PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PADANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TEKS DESKRIPSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG

ABSTRACT. Kata kunci: Pengaruh, Media Objek Langsung, Menulis, Teks Laporan Hasil Observasi

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL WORD SQUARE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG ABSTRACT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEKSISWA KELAS XI MAN 2 PASAMAN BARAT ABSTRACT

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BIOGRAFI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Inovasi Pendidikan Vol. I. No. 17, Maret 2017

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

PENGARUH TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KECAMATAN HILIRAN GUMANTI KABUPATEN SOLOK

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RANAH AMPEK HULU TAPAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

ARTIKEL ILMIAH NURMAJIDAH NPM

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

KETERAMPILAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK TEKS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF SISWA KELAS VII MTSN 2 PESISIR SELATAN ABSTRACT

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

Rika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

HUBUNGAN KOMPETENSI SEMANTIS DAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMAN 1 LENGAYANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTSN 1 PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata kunci: pengaruh, model problem based learning berbantuan media gambar berseri, menulis kembali dongeng.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN MENARASIKAN TEKS WAWANCARA DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII.4 SMPN 6 BUKITTINGGI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SOLOK SELATAN Oleh: Rosi Nur Akbar Utami 1, Ermawati Arief. 2, Ena Noveria 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang e-mail: rosiakbar72@yahoo.com ABSTRACT There are three purposes of this research. First, to know writing skill level of moral / fable story before using cooperative learning model think pair share. Second, to know writing skill level of moral/ fable by using cooperative learning model of think pair share. Third, describe the influence of the use cooperative learning model of think pair share toward writing skill of moral/fable story text. The type of the research is quantitative with quasi-experimental methods. It was concluded that the moral / fable story writing skill after using cooperative learning model of think pair share is better than before using cooperative learning model of think pair share. Kata kunci: pengaruh, think pair share, menulis teks cerita moral/fabel A. Pendahuluan Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 didasarkan pada pembelajaran berbasis teks, baik lisan maupun tulis. Pembelajaran keterampilan menulis teks cerita moral/fabel terintegrasi dalam standar isi Kurikulum 2013 SMP kelas VIII, yang terdapat pada Kompetensi Inti (KI) ke-4, yaitu yaitu mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain dalam sudut pandang/teori. Selanjutnya terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD) ke- 4.2, yaitu menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan, Yose Rizal, M.Pd. pada tanggal 1 Agustus 2016, diketahui bahwa keterampilan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan dalam menulis teks cerita moral/fabel masih rendah. Kurangnya keterampilan siswa dalam menulis teks cerita moral/fabel ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut. Pertama, siswa sulit memahami teks cerita moral/fabel karena siswa malas apabila disuruh membaca dan memahami teks cerita moral/fabel. Kedua, siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks cerita moral/fabel karena siswa kurang memahami struktur, unsur kebahasaan, dan unsur pembangun cerita teks cerita moral/fabel. Ketiga, siswa kurang memperhatikan EBI dalam menulis teks cerita moral/fabel. Hal ini dibuktikan masih banyak terdapat kesalahan EBI dalam tulisan siswa. Keempat, model dan 1 1 Penulis Skripsi, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, wisuda September 2017 2 Pembimbing I, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 3 Pembimbing II, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 305

