Sistem Skeleton. 2. Persendian Antar Tulang. 1. Proses Pembentukan Tulang. 3. Gangguan Kesehatan Pada Tulang

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Sistem Gerak. pada Manusia

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan.

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung B A B.4 SISTEM GERAK

Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini?

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SISTEM GERAK MANUSIA

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN MATERI. Secara bahasa, inkuiri bersal dari kata inquiry yang merupakan kata dari

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal 1.1

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) AWAL

Jaringan Rawan dan Tulang. Struktur Hewan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kamu dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Gerak pada Manusia. membahas.

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

SISTEM GERAK 1/20/2013 COSSOVA 2

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Sistem Gerak pada Manusia

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal Skoliosis. Lordosis. Kifosis. Sklerosis

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

Proses Penyembuhan Fraktur (Regenerasi Tulang)

BAB II KAJIAN TEORETIS

Jaringan tulang keras di bagi menjadi... a.1 b.2 = c.3 d.4 e.5

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN TULANG SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1

TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

a. 7 pasang c. 5 pasang b. 3 pasang d. 2 pasang 11. Berdasarkan arah pertumbuhannya sel-sel tulang tumbuh dari arah C2 a. Luar ke dalam c.

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1. Sekolah : SD Negeri Sambirejo 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG

Sistem Gerak pada Manusia BAB 2. A. Rangka B. Otot C. Kelainan pada Sistem Alat Gerak. 25 Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia 25

Berdasarkan susunannya, tulang dibedakan menjadi:

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

BAB II LANDASAN TEORI

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

ULANGAN TENGAH SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MATA PELAJARAN : IPA KELAS : VIII HARI/TANGGAL : WAKTU

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA SISTEM GERAK. materi78.co.nr. Jenis-jenis tulang rawan: a. Hialin

BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA. Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya

diunduh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALATIHAN SOAL BAB 1

Lampiran 1.Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Tabel 1.1 DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK UJI COBA

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

1. Sendi Engsel Sendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah. Contohnya, Persendian pada tulang siku dan lutut.

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA D. TULANG SEJATI C. TULANG RAWAN SISTEM GERAK. materi78.co.nr

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa Ahli (Slameto,1991: 156; Suryosubroto,1997: 193; Sanjaya, 2006:

Modul. Biologi. Kelas XI. Jaringan Hewan. Disusun Oleh; Setyo Haryono,S.Pd NIP

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB II KAJIAN TEORITIS. Belajar merupakan aktivitas kearah perubahan tingkah laku melalui interaksi

BAB II LANDASAN TEORI

SILABUS. Menyebutkan namanama tulang penyusun. manusia menggunakan literatur yang ada. beserta fungsinya Menjelaskan macammacam

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

Osteoporosis. Anita's Personal Blog Osteoporosis Copyright anita handayani

RUPTUR TENDO ACHILLES

II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

Sistem Tubuh Manusia

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat

SOAL REMIDI US I BIO KELAS XI 2014

Transkripsi:

SISTEM SKELETON 1. Dhiyan Wahanani A420100154 2. Yusufi Adi Sujatmiko A420100165 3. Hevi Al Azizah Riani A420100166 4. Nur Fitria H.K A420100167 5. Endang Sriningsih A420100173 6. Uswatun Khasanah A420100178 Kelompok 5 Anatomi Fisiologi Manusia 2012

Sistem Skeleton 1. Proses Pembentukan Tulang 2. Persendian Antar Tulang 3. Gangguan Kesehatan Pada Tulang 4. Penyembuhan Pada Gangguan Kesehatan Tulang

Proses Pembentukan Tulang Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast). Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang. Tulang menghasilkan matriks tulang yang di dalamnya diendapkan garam-garam kalsium (Ca) dan phospor (P) sehingga tulang menjadi keras.

Pembentukan Tulang (Osifikasi) Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago) Ada 2 Jenis Osifikasi, yaitu: Osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intramembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya (Osifikasi gabungan)

Osifikasi Intramembran Berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang. Proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Contoh : Tulang tengkorak yang berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.

Osifikasi endokondral Yaitu pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. Proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Proses : 1. sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan. 2. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.

Osifikasi Membran dan Endokondral (Osifikasi Gabungan) Pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. Sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin. Kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.

Tulang Keras Dewasa Komponen Organik Terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks. Komponen Mineral Tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang.

Berdasarkan Pembentukanya Tulang dibagi Menjadi: Tulang Chondral Yaitu tulang yang mengalami osifikasi dengan didahului oleh pembentukan tulang rawan lebih dahulu. Tulang Membran Yaitu tulang yang terbentuk tanpa melalui bentuk tulang rawan, ini juga disebut tulang desmal. Arah pertumbuhan tulang ke luar dan ke dlam. Misalnya pada tulang pipih (tulang tengkorak, tulang belikat, tulang rusuk, dsb). Back

Persendian Antar Tulang Persendian (articulatio) adalah hubungan antara dua atau lebih tulang tanpa mengingat sifat hubungan tersebut dapat atau tidak dapat bergerak secara langsung atau tidak langsung. Hubungan Antar Sendi: Sinartrosis Amfiartrosis Diartosis

Sinartrosis Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan. tipe utama yaitu : suture dan sinkrondosis 1. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak 2. Sikondrosis adalah, hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa

Amfiartrosis Sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Tipe ada dua, yaitu : simfisis dan sindesmosis Simfisis, sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya pada sendi antar tulang belakang, dan tulang kemaluan Sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament. Contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.

Diartosis Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi. Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.

Ciri-ciri Diartosis : Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.

