BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan prinsip-prinsip good governance

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA SORONG PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Sekapur Sirih. Kota Sorong, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Sorong JOHANNIS LEKATOMPESSY, SE

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. A. Struktur Organisasi. Pemerintah Kota Bandung

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV PENUTUP. Kesimpulan: hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa pensertipikatan

A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SORONG,

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

B A B P E N D A H U L U A N

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1996 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF SORONG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI...

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Sintang Tahun 2013 I. PENDAHULUAN

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan prinsip-prinsip good governance disadari merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi utama dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama pada informasi bagi masyarakat luas. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 1

Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LaKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LaKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Bertitik tolak dari RPJMD Kota Sorong Tahun 2013 2017, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Sorong dan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LaKIP Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 2

2015 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dengan demikian, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sorong yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Walikota kepada Presiden ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. B. GAMBARAN UMUM 1. Letak Geografi dan Luas Wilayah Kota Sorong merupakan bagian integral dari wilayah Provinsi Papua Barat yang terdiri dari 11 Kabupaten dan 1 Kota. Posisi Kota Sorong terletak di bawah garis khatulistiwa, antara 131-51 BT dan 0-54 LS. Kota Sorong memiliki luas wilayah 1.105 km²dengan tingkat kepadatan penduduk 305 jiwa/km². Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Sorong Tahun 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 3

2. Struktur Organisasi Kota Sorong sebagai salah satu daerah otonom di Provinsi Papua Barat telah menyelenggarakan fungsi pemerintahan, pembangunan, dan tugas-tugas kemasyarakatan sesuai kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat mencakup pembentukan kelembagaan, pembinaan aparatur, dan pengawasan terhadap Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) di lingkungan Pemerintah Kota Sorong yang selanjutnya diuraikan sebagai berikut : a. Kelembagaan Struktur kelembagaan Pemerintah Kota Sorong dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Sorong, terdiri dari 2 Sekretariat, 8 Badan, 16 Dinas dan 4 Kantor, 1 Rumah Sakit Umum Daerah, 10 Distrik, dan 41 Kelurahan. ORGANISASI KOTA SORONG YANG DILAKSANAKAN BERDASARKAN PP NO.41 TAHUN 2007 I. Sekretariat terdiri dari : a. Sekretariat Daerah Kota Sorong: 1. Bagian Pemerintahan 2. Bagian Hukum 3. Bagian Organisasi 4. Bagian Umum 5. Bagian Humas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 4

6. Bagian Perekda 7. Bagian Administrasi Pembangunan b. Sekretariat DPRD Kota Sorong: 1. Bagian Umum 2. Bagian Program dan Keuangan 3. Bagian Rapat dan Risalah 4. Bagian Hukum II. Dinas Dinas Daerah Kota Sorong, terdiri dari : a. Dinas Pendidikan dan kebudayaan b. Dinas Kesehatan. c. Dinas Sosial. d. Dinas Tenaga Kerja. e. Dinas Perhubungan. f. Dinas Pekerjaan Umum. g. Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif h. Dinas Kebersihan. i. Dinas Perindustrian dan Pertambangan. j. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil k. Dinas Kelautan dan Perikanan. l. Dinas Pertanian m. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah n. Dinas Pendapatan Daerah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 5

o. Dinas Perdagangan p. Dinas Pemuda dan Olahraga q. Dinas Komunikasi dan Informatika III. LTD dan Badan terdiri dari : a. Inspektorat Kota Sorong b. Bappeda Kota Sorong c. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. d. Badan Pemberdayaan, Masyarakat dan KB e. Badan Lingkungan Hidup. f. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah g. Badan Kepegawaian Daerah h. Badan Diklat Daerah. i. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu. j. Kantor Pelayanan Data Elektonik k. Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu. l. Satuan Polisi Pamongpraja m. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Kota Sorong IV. Distrik dan Kelurahan Kota Sorong a. Distrik Sorong Barat, terdiri dari : 1. Kelurahan Klawasi 2. Kelurahan Pal Putih 3. Kelurahan Rufei Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 6