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 6 No. 2 September 2017; Seri D 305-311 metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar belum bervariasi masih banyak menggunakan metode ceramah. Hal tersebut mengakibatkan siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Priyatni (2014:65) teks adalah ujaran (lisan) atau tulis bermakna yang berfungsi untuk mengekspresikan gagasan. Ketika mengekspresikan gagasan dalam bentuk teks, kita harus memilih kata-kata dan memilih strategi untuk menyajikan kata-kata itu agar gagasan tersampaikan dengan baik. Pilihan kata dan strategi penyajiannya kata-kata tersebut sangat ditentukan oleh tujuan dan situasi (konteks). Hal ini karena teks adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan sosial tertentu dan dalam konteks situasi tertentu pula. Nurgiyantoro (2010:190) menjelaskan bahwa cerita binatang (fabel) adalah salah satu bentuk cerita (tradisonal) yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang-binatang tersebut dapat berpikir dan berinteraksi layaknya komunitas manusia, juga dengan permasalahan hidup layaknya manusia. Mereka dapat berpikir, berlogika, bertingkah laku, dan lain-lain sebagaimana halnya manusia dengan bahasa manusia Teks cerita moral/fabel memiliki empat bagian dalam strukturnya. Keempat bagian tersebut, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda (Kemendikbud, 2014:11). Pertama, orientasi adalah bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar, tempat, dan waktu. Kedua, komplikasi adalah konflik atau permasalahan antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Ketiga, resolusi adalah bagian yang berisi pemecahan masalah. Resolusi merupakan bagian pemecahan masalah yang dialami tokoh. Keempat, koda adalah bagian terakhir teks cerita moral/fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut. Unsur kebahasaan teks cerita moral/fabel ada lima, yaitu menggunakan kata sifat, menggunakan kata kerja, menggunakan kata sandang si dan sang, menggunakan kata keterangan tempat dan waktu, dan menggunakan kata hubung (Kemendikbud, 2014:8). Pertama, kata sifat atau adjektiva adalah kata yang berfungsi menjelaskan atau menerangkan kata benda (nomina). Pada teks cerita moral/fabel kata sifat digunakan untuk menggambarkan karakter tokoh dan suasana/keadaan latar di mana peristiwa terjadi pada cerita tersebut. Kedua, Kata kerja adalah kata yang menunjukkan suatu perbuatan yang dilakukan pelaku dalam cerita. Ketiga, kata sandang si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Huruf awal si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-kata tersebut diperlakukan sebagai unsur nama diri. Keempat, Kata keterangan tempat menjelaskan di mana tempat suatu peristiwa terjadi. Biasanya kata keterangan tempat termasuk dalam kelas kata preposisi, seperti di, pada, dalam, dan atas, sedangkan kata keterangan waktu menjelaskan dalam waktu manakah suatu perbuatan atau kejadian dalam suatu cerita terjadi. Kelima, kata hubung atau konjungsi adalah kata-kata yang menghubungkan satuan sintaksis, baik antara kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat (Chaer, 2007: 166). Waluyo (2015:15) menyatakan bahwa secara garis besar, struktur isi teks cerita moral/fabel sama dengan teks cerita pendek. Struktur teks fabel dan teks cerita pendek samasama memiliki judul, pengenalan, komplikasi, klimaks, dan penyelesaian. Begitu juga halnya dengan unsur pembangun cerita teks cerita moral/fabel dan teks cerita pendek juga mempunyai beberapa kesamaan, di antaranya unsur pembangun cerita tersebut, yaitu tema, penokohan, alur, dan sudut pandang. Pertama, Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992:38) menjelaskan bahwa tema adalah inti permasalahan yang hendak dikembangkan pengarang dalam karyanya. Kedua, Jones (dalam Nurgiyantoro (2010:165) mengatakan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Ketiga, Alur adalah urutan (sambung-sinambung) peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita-rekaan (Esten,1993:26). Keempat, Sudut pandang merupakan cara sebuah cerita dikisahkan. Sudut pandang merupakan sarana pengarang untuk mengisahkan unsur-unsur pembangun cerita yakni tokoh, tindakan, latar, dan peristiwa. Sanjaya (2006:242) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat 306

