PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan 12/17/2009

Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

AUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat

KETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

STANDAR INTERNASIONAL

DP SNI : Persyaratan umum kompetensi Laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi (Full Adoption of ISO/IEC 17025)

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

PEDOMAN KAN MENGENAI INTERPRETASI ISO/IEC 17025:2005. Issue Number : 3 April 2016

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DP 4.1.5c1. DP 4.1.5c2. DP j 4.2 SASARAN DAN PROGRAM MUTU TAHUN PENGENDALIAN DAN KAJIULANG DOKUMEN SISTEM MUTU KAJI-ULANG DOKUMEN MUTU

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat

Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi

Sistem manajemen mutu Persyaratan

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 6 Universitas Indonesia

Komite Akreditasi Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BSN PEDOMAN Persyaratan umum lembaga sertifikasi produk. Badan Standardisasi Nasional

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

Yuuk..belajar lagi!!!

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN

PANDUAN INTERPRETASI UNTUK BUTIR-BUTIR PEDOMAN BSN : "PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK"

w w w. b s n. g o. i d

Laboratorium medik Persyaratan khusus untuk mutu dan kompetensi

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

BAB IV PENILAIAN KESESUAIAN. Bagian Kesatu Kegiatan Penilaian Kesesuaian

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

PELATIHAN STANDARDISASI. w w w. b s n. g o. i d. Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012. Validasi Metode Pengujian Kimia. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

PEMBELAJARAN - 2 PERTEMUAN KE 4 3 x pertemuan DIKLAT FUNGSIONAL PENERA 2011

Manajemen laboratorium. by Djadjat Tisnadjaja

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

UJI BANDING LABORATORIUM KALIBRASI BMKG

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

Penerapan skema sertifikasi produk

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 634/MPP/Kep/10/2004 TENTANG

FASILITASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA KAWASAN TIMUR INDONESIA

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Penerapan skema sertifikasi produk

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

PROSEDUR MUTU ABI-Pro

Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG TENTANG STANDAR NASIONAL INDONESIA. Presiden Republik Indonesia,

PROSEDUR PENGENDALIAN REKAMAN

j ajo66.wordpress.com 1

K A T A P E N G A N T A R

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

DPLI 01 Rev. 0 PEDOMAN PENERAPAN SNI : PERSYARATAN UMUM PENGOPERASIAN BERBAGAI TIPE LEMBAGA INSPEKSI (ILAC/IAF A4-2004)

MANUAL PROSEDUR LABORATORIUM SENTRAL SAINS DAN REKAYASA (L2SR) UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012

2016, No diberlakukan Standar Nasional Indonesia dan/atau Persyaratan Teknis secara wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

RIWAYAT REVISI /09/2016 Penerbitan Pertama MT MM /10/2016 Perubahan format IK. MT MM

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG DEWAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN PERALATAN PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN

Bahan Ajar Materi ke-2

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG STANDAR NASIONAL UNTUK SATUAN UKURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 58/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

Transkripsi:

PENGETAHUAN By Rangga K Negara, ST

DEFINISI : Standar Nasional Indonesia (SNI) : Standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan berlaku secara nasional.

STANDAR : Spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keselamatan, perkembangan iptek dan pengalaman,serta perkembangan masa kini dan masa yang akan datang, untuk memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya.

TUJUAN PENERAPAN SNI : Memberikan perlindungan kepada konsumen, tenaga kerja dan masyarakat baik dalam keselamatan maupun kesehatan. Mewujudkan jaminan mutu. Meningkatkan daya guna, hasil guna dan produktivitas dalam mencapai mutu produk dan/atau jasa yang memenuhi standar. Mewujudkan tercapainya persaingan yang sehat dalam perdagangan. Menunjang pelestarian lingkungan hidup

PEMBERLAKUAN SNI : SNI berlaku di seluruh wilayah Indonesia, penerapannya ada yang bersifat sukarela dan ada yang bersifat wajib. Sukarela : (Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi) Wajib : SNI 1049:2008 (Sepeda Syarat keselamatan)

1. ISO Guide 25:1978 2. ISO/IEC Guide 25:1982 3. ISO/IEC Guide 25:1990 (Pedoman BSN 01:1991) 4. ISO/IEC 17025:1999 (SNI 17025:2000) 5.ISO/IEC 17025:2005 () PERKEMBANGAN SNI ISO/IEC 17025:2008

PERKEMBANGAN SNI ISO/IEC 17025:2008 Ruang lingkup Acuan normatif Istilah dan definisi Persyaratan manajemen Persyaratan teknis Lampiran

PERSYARATAN MANAJEMEN Organisasi Sistem dan manajemen Pengendalian dokumen Kaji ulang permintaan tender dan kontrak Subkontrak pengujian dan kalibrasi Pembelian jasa dan perbekalan Pelayanan kepada pelanggan Pengaduan Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai Peningkatan Tindakan perbaikan Tindakan pencegahan Pengendalian rekaman Audit internal Kaji ulang manajemen

CARA MULAI????? Personil (5.2) Pengendalian Rekaman (4.13) Organisasi (4.1) Sarana dan prasarana (5.3) Pengendalian Rekaman (4.13) Instruksi Kerja (5.4) Peralatan(5.5) Pelayanan Pelanggan (4.7) DLL???

