SELAMAT PAGI
Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal, sehingga program-program pembangunan pendidikan dapat terarah dan akan mempermundah dalam menyusun perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan Mutu Pendidikan yang Merata dan Tepat Sasaran. Acuan pembangunan pendidikan nasional adalah terpenuhinya SPM dan SNP dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Untuk mewujudkan pembangunan pendidikan tersebut dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan yaitu: 1. PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) 2. Satuan Pendidikan 3. Peserta Didik, dan 4. Substansi Pendidikan. Acuan Program Pembangunan/Pembinaan Sumber Data yang sama (DAPODIK) Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.) Program Pembangunan/Pembinaan Didalam implementasinya keempat faktor pendidikan harus tergambarkan atau didukung dengan Data Pokok Pendidikan yang sama sumbernya.
NPSN NISN SP 2 PD 1 5 6 3 Rombel/Kelas Wilayah 4 PTK Sifat Relational Entitas Data Kode Wil NUPTK Secara teknis aplikasi sistem integratornya adalah kelas/rombel (SP) Satuan Pendidikan: Lokasi Satuan Pendidikan (1) Peserta didiknya? (2) Pendidik & Tenaga Kependidikannya? (5) (PD) Peserta Didik: Sekolah dimana?, (2) Diajar siapa?, (3) Alamat rumah dan orang tuanya (6) (PTK) Pendidikan & Tenaga Kependidikan: Mengajar dimana? (5) Mengajar siapa? (3) Rumah dimana? (4) Sifat Longitudinal Entitas Data (Time Series) Time Series Program Pembangunan untuk SP PT Time Series Program Pembangunan untuk PTK SMP/MTs SMA/MA/SMK PD Melanjutkan PD Melanjutkan SD/MI PD Melanjutkan PAUD PD Melanjutkan Time Series Program Pembangunan untuk PD
ALUR DATA DAN INFORMASI KEMDIKBUD TERKAIT DENGAN MEKANISME PENGELOLAAN SUMBER DATA PENGUMPULAN PENGELOLAAN (QUALITY CONTROL) PENDAYAGUNAAN Satuan Pendidikan Masing-masing Direktorat Jenderal PAUDNI DIKDASMEN KEBUDAYAAN BAHASA Integrasi Verifikasi-Validasi Kompilasi Analisis/Protret Pendidikan Perencanaan Program Pembangunan/ Pembinaan Monitoring Program Evaluasi Program Penelitian Feedback Untuk mendapatkan data yang sahih sesuai dengan kondisi dilapangan dan menjaga kualitas data, disusun tiga tahapan yang dikelola oleh unit yang berbeda: 1. Tahapan pengumpulan 2. Tahapan Pengelolaan (Quality Control) 3. Tahapan Pendayagunaan Didalam alur Data dan Informasi, Data dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal melalui Sekretariat masing-masing, kemudian diintegrasikan dan diverifikasi-validasi oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), yang selanjutnya digunakan oleh unit yang terkait dalam menyusun program-program pembinaan untuk pembangunan. Dengan penekanan bahwa semua data harus berangkat dari data: 1. INDIVIDUAL LEMBAGA (SATUAN PENDIDIKAN) 2. INDIVIDUAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. INDIVIDUAL PESERTA DIDIK.
KONFIGURASI PENGELOLAAN DATA POKOK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Provinsi+LPMP Kab-Kota Unit Lain Proses Pendayagunaan Perencanaan Analisis Monitoring-Evaluasi K/L Lain UNESCO dll Business Intelligence Proses Sinkronisasi Proses Integrasi Proses Verifikasi Proses Validasi Data Mart Data Warehouse Operational Data Store (ODS) Referensi NPSN NISN NUPTK Wilayah PAUDdikmas/ GTK Dikdasmen/ GTK Kebudayaan Bahasa Lembaga (Satuan Pendidikan + Kebudayaan + Kebahasaan)
KONDISI AWAL PENGELOLAAN DATA SEBELUM TERINTEGRASI Program-program Pembangunan/Pembinaan Dinas Provinsi Dinas Kab-Kota Mekanisme SP = Satuan Pendidikan SP Ijin Operasional Ijin Operasional oleh Lembaga yang berwewenang Setiap Program Pembangunan memiliki mekanisme pengelolaan data secara parsial yang bersumber dari sekolah, koordinasi dengan Dinas melalui bidang bidang yang berbeda, sesuai jenis program pembinaannya.
