MANAJEMEN RESIKO PROSEDUR KERJA PELAYANAN LABORATORIUM DI SUB UNIT LABORATORIUM PUSKESMAS WIROBRAJAN MENGGUNAKAN FAILURE MOOD EFFECT ANALYSIS

dokumen-dokumen yang mirip
ALUR PELAYANAN LABORATORIUM No.Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS PRAGAAN

ROOT CAUSE ANALYSIS. Analisisterhadap KTD:. Tim RCA: Ketua Anggota. Diskripsisingkatkejadian: Faktor yang menjadipencetus (trigger):

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN


PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PELAYANAN RAWAT INAP PADA RSUD KOJA JAKARTA UTARA. Windy Widyaningsih 3EB

Panduan Identifikasi Pasien

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Surabaya. Berkembang dari APIKES PENA HUSADA SURABAYA, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

Prosedur Penggunaan Sistem

BAB I PERSYARATAN PRODUK

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC No. Dokumen: No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1/3

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG

PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. Indikator Hospital Wide Tahun 2017 (Bulan Januari s/d Desember)

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Terutama bagi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri atau

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pelanggan di Atas Segala-galanya. Hasil Capaian. Indikator Hospital Wide

MANAJEMEN RESIKO DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN DAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN PUSKESMAS BANGUNTAPAN 2

Standar Prosedur Operasional (SPO) Registrasi Rawat Jalan Pasien Public. : Registrasi merupakan langkah awal untuk pendaftaran

PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1 RSKB RAWAMANGUN STANDAR PROSEDUR OPERASION AL. dr, Elviera Darmayanti, MM

Elemen Penilaian BAB VIII

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis

Tgl. Mulai Berlaku : 1 November 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. masalah dari proses bisnisnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

ORIENTASI PASIEN BARU Oleh Mira Asmirajanti, SKp., MKep

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/SASARAN TERHADAP KEGIATAN UKM. No. Kode : SOP/UKM /PUS-TLW / 038 Terbitan : 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL REGISTRASI.

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan

PROSEDUR PENGOBATAN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

CONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI PERIODE 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR MUTU UKM PUSKESMAS PAKEM

Pelayanan Rawat Jalan dengan Modul Dokter. RS Awal Bros Bekasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB 111 PROSES PELAKSANAAN MAGANG

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam bidang mobile adalah solusinya. Aplikasi mobile berbasis Android untuk memanggil ambulans masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... INTISARI... vii. ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR DAN FOTO...

Transkripsi:

MANAJEMEN RESIKO PROSEDUR KERJA PELAYANAN LABORATORIUM DI SUB UNIT LABORATORIUM PUSKESMAS WIROBRAJAN MENGGUNAKAN FAILURE MOOD EFFECT ANALYSIS Di Susun Oleh : 1. Galuh Nia Khairani 2. Nur Wahyuningsih 3.Kristiana Karolina 4.Elisabeth Fatlolon 5.Ria Saraswati 6.Husna Yaeni MMR Reguler 2015

Langkah 1: Identifikasi Proses PROSEDUR PELAYANAN 1. Petugas menerima formulir permohonan 2. Petugas mencocokkan identitas pasien. 3. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan sesuai jenis yang diminta. 4. Petugas mengambil spesimen untuk ; a. Untuk darah, Petugas mengambil spesimen b. Untuk urine, Petugas menyuruh pasien untuk buang air kecil ditampung dalam pot yang diberikan Petugas. c. Untuk dahak, Petugas meminta pasien untuk mengeluarkan dahaknya. d. Untuk faeces, Petugas memberikan alat swap untuk mengambil tinja pasien. 5. Petugas melakukan spesimen sesuai permohonan. 6. Petugas mencatat hasil pada buku register dan bangko hasil. 7. Petugas menyerahkan hasil kepada pasien. DIAGRAM ALUR PELAYANAN