ORGANISASI.????

PERSYARATAN MANAJEMEN 4.1. Organisasi 4.1.1. Laboratorium atau organisasi induknya harus merupakan suatu kesatuan yang secara legal dapat dipertanggungjawabkan.

PERSYARATAN MANAJEMEN 4.7. Pelayanan Kepada Pelanggan 4.7.1. Laboratorium harus mengupayakan kerjasama dengan pelanggan atau perwakilannya untuk mengklarifikasi permintaan pelanggan dan untuk memantau unjuk kerja laboratorium sehubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan, dengan tetap menjaga kerahasiaan terhadap pelanggan lainnya.

PENGENDALIAN REKAMAN???

PERSYARATAN MANAJEMEN 4.13. Pengendalian Rekaman 4.13.2. Rekaman teknis 4.13.2.1. Laboratorium harus menyimpan selama periode tertentu rekaman pengamatan asli, data yang diperoleh dan informasi yang cukup untuk menetapkan suatu jejak audit (audit trail), rekaman kalibrasi, rekaman staf dan salinan dari setiap laporan pengujian atau sertifikat kalibrasi yangtelah diterbitkan.

PERSYARATAN MANAJEMEN Lanjutan 4.13.2.1. Rekaman setiap pengujian atau kalibrasi harus berisi informasi yang cukup untukmemudahkan, jika mungkin, identifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi ketidakpastian untuk memungkinkan pengujian atau kalibrasi diulang dalam kondisi yang mendekati kondisi aslinya. Rekaman tersebut harus mencakup identitas personel yang bertanggungjawab untuk melakukan pengambilan contoh (sample), pelaksanaan setiap pengujian dan/atau kalibrasi dan pengecekan hasil.

PERSYARATAN MANAJEMEN 4.13.2.3. Bila terjadi kesalahan dalam rekaman,setiap kesalahan harus dicoret, tidak dihapus,dibuat tidak kelihatan atau dihilangkan, dan nilai yang benar ditambahkan disisinya. Semua perbaikan pada rekaman yang demikian harus ditandatangani atau diparaf oleh personel yang melakukan koreksi. Bagi rekaman yang disimpan secara elektronis, tindakan yang sepadan harus dilakukan untuk mencegah hilang atau berubah data aslinya.

Umum Personil PERSYARATAN TEKNIS Kondisi akomodasi dan lingkungan Metode pengujian, metode kalibrasi dan validasi metode Peralatan

PERSYARATAN TEKNIS Ketertelusuran pengukuran Pengambilan contoh (sample) Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi Pelaporan hasil

PERSONEL KALIBRASI???

PERSYARATAN TEKNIS 5.2. Personel 5.2.1. Manajemen laboratorium harus memastikan kompetensi semua personel yang mengoperaikan peralatan tertentu, melakukan pengujian dan/atau kalibrasi, mengevaluasi hasil dan menandatangani laporan pengujian dan sertifikat kalibrasi. Apabila mempekerjakan staf yang sedang menjalani pelatihan, harus diberikan penyeliaan yang sesuai. Personel yang melakukan tugas tertentu harus mempunyai kualifikasi berdasarkan pendidikan, pelatihan, pengalaman yang sesuai dan/atau keterampilan yang demonstrasikan.

PERSYARATAN TEKNIS 5.2.2. Manajemen laboratorium harus merumuskan sasaran pendidikan,pelatihan, dan keterampilan dari personil laboratorium. Laboratorium harus mempunyai kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan dan menyelenggarakan pelatihan personil. Program pelatihan harus relevan dengan tugas laboratorium sekarang dan tugas yang diantisipasi. Efektivitas kegiatan pelatihan yang dilakukan harus dievaluasi.

PERSYARATAN TEKNIS Personel yang melakukan kalibrasi : Mampu mengoperasikan peralatan Mampu melakukan kalibrasi Menghitung ketidakpastian pengukuran (uncertainty), dan mengevaluasi hasilnya.

