BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB IV RESPON MASYARAKAT HINDU TERHADAP PERAYAAN HARI RAYA IDUL FITRI SUKU TENGGER WONOKERTO SUKAPURA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ESSAY INDAHNYA TOLERANSI DALAM PERBEDAAN

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

BAB IV ANALISIS DATA. Bahwasanya kehidupan di dunia ini pada kodratnya diciptakan dalam bentuk yang

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS. Karenakerukunanmempertemukanunsur-unsur yang berbeda, sedangkantoleransimerupakansikapataurefleksi.tanpakeruknan,

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

Perbedaan Bukan Suatu Masalah

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

TOLERANSI UMAT ISLAM TERHADAP UPACARA AGAMA HINDU DI CANDI CETHO DUSUN CETHO DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM :

STUDY EXCURSIE TEMA : DIALOG PERADABAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA : KEBHINEKAAN, ETNISITAS, GAYA HIDUP, DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

ESSAY BEBAS STUDY EXCURSIE Kebhinekaan dan Solidaritas Sosial Masyarakat Lamongan

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS. A. Penanaman Nilai-nilai Multikultural pada Masyarakat Dusun. masyarakatnya. Masyarakat dusun Mojokerep yang ikut berperan dalam

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA N 1 KAJEN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup. Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai

Project Luar Kelas CBDC TFI. Character Building : Agama. Judul Project :

Membangun Kemitraan Antar Umat Beragama

Segenap Masyarakat Kabupaten Sleman yang berbahagia.

A. Judul. B. Pengantar

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Konsep toleransi seperti yang dapat disimpulkan dalam film ini sangatlah

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rosania Mega Fibriana, 2014 Perkembangan nila-nilai kerukunan ummat beragama pada masyarakat majemeuk

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Kegiatan Gotong Royong. beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan

MENGHIDUPKAN 8 FUNGSI KELUARGA MENUJU KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil laporan, deskripsi serta pembahasan hasil penelitian

LAPORAN ESSAY STUDY EXCURSIE

BAB IV ANALISA DATA. A. Pemahaman TNI Tentang Harmoni Sosial Keagamaan. harmoni keagamaan yang berbeda-beda. Dalam pemahaman harmoni

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

STUDY EXCURSIE PERBEDAAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA: KEBHINEKAAN, ETNISITAS, GAYA HIDUP, DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

HILANGNYA KEDUDUKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

SOENARJO-ALI MASCHAN MUSA (SALAM): Sebuah Desa yang Teratur

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013

BAB III PROFIL UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. dibantu oleh staffnya atau perangkat desa. yang menimbulkan suatu kebudayaan atau adat kebiasaan.

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB V PEMBERDAYAAN PENDERITA KUSTA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Tinjauan tentang Implementasi Strategi PAIKEMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fety Novianty, 2013

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Bab ini, penulis menyajikan data yang diperoleh dari lokasi

Sambutan Presiden RI pd Upacara Tawur Agung Kesangan Nasional, di Candi Prambanan, tgl. 20 Mar 2015 Jumat, 20 Maret 2015

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

I. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk individu yang mempunyai akal, pikiran dan

ESSAY STUDY EXCURSIE PERBEDAAN DAN PENGIMPLEMENTASIAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT LAMONGAN

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN Vol. 1, No. 1, Juni 2017

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Masjid di Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang)