Langkah 2: Mencari Failure Mood Effect Analysis (FMEA) Berdasarkan Alur Prosedur Kerja Pelayanan Laboratorium Tabel 1. FMEA Pelayanan Laboratorium N O 1 2 3 PROSES/LANG KAH Permohonan Pencocokan identitas pasien Pengambilan sampel darah vena 4 Pelabelan sampel, misalnya sampel urine APA YANG MUNGKIN GAGAL Blanko permohonan tidak terisi lengkap, misal jenis jamkes Pasien dengan nama yang sama dapat tertukar pada saat pengambilan sample Darah vena tidak dapat terambil sesuai volume darah yang dibutuhkan Labelisasi salah PENYEBAB Tenaga medis kurang teliti dalam melengkapai formulir Petugas tidak sempat melakukan cross cek, pemanggilan secara lisan hanya berdasarkan nama Kurangnya ketelitian dan ketrampilan petugas Petugas tidak langsung melakukan pelabelan EFEK TERHADAP PASIEN Pasien harus menunggu proses konfirmasi dari kasir ke tenaga medis pemberi formulir Pasien harus di ulang pengambilan sample n ya Pasien harus di suntik ulang Pasien menerima hasil S V OC C D T RP N 4 7 7 196 7 3 10 210 SOLUSI Pengecekan ulang setiap formulir permintaan oleh paramedis Adanya cross cek ulang identitas antara petugas pemanggil pasien dan petugas pengambil sample berdasarkan kartu tanda berobat 6 8 10 480 Peningkatan ketrampilan dan teknik teknik pengambilan sampel darah 7 1 8 56 Labelisasi langsung dilakukan segera setelah menerima sampel urine

5 6 7 Pemeriksaan spesimen Penulisan hasil pada blanko hasil Penyerahan hasil Laboratorium kepada pasien Hasil spesimen tidak akurat Tulisan dalam blanko hasil tidak jelas Pasien langsung pulang setelah menerima hasil Alat untuk tidak di kalibrasi Petugas terburuburu dalam menulis hasil Pasien merasa hanya ingin chek up dan tidak perlu berkonsultasi dengan dokter yang salah, sehingga dapat salah diagnosis Salah diagnosis dan terapi Waktu konsultasi dokter menjadi terganggu /kurang efektif Pasien tidak mengetahui hal hal yang berkaitan dengan hasil n ya 7 2 5 70 3 7 7 147 3 6 10 180 Adanya kalibrasi dan jadwal perawatan alat secara rutin Hasil Laboratorium dapat di print langsung dari alat nya Edukasi mengenai pentingnya konsultasi kepada dokter dan bahwa hasil harus terekap dalam rekam medis yang berada di ruang dokter

Langkah 3 : Menghitung Cut Point berdasarkan Diagram Pareto dalam rangka menentukan skala prioritas pemecahan masalah Tabel 2. Cut Point kegagalan Pelayanan Laboratorium PRESENT N EFEK RPN KOMULA ASE O TERHADAP PASIEN TIF KOMULAT IF Pasien harus di suntik 1 ulang 480 480 36 % 2 Pengulangan pengambilan sampel 210 690 51 % 3 Pasien menunggu proses konfirmasi administrasi 196 886 66 % 4 Pasien tidak mengetahui kondisi terkait hasil nya 180 1066 79 % Waktu konsultasi dokter menjadi kurang 5 efektif 147 1213 90 % Tabel 2 Salah diagnosisi dan menggambarkan rumus Pareto 6 terapi 70 1283 96 % yang artinya,apabila Hasil kegagalan dengan nilai 7 salah 56 1339 100 % presentase komulatif 80% atau mendekati (dalam hal ini 79 %) dapat terpecahkan, maka otomatis semuanya akan terselesaikan.

Langkah 4: Menentukan solusi dan indikator keberhasilan, berdasarkan prioritas pemecahan masalah Tabel 3. Solusi dan indicator keberhasilan NO PROSES/LANGK AH APA YANG MUNGKIN GAGAL PENYEBAB EFEK TERHADAP PASIEN SOLUSI INDIKATOR KEBERHASILAN WAKTU EVALUASI 1 2 3. Penyerahan hasil Laboratorium kepada pasien Permohonan Pencocokan identitas pasien 4 Pengambilan sampel darah vena Pasien langsung pulang setelah menerima hasil Blanko permohonan tidak terisi lengkap, misal jenis jamkes Pasien dengan nama yang sama dapat tertukar pada saat pengambilan sample Darah vena tidak dapat terambil sesuai volume darah yang Pasien merasa hanya ingin chek up dan tidak perlu berkonsultasi dengan dokter Tenaga medis kurang teliti dalam melengkapai formulir Petugas tidak sempat melakukan cross cek, pemanggilan secara lisan hanya berdasarkan nama Kurangnya ketelitian dan ketrampilan petugas Pasien tidak mengetahui hal hal yang berkaitan dengan hasil nya Pasien harus menunggu proses konfirmasi dari kasir ke tenaga medis pemberi formulir Pasien harus di ulang pengambilan sample nya Pasien harus di suntik ulang KIE mengenai pentingnya konsultasi dengan dokter dan supaya data hasil dapat tercatat di rekam medis Adanya cross cek oleh paramedis mengenai kelengkapan data di blanko permintaan Adanya mekanisme pencocokan identitas pasien dengan kartu tanda berobat sebelum dilakukan pengambilan sampel Peningkatan ketrampilan dan update petugas mengenai teknik teknik pengambilan 100 % pasien melakukan konsultasi ke dokter paska 100 % data pasien tertulis lengkap dalam blanko permintaan Tidak terdapat (0%) kejadian salah identitas pada saat penambilan sampel darah Angka kejadian pengulangan penyuntikan ulang untuk memperoleh sampel darah Setiap 3 bulan Setiap bulan Setiap bulan Setiap bulan