STRATEGI PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YANG TERINTEGRASI Program-program Pembangunan/Pembinaan Pengumpulan data yang terkontrol melalui Data Master Referensi Dikdasmen Kebudayaan Integrator entitas data yang terkontrol melalui sifat data relational dan longitudinal sebagai Data Master Referensi PAUD Dikmas NPSN = Nomor Pokok Sekolah Nasional (8 dgt) NISN = Nomor Identitas Siswa Nasional (10 dgt) NUPTK = Nomor Unik Pendidik-Tenaga Kependidikan (14 dgt) GTK (NUPTK) Peserta Didik (NISN) SP = Satuan Pendidikan SP (NPSN) Ijin Operasional Ijin Operasional oleh Lembaga yang berwewenang Bahasa Terkontrolnya Data Entitas Master Referensi, maka diharapkan data programprogram pembangunan terkontrol dalam satu mekanisme pengelolaan. Berakar pada Ijin operational yang dikeluarkan oleh lembaga berwewenang.
SISTEM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI Manajemen Pengetahuan Wisdom (W) Knowledge (K) Information (I) Data (D) Proses Perubahan Prinsip Proses Perubahan Pola *) Rowley, Jennifer (2007). "The wisdom hierarchy: representations of the DIKW hierarchy". Journal of Information and Communication Science 33 (2): 163 180 Proses Perubahan Relasi Derivatif Strategi Pembangunan Strategi Pembangunan Yang Terintegrasi Kebijakan Terintegrasi Informasi Terintegrasi Data Terintegrasi 3 2 1 Data Referensi
Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan Menurut fungsi Sistem Transactional System DSS EIS DAPODIK Data Pokok Pendidikan-Kebudayaan Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan dan Kebudayaan yang Terintegrasi, untuk menunjang Tata Kelola Data dan Informasi yang terpadu. SATU DATA
ARUS DATA Verifikasi Validasi Verifikasi Validasi Kebijakan Pendayagunaan Sekolah Sinkronisasi DW Pusat DW Provinsi DW Kab-Kota Kontrol Kualitas Data Permasalahan Aliran Data (BI Arus data) Permasalahan Upload
KONSEP SATU DATA Data Verifikasi DAPODIK Data Cut Off Data Verifikasi adalah data yang masih terus berjalan dan bergerak (entri data, verifikasi dan validasi) sampai periode pendataan berakhir. Sekolah Kita Jendela Pendidikan NIEP Spasial Pendidikan Data Cut Off adalah data yang diberhentikan pada periode atau waktu tertentu terkait dengan kebutuhan pendayagunaan data. Penelusuran (Query) Statistik Data Statistik Publikasi Transaksi Pendayagunaan Data Perencanaan
PEMENUHAN STANDAR DAN PENINGKATAN MUTU
A. Topik Analisis Zonasi 1. Zonasi PPDB 2. Zonasi UNBK 3. Zonasi Guru 4. Zonasi Sarana-Prasarana 5. Zonasi KKG-MGMP-MKKS B. Alur Pikir Analisis Penduduk Blok 1 Peserta Didik Jumlah Sekolah dan Jumlah Rombel merupakan irisan dari Blok 1 (Topik 1) dan Blok 2 (Topik 2, 3, 4 dan 5) Derivatif / Turunan Sekolah Blok 2 Topik 1 Rombel Topik 2, 3, 4, dan 5 Sarana-Prasarana Guru KKG-MGMP MKKS Satuan Pendidikan merupakan bentuk fungsi layanan masyarakat di bidang pendidikan, atau Satuan Pendidikan merupakan pusat aktivitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan peserta didik. Karena sebagai salah satu fungsi layanan masyarakat, maka keberadaan lokasi satuan pendidikan diharapkan sesuai dengan pola sebaran penduduk. Didalam alur analisis yang terkait dengan pengelolaan pendidikan, jumlah rombel setiap sekolah menjadi acuan monitoring, evaluasi dan perencanaan pengelolaan pendidikan.
