Analisis Pemakaian Afiks pada Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail

dokumen-dokumen yang mirip
Proses Pembentukan Kata dalam Kumpulan Cerpen 1 Perempuan 14 Laki-Laki Karya Djenar Maesa Ayu

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

PEMBENTUKAN KATA PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADE

ANALISIS AFIKSASI DALAM ALBUM RAYA LAGU IWAN FALS ARTIKEL E-JOURNAL. Muhammad Riza Saputra NIM

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 11 KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain ( KBBI,2007:588).

HEADLINE RIAU PREFIXES IN THE POS ISSUE 10 JUNE TO 30 JUNE 2016

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUB DIALEK MANTANG BESAR KECAMATAN MANTANG KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia lainnya. Menurut Wedhawati dkk (2006: 1-2), Bahasa Jawa

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

ANALISIS KESALAHAN AFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

INTERFERENSI MORFOLOGIK BAHASA JAWA DALAM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK SMS 24 JAM RADAR BANYUMAS EDISI JANUARI-MEI 2016

BUKU AJAR. Bahasa Indonesia. Azwardi, S.Pd., M.Hum

INFLEKSI DALAM BAHASA KULISUSU

KESALAHAN AFIKS DALAM CERPEN DI TABLOID GAUL

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk

TINJAUAN MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Siti Nurlaela, 2015

BAB I PENDAHULUAN. menanggapi sesuatu yang terjadi di sekitarnya juga berkembang. Dalam hal ini,

ANALISIS AFIKSASI SUBDIALEK BAHASA MELAYU PULAU LAUT KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

ANALISIS MAKNA AFIKS PADA TAJUK RENCANA KOMPAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

PROSES MORFOLOGIS KATA MAJU BESERTA TURUNANNYA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TEKS DESKRIPSI KARYA SISWA KELAS VII.6 SMP NEGERI 25 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

ANALISIS AFIKSASI SUB DIALEK MELAYU TEMBELING KAMPUNG GUNTUNG KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

LINGUISTIK UMUM TATARAN LINGUISTIK (2) : MORFOLOGI

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN AFIKSASI DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia dan pada undang-undang

AFIKSASI BAHASA MELAYU DIALEK NGABANG

ANALISIS REDUPLIKASI MORFOLOGIS BAHASA MELAYU SUB DIALEK MASYARAKAT SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN TEMBILAHAN RIAU

PERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

pada Fakultas Sastra Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang

BENTUK DAN MAKNA VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA DALAM SARIWARTA PADA PANJEBAR SEMANGAT EDISI TAHUN 2011

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan. sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK (2); MORFOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

ABSTRAK. Kata Kunci: Penggunaan Imbuhan pen-, pe-, pen-an, -an, ke-, ke-an

Nama : Irine Linawati NIM : BAB V TATARAN LINGUISTIK (2) = MORFOLOGI

PROSES MORFOLOGIS PEMAKAIAN KATA HANCUR DALAM MEDIA ONLINE

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONFIKS DENGAN TEKNIK CLOSE DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 2, Nomor 2, Juli Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda (Studi Kontrastif)

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

BAB II LANDASAN TEORI. Proses morfologis ialah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah sistem, bahasa selain bersifat

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. gambar. Dengan kata lain, komik adalah sebuah cerita bergambar.

PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN JURNAL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

PROSES MORFOLOGIS KATA MINTA DAN SINONIMNYA. Siti Azizah*), Ary Setyadi, dan Sri Puji Astuti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUBDIALEK TAMBELAN KABUPATEN BINTAN

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

SKRIPSI ANALISIS POLA KALIMAT DALAM TULISAN MAHASISWA BIPA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA REVINA INELDA NIVIRAWATI

ANALISIS MORFOLOGIS DALAM NOVEL SARINAH: KEWADJIBAN WANITA DALAM PERDJOANGAN REPUBLIK INDONESIA KARYA Ir. SUKARNO BESERTA IMPLEMENTASINYA DI SMA

ANALISIS REDUPLIKASI BAHASA INDONESIA DALAM DIALEK BAHASA MELAYU DESA PENGUJAN KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membaca berbagai macam karya sastra Jawa, maka di antaranya ada

REDUPLIKASI DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK

Transkripsi:

