KOMPETENSI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH MENDESAIN PENILAIAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN SESUAI KURIKULUM 2013 Oleh : Salmiah S.Ag,M.Pd ( Widyaiswara BDK Prop.Aceh) ABSTRAK Artikel ini berjudul: Kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah Mendesain Penilaian Sikap dalam Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013.. Judul ini membicarakan ha-hal yang berkaitan dengan: (1) Pengertian tentang Penilaian Sikap, (2) Tingkatan ranah sikap. (3) Instrumen penilaian sikap dan pengolahannya.. Kata Kunci : Kompetensi Guru, Penilaian Sikap, Kurikulum 2013 Abstract This article is title Teacher s Madrasah Ibtidaiyah Competency to Desining Attitute Assesment Aspect on Learning Based Curriculum 2013. This title discusses things according to (1) Meaning of Attitute assessment, (2) Grade of attitude aspect, (3) Instrument and score prossesing on Attitute assessment. Key Words: Teacer s competency, Attitude Assesment, Curriculum 2013 1
I. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, Kurikulum yang berlaku dewasa ini adalah kurikulum 2013. Substansi kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum 2006, Perubahan dimaksud sebagai berikut: perubahan SKL dan Standar isi, perubahan perencanaan pembelajaran, perubahan proses pembelajaran, dan perubahan penilaian. Kemudian kebijaksanaan ini diperbaharui oleh Mendikbud bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 dilaksanakan di beberapa sekolah saja karena dinilai belum semua guru siap untuk melaksanakannya. Salah satu perubahan yang mendasar dalam kurikulum tersebut adalah adanya penilaian sikap. Penilaian sikap merupakan bagian yang tak kalah pentingnya dengan penilaian pengetahuan,dan salah satu yang membuat lengkapnya kurikulum 2013 adalah disebabkan adanya penilaian terhadap sikap peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkugan sekolah. Perubahan ini hal yang baru yang tentunya banyak guru Madrasah belum memiliki kompetensi tersebut.. Apa yang telah dikemukakan di atas merupakan kesenjangan antara kompetensi guru yang ideal dengan kenyataannya baik dari segi pengetahun, keahlian, maupun keterampilan dalam penyusunan penilaian. Hal ini tentunya tidak dapat dibiarkan karena kebutuhan.kehadiran artikel ini sangat membantu bapak/ ibu guru yang sedang dan akan melaksanakan kurikulum 2013, dan khusus membahas tentang penilaian sikap. II. Pembahasan A. Kompetensi Kompetensi menurut undang-undang guru dan dosen NO 14Tahun 2005 adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang 2
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Salah satu dari kompetensi guru adalah Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik meliputi evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Terkait dengan evaluasi hasil belajar di sini penulis membahas tentang penilaian sikap seperti yang dituntut dalam kurikulum 2013. B. Pengertian Penilaian Sikap Sikap secara umum dapat diartikan sebagai perasaan, pikiran dan kecenderungan seseorang terhadap lingkungannya. Menurut Sarnoff ; sikap adalah kesediaan untuk bereaksi secara positif atau negative terhadap objek tertentu. Pembelajaran di sekolah juga mengembangkan ranah afektif yang sangat menetukan keberhasilan dalam mencapai pembelajaran yang maksimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Popham (1995), ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Oleh karena itu semua pendidik harus mampu membangkitkan minat peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu ikatan emosional sering diperlukan untuk membangun semangat kebersamaan, semangat persatuan, semangat nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Untuk itu dalam merancang program pembelajaran, satuan pendidikan harus memperhatikan ranah afektif. C.Tingkatan Ranah Afektif Menurut Krathwohl (1961) bila ditelusuri hampir semua tujuan kognitif mempunyai komponen afektif. Dalam pembelajaran sains, misalnya, di 3
dalamnya ada komponen sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah komponen afektif. Tingkatan ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl ada lima, yaitu: receiving (attending), responding, valuing, organization, dan characterization. 1.Tingkat receiving Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya. Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek pembelajaran afektif. Misalnya pendidik mengarahkan peserta didik agar senang membaca buku, senang bekerjasama, dan sebagainya. Kesenangan ini akan menjadi kebiasaan, dan hal ini yang diharapkan, yaitu kebiasaan yang positif. 2. Tingkat responding Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya. Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi. Hasil pembelajaran pada ranah ini menekankan pada pemerolehan respons, berkeinginan memberi respons, atau kepuasan dalam memberi respons. Tingkat yang tinggi pada kategori ini adalah minat, yaitu hal-hal yang menekankan pada pencarian hasil dan kesenangan pada aktivitas khusus. Misalnya senang membaca buku, senang bertanya, senang membantu teman, senang dengan kebersihan dan kerapian, dan sebagainya. 3. Tingkat Valuing yaitu melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu nilai, misalnya keinginan untuk 4
meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen. Valuing atau penilaian berbasis pada internalisasi dari seperangkat nilai yang spesifik. Hasil belajar pada tingkat ini berhubungan dengan perilaku yang konsisten dan stabil agar nilai dikenal secara jelas. Dalam tujuan pembelajaran, penilaian ini diklasifikasikan sebagai sikap dan apresiasi. 4. Tingkat organization Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten. Hasil pembelajaran pada tingkat ini berupa konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai. Misalnya pengembangan filsafat hidup. 5. Tingkat characterization Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai. Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. Hasil pembelajaran pada tingkat ini berkaitan dengan pribadi, emosi, dan sosial. C. Instrumen Ranah Sikap Berdasarkan kurikulum 2013, sikap dibagi kepada dua hal : yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap spiritual adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan Tuhan sebagai pencipta yang dapat dilihat melalui perbuatan perkataan dan perilaku siswa, dan sikap sosial adalah sikap yang berhubungan dengan makhluk berkaitan dengan sikap terhadap guru, orang tua,penjaga sekolah, teman dan lingkungannya di mana saja.teknik pengamatan sikap dapat dilakukan dengan kegiatan observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal. Selanjutnya akan dijelaskan satu persatu sebagai berikut: 5