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Moral / Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan- Rosi Nur Akbar Utami, Ermawati Arief, Ena Noveria sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Slah satu model pembelajaran kooperatif adalah TPS. Menurut Trianto (2009:81) think pair share merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Model pembelajaran tipe think pair share dapat memberikan siswa lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu. Pada pembelajaran menulis teks cerita moral/fabel, pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, dalam tahap think guru memberikan tiga tema tentang teks cerita moral/fabel kepada siswa. Siswa memilih satu dari tiga tema yang diberikan guru. Siswa berpikir secara individu untuk mengembangkan tema yang telah dipilih. Kedua, dalam tahap pair guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan tema tersebut menjadi cerita yang akan dituliskan menjadi teks cerita moral/fabel. Siswa dengan pasangannya mendiskusikan pemikirannya terkait tema yang dipilih dan menggabungkannya dalam bentuk tulisan teks cerita moral/fabel. Siswa menyempurnakan tulisan teks cerita moral/fabel yang telah ditulis. Ketiga, dalam tahap share siswa telah selesai berdiskusi degan psangannya kemudian setiap pasangan mengkomunikasikan atau mempresentasikan teks yang ditulis di depan kelas. Anggota kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan. Dalam tahap ini, guru terlibat dalam menilai penampilan siswa. Setiap model pembelajaran, tentu memiliki keunggulan masing-masing. Istarani (2012:68), model pembelajaran kooperatif tipe think pair share memiliki kelebihan sebagai berikut. Pertama, dapat meningkatkan daya nalar siswa, daya kritis siswa, daya imajinasi siswa dan daya analisis terhadap suatu permasalahan. Kedua, meningkatkan kerjasama siswa karena mereka dibentuk dalam kelompok. Ketiga, meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menghargai pendapat orang lain. Keempat, meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat sebagai implementasi ilmu pengetahuannya. Kelima, guru lebih memungkinkan untuk menambahkan pengetahuan anak ketika selesai diskusi. Hal tersebut menjadi salah satu alasan dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dalam pembelajaran menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan. Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share ini, diharapkan agar siswa mampu mengembangkan ide yang mereka miliki serta berdiskusi di dalam kelas dalam pembelajaran menulis teks cerita moral/fabel. Dengan demikan, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share tersebut terhadap keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diolah berupa angka angka, yaitu skor hasil tes keterampilan menulis teks cerita moral/fabel sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Data yang berupa angka angka tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus rumus statistik. Hal itu sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:7), yang mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitian berupa angka angka dan dianalisis mengunakan statistik. Selanjutnya, metode eksperimen digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk mengontrol atau mengendalikan setiap gejala yang muncul dalam kondisi tertentu, sehingga dapat diketahui hubungan sebab-akibat dari gejala yang terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan. Indikator penilaian yang digunakan terdiri atas empat, 307

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 6 No. 2 September 2017; Seri D 305-311 yaitu alur, latar, penokohan, dan penggunaan EBI. Dengan kata lain, hasil tes siswa dinilai berdasarkan keempat indikator tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest. Menurut Suryabrata (2013:101), dalam rancangan the one group pretest-posttest design digunakan satu kelompok subjek yang akan dipilih sebagai sampel penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa terdaftar pada tahun ajaran tersebut berjumlah 186 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII E dengan jumlah siswa 32 orang. Data penelitian ini adalah skor hasil tes keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes unjuk kerja keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan. C. Pembahasan 1. Keterampilan Menulis Teks Cerita Moral/Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Berdasarkan analisis data, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share sebesar 74,74. Dari rata-rata hitung tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share tergolong Lebih dari Cukup (LdC). Analisis data menunjukkan hasil tes keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share secara umum terbagi atas empat kategori, yaitu (1) baik sekali 18,75%, (2) baik 18,75%, (3) lebih dari cukup 46,88%, dan (4) cukup 15,63%. Ditinjau dari masing-masing indikator, keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share sebagai berikut. Pertama, menuliskan struktur teks (orientasi, komplikasi, resolusi, koda) dengan tepat. Rata-rata hitung keterampilan teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk indikator 1 adalah 84,90, namun beberapa dari tulisan siswa masih ada yang belum memuat keseluruhan strukur teks cerita moral/fabel. Hal tersebut disebabkan siswa belum terbiasa dan terlatih dalam menulis teks cerita moral/fabel sesuai dengan struktur teks. Oleh sebab itu, akibatnya, pada teks cerita moral/fabel siswa, masih ditemukan struktur teks yang tidak lengkap. Hal tersebut tidak sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2014:11). Kedua, menuliskan unsur kebahasaan teks cerita moral/fabel (kata sifat,kata kerja, kata sandang si dan sang, keterangan tempat dan waktu, dan kata hubung). Rata-rata hitung keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk indikaor 2 adalah 63,67. Hal tersebut disebabkan karena terbatasnya pengetahuan siswa tentang unsur kebahasaan teks cerita moral/fabel, sehingga teks cerita moral/fabel yang ditulis siswa sering tidak menggunakan kata sandang si dan sang, kata sifat, dan kata hubung. Hal tersebut tidak sesuai dengan tuntuan Kurikulum 2013. Ketiga, penokohan dalam teks cerita moral/fabel. Rata-rata hitung keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan 308