Analisis Pemakaian Afiks pada Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail Ni Wayan Kencanawati 1*, I Nyoman Suparwa 2, Made Sri Satyawati 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana 1 [kencanawati83@gmail.com], 2 [suparwa_nym@yahoo.co.id], 3 [srisatyawati@gmail.com] * Corresponding Author Abstract This Study is analyzed the affixes with source of data, which is the collection poetry of Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia by Taufiq Ismail. This research is intended to know the use of words and analyze the use of affixes seen from the form, function, and meaning. The method of data collection that used by researcher was observation method with uninvolved conversation observation technique and writing technique. In analyzing data, the researcher used distributional method with change technique and also analytical method, meanwhile in the presentation of data analysis methods used are formal and informal methods. The result showed that the used of affixes consist of singular word and complex word which is affixes word, repetition word, compound word and also the used of klitik word. The singular word had found consist of 22.717 and the compound word was 5.184. So, on the collection poetry Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia by Taufiq Ismail was tend use a singular word. Affixes had found on the collection of poetry was prefix meng-, ke-, ber-, di-, se-, per-, peng-, and ter-; inffixes -el-, -er-, and -em-; suffixes -an, -i, -kan, and -nya; and confict ke- -an, ber- -an, per- -an, peng- - an, and se- -nya; and also simulffixes meng- -kan, di- -kan, memper- -kan, diper- -kan, memper- -i, meng- -i, ter- -kan, per- -kan. Keyword: affixes, analyzing, poetry. 1. Latar Belakang Puisi adalah salah satu hasil karya sastra yang masih berkembang dengan ciri-ciri yang dimilikinya dapat memberikan nilai estetis (indah) pada ketepatan bunyi-bunyi dan kata (Anindyarini, 2008:84). Puisi memiliki ketatabahasaan yang dinamakan licentia peotica. Licentia peotica adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari (penggunaan bahasa) biasa di dalam karya sastra yang dapat menyimpang dari kenyataan, bentuk/aturan konvensional (Tria, 2015). Bahasa puisi adalah bahasa yang tidak sepenuhnya terpaku pada bahasa keilmiahan dan bahasa puisi yang digunakan mengandung banyak kemungkin-an makna. Bahasa puisi dituangkan dalam bentuk kata-kata. Kata sebagai pembentuk puisi terdiri atas kata tanpa afiks (kata tunggal) dan kata berafiks (kata kompleks). Kata berafiks dibentuk melalui proses morfologis. Proses morfologis ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya (Ramlan, 1985:46). Kata-kata tersusun oleh beberapa morfem dan mengalami proses pembubuhan afiks (afiksasi), seperti prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), 12

konfiks (imbuhan terbelah), dan simulfiks (imbuhan gabung). Dengan kebebasan penggunaan bahasa sesuai dengan yang telah disebutkan di atas, penyair bebas menggunakan afiks ataupun menanggalkan afiks. Penyair dapat membuat kata atau afiks sendiri sesuai dengan kehendaknya sehingga dalam penggunaan bahasa dapat terjadi penyimpangan-penyimpangan afiks. Dengan demikian, afiks yang digunakan oleh penyair menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Alasan inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti pemakaian afiks pada kumpulan puisi karya Taufiq Ismail. 2. Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pemakaian kata yang terdapat pada kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail? 2) Bagaimanakah pemakaian afiks dilihat dari bentuk, fungsi, dan makna pada kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail? 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data serta memberikan sumbangan ilmu pengetahuan di bidang linguistik pada umumnya dan morfologi pada khususnya, sedangkan secara khusus penelitian ini secara menganalisis afiksasi pada sebuah karya sastra yaitu, puisi. Adapun tujuan khusus tersebut sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui pemakaian kata yang terdapat pada kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. 2) Untuk menganalisis pemakaian afiks dilihat dari bentuk, fungsi, dan makna pada kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. 4. Metode Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan metode dan teknik penelitian, yaitu (1) metode dan teknik pengumpulan data, (2) metode dan teknik analisis data, (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak atau penyimakan dibantu dengan teknik (SBLC) dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode distribusional (agih) dengan teknik lanjutan yaitu, teknik ganti. Kemudian, metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode formal dan informal. 5. Hasil dan Pembahasan Dalam kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail dibahas pemakaian kata dan pemakaian afiks dilihat dari bentuk, fungsi, dan makna. 5.1 Pemakaian Kata pada Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail Dalam kumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail ditemukan pemakaian seluruh kata sejumlah 29.448 kata. Pemakaian kata dapat digolongkan ke dalam dua tipe. Kedua tipe yang dimaksud, yaitu kata tunggal 13

