TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

dokumen-dokumen yang mirip
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens

TUGAS PENGANTAR EKONOMI KELOMPOK 6 : 1. Alvin Kharisma Catra ( ) 2. Annisa Widiyanti ( ) 3. Merry Inriama ( )

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

Pengantar Ekonomi Mikro

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility

L/O/G/O TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve)

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M - U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN)

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

Pengantar Ekonomi Mikro

Qx TUx MUx

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western

Permintaan Individu dan Pasar

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Teori Prilaku Konsumen (Ordinal Approach) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori Prilaku konsumen

Teori Perilaku Konsumen Cardinal Utility

Template Standar Powerpoint

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 4 PERILAKU KONSUMEN

TEORI PREFERENSI KONSUMEN

Materi Presentasi. Teori Perilaku Konsumen dan Pilihan Konsumen. Sayifullah Analisis Utilitas

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas

Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1

Teori Permintaan Konsumen: Pendekatan Utiliti (Nilai guna / Kepuasan)

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL

TEORI PRILAKU KONSUMEN. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si Dosen Fakultas Ekonomi

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

Household Behavior and Customer Choice

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN (Kuantitatif)

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 05FEB. Teori prilaku konsumen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1

ANALISIS PERMINTAAN KONSUMEN

Topik 2 Permintaan Produk Pertanian

Bab 6 Analisis Perilaku Konsumen. Ekonomi Manajerial Manajemen

HOUSEHOLD EQUILIBRIUM

Add your company slogan. Permintaan Pasar LOGO

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

Teori Ekonomi Mikro Review 1-6

PERTEMUAN 13 DAN 14 TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

FACULTY OF ECONOMIC JEMBER UNIVERSITY. Dr. Lilis Yuliati, SE., M.Si Jember, Agustus 2008

Catatan Kuliah 11 Memahami dan Menganalisa Optimasi dengan Kendala Persamaan

TEORI PILIHAN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 13 dan 14 TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

Kasus dan Soal-soal Teori Perilaku Konsumen Halaman 1

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

a t e r i 1 MATAKULIAH : Teori Ekonomi Mikro POKOK BAHASAN : TEORI PERILAKU KONSUMEN SUB BAHASAN : 1. Pendekatan Kurva Indeferens

KULIAH KE - 4 TEORI PERILAKU INDIVIDUAL

TEORI PERILAKU KONSUMEN

PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 Teori Prilaku Konsumen

Pengantar Ekonomi Mikro

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kuliah III-Derivasi Kurva Permintaan Individu, Analisis Surplus & Ketidakpasti

A. Pendekatan Utilitas

TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PPT 5 TEORI PERILAKU KONSUMEN : CARDINAL UTILITY APPROACH

Mukhaer Pakkanna Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

6FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Ordinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

BAB I TEORI HARGA DAN APLIKASINYA

Teori Kepuasan dan Perilaku Konsumen 1

MAKALAH EKONOMI MIKRO TEORI PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN KARDINAL DAN ORDINAL. Disususn Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Kuliah II-Teori Konsumen & Derivasi Kurva Permintaan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

Memberi pengetahuan tentang teori permintaan konsumen dan teori utilitas. Memahami tingkah laku konsumen dalam pasar. Memahami konsep kurva

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, pengantar ilmu ekonomi,, 2008, Lembaga Penerbit FE Universitas Indonesia, Jakarta, hal 24

TEORI Ekonomi Mikro I

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

5FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Cardinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

PPT 6 TEORI PERILAKU KONSUMEN : ORDINAL UTILITY APPROACH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

PENGANTAR EKONOMI JENJANG : D3 AKUNTANSI : ATA : PENDEKATAN TEORI DAN PENERAPANNYA : WAJIB MEMBERIKAN KASUS DAN PEKERJAAN PENEKANAN

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah. permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga

II. TINJAUAN PUSTAKA

GBPP DAN SAP PENGANTAR EKONOMI MIKRO

III. KERANGKA TEORITIS

Transkripsi:

TEORI PERILAKU KONSUMEN Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

Kandungan Analitis 1. Sebab-sebab konsumen membeli lebih banyak komoditi pada harga rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga tinggi 2. Bagaimana konsumen menentukan jumlah dan komposisi barang yang dibeli pada pendapatan yang diperolehnya.

Barang Bila seseorang mengkonsumsi lebih dari satu barang dan jasa, jika digabungkan disebut bundel barang. Barang yang makin banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh. Ex: pakaian Utilitas (utility) Manfaat yang diperoleh karena mengkonsumsi barang.

Kelengkapan Preferensi diasumsikan lengkap. Konsumen dapat menilai semua bundel pasar. Konsistensi preferensi (transitivity) Digunakan untuk mengetahui pola pilihan konsumen. Hukum pertambahan manfaat yang menurun (law of of diminishing marginal utility) / Gossen Law Mana barang yang lebih berharga? Pertambahan manfaat yang terus menurun.

Teori Cardinal Menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat atau panjang. Sedangkan satuan ukuran kegunaan adalah util. TU adalah manfaat total yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi. MU adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi satu unit barang.

Q TU Q TU MU 0 0-4 20 4 20 5 4 10 8 30 2.5 2 5 10 35 2.5 6 10 16 45 1.67 Q TU 0 0 4 20 8 30 10 35 16 45 21 45 24 40 5 0 21 45 0 3-5 24 40-1.67 MU = TU Q

Teori Ordinal Menurut teori ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat dibandingkan. Teori ini menggunakan kurva indiferensi (indiffenrence curve) yang menunjukkan berbagai kombinasi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan bagi seorang konsumen. Walau dinyatakan tidak dapat dihitung, kita bisa menterjemahkan ke persamaan kuantitatif. U = X. Y

Apel perbulan Pisang perbulan 14 buah 20 buah 10 buah 26 buah 9 buah 41 buah

a. Kurva Indifferensi (Indifferent Curve) 1. Semakin jauh IC curve dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.