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Moral / Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan- Rosi Nur Akbar Utami, Ermawati Arief, Ena Noveria model pembelajaran kooperatif tipe think pair shrae untuk indikator 3 adalah 64,06. Hal tersebut disebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam menggambarkan karakter-karakter tokoh yang terlibat dalam teks cerita moral/fabel. Hal tersebut belum sesuai dengan pendapat Jones (dalam Nurgiyantoro (2010:165) mengatakan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Keempat, menggunakan ejaan yang baik dan benar. Rata-rata hitung keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah 65,10. Hal tersebut disebabkan kurangnya latihan siswa dalam menulis sehingga siswa tidak terlatih dalam menggunakan ejaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar ketika menulis. Dari analisis tulisan teks cerita moral/fabel siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk indikator 4, diketahui bahwa 2 orang siswa mampu menggunakan ejaan bahasa Indoensia yang baik dan benar. 2. Keterampilan Menulis Teks Cerita Moral/Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Hasil penelitian keterampilan menulis cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata kelas yang diperoleh adalah 81,25 dengan kualifikasi Baik (B). Analisis data menunjukkan hasil tes keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelejaran kooperatif tipe think pair share secara umum terbagi atas tiga kategori, yaitu (1) sempurna 6,25%, (2) baik sekali 21,88%, (3) baik 37,50%, dan (4) lebih dari cukup34,38%. Ditinjau dari masing-masing indikator, keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share sebagai berikut. Pertama, menuliskan struktur teks (orientasi, komplikasi, resolusi, koda) dengan tepat. Rata-rata hitung keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk indikator 1 adalah 86,98. Hal tersebut disebabkan dalam pembelajaran menulis teks cerita moral/fabel menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, siswa diberikan contoh yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menulis teks cerita moral/fabel. Siswa juga diinstruksikan serta diberikan kesempatan berdiskusi dengan pasangannya untuk mengetahui apa saja struktur teks cerita moral/fabel yang tepat sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2014:11). Kedua, menuliskan unsur kebahasaan teks cerita moral/fabel (kata sifat,kata kerja, kata sandang si dan sang, keterangan tempat dan waktu, dan kata hubung). Rata-rata hitung keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan seudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk indikaor2 adalah 85,42. Hal tersebut disebabkan dalam pembelajaran menulis teks cerita moral/fabel menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, siswa diberikan contoh yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menulis teks cerita moral/fabel. Siswa juga diinstruksikan serta diberikan kesempatan berdiskusi dengan pasangannya untuk mengetahui apa saja unsur kebahasaan teks cerita moral/fabel. Dari analisis teks cerita moral/fabel siswa sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe hink pair share, diketahui bahwa 13 orang siswa mampu menuliskan unsur kebahasaan teks cerita moral/fabel dengan lengkap sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Ketiga, penokohan dalam teks cerita moral/fabel. Rata-rata hitung keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah 75,52. Jika dilihat dari teks cerita moral/fabel yang ditulis siswa sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terlihat bahwa dalam teks tersebut siswa sudah mulai terampil dalam menggambarkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam teks cerita moral/fabel beserta karakter 309