dan kata kompleks. Kata kompleks terdiri atas kata berafiks, kata ulang, dan kata majemuk. Selain kata yang telah disebutkan di atas, terdapat juga pemakaian klitik yang ditemukan pada Ismail. Tipe kata yang ditemukan dengan jumlah angka kuantitatifnya terlihat pada tabel berikut ini. No. Kata Jumlah Persentase Kata (%) 1. Kata 22.717 77,2% Tunggal 2. Kata 5.184 17,7% Berafiks 3. Kata 188 0,6% Ulang 4. Kata 73 0,2% Majemuk 5. Kata 1.286 4,3% Berklitik Jumlah 29.448 100% Pada tabel di atas tampak bahwa pemakaian kata tunggal lebih banyak yaitu 22.717 kata. Kata kompleks yang terdiri atas kata berafiks berjumlah 5.184, kata ulang berjumlah 188, dan kata majemuk berjumlah 73. Pemakaian klitik berjumlah 1.286. Persentase data diambil berdasarkan jumlah temuan jenis kata dibagi jumlah keseluruhan kata dan dikalikan 100%. Berdasarkan persentase tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata tunggal lebih banyak, yakni (77,2%). 5.1.1 Kata Tunggal Kata tunggal ialah kata yang hanya dibangun oleh satu morfem bebas (Simpen, 2009:17--18). Pemakaian kata tunggal yang ditemukan dalam kumpulan puisi MAJOI berjumlah 22.717 atau 77,2%. Contoh kata tunggal, yaitu buka (KKDDB, 167). 5.1.2 Kata Berafiks Kata berafiks adalah kata yang sudah mengalami afiksasi atau mendapat tambahan afiks berupa prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), konfiks (imbuhan terbelah), dan simulfiks (imbuhan gabung). Pemakaian kata berafiks dalam Ismail berjumlah 5.184 kata atau 17,7%. Salah satu contoh adalah berjalan (TTSKDBK, 25). 5.1.3 Kata Ulang Kata ulang adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian, maupun dengan perubahan bunyi (Chaer, 2007:182). Kata kompleks yang terbentuk sebagai akibat proses pengulangan dan afiksasi yang ditemukan pada kumpulan puisi MAJOI berjumlah 188 atau 0,6%. Contoh kata ulang, yaitu melupa-lupakan (YMYM, 128). 5.1.4 Kata Majemuk Kata majemuk atau pemajemukan adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau yang baru (Chaer, 2007:185). Kata kompleks terbentuk sebagai akibat pemajemukan yang ditemukan pada kumpulan puisi MAJOI berjumlah 73 kata atau 0,2%. Contoh kata majemuk, yaitu pesawat tempur (MAJOI, 20). 5.1.5 Kata Berklitik Klitik adalah bentuk terikat yang secara fonologis tidak mempunyai tekanan sendiri dan yang tidak dapat dianggap morfem terikat karena dapat 14