Contoh Sendi Diartosis : Sendi Peluru Sendi Putar Sendi Engsel Sendi Pelana atau Sela Sendi Luncur

Sendi Peluru Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.

Sendi Engsel Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu, misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.

Sendi Putar Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros, misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.

Sendi Pelana Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.

Sendi Luncur Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat. Back

Gangguan Kesehatan Pada Tulang 1. Gangguan fisik 2. Gangguan fisiologis 3. Gangguan persendian 4. Gangguan tulang belakang 5. Gangguan pada Sistem Otot

1. Gangguan fisik Adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang. Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam. Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan pembengkakan bahkan perdarahan. Fraktura dibedakan menjadi 4 macam : 1. Fraktura sederhana 2. Fraktura kompleks 3. Greenstick 4. Comminuted

Fraktura sederhana Merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya. Fraktura kompleks Merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di sekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke permukaan kulit Greenstick Merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian. Comminuted Merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, tetapi masih berada di dalam otot. Back

2. Gangguan fisiologis Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapat dicontohkan sbb : 1. Rakhitis 2. Osteoporosis 3. Mikrosefalus 4. Kelainan akibat suatu penyakit

Rakhitis Rakhitis merupakan penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D. Vitamin D berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur di tulang. Kekurangan vitamin D akan menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita rakhitis terlihat bagian kaki (tulang tibia dan fibula) melengkung menyerupai huruf X atau 0

Mikrosefalus Merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kercil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi kekurangan kalsium. Kelainan akibat suatu penyakit Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat menyebabkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.

Osteoporosis Merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang rapuh. Hal ini dikarenakan lambatnya osifikasi dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria maupun wanita. Back

3. Gangguan Persendian Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut : 1. Dislokasi 2. Terkilir (keseleo) 3. Ankilosis 4. Artritis

Dislokasi Dislokasi merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi awal. Dislokasi disebabkan oleh jaringan ligamen yang sobek atau tertarik Terkilir (keseleo) Terkilir merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah sendi Ankilosis Ankilosis merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian.. Artritis Artritis merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi.

Gangguan artritis dapat dibedakan menjadi : Rhematoid merupakan proses peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang rawan yang menghubungkan tulang di persendian. Osteoartritis merupakan penipisan tulang rawan yang menghubungkan persendian. Gautartritis merupakan gangguan gerak akibat kegagalan rnetabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat pada persendian. Back

Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang, sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Contoh : 4. Gangguan pada Tulang 1. Skoliosis 2. Kifosis 3. Lordosis 4. Subluksasi Belakang

Skoliosis, melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh melengkung ke arah kanan atau kiri Kifosis, perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang menjadi bongkok Lordosis, melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri atau kanan. Back

4. Gangguan pada Sistem Otot Otot berperan penting dalam aktivitas gerak manusia sehingga gangguan pada otot akan mempengaruhi aktivitas gerak. Atrofi Hipertrofi Hernia abdominalis Tetanus Distrofi otot Miastenia gravis

Atrofi Atrofi merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit poliomielitis yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini menyebabkan kerusakan saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah. Hipertrofi Hipertrofi merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hipertrofi disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar

Hernia abdominalis Hernia abdominalis merupakan sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebu Tetanus Tetanus merupakan otot yang mengalami kekejangan karena secara terus-menerus berkontraksi sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. Tetanus disebabkan luka yang terinfeksi oleh bakteri Clostridium tetani.

Distrofi otot Distrofi otot merupakan penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak. Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan adanya cacat genetik. Miastenia gravis Miastenia gravis merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh hormon tiroid dan sistem imunitas yang tidak berfungsi dengan normal. Back

Penyembuhan Pada Gangguan Kesehatan Tulang 1. Gangguan Fisik 2. Gangguan Fisiologis 3. Gangguan Pada Tulang Belakang

Gangguan Fisik 1. Inflamasi, terjadi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang, yaitu Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag (sel darah putih besar) yang akan membersihkan daerah luka (patah tulang) 2. Proliferasi sel, Dalam sekitar 5 hari, hematoma akan mengalami organisasi. Terbentuk benang-benang fibrin, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast.

3. Pembentukan kalus, Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur. 4. Osifikasi, Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2-3 minggu setelah patah tulang melalui proses penulangan endokondral. 5. Remodelling, Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya

Gangguan Fisiologis Rakhitis Pengobatan melibatkan peningkatan asupan makanan kalsium, fosfat dan vitamin D, Paparan terhadap sinar ultraviolet ß, minyak ikan cod, halibut minyak hati, dan viosterol merupakan sumber vitamin D. Osteoporosis 1. Penanganan secara non farmakologi 2. Penanganan secara farmakologi

Penanganan secara non farmakologi ; 1. mengurangi konsumsi kopi, 2. menghentikan kebiasaan merokok, 3. Aerobic, dan 4. latihan beban (misalnya berjalan kaki, naik tangga). Penanganan secara farmakologi; Terapi untuk meningkatkan kepadatan tulang kalsium : 1. vitamin D dan metabolitnya, 2. kalsitonin, 3. Estrogen, dan 4. terapi hormonal.

Gangguan Pada Tulang Belakang Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang Kelengkungan <20 0 biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, Jika kelengkungan antara 25-30 0, biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk membantu memperlambat progresivitas kelengkungan tulang belakang.

Jika kelengkungan mencapai 40 0 atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan. Pada pembedahan dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulangtulang. Tulang dipertahankan pada tempatnya dengan bantuan 1-2 alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari 20 tahun). Sesudah dilakukan pembedahan mungkin perlu dipasang brace untuk menstabilkan tulang belakang.

Terimakasih ^_^