2. IC curve menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping) dan cembung (convex) ke titik origin. Dalam konsep MRS (Marginal Rate Subtitution) yaitu barang yang harus dikorbankan untuk barang lain demi menjaga tingkat kepuasan yang sama.

3. IC curve tidak saling berpotongan

b. Kurva Garis Anggaran (Budget Line) Budget line adalah curva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua barang yang membutuhkan biaya yang sama besar. BL = PxQx + PyQy

c. Perubahan harga dan pendapatan Perubahan harga dan pendapatan mempengaruhi daya beli

d. Keseimbangan konsumen Kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi utk mencapai kepuasan maksimal dengan biaya minimal.

e. Reaksi terhadap perubahan harga barang 1. Kurva harga konsumsi (Price Consumption Curve / PCC) Perubahan harga salah satu barang menyebabkan rasio harga berubah. Akibatnya barang yang harganya turun atau naik menjadi relatif murah atau mahal dibanding barang lain. Perubahan ini menyebabkan pendapatan nyata berubah walau secara nominal tidak. Hal ini dapat dijelaskan dalam kurva PCC.

PCC didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik keseimbangan kinsumen pada berbagai rasio harga sebagai akibat perubahan suatu barang dimana pendapatan nominalnya tetap.

2. Penurunan kurva permintaan (demand curve) Karena ketika harga barang X lebih murah maka permintaan thd barang X makin banyak. Karena itu curva PCC dapat diturunkan kurva permintaan dalam batasan asumsi: Konsumen berada pasa kondisi keseimbangan Pendapatan nominal tidak berubah Harga nominal barang lain tidak berubah

f. Reaksi terhadap perubahan pendapatan nominal 1. Kurva pendapatan konsumsi (income-consumption curve) Didefinisikan sebagai tempat kedudukan dimana titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan nominal, dimana harga nominalnya tidak berubah. Sudut kemiringan ICC memberi indikasi apakah barang tersebut kebutuhan pokok atau barang mewah.

2. Kurva Engel (Engel Curve) Ditemukan oleh Christian Lorenz Erns Engel yang mencoba melihat hubungan tingkat pendapatan dengan tingkat konsumsi. Jika kurva permintaan diturunkan dari PCC, kurva Engel diturunkan dari Income Consumption curve (ICC).

Engel Curve

g. Efek Substitusi (Substitution effect) dan Efek Pendapatan (Income effect) 1. Subtitution effect -> Harga relatif barang menjadi murah, sehingga bila konsumen bergerak pada tingkat kepuasan yang sama dan pendapatan nyata dianggap tetap, maka konsumen akan menambah jumlah konsumsi barang yang harganya relatif lebih mahal.

2. Income effect - > pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah. Jika perubahan ini dilihat dari sisi harga barang lain dan pendapatan nominal dianggap tetap.

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang X akan menyebabkan naiknya permintaan barang Y. Efek Pendapatan, Naiknya harga barang X berakibat penurunan relatif pendapatan konsumen. Y A C B 0 X 1 X 3 X 2 A 1 A 2 A 2 Keterangan: X 1 X 2 X 1 X 3 X 3 X 2 total efek efek substitusi efek pendapatan IC 1 IC 2 X

g. Barang inferior dan Barang Giffen Efek subtitusi selalu mempunyai hubungan berlawanan dengan perubahan harga. Jika harga suatu barang naik, permintaan menurun dan sebaliknya. Sedangkan efek pendapatan, ada dua akibat:

1. Barang Normal: Kenaikan pendapatan nyata menurunkan efek permintaan (efek pendapatan negatif). 2. Barang inferrior dan barang giffen: kenaikan pendapatan nyata menurunkan permintaan (efek pendapatan negatif). Barang giffen: barang yang apabila harganya naik, permintaannya juga naik.

Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen akan menurunkan jumlah barang X yang diminta. Y Keterangan: A B X 1 X 2 X 1 X 3 X 3 X 2 total efek efek substitusi efek pendapatan C IC 2 IC 1 0 X 1 X 2 X 3 A 1 A 2 A 3 X

Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior, sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun jumlah permintaan juga akan turun. Y B A C IC 2 IC 1 Keterangan: X 1 X 2 X 1 X 3 X 2 X 3 total efek total substitusi efek pendapatan 0 X 2 X 1 X 3 A 1 A 2 A 3 X

Surplus Konsumen Kelebihan atau perbedaan antara kepuasaan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut.

Tabel : Konsumen Yang Dinikmati Seorang Pembeli Durian Jumlah Konsumsi durian setiap minggu Harga yang bersedia dibayar konsumen untuk durian tersebut Surplus Konsumen apabila ada harga durian Rp. 700 untuk masing2 durian Jumlah Surplus Konsumen (3) (1) (2) (4) Durian pertama Rp. 1.700 Rp. 1.000 Rp. 1.000 Durian Kedua Rp. 1.500 Rp. 800 Rp. 1.800 Durian Ketiga Rp. 1.300 Rp. 600 Rp. 2.400 Durian Keempat Rp. 1.100 Rp. 400 Rp. 2.800 Durian Kelima Rp. 900 Rp. 200 Rp. 3.000 Durian Keenam Durian Ketujuh Rp. 700 Rp. 500 Rp. 0 Rp. 0 Rp. 3.000 Rp. 0 Durian Kedelapan Rp. 300 Rp. 0 Rp. 0

END OF SESSION