dibutuhkan Langkah 5 : Penyusunan alur baru sesuai solusi yang telah ditetapkan sampel darah vena vena naksimal 5 % tiap bulan PROSEDUR PELAYANAN 1. Petugas menerima formulir permohonan 2. Crosssek kelengkapan formulir permohonan oleh paramedis 3. Petugas mencocokkan identitas pasien. 4. Cross cek identitas pasien dengan kartu tanda berobat yang dimiliki 5. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan sesuai jenis yang diminta. 6. Petugas mengambil spesimen untuk ; a. Untuk darah, Petugas mengambil spesimen b. Untuk urine, Petugas menyuruh pasien untuk buang air kecil ditampung dalam pot yang diberikan Petugas. c. Untuk dahak, Petugas meminta pasien untuk mengeluarkan dahaknya. d. Untuk faeces, Petugas memberikan alat swap untuk mengambil tinja pasien. 7.Petugas mengecek kondisi alat (kalibrasi) 8.Petugas melakukan spesimen sesuai permohonan. 9.Petugas mencatat hasil pada buku register dan bangko hasil dengan tulisan yang jelas atau print out hasil langsung dari alat 10.Petugas menyerahkan hasil kepada pasien. 11. Petugas memberikan KIE pentingnya konsultasi kepada dokter mengenai hasil nya

ALUR PELAYANAN Permohonan dan kwitansi pembayaran Crosscek kelengkapan permohonan Tidak lengkap Lengkap Paramedis mengembalikan formulir permohonan kepada dokter pemberi formulir Petugas mencocokkan identitas pasien Petugas melakukan crosscek identitas pasien dengan kartu tanda berobat Tidak sesuai Sesuai Petugas meminta pasien yang tertulis di formulir yang melakukan Petugas mengambil spesiemen sesuai permintaan Petugas memeriksa kondisi / kalibrasi alat Pemeriksaan spesimen Pencatatan / print out hasil

KIE kepada pasien mengenai pentingnya konsultasi ke dokter Penyerahan hasil ke pasien Langkah 6 : Evaluasi dari solusi yang kita desain untuk pemecahan masalah N O PROSES/LANGKA H 1 KIE mengenai pentingnya konsultasi dengan dokter dan supaya data hasil dapat tercatat di rekam medis 2 Adanya cross cek oleh paramedis mengenai kelengkapan data di blanko permintaan APA YANG MUNGKIN GAGAL Pemahaman dari pasien menganai KIE yang diberikan oleh petugas Proses cross cek tidak rutin dilakukan PENYEBAB Kemampuan petugas dalam memberikan KIE kurang Kurangnya jumlah petugas atau adanya tugas luar dari instansi sehingga jumlah petugas berkurang EFEK TERHADAP PASIEN Pasien tidak mendapatkan penjelasan dari dokter Pasien menunggu proses konfirmasi data SV OC C 4 4 3 48 5 4 2 40 DT RPN KETERANGAN Terjadi penurunan nilai RPN Terjadi penurunan nilai RPN 3 Adanya mekanisme pencocokan identitas pasien dengan kartu tanda berobat sebelum dilakukan pengambilan sampel Proses pencocokan tidak dilakukan dengan detail Keterbatasan waktu petugas Salah identitas dan salah jenis laboatorium yang diinginkan 7 2 2 28 Terjadi penurunan nilai RPN

4 Peningkatan ketrampilan dan update petugas mengenai teknik teknik pengambilan sampel darah vena Tidak semua petugas menerima diklat yang optimal Keterbatasan dana dan SDM pengganti saat proses diklat Proses penyuntikan untuk pengambilan sampel darah vena dapat diulang beberapa kali 7 4 2 56 Terjadi penurunan nilai RPN