4. Kelurahan Puncak Cenderawasih b. Distrik Sorong Timur, terdiri dari : 1. Kelurahan Klamana 2. Kelurahan Klawuyuk 3. Kelurahan Klawalu 4. Kelurahan Kladufu c. Distrik Sorong, terdiri dari : 1. Kelurahan Remu 2. Kelurahan Remu Utara 3. Kelurahan Klademak 4. Kelurahan Kofkerbu d. Distrik Sorong Kepulauan, terdiri dari : 1. Kelurahan Doom Barat 2. Kelurahan Doom Timur 3. Kelurahan Soop 4. Kelurahan Ram e. Distrik Sorong Utara, terdiri dari : 1. Kelurahan Malanu 2. Kelurahan Sawagumu 3. Kelurahan Malasilen 4. Kelurahan Matalamagi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 7

f. Distrik Sorong Manoi, terdiri dari : 1. Kelurahan Klaligi 2. Kelurahan Malawei 3. Kelurahan Remu Selatan 4. Kelurahan Malabutor 5. Kelurahan Klasabi g. Distrik Sorong Kota, terdiri dari : 1. Kelurahan Kampung Baru 2. Kelurahan Klabala 3. Kelurahan Klasuur 4. Kelurahan Klakublik h. Distrik Maladum Mes, terdiri dari : 1. Kelurahan Saoka 2. Kelurahan Tanjung Kasuari 3. Kelurahan Suprau 4. Kelurahan Tampa Garam i. Distrik Klaurung, terdiri dari : 1. Kelurahan Klasuat 2. Kelurahan Klablim 3. Kelurahan Klasaman 4. Kelurahan Giwu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 8

j. Distrik Malaimsimsa, terdiri dari : 1. Kelurahan Malaingkedi 2. Kelurahan Klabulu 3. Kelurahan Klagete 4. Kelurahan Malamso Nomenklatur Jabatan Staf ahli Walikota : 1. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik 2. Staf Ahli Bidang Pemerintahan 3. Staf Ahli Bidang Pembangunan 4. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia 5. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Nomenklatur Asisten : 1. Asisten Adm. Pemerintahan 2. Asisten Adm. Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial 3. Asisten Adm. Umum C. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan Misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode RPJMD Tahun 2012-2017. Gambaran nyata tentang visi dan misi dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran merujuk pada periodesasi arah kebijakan RPJMD Kota Sorong yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 42 Tahun 2006 tujuan dan sasaran juga mengalami pengayaan dengan mempertimbangkan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 9

mempedomani berbagai isu strategis dan kebijakan pemerintah provinsi serta nasional. 1. Visi TERWUJUDNYA KOTA SORONG SEBAGAI KOTA TERMAJU DI TANAH PAPUA Adapun dan makna dari pernyataan Visi di atas adalah dengan pembangunan yang dilakukan selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan Kota Sorong harus mampu dibawa menjadi Kota termaju di tanah Papua, termaju disini adalah kemajuan di segala bidang baik dalam penyelenggaran pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan. Kota Sorong harus selangkah di depan dari Kabupaten / Kota se tanah Papua. Sebab sudah sejak awal terbentuknya provinsi Irian Jaya (sekarang Papua) Kota Sorong telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Irian Jaya waktu itu sebagai otonomi percontohan di tanah Papua. Dengan Visi ini hendaknya tidak ada warga Kota yang merasa dianaktirikan dan dianakemaskan dan tidak perduli, tetapi menjadi warga yang baik dan berusaha menggandeng tangan sahabatnya untuk mencapai kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan bersama dalam rangka membebaskan masyarakat Kota dari belenggu Kebodohan, Kemiskinan, Keterbelakangan dan Kesehatan Yang Rendah (4K). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 10

2. Misi Untuk mewujudkan tercapainya Visi di atas, maka perlu ditetapkan strategi dan cara yang harus ditempuh yang dapat dilaksanakan, terukur, dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum dan konstitusional yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah, maka perlu ditetapkan Misi yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi. Misi ini dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Meningkatnya infrastruktur dasar perkotaan b. Meningkatnya pengembangan sosial dan kesehatan masyarakat c. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia d. Meningkatkan perekonomian dan jasa e. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan f. Meningkatkan supremasi hukum g. Meningkatkan pelayanan publik h. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa i. Peningkatan dan pengembangan pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga 3. Tujuan Dan Sasaran Untuk mewujudkan 9 misi yang telah diuraikan di atas, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah Kota Sorong Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 11

