ANALISIS AFIKSASI SUB DIALEK MELAYU TEMBELING KAMPUNG GUNTUNG KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN

Transkripsi

1 ANALISIS AFIKSASI SUB DIALEK MELAYU TEMBELING KAMPUNG GUNTUNG KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RENDHY NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013

2

3

4 SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Rendhy Nim : Kelas Semester Angkatan/Tahun Akademik Judul Skripsi : B3 : VIII (Delapan) : III (Tiga)/2013 : Analisis Afiksasi Sub Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan. Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Karya tulis saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana, baik Universitas Maritim Raja Ali Haji maupun di perguruan tinggi lain. 2. Karya tulis ini murni gagasan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan tim pembimbing. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang telah ditulis atau dipublikasikan, kecuali secara tertulis dengan jelas tercantum sebagai acuan dalam dan naskah disebut nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanjungpinang, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan, Rendhy NIM

5 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Penidikan Nasional no. 17 Tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di Perguruan Tinggi; Surat Dirjen Dikti Nomor 2050/E/T/2011 tentang kebijakan unggah karya ilmiah dan jurnal; Surat Edaran Dirjen Dikti nomor 153/E/T/2012 tertanggal 27 Januari 2012 prihal publikasi karya ilmiah yang antara lain menyebutkan untuk lulusan program sarjana terhitung mulai kelulusan setelah Agustus 2013 harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Guna memfasilitasi kepentingan tersebut diperlukan panduan yang menjadi acuan bagi para dosen pembimbing dan para mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Dengan mengucapkan puji dan syukur atas rahmat dan hidayah Allah Swt, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia telah menyusun panduan artikel E- Journal, panduan ini selain memuat isi dan tata tulis artikel e-journal juga memuat mekanisme penyusunan dan unggah artikel. Kemanfaatan panduan ini akan optimal apabila memperoleh respon dari para pemakai, baik kritik maupun saran sebagai bagian dari upaya penyempurnaannya. Semoga panduan ini dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam menunjang peningkatan kualitas karya ilmiah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tanjungpinang, Agustus 2013 Rendhy

6 Analisis Afiksasi Sub Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan oleh Rendhy. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing I: Drs. Suhardi, M.Pd, Pembimbing II: Nancy Willian, S.Si, M.Si. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk dan perubahan yang terjadi akibat afiksasi Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, teknik catat, dan wawancara tidak terstruktur. Objek Penelitian ini adalah Dialek Melayu yang digunakan masyarakat Tembeling Kampung Guntung. Sedangkan subjek penelitian ini yaitu masyarakat Tembeling Kampung Guntung yang berusia 30-an sampai 70-an. Hasil penelitian menunjukkan delapan afiks yang terdiri dari enam prefiks, satu infiks, dan satu konfiks. Adapun enam prefiks tersebut yaitu /te-/, /me-/, /pe-/, /be-/, dan /se-/. Satu infiks yaitu / em-/. Satu sufiks yaitu /-an/. Satu konfiks yaitu /di-kan/. Selanjutnya dalam afiksasi Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung terjadi perubahan bentuk afiks yang dipengaruhi oleh fonem awal kata dasar yang dilekatinya. Kata Kunci: Afiksasi, Dialek Melayu Abstract This research aims to determine the forms and the changes that occur due to affixation Dialect of Malay Tembeling Guntung Village Bintan Bay District Bintan regency. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data was collected through observation, technique note, and unstructured interviews. An object of the research is the Dialect of Malay used Tembeling Guntung Village community. While the subject of this research, is people Tembeling Guntung Village the 30s to 70s. The results showed that eight affix consists of five prefix, one infix, one sufix and one konfix. As for the six prefixes are /te-/, /me-/, /pe-/, /be-/, and /se-/. One infix is /-em-/. One sufix is /-an/. One konfix is /di-kan/. Next in affixation Dialect of Malay Tembeling Guntung Village affix that changes shape influenced by the initial phoneme use basis. Keywords: affixation, Dialect of Malay