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DATA A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat Keadaan kerukunan di Desa Balonggarut antara Islam dan Hindu masuk dalam kategori damai tanpa konflik. Meskipun dalam suatu lingkup desa atau kota jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah meskipun kecil, Tetapi berbeda di desa ini semua masyarakatnyahidup dengan rukun.hubungan sosial yang mereka pegang erat adalah suatu perbedaan dan bukanlah sebuah penghalang untuk hidup bersama tetapi karena perbedaan itu indah yang membuat kita akan mampu berbagi ilmu dengan seseorang lain agama dari kita. 68 Rasa saling tolong-menolong seperti gotong royong yang terlihat begitu erat antara masyarakat Islam dan Hindu terlihat jelas bagaimana sebuah kerukunan itu terjadi. Mereka saling menghormati satu sama lain, menyapa jika saling bertemu dan bertatap muka, dan tidak sedikitpun mereka menyinggung masalah keyakinan. Seperti yang terlihat di desa ini dimana Ibu Aminah menjaga sebuah toko kecil, yang sangat bermanfaat karena warga sekitar tidak kejauhan untuk membeli sebuah kebutuhan sehari-hari. Selain itu Ibu Aminah orang yang sangat ramah, pembeli tidak hanya dari Islam saja tetapi juga orang Hindu. 69 Disini terlihat adanya saling tolong menolong sesama manusia. Nabi Muhamad juga memerintahkan untuk saling tolong menolong dan membantu dengan 68 Kak Erfan, wawancara, Balonggarut, 13 juli 2017. 69 Aminah, wawancara, Balonggarut, 15 Mei 2017. 53

54 sesamanya tanpa memandang suku dan agama yang dipeluknya. Sikap tolong meonolong ini tidak hanya ditujukan kepada seorang Muslim saja melainkan non Muslim juga. 70 Inilah yang terlihat jelas kerukunan yang di desa ini. Bahkan hubungan antar warga disini dalam masalah memperingati hari kepercayaan agamanya masing-masing terbilang sangat harmonis. Antusias warga yang saling menyaksikan bahkan membantu dalam pembuatan acara tersebut, hal ini menandakan bahwa kondisi kerukunan di desa ini adalah damai, tanpa konflik. 71 Seperti acara Ogoh-ogoh orang Hindu yang dilakukan keliling desa, tanpa adanya rasa curiga oleh pemeluk agama Islam, bahkan orang Islam ikut melihat dan ada beberapa warga membantu kegiatan ini. Mereka saling menghormati karena Setiap umat beragama harus atau wajib memupuk, melestarikan dan meningkatkan keyakinannya. Dengan mempertebal keyakinan maka setiap umat beragama akan lebih saling menghormati sehingga perasaan takut dan curiga semakin hari bersamaan dengan meningkatkan taqwa, perasaan curiga dapat dihilangkan. Rasa saling menghormati juga termasuk menanamkan rasa simpati atas kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kelompok lain, sehingga mampu menggugah optimisme dengan persaingan yang sehat. Di usahakan untuk tidak mencari kelemahan-kelemahan agama lain, apalagi kelemahan tersebut dibesarbesarkan yang menimbulkan perasaan tidak senang. 72 70 Hamzah Tualeka Zn, Sosiologi Agama, Surabaya: IAIN SA Press: 2011, 160. 71 Pak Khusairi, wawancara, Balonggarut, 13 juli 2017. 72 Hamzah Tualeka Zn, Sosiologi Agama, (Surabaya: IAIN SA Press, 2011), 159-160.

55 Selain itu bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dalam masyarakat ini adalah Hari Raya Nyepi, Perayaan Ogoh-ogoh, Maulid Nabi, Yasinan, Tahlilan, Diba iyah, dan lain sebagainya. Kemudian kegiatan sosial yang mampu membawa mereka pada rukun yaitu kegiatan lansia, posyandu, Hari-hari nasional 17 Agustus dan lain sebagainya. B. Faktor-faktor Pendukung Kerukunan Antarumat Beragama Kerukunan akan tetap terjaga dalam masyarakat dengan adanya peran dari pemerintah, tokoh agama dan masyarakat. Dalam sebuah tatanan dusun, Desa, Kelurahan, Kecamatan ataupun Kabupaten, semuanya pasti membutuhkan perangkat untuk mengatur masyarakatnya. Umat Islam dan Hindu yang selama ini mereka hidup bersama meskipun ada perbedaan. Tetapi meskipun berbeda keyakinan golongan ini saling menghormati satu sama lain tidak ada masalah yang terjadi. Peran pemerintah dalam kerukunan antarumat beragama disini adalah dalam rangka pembinaan kehidupan beragama yang ditunjukkan untuk : 1. Menumbuhkan kesadaran beragama, agar pemeluk agama lebih menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing sehingga penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pada Pancasila. 2. Menumbuhkan kesadaran rasa memiliki dan kesadaran untuk bertanggung jawab terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