TAHAPAN ANALISIS TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 1. Pola Sebaran Penduduk, dengan pendekatan tempat tinggal calon peserta didik pada tingkat akhir, untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya. 2. Pola Sebaran Satuan Pendidikan menurut klasifikasi Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel (sesuai dengan SNP, sebagai acuan dan arah analisis) Peta sebaran satuan pendidikan menurut klasifikasi Kwadran (Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel), dengan arah: 1. Pemenuhan Standar (SNP) 2. Peningkatan Mutu Pendidikan a. Input b. Proses c. Output (proxy hasil UN) Penentuan-penentuan Zonazona prioritas perencanaan pendidikan untuk. 1. Sarana 2. Prasarana 3. Guru 4. Tenaga Kependidikan 5... Pada tahap pertama, analisisnya lebih mengarah pada kondisi lapangan dengan acuan sebaran penduduk (pendekatan jumlah siswa yang akan masuk ke jenjang berikutnya), dan memetakan jumlah rombongan belajar dengan batasan batasan yang telah ditentukan dalan Standar Proses (salah satu SNP). Tahap ke dua, merupakan tahapan dalam mengklasifikasi setiap sekolah apakah perlu Pemenuhan Standar atau sudah mengarah ke Peningkatan Mutu Pendidikan (dengan melihat indikator indikator Input, Proses dan Output) pada setiap sekolah. Sedangkan pada tahap ke tiga merupakan tahapan yang detail dampak dalam penentuan prioritas terkait Pemenuhan Standar atau Peningkatan Mutu.
TAHAP 1 1. Pola Sebaran Penduduk, dengan pendekatan tempat tinggal calon peserta didik pada tingkat akhir untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya. 2. Pola Sebaran Satuan Pendidikan menurut klasifikasi Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel (sesuai dengan SNP, sebagai acuan dan arah analisis) Metodologi 1. Teori Gravitasi Keruangan (Isaac Newton), bahwa dua benda memiliki gaya tarik menarik antar keduanya. Kekuatan tarik menarik ini besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua masa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. da.b B A db.c da.c C
Penerapan PENDEKATAN METODOLOGI 1 Penduduk Peserta Didik Topik 1 SMA 10 Blok 1 Sekolah Rombel 1 SD 6 7 SMP 9 Topik 1: Zonasi PPDB 1. Peta Sebaran Peserta Didik Menurut tempat tinggal (menurut kecamatan rumah peserta didik), sebagai pendekatan kebutuhan 1) Kelas 1 SD 2) Kelas 6 SD 3) Kelas 9 SMP 2. Peta Sebaran Rombel (unit analisis sekolah), sebagai pendekatan Daya Tampung dengan asumsi konstan pada tahun berikutnya. 1) Rombel Kelas 1 (SD) 2) Rombel Kelas 7 (SMP) 3) Rombel Kelas 10 (SMA)
2. Diagram Konsep Pembagian Zona berdasarkan Kwadran Crosstabulasi dua Pasal yang tertuang dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan) pada Satuan Pendidikan SD, Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses a) Jumlah Rombel minimal 6 rombel dan tidak lebih dari 24 rombel b) Rasio Siswa Rombel tidak lebih dari 28 siswa Rasio Siswa Rombel Arah Pembinaan 28 Siswa Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kwadran 2_1 Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel, dengan memperhatikan ketersediaan Ruang Kelas dan Guru Kwadran 3_1 Kwadran 2 Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel, dengan memperhatikan ketersediaan Ruang Kelas dan Guru Kelebihan Rombel dan Siswa Kwadran I Kwadran 4 Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan USB, dengan analisis Spasial sebagai lanjutan, dengan memperhatikan kondisi sekolah sekitar Kekurangan siswa atau Rombel Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel atau regroup sekolah, dengan memperhatikan jumlah siswa, ketersediaan Ruang Kelas dan Guru. Kwadran 3 Zona sesuai dengan SNP Kelebihan Rombel Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan pengurangan Rombel dengan memperhatikan ketersediaan Guru 6 Rombel 24 Rombel Jumlah Rombel setiap sekolah