mengisi gatra pada tingkat frasa atau klausa, tetapi tidak mempunyai ciri-ciri kata karena tidak dapat berlaku sebagai bentuk bebas (Kridalaksana, 2008:126). Klitik yang ditemukan pada kumpulan puisi MAJOI berjumlah 1.286 atau 4,3%. Contoh kata berklitik, yaitu melihatmu (SH, 79). Selain pemakaian kata yang telah dijelaskan di atas, dalam kumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail ini ditemukan pemakaian afiks dan pemakaian kata tunggal yang salah. Contoh kesalahan pemakaian afiks yang salah, yaitu mencat (KSKDT2040KMPC,52), pemboman (KBMSM, 08), dan dirubah (Fh, 169). Contoh kata tunggal yang salah ialah kata apotik (YSTDAG, 09) yang seharusnya adalah apotek. 5.2 Pemakaian Afiks Dilihat dari Bentuk, Fungsi, dan Makna pada Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail 5.2.1 Prefiks Arifin (2009:6) mengatakan bahwa awalan (prefiks) adalah imbuhan yang dilekatkan di depan dasar (mungkin kata dasar, mungkin pula kata jadian). Prefiks ada delapan jenis, yaitu meng-, ke-, ber-, di-, se-, peng-, per-, dan ter-. Dalam data kumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail ditemukan semua jenis prefiks. a) Bentuk Prefiks meng- + ikat mengikat (DJ, 47) ke- + dua kedua (SMPST, 61) ber- + saudara bersaudara (SMOOB, 34) di- + bunuh dibunuh (BP, 18) se- + ekor seekor (MGTTDR, 95) peng- + bicara pembicara (MPK, 176) per- + ternak peternak (BDS, 90) ter- +dengar terdengar (YSTDAG, 09) b) Fungsi Prefiks Prefiks meng- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja aktif (prefiks verbal aktif, baik transitif maupun intransitif). Berikut ini contoh fungsi prefiks meng-. 1. berjuta belalang menyerang lahan pertanian (KBMSM, 07) transitif 2. ada sungai meninggi jalanan (RBPDBKR, 162) intransitif c) Makna Prefiks Prefiks meng- memiliki makna mengerjakan atau melakukan terlihat pada contoh berikut ini. Kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua sibuk membaca dan menuliskan catatan (KKDDB, 167) melakukan kegiatan baca 5.2.2 Infiks Bahasa Indonesia mempunyai sisipan -el-, -em-, -er-, dan -in- yang tidak lagi produktif. Sekarang kata dengan infiks cenderung dianggap sebuah kata. Pembentuk kata dengan infiks adalah dengan menyisipkan infiks tersebut pada bentuk dasar. a) Bentuk Infiks tapak + -el- telapak (TTSKDBK, 25) kilau + -em- kemilau (PDM28M1830, 179) ter- + cabut + -er- tercerabut (SJ, 05) b) Fungsi Infiks Fungsi infiks -em- pada kata gemerlapan (JP, 111) adalah sebagai pembentuk adjektiva. 15

c) Makna Infiks Infiks -em- memiliki makna berulang-ulang (frekuentatif) terlihat pada contoh berikut ini. Sesak dan mahal, bertumpuk serta gemerlapan (JP, 111) memiliki makna sesak dan mahal, bertumpuk serta gemerlap 5.2.3 Sufiks Sufiks adalah morfem terikat yang dilekatkan di belakang suatu bentuk dasar dalam membentuk kata. Jumlah sufiks asli dalam bahasa Indonesia terbatas yaitu -an, -i, -kan, dan -nya (Putrayasa, 2008:27). Sufiks -man, - wan, -wati, -isasi, -isme merupakan sufiks serapan yang sudah produktif dalam pembentukan bahasa Indonesia. a) Bentuk Sufiks laut + -an lautan (JR, 168) lepas + -kan lepaskan (EJK, 17) marah + -i marahi (KSDBB, 99) seni + -man seniman (BSB, 23) sastra + -wan sastrawan (JR, 168) akhir + -nya akhirnya (PT, 145) b) Fungsi Sufiks Sufiks -kan berfungsi sebagai sufiks pembentuk kata kerja (sufiks verbal). Contoh fungsi sufiks -kan, yaitu berikan (DW, 15) c) Makna Sufiks Sufiks -kan memiliki makna melakukan untuk/bagi orang lain terlihat pada contoh di bawah ini. Saksikan inilah yang kepada kami mereka wariskan (PGSTT30T, 78) memberi waris/warisan 5.2.4 Konfiks (Imbuhan Terbelah) Menurut Arifin (2009:75), konfiks adalah imbuhan tunggal yang terdiri atas dua unsur yang terpisah, satu unsur terletak di sebelah kiri dan satu unsur lagi di sebelah kanan bentuk dasar yang dilekatinya. Itulah sebabnya konfiks sering juga disebut imbuhan terbelah. Konfiks tidak boleh melekat secara berurutan. Konfiks dapat dibagi menjadi lima, yaitu konfiks ke- -an, ber- -an, peng- -an, per- -an, dan se- -nya. a) Bentuk Konfiks uang + ke- -an keuangan (SEKDT, 28 lebih + ber- -an berlebihan (DW, 15) adil + peng- -an pengadilan (MAJOI, 21) tani + per- -an pertanian (KBMSM, 07) utuh + se- -nya seutuhnya (GL, 31) b) Fungsi Konfiks Konfiks ber- -an berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (konfiks verbal). Berikut ini contoh data ber- -an sebagai pembentuk kata kerja yang ditemukan pada kumpulan puisi MAJOI. berserakan (T, 181) c) Makna Konfiks Konfiks ber- -an memiliki makna saling atau berbalasan (resiprokal) terlihat pada contoh di bawah ini. Mata kita berpapasan memang mungkin kenal di mana (SH, 79) saling papas 5.1.1.5 Simulfiks (Imbuhan Gabung) Menurut Putrayasa (2008:34), ciri-ciri simulfiks (imbuhan gabung) ialah (1) tidak secara bersama-sama membentuk nosi atau arti yang baru, (2) imbuhan gabung biasanya membentuk kata jenis verba. Contoh imbuhan gabung yang dikemukakan oleh Putrayasa, yaitu imbuhan gabung meng- 16