1. Observasi Observasi: merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera baik secara langsung maupun tidak lansung pembelajaran berlangsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Contoh Teknik Pengamatan Sikap Spiritual (KI-1). Instrumen pengamatan sikap spiritual spiritual. Petunjuk : dapat dilakukan dengan lembar pengamatan sikap Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik :. Kelas :. Tanggal Pengamatan :.. Materi Pokok :. No Aspek Pengamatan 1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi 1 2 3 4 6
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan 5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan Jumlah Skor Contoh Teknik penilaian sikap sosial.instrumen pengamatan sikap dapat dilakukan dengan lembar penilaian teman sejawat Lembar Penilaian Teman Sejawat Sikap Disiplin Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan No Aspek Pengamatan 1 Masuk kelas tepat waktu 2 Mengumpulkan tugas tepat waktu 3 Memakai seragam sesuai tata tertib 4 Mengerjakan tugas yang diberikan 5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran 5 Membawa buku teks sesuai mata pelajaran Jumlah Skor Pedoman Penskoran : Skor 1 2 3 4 Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 7
Contoh : Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir : Klasifikasi nilai : Sangat Baik : apabila memperoleh skor A dan A Baik : apabila memperoleh skor B -, B, dan B + Cukup : apabila memperoleh skor C -, C, dan C + Kurang : apabila memperoleh skor D dan D + 2. Penilaian diri. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untukmengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya terkait dengan kompetensi yang dicapai. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri Contoh Format Penilaian Diri Peserta Didik Nama :... Kelas :... Semester :... Waktu Penilaian :... NO Pernyataan Ya Tidak 1 Saya berusaha belajar sungguh-sungguh 2 Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 4 Saya mengajukan pertanyaan 5 Saya berperan aktif dalam kelompok 8
6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu 7 Saya selalu membuat catatan hal-hal yang saya anggap penting 8 Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 9 Saya menghargai dan menghormati orang tua 10 Saya menghargai dan menghormati teman 11 Saya mengargai dan menghormati guru Keterangan: Penilaian diri digunakan untuk mencocokkan persepsi diri peserta didik dengan kenyataan yang ada Hasil penilaian diri digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut. Teknik dapat dilakukan dalam pembelajaran dapat juga dilakukan pembimbingan secara individual baik di kelas ataupun di kantor guru disesuaikan situasi dan kondisi 3. Penilaian antarteman Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian denga cara meminta peserta didik saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarteman. Contoh Format Penilaian Diri Peserta Didik Nama :... Kelas :... Semester :... Waktu Penilaian :... NO Pernyataan Ya Tidak 1 Berusaha belajar sungguh-sungguh 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 9
4. Jurnal 4 Mengajukan pertanyaan 5 Berperan aktif dalam kelompok 6 Menyerahkan tugas tepat waktu 7 Selalu membuat catatan hal-hal yang saya anggap penting 8 Merasa menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 9 Menghargai dan menghormati orang tua 10 Menghargai dan menghormati teman 11 Mengargai dan menghormati guru Keterangan: Penilaian antarteman untuk mencocokkan persepsi diri peserta didik dengan kenyataan yang ada Hasil penilaian antarteman digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut. Teknik dapat dilakukan dalam pembelajaran dapat juga dilakukan pembimbingan secara individual baik di kelas ataupun di kantor guru Jurnal merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku Contoh instrumen penilaian melalui jurmal No Tanggal Nama Catatan Pengamatan Kekuatan (KI-1 DAN KI- 2) Kelemahan Tindak Lanjut (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 7/6/14 Ani Sangat terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar 2 7/6-14 Ali Menunjukkan sikap percaya diri dan bekerja Perlu usahausaha pembiasaan dalam bersuci dalam beribadah Masih kurang teliti perlu pembiasaan dan bimbingan dalam bersuci Sering diberi latihan yang penelitian melibatkan 10
sama yang sangat menonjol Keterangan: Muatan sikap lainnya dapat dilihat dalam tabel berikut: No Muatan KI-1 (Sikap Spiritual) No Muatan KI-2 (Sikap Sosial) 1 Ketaatan beribadah 1 Jujur 2 Perilaku syukur 2 Disiplin 3 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan 4 Menghargai teman dalam beribadah sesuai keyakinannya 3 Tanggung jawab 4 Santun 5 Peduli 6 Percaya diri 7 Kerja sama 8 Ketelitian Demikian uraian tentang penilaian sikap dan tatacara pelaksanaan serta pengolahannya. III. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas maka Guru Madrasah diyakini dapat mengikuti, mendesain dan melaksanakan penilaian sikap sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, hanya membutuhkan keinginan yang kuat didasari keikhlasan dan kesabaran di awal- awal pelaksanaan dan bila sudah melaksanakanya sampai satu semester maka ke depan tinggal mencontoh saja dan merevisi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. 11
Daftar Pustaka 1. Permendikbud NO 66 Tahun 2013 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi kurikulum 3. Pedoman Teknis Penilaian di Madrasah Ibtidaiyah (2014), Kementerian Agama Republik Indonesia Dirjen Pendidikan Agama Islam Direktorat Pendidikan Madrasah 4. Hand out Penilaian dalam Kurikulum 2013, Bahan Pelatihan Kurikulum 2013 5. dilihatya.com/ 2064/ pengertian- sikap menurut para ahli. 12