56 3. Menanamkan kesadaran untuk saling memahami kepentingan agamanya masing-masing dan kepentingan agama lain. Melalui cara demikian akan dapat menumbuhkan segi kerukunan hidup beragama. 4. Mencapai masyarakat Pancasila yang agamis atau masyarakat beragama yang Pancasila. 73 Disini pemerintah selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip diharapkan mampu menjamin terbinanya kesatuan dan persatuan bangsa dan negara dan sejalan dengan kepentingan pengayoman terhadap semua agama dan pemeluknya. Dengan itu pemerintah memiliki prinsip yang berisikan : 1. Dengan tidak mencampur aduk antara akidah dan yang bukan akidah, atau suatu agama dengan akidah agama lain. Pembinaan bukanlah sekedar persoalan agama melainkan bagaimana kita bisa hidup rukun dengan kepercayaan yang berbeda-beda. 2. Pertumbuhan dan kesemarakan agama tidak menyebabkan terjadinya perbenturan antarumat beragama ataupun antara umat beragama dengan pemerintah. 3. Yang dimantapkan adalah bagaimana hubungan warga negaranya, bukan bagaimana agamanya. 4. Pemerintah akan selalu bersifat preventif, dalam mengambil langkahlangkah yang dapat menjamin terbinanya stabilitas dan ketahanan Nasional yang mantap dan terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh. 74 73 Departemen Agama, Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama, (Jakarta : 1982), 28.

57 Selain pemerintah, tokoh masyarakat dan warga setempat juga berperan dalam membina dan memelihara hubungan antarumat beragama di Desa Balonggarut kecamatan krembung Kabupaten Sidoarjo ini, seperti yang dituturkan oleh bapak Ahmad yang dia lakukan untuk membina dan menjaga hubungan yang sudah baik, diantaranya sebagai berikut. Pertama, sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama, dia berusaha menjadi tokoh yang baik sehingga dijadikan panutan oleh warga masyarakat untuk membina dan menghargai kerukunan antarumat beragama di sekitar tempat tinggalnya. Dia sebagai takmir masjid yang biasanya memimpin sholat wajib 5 waktu, selain itu mengajar anak-anak kecil mengaji di sore harinya. Jadi disini pak Ahmad berkomunikasi dengan para jamaah dan murid-muridnya ngaji. Pastinya ketika sholat diakhir akan ada kultum. Di kultum ini dia selalu memberikan wacana tentang toleransi antarumat beragama. Dengan tujuan agar masyarakat mengerti dan paham arti akan perbedaan dan toleransi. Kemudian untuk anakanak ngaji pak Ahmad sendiri juga sama memberikan pelajaran tentang toleransi beragama, disini pak Ahmad mengajarkan pada anak-anak di usia dini tidak memilih dalam berteman. Setiap sore atau siang saat-saat anak kecil bermain, beliau mengatakan bahwa semua teman adalah sama tidak ada yang berbeda. 75 Kedua, yaitu seorang guru SD yang bernama ibu Hamidah, Beliau asli dari Desa Balonggarut. Yang sudah lama tinggal disana sejak kecil, Jadi beliau dapat menceritakan masa-masanya waktu kecil yang sering bermain di Pura Margo Wening dan pernah membantu membuat sebuah patung untuk perayaan 74 Departemen Agama, Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama, 29. 75 Ahmad, wawancara, Balonggarut, 15 juli 2017.