KONDISI RUANGAN KALIBRASI??

PERSYARATAN TEKNIS 5.3. Kondisi akomodasi dan kondisi lingkungan 5.3.2. Laboratorium harus memantau, mengendalikan dan merekam kondisi lingkungan seperti yang dipersyaratkan. 5.3.3. Harus ada pemisahyang efektif antara ruang yang berdampingan bila ada kegiatan yang tidak sesuai. Kondisi ruang kalibrasi..? Ruangan yang terkondisi (suhu, kelembaban, gravitasi, dll) Ruangan hanya dilakukan untuk kegiatankalibrasi

5.4. Metode pengujian, metode kalibrasi dan validasi metode. 5.4.2. Metode yang digunakan lebih baik merupakan standar yang dipublikasikan secara internasional, regional atau nasional. Laboratorium harus memastikan bahwa standar yang digunakan adalah edisi mutakhir yang berlaku kecuali bila tandar tersebut tidak sesuai lagi atau tidak mungkin dilakukan. PERSYARATAN TEKNIS

5.4.6.1. Laboratorium kalibrasi atau laboratorium pengujian yang melakukan kalibrasi sendiri, harus mempunyai dan menetapkan prosedur untuk mengestimasi ketidakpastian pengukuran untuk semua kalibrasi atau jenis kalibrasi. PERSYARATAN TEKNIS

Instruksi Kerja Kalibrasi..?? - Mengacu ke standar nasional, regional, dan internasional. Dan edisi mutakhir. Contoh : The Calibration of Weigths and Balances, Monograph 4 : NML CSIRO 2004. Instruksi Kerja Perhitungan ketidakpastian hasil pengukuran. Misal :ISO GUM Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement. PERSYARATAN TEKNIS

PERALATAN KALIBRASI?? Baru Kalibrasi Bekas Kemana Cek Antara Class E1, E2

5.5. Peralatan 5.5.2. Sebelum digunakan, peralatan (termasuk yang digunakan untuk pengambilan contoh) harus dikalibrasi atau di cek untuk menetapkan peralatan tersebut memenuhi persyaratan spesifikasi laboratorium dan sesuai dengan spesifikai standar yang relevan. PERSYARATAN TEKNIS

Peralatan standar kalibrasi?? Harus dikalibrasi sebelum digunakan, untuk menjamin ketertelusuran hasil pengukuran. Dilakukan kalibrasi ulang, misal berdasarkan waktu pemakaian (jam, Bulan, tahun). Dilakukan pengecekan antara. Peralatan standar yang digunakan untuk kalibrasi Massa : Batu timbangan standar PERSYARATAN TEKNIS

PERSYARATAN TEKNIS 5.6. Ketertelusuran Pengukuran 5.6.1. Umum Semua peralatan yang digunakan untuk pengujian dan/atau kalibrasi, termasuk untuk pengukuran subsider (seperti kondisi lingkungan) yang mempunyai pengaruh yang signifikan pada akurasi atau keabsahan hasil dari pengujian, kalibrasi, atau pengambilan contoh harus dikalibrasi sebelum mulai digunakan. Laboratorium harus mempunyai program dan prosedur yang ditetapkan untuk kalibrasi peralatannya.

PERSYARATAN TEKNIS 5.6. Ketertelusuran Pengukuran 5.6.1. Umum Semua peralatan yang digunakan untuk pengujian dan/atau kalibrasi, termasuk untuk pengukuran subsider (seperti kondisi lingkungan) yang mempunyai pengaruh yang signifikan pada akurasi atau keabsahan hasil dari pengujian, kalibrasi, atau pengambilan contoh harus dikalibrasi sebelum mulai digunakan. Laboratorium harus mempunyai program dan prosedur yang ditetapkan untuk kalibrasi peralatannya.

PERSYARATAN TEKNIS 5.6.3. Standar acuan dan bahan acuan 5.6.3.1. Standar acuan Laboratorium harus mempunyai program dan prosedur untuk kalibrasi standar acuan yang dimilikinya. Standar acuan harus dikalibrasi oleh suatu badan yang dapat memberikan ketertelusuran sebagaimana yang diuraikan dalam 5.6.2.1. Standar acuan pengukuran yang demikian yang dimiliki oleh laboratorium harus digunakan hanya untuk kalibrasi saja dan tidak untuk keperluan lainnya, kecuali bila dapat diperlihatkan bahwa unjuk kerjanya sebagai standar acuan tidak akan menjadi tidak absah. Standar acuan harus dikalibrasi sebelum dan sesudah setiap penyetelan.

TERIMA KASIH