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 6 No. 2 September 2017; Seri D 305-311 masing-masing tokoh tersebut. Hal tersebut seuai dengan teori Jones (dalam Nurgiyantoro (2010:165) mengatakan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Keempat, menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Rata-rata hitung keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah 77,08.Jika dilihat dari teks cerita moral.fabel yang ditulis siswa sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, terlihat bahwa dalam teks tersebut siswa sudah cukup terampil dalam menggunaka ejaan yang baik dan benar. 3. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Moral/Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan Ditinjau dari hasil tes keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih tinggi dibandingkan dengan tulisan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berada pada kualifikasi Baik (B) dengan nilai ratarata 81,25. Keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (C) dengan niali rata-rata 74,74. Demikian juga dengan uji hipotesis yang dilakukan, t hitung>t tabel (2,95 >1,70) pada taraf signifikan 95%. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis diperoleh gambaran tentang keterampilan menulis teks carita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berupa temuan positif dan temuan negatif. Temuan positif tersebut. Pertama, siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan belum terampil menulis teks cerita moral/fabel sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang dilihat dari indikator menulis struktur teks (orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda) dengan tepat,unsur kebahasaan teks (kata sifat, kata kerja, kata sandang si dan sang, keterangan tempat dan waktu, dan kata hubung), penokohan, dan menggunakan EBI yang baik dan benar. Kedua, siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sudah terampil menulis teks cerita moral/fabel sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang dilihat dari indikator menulis struktur teks struktur teks (orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda) dengan tepat,unsur kebahasaan teks (kata sifat, kata kerja, kata sandang si dan sang, keterangan tempat dan waktu, dan kata hubung), penokohan, dan menggunakan EBI yang baik dan benar. Adanya perubahan ini dibuktikan dengan nilai rata-rata keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih tinggi daripada sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Dengan demikian, dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share sangat berpengaruh terhadap keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan. Kemudian temuan negatif dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share masih berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) dengan nilai rata-rata 74,74. Rendahnya nilai yang diperoleh siswa ini diakibatkan karena siswa belum terbiasa menulis struktur teks struktur teks,unsur kebahasaan, penokohan, dan menggunakan EBI yang baik dan benar, tanpa adanya bantuan model pembelajaran lain yaitu model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Model pembelajaran ini menerapkan 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Moral / Fabel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan- Rosi Nur Akbar Utami, Ermawati Arief, Ena Noveria pembelajaran yang menuntut siswa berpikir dan berperan aktif serta mampu mengemukakan pendapat atau ide yang dimilikinya. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan tiga hal berikut. Pertama, keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berada pada lebih dari cukup (LdC) dengan rata-rata 74,74. Kedua, keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berada pada kualifikasi baik (B) dengan rata-rata 81,25. Ketiga, keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih baik daripada sebelum menggunakan model PBL. Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap keterampilan menulis teks cerita moral/fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan karena nilai t hitung>t tabel (2,95>1,70). Berdasarkan simpulan diatas, dikemukakan tiga saran sebagai berikut. Pertama, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan untuk lebih memvariasikan model dan media pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran keterampilan menulis teks cerita moral/fabel. Hal ini disebabkan model pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Kedua, disarankan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Solok Selatan untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar keterampilan dalam menulis terutama menulis teks cerita moral/fabel dapat dikuasi dengan baik. Ketiga, bagi peneliti lain, sebagai masukan dari perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini. Dengan adanya pembanding dari si peneliti lain, akan menjadi acuan dalam melakukan penelitian yang menggunakan model pembelajaran yang berbeda. Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi Rosi Nur Akbar Utami dengan Pembimbing I Dra. Ermawati Arief, M.Pd. dan Pembimbing II Ena Noveria, M.Pd. Daftar rujukan Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kemendikbud. 2014. Buku Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/ MTS kelas VIII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumu Aksara. Sanjaya, WIna. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Sumedi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Trianto. 2009: Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. 311