58 ogoh-ogoh dan perayaan-perayaan yang lain. Disini Ibu Hamidah menceritakan kisahnya waktu kecil kepada murid-muridnya dengan harapan agar anak-anak dijaman sekarang mengerti tidak ada batas berteman siapapun termasuk dengan yang tidak seagama dengan kita. Kalau cukup dengan bermain saja kan tidak masalah, jadi biar terdidik terbiasa dengan tidak mudah membenci perbedaan, Baik itu suku, ras, etnis, budaya agama dan lain-lain. 76 Ketiga, yaitu Bapak Khusairi selaku Kepala Desa yang senantiasa mengontrol kondisi desa setiap hari dengan harapan desa tetap aman, damai, tentram dan tetap menjaga kerukunan antarumat beragama. Pak Khusairi adalah sosok Kepala Desa yang bijak dan patut menjadi panutan kita semua. Beliau sangat sabar dalam menghadapi segala kejadian yang selama ini terjadi, termasuk kerukunan antarumat beragama. Beliau sangat bekerja keras dalam menyatukan dan tetap membuat kerukunan ini tetap terjaga sampai sekarang. Kerena beliau ini yang membuat program-program seperti gotong royong, diberi kebebasan melakukan kegiatan ogoh-ogoh sampai memutari desa, program lansia, posyandu dan lain-lain. Program ini dapat diikuti oleh semua warga tanpa melihat status agama. Sehingga bertemulah mereka dengan suatu acara yang akhirnya dapat menyatukan masyarakat Islam dan Hindu menjadi rukun dengan saling akrab, bertetangga, teman, dan tidak lupa untuk saling menyapa dan membantu satu sama lain. Bapak Khusairi selalu memberikan kesempatan kepada masyarakatnya dalam mengungkapkan pendapat atau unek-unek yang dipendam. Pernah ada 76 Ibu Hamidah,wawancara, Balonggarut, 1 juli 2017

59 kesalahpahaman antara warga Hindu dan Islam masalah pemberian makanan dan pakaian ke warga sekitar. Sehingga menjadi masalah diantara kedua orang tersebut dan menyebar ke tetangga lainnya. Tapi hal ini adalah sebuah tugas wajib sebagai kepala Desa Balonggarut yaitu bapak Khusairi, dimana disini dengan bapak Khusairi dikumpulkanlah orang-orang yang ikut terlibat dalam konflik tersebut. Dengan cara musyawarah terbuka dan akhirnya masalah langsung selesai. 77 Bapak Khusairi adalah Kepala Desa yang bijak, tidak mudah memutuskan atau menghakimi sendiri. Jadi disini dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu konflik itu dapat terjadi karena kesalahpahaman. Dan tidak mudah menyelesaikannya, tetapi salah satu cara yang lebih efisien yaitu dengan cara musyawarah bersama, dan saling mengungkapkan permasalahannya masing-masing, saling terbuka satu sama lainnya. Karena dalam pergaulan antar umat beragama harus dikembangkan berbaik sangka. Jika orang berburuk sangka maka akan menemui kesulitan dan kaku dalam bergaul apa lagi jika bergaul dengan orang yang berbeda agama. Dasar berbaik sangka adalah saling percaya. Kesulitan yang besar dalam dialog adalah saling tidak percaya. Selama masih ada saling tidak percaya maka dialog sulit dilaksanakan. Jika agama yang satu masih menaruh prasangka terhadap agama lain maka usaha kearah kerukunan masih belum memungkinkan. Untuk 77 Bapak Khusairi, wawancara, Balonggarut, 17 juli 2017

60 memulai usaha kerukunan harus dicaridi dalam agama masing-masing tentang adanya prinsip-prinsip kerukunan (toleransi). 78 Keempat dari pihak Pura yaitu bapak Ketut sebagai mangkunya yang menjaga Pura, Beliau tidak pernah merasa terusik atau terganggu dengan warga sekitar, bahkan acara sembahyang atau perayaan-perayaan yang lainnya berjalan dengan baik. Tanpa ada kendala sedikitpun, bahkan pura Margo Wening ini yang biasanya didatangi dari manca negara seperti Bali dan lain-lain. Tapi tidak sedikitpun mendapat protes dari warga. Bagi mangku (istilah guru di dalam agama Hindu) kerukunan adalah dimana kita hidup tidak bisa sendiri, dan pasti membutuhkan orang lain untuk melanjutkan hidup kita. Ketika kita baik maka kita akan dibaikin pula. Tidak hanya itu saja kerukunan tidak hanya dengan manusia saja tetapi juga dengan tumbuh-tumbuhan sekitar dengan cara kita merawatnya. 79. 78 Hamzah Tualeka Zn, Sosiologi Agama,Surabaya: IAIN SA Press, 2011), 161. 79 Mangku Ketut, Wawancara, Balonggarut, 1 juli 2017

61