Tabel 1.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Visi : Terwujudnya Kota Sorong Sebagai Kota Termaju Di Tanah Papua NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR 1 2 3 4 MISI I MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR DASAR PERKOTAAN 1.1 Terwujudnya Infrastruktur Dasar Perkotaan Yang 1.1.1 Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sarana Sarana dan Prasarana Perkotaan yang berkualitas; Memadai dan Prasarana Perkotaan Jumlah sarana dan prasarana bertambah MISI II MENINGKATKAN PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KESEHATAN MASYARAKAT 2.1 Terwujudnya Interaksi 2.1.1 Meningkatnya Kualitas Kesejahteraan masyarakat sosial, Kesetaraan dan Hidup dan Perlindungan meningkat; Keadilan Gender Terhadap Perempuan dan Anak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menurun. 2.2 Terwujudnya Pelayanan 2.2.1 Sosial Yang Berkualitas Meningkatnya Pembinaan dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Jumlah masyarakat penyandang masalah sosial berkurang. 2.3 Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat 2.3.1 Meningkatnya Mutu dan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Menurunnya masyarakat yang menderita gizi buruk; Angka kematian ibu dan anak menurun; Angka harapan hidup meningkat; Obat dan sarana/prasarana kesehatan meningkat; Puskesmas,pustu dan pusling bertambah. 2.3.2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Menuju Keluarga Yang Sehat,Mandiri dan Sejahtera Sarana dan prasarana kesehatan bertambah; Masyarakat yang sehat semakin bertambah; Bertambahnya tenaga para medis. 3.1 Terwujudnya Sumber daya Manusia Yang Berkualitas MISI III MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA 3.1.1 Meningkatnya Kualitas pelayanan publik Kompetensi dan semakin berkualitas; Profesionalisme Aparatur Penggunaan sarana dan prasarana semakin efektif dan efisien. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 12

4.1 3.1.2 Meningkatnya Pemerataan Kesempatan Belajar Bagi Masyarakat Jumlah masyarakat yang buta huruf semakin berkurang; Kualitas SDM masyarakat Kota Sorong semakin meningkat. MISI IV MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN JASA Terwujudnya Penguatan 4.1.1 Meningkatnya Pelayanan PDRB; Ekonomi Yang Berbasis Kebutuhan Barang dan Lapangan kerja baru. Kerakyatan Jasa Perekonomian 4.1.2 Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perekonomian PDRB; dan Lapangan kerja baru 4.2 Terwujudnya Produktivitas Pertanian 4.2.1 Meningkatnya Produksi dan Mutu Pertanian PDRB meningkat. 4.3 Terwujudnya Tenaga Kerja Yang Terampil dan Mandiri 4.3.1 4.3.2 Meningkatnya kualitas Tenaga Kerja Mandiri Meningkatnya Perluasan dan Perlindungan Tenaga Kerja Jumlah pengangguran menurun. Sengketa tenaga kerja berkurang MISI V MENINGKATKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN 5.1 Terwujudnya Kualitas 5.1.1 Meningkatnya Daya Kelestarian SDA dan kualitas Lingkungan Hidup Lestari Dukung Lingkungan lingkungan hidup dan Berkelanjutan Dalam Pelaksanaan meningkat. Pembangunan 5.1.2 Meningkatnya Kebersihan dan Keindahan Kota Jumlah investor dan wisatawan meningkat. 5.2 Terwujudnya Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan 5.2.1 Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan Dokumen perencanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan. 5.3 Terwujudnya Mitigasi Bencana 6.1 Terwujudnya Supremasi Hukum 5.3.1 Meningkatnya Upaya Meminimalisasi Resiko Bencana MISI VI MENINGKATKAN SUPREMASI HUKUM 6.1.1 Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Produk Hukum Daerah Pedoman penanggulangan bencana alam. Perda dan peraturan terkait lainnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 13

7.1 Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih 6.2.1 Meningkatnya Kesadaran dan Kepatuhan Hukum Bagi Masyarakat MISI VII MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK 7.1.1 Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan yang Akuntabel Keamanan dan ketertiban. Efisiensi dan efektivitas anggaran. 7.1.2 7.1.3 Meningkatnya Akuntabilitas dan Kinerja DPRD Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Kinerja pemerintah daerah. Pedoman pengelolaan keuangan daerah. 7.2 Terwujudnya Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel 7.2.1 Meningkatnya Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Partisipasi masyarakat. 7.3 Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah yang baik 7.3.1 Meningkatnya Kemampuan Pengelolaan Keuangan Daerah MISI VIII MENINGKATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA Pendidikan dan pelatihan. 8.1 Terwujudnya Stabilitas Keamanan dan Ketertiban 8.1.1 Meningkatnya Kesadaran Hidup Berbangsa dan Bernegara Ketentraman dan ketertiban. 8.2 Terwujudnya Kerukunan Antar Umat Beragama 8.2.1 Meningkatnya Toleransi Kehidupan Beragama Ketentraman dan ketertiban. MISI IX PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA,BUDAYA,PEMUDA DAN OLAHRAGA 9.1 Terwujudnya Pengembangan Pariwisata, Budaya,Seni, Pemuda dan Olahraga 9.1.1 Meningkatnya Pengelolaan Pariwisata, Budaya,Seni,Pemuda dan Olah raga PDRB; PAD. 9.1.2 Meningkatnya Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal Kearifan lokal. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Tahun 2015 14