-kan, di- -kan, memper- -kan, diper- -kan, memper- -i, diper- -i. a) Bentuk Simulfiks ajar + memper- -i mempelajari (ACW, 65) tukar + meng- -kan menukarkan (CR, 11) tanya + diper- -kan dipertanyakan (GL, 31) main + memper- -kan mempermainkan (DJ, 47) b) Fungsi Simulfiks Simulfiks memper- -kan berfungsi sebagai pembentuk verba, contoh pada kumpulan puisi MAJOI sebagai berikut. memperjuangkan (ARPZYIDB, 148) c) Makna Simulfiks Simulfiks memper- -kan memiliki makna menjadikan sesuatu terlihat pada contoh di bawah ini. mempermainkan cahaya (DJ, 47) memainkan cahaya 6. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai pemakaian afiks pada Ismail, dapat disimpulkan hal-hal seperti di bawah ini. Pemakaian kata yang ditemukan pada kumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail berwujud kata tunggal (yang belum mengalami proses pembentukan), kata kompleks yang terdiri atas kata berafiks, kata berulang, kata majemuk, dan kata berklitik. Seluruh pemakaian kata pada kumpulan puisi MAJOI ini berjumlah 29.448 kata. Pada kumpulan puisi MAJOI juga ditemukan kesalahan pemakaian kata. Kesalahan pemakaian kata dilihat dari kata kompleks yang berwujud kata berafiks dan kesalahan pemakaian kata pada kata tunggal. Pemakaian afiks dilihat dari bentuk, fungsi, dan makna ditemukan pada Ismail terdiri atas prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), konfiks (imbuhan terbelah), dan simulfiks (imbuhan gabung). Prefiks yang ditemukan ialah meng-, ke-, ber-, di-, se-, peng-, per-, ter-. Infiks yang ditemukan ialah -el-, -em-, -er-. Sufiks yang ditemukan ialah -an, -i, -kan, dan - nya serta sufiks-sufiks serapan. Konfiks yang ditemukan ialah ke- -an, ber- - an, peng- -an, per- -an, dan se- - nya. Simulfiks yang ditemukan ialah meng- -kan, member- -kan, di- - kan, memper- -kan, diper- -kan, memper- -i, diper- -i. DAFTAR PUSTAKA Anindyarini, Atikah dan Sri Ningsih. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Arifin, Z. dan Junaiyah. 2009. Morfologi Bentuk, Makna, dan Fungsi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana. Chaer, A. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi: (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: PT Rafika Aditama. Ramlan, M. 1985. Ilmu Bahasa Indonesia, Morfologi Suatu 17

Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono. Simpen, I Wayan. 2009. Morfologi Sebuah Pengantar Ringkas. Denpasar: Udayana University Press. Tria, Uci. 2015. Pengertian Licentia Poetica. https://plus.google.com/104603254 733299294710/posts/GWFUyZ5Ht Ye. Diakses 22 Mei 2017. 18