Pengenalan Metode AHP Pertemuan kuliah Manajemen Pengambilan Keputusan www. adamjulian. net PS Agribisnis Universitas Jember Pengenalan Metode AHP Analisis Hirarki Proses (Analytical Hierarchy Process/AHP) pada hakekatnya merupakan alat bantu manajemen bagi proses pengambilan keputusan berjenjang dan kompleks. Penjenjangan dalam model AHP dimaksudkan untuk menyederhanakan kompleksitas permasalahan dalam alternatif prioritas dalam pengambilan keputusan. Metode ini dikembangkan oleh Thomas L. Saaty (ahli matematika) pada tahun 1970-an untuj perencanaan pertahanan Amerika Serikat. Aplikasi AHP kemudian berkembang dan meluas ke berbagai bidang, baik politik, kesejahteraan sosial maupun pengembangan industri atau perusahaan. Prinsip dasar dari AHP adalah kuantifikasi unsur-unsur kualitatif seperti ide-ide, pendapat, persepsi, perasaan atau tanggapan seseorang terhadap suatu objek yang dipermasalahkan. Dengan kata lain, metode AHP mengkuantitatifkan kecenderungan salah satu dari beberapa fungsi psikologik manusia (seperti intuisi, berfikir, perasaan dan penginderaan) di dalam memilih atau membuat prioritas dari sejumlah alternatif untuk pengambilan keputusan. Beberapa sifat atau karakter dari model AHP ini adalah: pembobotan kriteria dilakukan dengan cara mernbandingkan sepasang kriteria (pairwise). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hubungan yang tegas antara dua buah kriteria yang diperbandingkan, Hubungan antara kriteria yang diperbandingkan kemudian diberi nilai bobot. Nilai bobot antara 2 hingga 9 menunjukkan nilai kriteria satu lebih penting daripada nilai kriteria yang diperbandingkan. Sedangkan nilai pecahan antara 1/2 hingga 1/9 menunjukkan nilai kriteria satu lebih rendah daripada nilai kriteria yang diperbandingkan. Salah satu kritis terhadap metode ini adalah kesulitan responden dalam rnenetapkan nilai bobot angka terhadap hubungan antar kriteria, Namun, hal ini dapat diatasi dengan beberapa teknik wawancara atau penggantian angka bobot dengan kondisi kualitas hubungan. Artinya, hubungan antar kriteria tidak dipertanyakan dalam bentuk skala angka melainkan dengan skala gradasi tingkat preferensi. Tingkat konsistensi responden juga dapat dievaluasi. Salah satu teknik pengambilan keputusan/ optimasi multivariate yang digunakan dalam analisis kebijaksanaan. Pada hakekatnya AHP merupakan suatu model pengambilan keputusan yang kornprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengmabilan keputusan dengan AHP pada dasarnya berusaha rnenutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. AHP juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem (Saaty,200 I).
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu model pengambilan keputusan yang sering digunakan. Memanfaatkan pakar sebagai narasumber dan sekaligus responden. Pendapat saru orang yang benar-benar menguasai permasalahan lebih baik daripada pendapat 1.000 orang yang tidak memahami permasalahan. Sebagai contoh : OPEC mcnggunakan AHP untuk memilih strategi dalam upaya mewujudkan tujuannya (Permadi, 1992). Bayazit and Karpak (2005) menggunakan AHP dalam rnenyeleksi pemasok (supplier) untuk pasar modern. ============================================================= =========== Contoh penerapan AHP untuk mengetahui dampak positif dan negatif sosial ekonomi pengembangan model berbasis logistik pada komoditas tembakau di Jawa Timur Metode AHP digunakan untuk mengetahui dampak positif dan negatif sosial ekonomi pengembangan model berbasis logistik pada komoditas tembakau di Jawa Timur serta rekomendasi kebijakan. Metode ini digunakan untuk mengetahui persepsi orang yang expert mengenai dampak sosial ekonomi pengembangan model berbasis logistik mencakup seluruh stakeholders yang terkait dan mengerti tentang aspek pertembakauan di Jawa Timur. Responden AHP Model Pengembangan Berbasis Logistik Komoditas Hasil Tembakau: 1. Petani dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) 2. Pabrikan 3. Pedagang 4. Gudang Tembakau 5. Komisi Urusan Tembakkau Jember (KUTJ) 6. Akademisi : Perguruan Tinggi di Jatim yang ada Fakultas Pertanian, seperti UNEJ, UB, Unijoyo, UPN, dll. 7. Pemerintahan = a. Dinas Pertanian, b. Dinas Perkebunan, c. Dinas Pendapatan daerah d. BAPPEKDA/BAPPEKAB bidang Perekonomian 8. DPRD di kabupaten daerah penghasil tembakau dan industri hasil tembakau. 9. Perbankan (BRI, BI, ataupun Bank JATIM) Manajemen Pengambilan Keputusan Pengenalan Metode AHP halaman 2
Hierarki 1: DAMPAK POSITIF MODEL PENGEMBANGAN BERBASIS LOGISTIK PRODUK TEMBAKAU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN DANA BAGI HASIL TEMBAKAU DI JAWA TIMUR, Struktur hierarki berikut ini mengenai dampak positif adanya model pengembangan berbasis logistik produk tembakau. Struktur hierarki dalam bagan berikut terdiri dari jenjang tujuan atau goal yaitu untuk mengetahui dampak positif adanya pengembangan model; jenjang kriteria merupakan analisa sosial ekonomi dengan jenjang sub kriterianya, dan alternatif kebijakan. DAMPAK POSITIF PENGEMBANGAN MODEL LOGISTIK TEMBAKAU LOGISTIK TEMBAKAU Ekonomi Sosial Ekologi Kelembagaan Kenaikan Pendapatan Keamanan barang Kesuburan tanah Jaminan kepastian hukum Tenaga kerja Akses pasar/mobilitas Perdagangan antar daerah produksi Komunikasi antar Pelaku bisnis Kepercayaan atas mutu barang Kemantapan kelembagaan sosial resapan air saluran air/irigasi Jaminan kepastian lembaga pendanaan Jaminan pengelola dana Optimis Kebijakan Status Quo Pesimis Perbandingan tiap kriteria dengan kriteria lain terkait dengan permasalahan yang menjadi tujuan maka diperlukan sistem skala penilaian dari perbandingan kriteria: Manajemen Pengambilan Keputusan Pengenalan Metode AHP halaman 3
Intensitas Pentingnya Definisi Penjelasan 1 Sama penting A dan B sama penting 3 Sedikit lebih penting A sedikit lebih penting dari B 5 Agak lebih penting A agak lebih penting dari B 7 Jauh lebih penting A jauh lebih penting dari B 9 Mutlak lebih penting A mutlak lebih penting dari B 2,4,6,8 Nilai antara angka diatas Ragu-ragu dalam menentukan skala misal 6 antara 5 dan 7 Resiprokal Jika A/B=9 maka B/A=1/9 Asumsi masuk akal Menjawab pertanyaan skala perbandingan dengan memberi tanda silang ( X) pada kolom yang disediakan sesuai dengan skor kriteria penilaian. Beberapa faktor yang menjadi dampak positif : 1. Ekonomi 2. Sosial 3. Ekologi 4. Kelembagaan Manajemen Pengambilan Keputusan Pengenalan Metode AHP halaman 4
Untuk dampak ekonomi, dampak manakah yang paling prioritas menjadi dampak positif adanya pengembangan model logistik tembakau? Ekonomi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Ekonomi Kenaikan Pendapatan Kenaikan Pendapatan Kenaikan Pendapatan Kenaikan Pendapatan Tenaga Kerja Tenaga Kerja Tenaga Kerja Mobilitas Perdagangan antar daerah Akses pasar/ Mobilitas Perdagangan antar daerah Produksi Tenaga kerja Akses pasar /Mobilitas Perdagangan antar daerah Produksi Mobilitas Perdagangan antar daerah Produksi Produksi Dan seterusnya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Manajemen Pengambilan Keputusan Pengenalan Metode AHP halaman 5
Hierarki 2: DAMPAK NEGATIF MODEL PENGEMBANGAN BERBASIS LOGISTIK PRODUK TEMBAKAU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN DANA BAGI HASIL TEMBAKAU DI JAWA TIMUR, DAMPAK NEGATIF PENGEMBANGAN MODEL LOGISTIK TEMBAKAU LOGISTIK PORONG Ekonomi Sosial Perubahan mata pencaharian Keresahan sosial Perubahan struktur pasar Perubahan kelembagaan sosial Optimis Kebijakan Status Quo Pesimis Membandingkan tiap kriteria dengan kriteria lain terkait dengan permasalahan yang menjadi tujuan menggunakan sistem skala penilaian dari perbandingan kriteria: Manajemen Pengambilan Keputusan Pengenalan Metode AHP halaman 6
Intensitas Pentingnya Definisi Penjelasan 1 Sama penting A dan B sama penting 3 Sedikit lebih penting A sedikit lebih penting dari B 5 Agak lebih penting A agak lebih penting dari B 7 Jauh lebih penting A jauh lebih penting dari B 9 Mutlak lebih penting A mutlak lebih penting dari B 2,4,6,8 Nilai antara angka diatas Ragu-ragu dalam menentukan skala misal 6 antara 5 dan 7 Resiprokal Jika A/B=9 maka B/A=1/9 Asumsi masuk akal Menjawab pertanyaan berikut dengan memberi skala perbandingan dituliskan tanda silang (X) pada kolom yang disediakan sesuai dengan skor kriteria penilaian. Beberapa dampak yang menjadi dampak negatif: 1. Ekonomi 2. Sosial Dari beberapa dampak tersebut, manakah yang paling prioritas menjadi dampak negatif adanya pengembangan model logistik tembakau? Dampak negatif Ekonomi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dampak negatif Sosial Manajemen Pengambilan Keputusan Pengenalan Metode AHP halaman 7
Pertanyaan 2: Untuk dampak ekonomi manakah yang paling prioritas menjadi dampak negatif adanya pengembangan model logistik tembakau? Ekonomi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Ekonomi Perubahan mata pencaharian Perubahan struktur pasar Dan seterusnya disesuaikan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Manajemen Pengambilan Keputusan Pengenalan Metode AHP halaman 8