TAHAP 2 Rasio Siswa Rombel Arah Pembinaan Kwadran 2_1 Kwadran 2 Kwadran I 28 Siswa Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kwadran 3_1 Kekurangan siswa atau Rombel Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kelebihan Rombel dan Siswa Kelebihan Rombel Kwadran 4 Kwadran 1 Kwadran 2 Kwadran 2_1 Kwadran 3_1 Kwadran 4 Pemenuhan Standar Kwadran 3 Zona sesuai dengan SNP 6 Rombel TAHAP 3 24 Rombel Jumlah Rombel setiap sekolah Sarana Strategi untuk mendorong/ Optimalisasi di proses Kwadran 3 Peningkatan Mutu Prasarana Guru KKG MGMP Evaluasi penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari Input, Proses, dan Output. Tenaga Kependidikan
Sebaran sekolah menurut klasifikasi Jumlah Rombel dan Rasio Siswa Rombel Untuk Satuan Pendidikan SMP, seluruh Indonesia Menurut Kwadran dan Status. (Data verifikasi 22 okt 2017) Kwadran 2_1 0,1% Kwadran 2 Kwadran I 12,4% 0,4% Klasifikasi Kwadran 1 Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 4 Kwadran 2-1 Kwadran 3-1 #N/A Jumlah 147 4,836 32,582 84 46 986 317 38,998 % 0.4% 12.4% 83.5% 0.2% 0.1% 2.5% 0.8% 32 Kwadran 3 Kwadran 3_1 Kwadran 4 83,5% 2,5% 3 0,2% 33 Dilanjutkan dengan Analisis yang mengarah pada peningkatan mutu (Analisis Tahap 3)
Grafik dan Tabel jumlah satuan pendidikan SMP menurut Status dan Klasifikasi Kwadran (Rombel dan Rasio Siswa Rombel), Secara Nasional (Data Verifikasi 22-0kt-2017) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 82.87 84.55 83.55 14.43 9.40 12.40 Negeri Swasta NS #N/A Kwadran 3-1 Kwadran 2-1 Kwadran 4 Kwadran 3 Kwadran 2 Kwadran 1 Negeri Swasta Total Klasifikasi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kwadran 1 134 0.58 13 0.08 147 0.38 Kwadran 2 3,357 14.43 1,479 9.40 4,836 12.40 Kwadran 3 19,283 82.87 13,299 84.55 32,582 83.55 Kwadran 4 72 0.31 12 0.08 84 0.22 Kwadran 2-1 27 0.12 19 0.12 46 0.12 Kwadran 3-1 317 1.36 669 4.25 986 2.53 #N/A 78 0.34 239 1.52 317 0.81 Total 23,268 15,730 38,998 83,55% Satuan Pendidikan SMP (N+S) yang sudah memenuhi standar, pada sekolah Negeri (82,87%) dan sekolah Swasta (84,55%). Grafik dan Tabel jumlah satuan pendidikan SMP menurut Kab._Kota dan Klasifikasi Kwadran (Rombel dan Rasio Siswa Rombel), Secara Nasional (Data Verifikasi 22-0kt-2017) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 85.79 10.30 72.82 22.43 83.55 12.40 Kabupaten Kota Kab-Kota #N/A Kwadran 3-1 Kwadran 2-1 Kwadran 4 Kwadran 3 Kwadran 2 Kwadran 1 Kabupaten Kota Total Klasifikasi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kwadran 1 92 0.29 55 0.82 147 0.38 Kwadran 2 3,323 10.30 1,513 22.43 4,836 12.40 Kwadran 3 27,670 85.79 4,912 72.82 32,582 83.55 Kwadran 4 39 0.12 45 0.67 84 0.22 Kwadran 2-1 42 0.13 4 0.06 46 0.12 Kwadran 3-1 845 2.62 141 2.09 986 2.53 #N/A 242 0.75 75 1.11 317 0.81 Total 32,253 6,745 38,998 83,55% Satuan Pendidikan SMP (Total Nasional) yang sudah memenuhi standar, pada sekolah di Kabupaten (85,79%) dan sekolah di Kota (72,82%).