7 1. Pendahuluan Bahasa Melayu merupakan salah satu bahasa yang digunakan sekelompok Masyarakat Indonesia dalam berinteraksi sehari-hari. Sekelompok masyarakat yang berinteraksi menggunakan bahasa tersebut sebagian terdapat di Provinsi Kepulauan Riau. Oleh karena penciptaan bahasa yang bersifat arbitrer dan konvensional, maka Bahasa Melayu di Kepulauan Riau sendiri terdiri dari beranekaragam dialek. Dari keanekaragaman inilah tercipta banyak dialek yang digunakan masyarakat Kepulauan Riau. Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung merupakan salah satu Dialek Melayu dari berbagai Dialek Melayu yang ada di Kepulauan Riau. Dialek Melayu yang digunakan oleh Masyarakat Melayu di suatu daerah dengan Masyarakat Melayu di daerah lain memiliki perbedaan, walaupun sama-sama berasal dari bahasa induk yang sama. Perbedaan tersebut membuat penutur di daerah satu dengan penutur di daerah lain mengalami hambatan saat berkomunikasi. Pelestarian pengembangan Dialek Melayu tidak akan dapat dilaksanakan jika tidak ada upaya sebelumnya untuk mendokumentasikan dialek tersebut. Hal ini dikarenakan perpindahan penduduk yang kian meningkat hingga mengakibatkan berkurangnya keaslian suatu dialek. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk dan perubahan yang terjadi akibat afiksasi Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan. 2. Pembahasan Berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti di lapangan, ditemui beberapa bentuk dan perubahan yang ditimbulkan oleh afiksasi Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan yaitu: Bentuk afiks yang dijumpai peneliti dalam Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung adalah prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Prefiks adalah imbuhan yang dilekatkan di depan kata dasar. Bentuk prefiks yang dijumpai adalah prefiks /tə-/, /mə-/, /pə-/, /bə-/, dan /sə-/. Seperti: /tə-/ + təŋok tətəŋok terlihat /mə-/ + laot məlaot melaut /pə-/ + sakət pəñakət penyakit /bə-/ + upah bərupah berbayar /sə-/ + mulə səmule sebelum Infiks adalah imbuhan yang dilekatkan di tengah kata dasar. Bentuk infiks yang dijumpai adalah /-əm-/. Seperti: /-əm-/ + gəta gəməta gemetar Sufiks adalah imbuhan yang dilekatkan di akhir kata dasar. Bentuk sufiks yang dijumpai adalah /-an/. Seperti: /-an/ + batas batasan batasan

8 Konfiks adalah imbuhan yang dilekatkan di awal dan di akhir kata dasar. Bentuk konfiks yang dijumpai adalah /di-kan/. Seperti: /di-kan/ + bərsəh dibərsəhkan dibersihkan Perubahan afiksasi yang dijumpai pada Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung adalah perubahan pada prefiks /pə-/ dan /bə-/. Seperti: Prefiks /pə-/ Prefiks /pə-/ mengalami perubahan bentuk jika melekat pada kata dasar yang fonem awalnya berupa fonem konsonan /t/, maka prefiks /pə-/ akan berubah menjadi /pəñ-/. Seperti: /pə-/ + sakət pəñakət penyakit Selanjutnya prefiks /pə-/ tidak pernah melekat pada kata dasar yang fonem awalnya berupa fonem vokal. Prefiks /bə-/ Prefiks /bə-/ mengalami perubahan bentuk jika melekat pada kata dasar yang fonem awalnya berupa fonem vokal, maka prefiks /bə-/ akan berubah menjadi /bər-/. Seperti: /bə-/ + upah bərupah berbayar Selanjutnya prefiks /bə-/ tidak mengalami perubahan bentuk jika melekat pada kata dasar yang fonem awalnya berupa fonem konsonan. 3. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada afiksasi Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan diperoleh delapan bentuk afiksasi dan terjadi perubahan afiks. Rekomendasi yang dapat peneliti berikan sebagai berikut: 1. Peneliti menyarankan kepada pembaca agar mengembangkan penelitian daerah ini tidak hanya pada afiksasi saja, agar tatabahasa Dialek Melayu Tembeling Kampung Guntung ini menjadi sempurna. 2. Selanjutnya, peneliti juga menyarankan agar melanjutkan penelitian di daerah ini namun dengan sub ilmu yang berbeda, misalnya meneliti intonasi dan jeda agar pengetahuan tentang ilmu linguistik yang berada di daerah ini menjadi semakin bertambah. Daftar Pustaka Alwi, H. dkk Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departement Pendidikan Nasional. Balai Pustaka. Jakarta Arifin, Zainal dan Junaiyah Morfologi Bentuk, Makna, dan Fungsi. Jakarta: PT Grasindo Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum Djajasudarma, Fatimah Metode Linguistik: Bandung: Refika Aditama

9 Djojosuroto, Kinayati dan Sumaryati Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa Irwan Proses afiksasi dalam bahasa angola/ mandailing. (dalam Juliarto, 2012, Afiksasi Bahasa Melayu Kepulauan Riau Dialek Pian Tengah Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna Skripsi Sarjana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Keraf, Gorys Komposisi. Ende: Nusa Indah Kridalaksana, Harimukti Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Muda, Ahmad A.K Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Reality Publisher Muslich, Masnur Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Putrayasa, Ida Bagus Kajian Morfologi. (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: PT Refika Aditama Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Dan R&D. Bandung: Alfabeta Tarigan, Hendri Guntur Pengajaran Pragmatik. Bandung: Bumi Aksara