 4. Mengamati kelarutan yang terjadi. 5. Mencatat hasil yang didapatkan.

D. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan yang diperoleh yaitu: a. Uji kelarutan lemak dengan menggunakan minyak kelapa Reaksi No Bahan Tidak Larut larut 1 Air 2 Bensin 3 Empedu 4 Albumin 5 Na 2 CO 3 6 Alkohol panas 7 Alkohol dingin 8 Air + minyak + Na 2 CO 3 9 Mentega Keterangan Minyak diatas air dibawah Menyatu, Larutan berwarna bening Empedu dibawah minyak diatas Minyak diatas albumin dibawah Minyak diatas Na 2 CO 3 dibawah Minyak ada dibawah alkohol diatas Minyak ada dibawah alkohol diatas Larutan berwarna putih susu, minyak kelapa paling di atas, Na 2 CO 3, dan minyak zaitun Minyak di bawah, Larutan berwarna kuning

b. Uji pembentukan emulsi Tabung Bahan Hasil kelarutan I Aquadest + minyak zaitun Tidak larut (Stabil) II Aquadest + minyak zaitun + Na 2 CO 3 Larut (Tidak stabil) Aquadest + minyak zaitun + Na 2 CO 3 + III Larut (Tidak stabil) larutan sabun 2. Pembahasan Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti ester, aseton, kloroform, dan benzena. Larutan polar merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan nonpolar merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Emulsi adalah salah satu campuran yang terdiri dari zat yang tidak tercampur atau tidak homogen, seperti air dan minyak, pengemulsian adalah zat yang menstabilkan emulsi yang biasanya berupa protein. Emulsi dapat pula diartikan sebagai dispersi atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan. Adapun pembahasan yang diperoleh pada pengamatan ini yaitu: 1. Uji kelarutan lemak dengan minyak kelapa Minyak atau lemak yang mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dapat teroksi dari oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. Apabila minyak mengalami oksidasi maka senyawa peroksida yang dihasilkan akan meningkat. Minyak mempunyai sifat tidak larut dalam pelarut polar dan larut dalam pelarut nonpolar. Pada pengamatan yang dilakukan pada uji kelarutan minyak kelapa, larutan minyak kelapa hanya dapat larut dalam larutan bensin, mentega, dan

larutan air + Na 2 CO 3 + minyak. Hal ini dikarenakan bensin dapat memecah ikatan polipeptida pada rantai hidrokarbonnya yang terdapat dalam minyak kelapa dan Na 2 CO 3. Sedangkan pada mentega tidak dapat larut dengan sempurna karena minyak dan mentega mempunyai ikatan lemak tidak jenuh yang disebabkan rantai karbonnya dapat menyatu ketika dihomogenkan. Pada larutan empedu yang tidak larut dalam minyak kelapa terlihat menghasilkan warna hijau dan ketika dicampurkan dengan minyak kelapa empedu berada dibagian bawah dan minyak di atas meskipun tidak larut. Hal ini disebabkan larutan empedu mampu membantu penyerapan lemak namun pada hasil percobaan tidak terjadi adanya endapan. Pada larutan air, albumin, Na 2 CO 3, alkohol panas, alkohol dingin tidak larut dalam minyak kelapa karena tidak mempunyai sifat pelarut khusus untuk minyak kelapa. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa kelarutan suatu zat ditentukan oleh banyak hal, diantaranya yaitu sifat kepolaran zat dan pelarutnya. 2. Uji pembentukan emulsi Emulsi adalah salah satu campuran yang terdiri dari zat yang tidak tercampur atau tidak homogen, seperti air dan minyak, pengemulsian adalah zat yang menstabilkan emulsi yang biasanya berupa protein. emulsi dapat pula diartikan sebagai dispersi atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan. Pada pengamatan yang dilakukan pada tabung I yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak zaitun. Terbentuk emulsi tetapi emulsinya stabil atau dengan kata lain bahwa kedua cairan ini tidak larut (tidak menyatu), larutan mengalami emulsi stabil dikarenakan adanya emulsigator pada reagen uji sehingga kondisinya stabil.

Pada tabung II yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak zaitun, serta Na 2 CO 3 mengalami emulsi tapi tidak stabil karena ketiga cairan ini dapat menyatu (larut). Larutan mengalami emulsi tidak stabil dikarenakan tidak adanya emulsigator pada reagen uji sehingga kondisinya stabil. Pada tabung III yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak zaitun, Na 2 CO 3, serta larutan sabun mengalami emulsi tapi tidak stabil karena ketiga cairan ini dapat menyatu (larut), karena sabun merupakan larutan yang bersifat basa sehingga dapat saling berikatan dengan ikatan minyak zaitun. Larutan mengalami emulsi tidak stabil dikarenakan tidak adanya emulsigator pada reagen uji sehingga kondisinya stabil. E. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah dilakukannya percobaan ini yatitu kelarutan suatu zat ditentukan oleh banyak hal, diantaranya yaitu sifat kepolaran zat dan pelarutnya. Pembentukan emulsi dari minyak kelapa disebabkan karena adanya bantuan emulgator pada semua bahan yaitu air suling, Na 2 CO 3, larutan sabun, alkohol, bensin, empedu, dan alkohol panas. Dan pada pembentukan emulsi dari mentega terbentuk emulsi pada air suling, alkohol, dan alkohol panas. Sedangkan untuk bahan yang mengalami kelarutan dan ditandai dengan adanya busa yang terjadi pada bahan air suling, serta larutan Na 2 CO 3, dan larutan sabun.

DAFTAR PUSTAKA Fessenden, Ralp J. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1990. Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press, 1994. Sutresna, Nana. Kimia. Bandung: Grafindo, 2009. Taufik. 2010. Metabolisme Lipid. Blog Taufik Chemistry. http://taufikchemistry. blogspot.com. (25 Desember 2013).