Grafik dan Tabel jumlah satuan pendidikan SMP menurut Status dan Klasifikasi Kwadran (Rombel dan Rasio Siswa Rombel), Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat (Data Verifikasi 22-0kt-2017) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 16.88 53.23 65.24 76.62 42.90 31.76 Negeri Swasta NS #N/A Kwadran 3-1 Kwadran 2-1 Kwadran 4 Kwadran 3 Kwadran 2 Kwadran 1 Negeri Swasta Total Klasifikasi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kwadran 1 5 6.49-5 1.61 Kwadran 2 59 76.62 74 31.76 133 42.90 Kwadran 3 13 16.88 152 65.24 165 53.23 Kwadran 4 1 0.43 1 0.32 Kwadran 2-1 4 1.72 4 1.29 Kwadran 3-1 1 0.43 1 0.32 #N/A 1 0.43 1 0.32 Total 77 233 310 53,23% Satuan Pendidikan SMP (N+S) yang sudah memenuhi standar, pada sekolah Negeri (16,88%) dan sekolah Swasta (65,24%). Tabel jumlah satuan pendidikan SMP menurut Kab.-Kota dan Klasifikasi Kwadran (Rombel dan Rasio Siswa Rombel), Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat Tiap Kecamatan (Data Verifikasi 22-0kt-2017) No Provinsi NEGERI SWASTA 1 2 3 4 2-1 3_1 #N/A Total 1 2 3 4 2-1 3_1 #N/A Total Grand Total 1 Kec. Arjasari 2 2 2 5 7 9 2 Kec. Baleendah 1 2 3 7 7 1 15 18 3 Kec. Banjaran 2 2 6 6 12 14 4 Kec. Bojongsoang 2 2 3 3 6 8 5 Kec. Cangkuang 1 1 4 4 5 6 Kec. Cicalengka 1 1 2 4 3 7 9 7 Kec. Cikancung 2 1 3 3 1 4 7 8 Kec. Cilengkrang 1 1 2 2 2 4 9 Kec. Cileunyi 3 1 4 2 13 15 19 10 Kec. Cimaung 1 1 1 6 7 8 11 Kec. Cimenyan 1 3 4 1 9 1 1 12 16 12 Kec. Ciparay 3 3 8 11 1 20 23 13 Kec. Ciwidey 2 1 3 2 2 5 14 Kec. Dayeuhkolot 2 2 4 5 9 11 15 Kec. Ibun 1 1 1 3 1 5 6 9 16 Kec. Katapang 2 2 2 2 4 6 17 Kec. Kertasari 3 3 1 1 2 5 18 Kec. Kutawaringin 2 2 4 1 5 7 19 Kec. Majalaya 1 1 6 6 12 13 20 Kec. Margaasih 2 2 1 5 6 8 21 Kec. Margahayu 3 3 2 5 7 10 22 Kec. Nagreg 1 1 2 2 4 5 23 Kec. Pacet 2 1 3 2 8 1 11 14 24 Kec. Pameungpeuk 2 2 5 5 7 25 Kec. Pangalengan 4 4 1 4 5 9 26 Kec. Paseh 3 3 6 3 1 10 13 27 Kec. Pasirjambu 1 1 2 1 5 6 8 28 Kec. Rancabali 3 3 1 2 3 6 29 Kec. Rancaekek 4 4 2 12 14 18 30 Kec. Solokanjeruk 2 2 2 4 6 8 31 Kec. Soreang 1 1 1 3 2 3 5 8 Grand Total 5 59 13 - - - - 77-74 152 1 4 1 1 233 310 % 6.5% 76.6% 16.9% 31.8% 65.2% 0.4% 1.7% 0.4% 0.4%
SMPN 1 Baleendah merupakan salah satuan pendidikan di Kecamatan Baleendah yang masuk dalam Zona Kwadran 1 (memiliki jumlah rombel dan rasio siswa rombel diatas ukuran yang tertuang dalam SNP). Dalam rangka pemenuhan standar, maka harus ada upaya untuk pembatasan jumlah rombel dan pembatasan rasio siswa tiap rombel. Dalam upaya pemenuhan standar ini, maka dimungkinkan terdapat warga yang tidak tertampung disekolah SMPN 1 Baleendah. Kalau dilihat untuk Satuan Pendidikan Negeri terdekat, yaitu SMPN 2 Baleendah dan SMPN 1 Dayehkolot sudah memiliki jumlah rombel dan rasio siswa yang sudah maximum. Sedangkan sekolah swasta sekitar jumlah rombel masih jauh dibawah batas maximum, namun hampir semua sekolah tersebut rasio siswa tiap rombelnya diatas 32. Profil Satuan Pendidikan terdekat dengan SMPN 1 Baleendah No npsn nama kecamatan Status Rasio Siswa Rombel Jumlah Siswa Jumlah Rombel Ruang Ruang Kelas Kelas Layak Rusak Berat Guru (dibawah S1/D4) 1 20206077 SMPN 1 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,635 37 38 0 1 56 1 0 2 20206183 SMP KP 1 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 37 780 21 21 0 3 16 2 201 3 20227752 SMP STMC 4245 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 18 53 3 2 2 0 1 3 323 4 20227637 SMP BPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 38 645 17 17 0 0 14 2 379 5 20252885 SMP HARAPAN BANGSA Kec. Baleendah SWASTA 28 166 6 6 0 0 4 3 669 6 20227791 SMP YPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 30 267 9 1 9 0 7 3 1,118 7 20206126 SMPN 2 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,394 32 23 18 5 51 2 1,224 8 20252481 SMP PLUS AL ISTIQOMAH Kec. Baleendah SWASTA 31 244 8 8 0 0 11 3 1,398 9 20227646 SMP BINA NEGARA 2 Kec. Baleendah SWASTA 35 667 19 17 3 2 17 2 1,464 10 20228393 SMP YADIKA 2 PASEH Kec. Paseh SWASTA 41 617 15 15 0 1 13 2 1,757 11 20252590 SMP PERTIWI Kec. Dayeuhkolot SWASTA 28 281 10 12 0 2 13 3 2,015 12 20228262 SMP DAYA WARGA BAKTI BOJONGSOANG Kec. Bojongsoang SWASTA 37 443 12 8 0 1 11 2 2,136 13 20206034 SMPN 1 DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot NEGERI 44 1,465 33 31 0 1 49 2 2,142 14 20227698 SMP MUHAMMADIYAH 6 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 40 281 7 7 0 0 9 2 2,227 15 20252490 SMP GARUDA DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot SWASTA 38 113 3 5 0 1 2 2 2,255 16 20252494 SMP KP 2 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 1 2 2 0 4 0 0 31 2,759 Guru (Min S1/D4) Kwadran Jarak (m) Kecamatan Baleendah merupakan daerah padat penduduk maka kemungkinan kemungkinan yang bisa diambil: 1. Peningkatan mutu dan Pemenuhan standar sekolah swasta, jika diharapkan sekolah swasta sekitar bisa menampung kebutuhan layanan pendidikan di kecamatan tsb. 2. Sedangkan untuk sekolah negeri juga perlunya pemenuhan standar. Implikasi dari pilihan-pilihan tersebut, yaitu pada ketersedian peningkatan Ruang Kelas yang layak dan Guru sesuai dengan kompetensinya.
No npsn nama kecamatan Status Rasio Siswa Rombel Jumlah Siswa Jumlah Rombel Ruang Kelas Layak Ruang Kelas Rusak Berat Guru (dibawah S1/D4) Guru (Min S1/D4) Kwadran Jarak (m) 1 20206077 SMPN 1 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,635 37 38 0 1 56 1 0 2 20206183 SMP KP 1 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 37 780 21 21 0 3 16 2 201 3 20227752 SMP STMC 4245 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 18 53 3 2 2 0 1 3 323 4 20227637 SMP BPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 38 645 17 17 0 0 14 2 379 5 20252885 SMP HARAPAN BANGSA Kec. Baleendah SWASTA 28 166 6 6 0 0 4 3 669 6 20227791 SMP YPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 30 267 9 1 9 0 7 3 1,118 7 20206126 SMPN 2 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,394 32 23 18 5 51 2 1,224 8 20252481 SMP PLUS AL ISTIQOMAH Kec. Baleendah SWASTA 31 244 8 8 0 0 11 3 1,398 9 20227646 SMP BINA NEGARA 2 Kec. Baleendah SWASTA 35 667 19 17 3 2 17 2 1,464 10 20228393 SMP YADIKA 2 PASEH Kec. Paseh SWASTA 41 617 15 15 0 1 13 2 1,757 11 20252590 SMP PERTIWI Kec. Dayeuhkolot SWASTA 28 281 10 12 0 2 13 3 2,015 12 20228262 SMP DAYA WARGA BAKTI BOJONGSOANG Kec. Bojongsoang SWASTA 37 443 12 8 0 1 11 2 2,136 13 20206034 SMPN 1 DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot NEGERI 44 1,465 33 31 0 1 49 2 2,142 14 20227698 SMP MUHAMMADIYAH 6 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 40 281 7 7 0 0 9 2 2,227 15 20252490 SMP GARUDA DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot SWASTA 38 113 3 5 0 1 2 2 2,255 16 20252494 SMP KP 2 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 1 2 2 0 4 0 0 31 2,759 Sekolah terdekat dengan radius 3 Km Negeri 2 Sekolah di Kwadran 2 SMPN 1 Baleendah Swasta 7 Sekolah di Kwadran 2 5 Sekolah di Kwadran 3 1 Sekolah di Kwadran 3_1 Daerah Padat Penduduk
Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) Dengan Data Kita Menjawab... Data membuka Mata Data membuka Pikiran, dan Data membuka Hati (Purwanto, Field Officer Unicef Makassar, 2008) Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud