ABSTRACT. Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity

dokumen-dokumen yang mirip
Motivasi Masyarakat Melakukan Penanaman Jagung di Kenagarian Garagahan Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam

ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI TEMPAT USAHA SEMENTARA DI JORONG TIGA BATUR KENAGARIAN SUNGAI TARAB KECAMATAN SUNGAI TARAB

BAB I PENDAHULUAN. tanah dan sumber daya lainnnya sangat berpotensi dan mendukung kegiatan

I. PENDAHULUAN. bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Sektor pertanian telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. masa yang akan datang. Selain sebagai sumber bahan pangan utama, sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap negara memiliki tujuan untuk memakmurkan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. atau bernilai jika produksi, proses, maupun penggunaanya dapat dipahami. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. tanah juga mengandung nilai ekonomi bagi manusia, bisa digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Negara Indonesia merupakan negara agraris (pertanian) oleh karena

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRODUKSI PADI SAWAH DI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.

I. PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I. sejak tersedianya data spasial dari penginderaan jauh. Ketersediaan data

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Nainggolan K. (2005), pertanian merupakan salah satu sektor

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Geo Image 5 (2) (2016) Geo Image.

rur?/,,.,, PERPANJAI{GAN JARINGAN IRIGASI DI KANAGARIAN LUBUK JANTAN KECAMATAN I{NTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR ELVI ZURYANT, S.Si., M.

2015 PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN MENDONG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia (Ganesha Enterpreneur Club, Pola Tanam Padi Sri, Produktifitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan (palawija), merupakan makanan pokok bagi masyarakat. total pendapatan domestik bruto (id.wikipedia.org).

PENDAPATAN PETANI PADA PENGGUNAAN LAHAN SAWAH IRIGASI DI KELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

STUDI PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG MITAGASI BENCANA BANJIR BANDANG DI NAGARI UNGGAN KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG

A. Latar Belakang. ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM II)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. merupakan salah satu keunggulan bangsa Indonesia. Pada hakikatnya

JURNAL KORI HARTATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

STRUKTUR DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PEDESAAN SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara Pertanian, artinya sektor pertanian dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI DESA BARU KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, peran industri sangat di

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Historiografi. (Jakarta: PT Gramedia.1985) Hal Wawancara dengan Adi Waluyo, 40. tahun peteni etnis Jawa desa Rami Mulya, 29 Desember

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan salah satu keunggulan bangsa Indonesia. Pada hakikatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KALIBENING KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

BAB 1 PENDAHULUAN. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PANGAN MENJADI KELAPA SAWIT DI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. giat melaksanakan pembangunan di segala bidang, salah satu diantaranya adalah bidang

memasuki lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat. PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Lestari (2009) mendefinisikan alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi

PENDAHULUAN. Latar Belakang

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PANGAN MENJADI KELAPA SAWIT DI BENGKULU : KASUS PETANI DI DESA KUNGKAI BARU

JURIDIKTI, Vol. 6 No. 1, April ISSN LIPI :

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT)

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan

I. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

BENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL. Asmaneli

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

ABSTRAK. XAVERIUS GINTING, SALMIAH, JUFRI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

DAMPAK KONVERSI LAHAN PERSAWAHAN KE LAHAN JAGUNG BAGI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI NAGARI KOTO VIII PALANGAI KECAMATAN RANAH PERSISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN Elza Permata Sari 1,Edi Suarto 2,Rozana Eka Putri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Elsapermata1234@gimail.com ABSTRACT This research is background by the societies in Koto VIII Palangai that done confercion wasteland to corn land. The purpose of the researcher to analyze the data indepli about the effect farmer has done confercion wasteland to corn land in Koto VIII Palamgai. This research is qualitative research with use purposive sampling technic. Then, the prosess of collecting the data used interview, observation, documentation. After the data collected so, the technic of analysis data with explaining words.the findings of this research are, the first is the effect farmer has done confercion wasteland to corn land. Based on the analyze that the process of wasteland more difficult and take time, eventthough corn land esier and short time. Second, the effect farmer has done confercion to the social economy societies. The negative effect of confercion wasteland,the productive land for the result of food or the necessary of food for societiest is change to be corn. Because of that, in Ranah Pesisir is occur groin of food and the price is increasing. Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity PENDAHULUAN Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai peranan penting dari seluruh perekonomian nasional, hal ini di tunjukakan dari banyaknya penduduk atau bekerja dari sektor pertanian.(yulirman,2013) pembangunan pertanian tetap merupakan sektor unggulan, sebab kegiatan pertanian di Indonesia memiliki tiga fungsi dalam pertumbuhan kehidupan ekonomi. Hampir 70% penduduk Indonesia mata pencahariannya bersumber bercocok tanam sebagai petani, lahan merupakan 1

sumber daya utama dalam mendukung proses produksi pertanian. (Pakpahan dkk, 1991), Tanah sawah di Indonesia saat ini umumnya di temukan dengan tanah tanah yang Cukup baik di daerah dataran rendah dan dataran tinggi (Hardjowi geno dan rayes, 2005). Sektor pertanian memiliki peranan dominan dalam perekonomia di Sumatera Barat. Banyaknya angkatan kerja di Sumatera Barat yang masih menguntungkan hidupnya pada sektor pertanian, menunjukkan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting terhadap kondisi ekonomi di Sumatera Barat. Namun sektor pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduk di Sumatera Barat ini ternyata masih belum mampu meningkatkan taraf hidup penduduk Sumatera Barat terutama petani itusendiri untuk bisa hidup lebih sejahtera.perkembangan sektor pertanian, khususnya pada sektor pertanian sawah apabila ditelusuri dari waktu ke waktu mengalami berbagai permasalahan Permasalahan tersebut mulai dari kebijakan pemerintah yang tidak pro petani, organisasi tani yang tidak berfungsi, rendahnya penguasaan teknologi dan informasi, keterbatasan modal dan lahan, serta semangkin rendanya produktifitas lahan pertaniannya. Ketika lahan yang di miliki oleh petani tidak terlaslu luas dan tidak produktif, maka hasil yang di dapatkan dari mengelolah lahan pertania juga sedikit.kehidupan petani sawah selalu digambarkan dekat dengan kemiskinan. Pekerjaan petani sawah masih dianggap sebagai profesi yang tidak menjamin kesejahteraan hidup dimasa depan, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan para petani tidak bangga lagi bekerja sebagai petani sawah. Saat ini bahkan banyak petani sawah menjual lahan pertaniannya mengalihkan mata pencahariaan. di salah satu daerah kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir selatan.alih fungsi lahan atau konversi lahan juga terjadi di Sumatra Barat khususnya di kanagarian Koto VIII Palangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten pesisir selatan. Masyarakat di desa ini umumnya bermata pencaharian sebagai 2

petani untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, dengan bekerja keras merupakan syarat penting untuk dapat bertahan hidup bagi masyarakat petani. Pemerintah kabupaten Pesisir Selatan menargetkan produksi tanaman jagung kabupaten itu sebanyak 120 ribu ton pada tahun 2016. ( Dinas Pertanian pesisisr Selatan Tahun 2016 ) ia mengatakan komoditi jagung merupakan salah satu produk tanaman pangan unggulan setelah padi di kabupaten itu. Sesuai dengan manfaat dan kegunaannya, jagung sangat di butuhkan banyak orang. Misalnya, di butuhkan untuk bahan makanan dan makan ternak dengan tingkat permintaan pasar cukup tinggi. Menurutnya, permintaan pasar akan produk jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan sehingga besar harapan dapat menghidupkan perekonomian petani jika komoditi tersebut sebagai uasaha pertanian. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut dengan judul: Dampak Konversi Lahan Persawahan ke Lahan Jagung di Kanagarian Koto VIII Palangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. METODE PENELITIAN Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti, misalnya prilaku, persepsi, tindakan, cara berpakaain, cara bergaul, dan lain lain. Secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentu kata- kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamia dan dengan memanfaatkan berbagai metode yang alamia ( Moleong. 2010 ). penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Afrizal (2006) teknik purposive samping di lakukan berdasarkan pemilihan seleksi peneliti berdasarkan atas anggapan bahwa informan adalah orang yang benar benar mengetahui atau memiliki keterkaitan dengan permasalahan atau objek penelitian. Para informan dicari berdasarkan kriteria tertentu yang telah 3

di tetapkan oleh peneliti. Peneliti mengetahui identitas orang orang yang pantas dijadikan informan dan keberadaan informan diketahui oleh peneliti. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal pada bulan juni 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari hasil wawancara dilapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa penelitian ini ditunjukan untuk mencari jawaban atas fokus dan pertanyaan penelitian yang telah dibuat tentang konversi lahan pertanian padi sawah ke tanaman jagung di Nagari Koto VIII Palangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Pertama, penyebab terjadi konversi lahan adalah bahwa Nagari Koto VIII Palangai mengatakan, bendung irigasi koto salapan jebol dihantam banjir bandang pada tanggal 3 November tahun 2011. Akhirnya tidak bisa masyarakat kita menanam padi, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan ekomomi keluarganya masyarkat di Nagari Koto VIII Palangai mengalihkan lahan sawahnya ke lahan jagung Jadi pada tanggal 20 januari 2013 bendung di Nagari Koto VIII Palangai sudah diperbaiki agar masyarakat koto VIII Palangai bisa menanam padi kembali, tapi sampai sekarang ini masyarakat kita masih cendrung juga menanam jagung dengan alasan petani melakukan konversi lahan pertanian padi sawah ke lahan jagung, karena pekerjaan jagung ini lebih mudah dari pada pekerjan pertanian padi sawah, dan juga biaya keuangan lebih irit dari pada pertanian sawah, kalau pertanian padi sawah sangat rentan terhadap ganguan hama, sedangkan pada jagung tidak terlalu rentan dengan ganguan hama. Oleh sebab itu, untuk biaya produksi tidak sebanding dengan hasil produksi pada padi sawah jika terjadi kegagalan panen, sedangkan pada jagung biaya produksinya sebanding dengan hasil produksi. Biaya untuk 4

produksi meliputi biaya untuk persiapan lahan, biaya untuk bibit dan biaya untuk panen. Selain itu pendapatan yang diperoleh untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Agus (2004), Konversi lahan atau alih fungsi lahan secara umum dapat di artikan sebagai perubahan fungsi suatu penggunaan atau penggunaan lainnya, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagian besar dari alih fungsi lahan ini yaitu dari penggunaan pertanian ke penggunaan non pertanian. Padahal, pertanian khususnya sawah memiliki multifungsi yang harus tetap di lestarikan, utamanya dalam menjaga ketahanan pangan. Penyebab dari terjadinya konversi lahan menurut masyarakat dapat disimpulkan adalah terjadinya banjir bandang pada tanggal 3 November tahun 2011 lalu. Sehinggah msyarakat kita tidak bisa menanam padi di karenakan bendung tadi rusak, oleh karena itu maka masyarakat kita ini menanam jagung dari pada lahan kosong. tapi pada tanggal 20 januari 2013 bendung kita ini di perbaiki kembali agar masyarakat kita ini bisa lagi menanam padi, tapi sampai sekarang ini masayarakat kita ini lebih cendrung menanam jagung. Menurut Sumaatmadja(1997) mengemukakan bahwa konversi lahan adalah pergeseran fungsi tata guna lahan tampa memperbaiki kondisi geografis yang mendukung dalam jangka dan waktu panjang akan membawa negatif terhadap lahan dan lingkungan yang bersangkutan pada akhirnya pada kegiatan manusia itu sendiri. Kedua, dampak alih fungsi lahan jagung terhadap kondisi ekonomi di Koto VIII Mudik yaitu: a. Dampak positif antara lain: 1. Ketersedian lapangan kerja baru bagi sejumlah petani terutama buruh tani yang terkena oleh alih fungsi. 2. Meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi masyarakat. 3. Terbantunya kebutuhan rumah tangga petani. 5

b. Dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat sekitar adalah: 1. Mengurangi produksi beras. 2. Rusaknya sumber sumber ekonomi masyarakat seperti sawah, kebun dan ladang. 3. Mahalnya harga beras. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudaryanto,(2003) Alih funsi lahan pertanian pada umunya berdampak sangat besar pada bidang sosial dan ekonomi. Hal tersebut dapat terlihat salah satunya dri berubahnya fungsi lahan. Semangkin sempitnya lahan pertanian akan menyebabkan banyak masalah dalam jangka pendek maupun jangka panjang. alih fungsi lahan pertanian terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sangat kompleks. Menurut Sitorus(2004) mengemukakan bahwah hampir setiap aktivitas manusia melibatkan penggunaan lahan dan di karenakan jumlah aktivitas manusia bertambah dengan cepat, maka lahan menjadi sumber lahan yang langkah. Keputusan untuk mengubah pola penggunaan lahan memberikan keuntungan dan kerugian yang besar, baik di tinjau dari pertigaan ekonomis maupun terhadap perubahan lingkungn walaupun dalam keadaan yang begitu tidak nyata, dengan demikian penggunaan lahan merupakan keadaan sosial dan taraf kehidupan masyarakat. Dari pengamatan diatas dapat penulis simpulkan bahwa keberhasilan dalam pekerjaan sangat tergantung dengan motivasi, disiplin dan keterampilan kerja, merupakan hasil usaha dan pengembangn diri terus- menerus, baik dilingkungan pendidikan maupun dilingkungan pekerjaan. Keberhasilan dalam pekerjaan tidak di tentukan oleh sehelai ijazah yang di miliki, akan tetapi oleh kemampuan kerjannya. KESIMPULAN Berdasarkan temuan, hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan hasil penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Penyebab masyarakat petani melakukan konversi lahan paersawahan ke lahan jagung di Nagari Koto VIII Palangai, dengan alasan petani melakukan pertanian padi sawah, karena pekerjaan jagung 6

ini lebih mudah dari pada pekerjan pertanian padi sawah, dan juga tanaman jagung ini bisa juga menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat petani, di sebabkan biaya tidak terlalu banyak dari pada padi sawah. 2. Dampak konversi lahan jagung terhadap kondisi ekonomi di Koto VIII Palangai, dampak negatif dari konversi lahan dari padi sawah ke tanaman jagung yaitu, lahan yang produktif yang biasanya di tanam padi untuk penghasilan pangan dengan kata lain kebutuhan pangan bagi masyarakat sekarang telah beralih menjadi jagung. Oleh sebab itu di kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan, terjadi kelangkaan pangan dan harga pangan menjadi meninikat. Ritohardoyo Su. 2013. penggunaan dan tata guna lahan. Yokyakarta : Ombak Moleong, (2010), Metode Penelitian Kualitatif Jakarta : PT Remaja. Dedi dan Khairani.2009. Geografi Tanah: Suatu Tinjaun Teoritis Metodologis, Dan Aplikasi Proposal Penelitian. Padang : Jihadul K hair Center. http://www.jurnalsumatra.com DAFTAR PUSTAKA Soemamo. (2011) Koversi Lahan Sawah. Jl. Mayjen MT. Haryono 165, Malang. Penerbit PPSUB. 7