PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL PENERIMAAN PASIEN BARU PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG MARWAH 1 RSU HAJI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG PADA PERAWAT ASOSIET

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Ponorogo, bermaksud melaksanankan penelitian dengan judul Perilaku

KUESIONER PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN OBAT TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP SEPULUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RSI IBNU SINA PADANG

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2) Perasat (minimal 10 buah) Sop infus Sop injeksi Sop kateter Dll

BAB I PENDAHULUAN. menjalani rawat inap. ( Wahyunah, 2011). Terapi intravena berisiko untuk terjadi komplikasi lokal pada daerah pemasangan

NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebutuhan cairan dan elektrolit

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011

165

ORIENTASI PASIEN BARU Oleh Mira Asmirajanti, SKp., MKep

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. spesifik, sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Hal. ini. Ada beberapa kategori tingkat pendidikan seperti perawat

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

Selamat Datang Di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI CLINICAL PATHWAY PADA RUMAH SAKIT PHC SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini membuat perawat berada pada

PROPOSAL RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS TIPE II, CKD, DAN ULKUS DIABETIKUM

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN SIKAP KOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH SELAMA PROSEDUR INJEKSI INTRAVENA DI RSUD PROF. DR.

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan karakteristik tersendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

KUESIONER PENELITIAN

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK

PEDOMAN PELAKSANAAN MENAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM

KESELAMATAN PASIEN. Winarni, S. Kep., Ns., M. KM

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

LAMPIRAN I. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM No.Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS PRAGAAN

Chori Elsera, S.Kep., Ns., M.Kep

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Motivasi sembuh merupakan sumber kekuatan untuk pasien yang

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi

SKRIPSI. Disusun Oleh : Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. NAMA : Yusstanto NIM : J

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL

KEPERAWAT AN ANA K Edisi 1 Tahun 2016

SILABUS KOORDINATOR MA: Herwinda Sinaga, S.Kep., Ners TIM PENGAJAR:

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

Catatan perkembangan. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Tindakan keperawatan

Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta

POA (PLAN OF ACTION) PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA MALANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM PATI NOMOR /2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

LAPORAN PENELITIAN HIBAH NON KOMPETITIF FK UNLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

Keperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah

INFORMED CONSENT / PENJELASAN PENELITIAN

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

BUKU PANDUAN PRAKTEK PROFESI MAHASISWA KEPERAWATAN MANAGEMEN. Pas foto 2x 3 cm

BUKU KEGIATAN PEMBELAJARAN MAHASISWA

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

BUKU KEGIATAN PEMBELAJARAN MAHASISWA

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dokumentasi Keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Mathis (2001) faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu: kemampuan, motivasi,

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

BAB VI LAPORAN IMPLEMENTASI

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK II

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang diberikan dokter kepada perawat

PMKP RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

Panduan Praktek Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Faletehan-Serang

KUESIONER PENELITIAN. Hubungan Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

Transkripsi:

PROPOSAL SUPERVISI KEPERAWATAN PRAKTIK KEPERAWATAN MANAJEMEN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N) DI UNIT RAWAT INAP LANTAI 2 RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Oleh Kelompok 1: Ratna Puspitasari, S. Kep 131213143047 Reny Maharani, S. Kep 131213143049 Khoerun Asna, S. Kep 131213143053 Najiyatul F, S. Kep 131213143058 Dwi Azizatul F, S. Kep 131213143066 Tinok Ayu P. W, S. Kep 131213143067 Risqi Afifah A, S. Kep 131213143070 Jefry Mahardika, S. Kep 131213143074 Ita Wahyu P, S. Kep 131213143080 Meylan Swandayani, S. Kep 131213143084 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2013

a. Latar Belakang Pelayanan yang berkualitas haruslah didukung oleh sumber-sumber yang memadai, antara lain sumber daya manusia yang bermutu, standar pelayanan termasuk pelayanan keperawatan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 29 April-1 Mei 2013 kegiatan supervisi di Unit Rawat Inap lantai 2 sudah pernah dilakukan namun belum terjadwal dan belum terdokumentasikan karena belum ada format baku untuk supervisi. Supervisi biasanya dilakukan oleh Nurse Unit Manager (NUM) atau Manajer keperawatan kepada perawat primer maupun perawat assosiate. Unit Rawat Inap (URI) Lantai 2 Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) memilki preceptorship yaitu suatu fotmat khusus berupa buku yang didalamnya terdapat identitas perceptee (pemilik buku preceptorship), daftar orientasi yang disebut orientation program dan daftar kompetensi yang disebut nursing preceptorship checklist. Orientation program berisi informasi umum terkait rumah sakit yang meliputi pengenalan pimpinan RSUA, sarana dan prasarana, penggunaan fasilitas pasien, SK tarif pelayanan RSUA dan berbagai prosedur penanganan terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Nursing preceptorship checklist berisi kompetensi terkait prosedur dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Kompetensi yang terkait dengan prosedur dan tindakan keperawatan akan di supervisi oleh perawat senior kepada perawat baru untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh perawat baru dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Tindakan keperawatan merupakan bentuk nyata kegiatan yang dilakukan perawat terhadap pasien sehingga dalam pelaksanaannya perlu benar-benar diperhatikan ketepatan dan kesesuaiannya. Kesalahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan keperawatan akan berakibat fatal baik bagi pasien maupun perawat. Pelaksanaan supervisi ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang telah diberikan di URI Lantai 2 RSUA. Oleh karena itu melalui kegiatan supervisi diharapkan dapat meningkatkan kualitas

atau mutu pelayanan keperawatan yang menjadi fokus dan tujuan utama dalam menciptakan kepuasan di antara mereka yang terlibat dalam kegiatan supervisi. Tindakan keperawatan yang akan disupervisi adalah pemberian obat melalui selang intravena (per iv bolus) karena tindakan tersebut sering dilakukan oleh perawat ruangan sehingga perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan secara berkesinambungan agar kemampuan dan keterampilan perawat dapat meningkat. b. Masalah Kegiatan supervisi di Unit Rawat Inap Lantai 2 sudah dilakukan namun belum terjadwal dan tidak terdokuntasikan karena belum ada format baku untuk supervisi. c. Tujuan a. Tujuan umum Mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor di Unit Rawat Inap Lantai 2 Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. b. Tujuan khusus 1. Mampu menjelaskan pengertian supervisi keperawatan 2. Mampu menerapkan prinsip supervisi keperawatan 3. Mampu menerapkan pelaksanaan supervisi keperawatan 4. Mampu menjelaskan dan menerapkan alur supervisi keperawatan 5. Mampu menjelaskan dan menerapkan langkah supervisi keperawatan 6. Mampu menjelaskan tujuan dan fungsi supervisi keperawatan d. Target 1. Meningkatkan pelaksanaan supervisi secara terjadwal dan terdokumentasi 2. Menentukan materi pelaksanaan supervisi keperawatan 3. Melaksanakan supervisi keperawatan bersama-sama perawat ruangan 4. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan.

e. Program kerja 1). Pengorganisasian Kepala ruangan Perawat Primer Perawat Associate : Dwi Azizatul F., S.Kep : Tinok Ayu, S.Kep : Ratna P., S.Kep Pembimbing Akademik : Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) Eka Misbahatul M. Has., M.Kep., Ns. Pembimbing Klinik : Aris Cahyo P., S.Kep., Ns. Sartika Wulandari, S.Kep., Ns. Ita Maulidiawati, S.Kep., Ns. 2). Pelaksanaan Kegiatan supervisi keperawatan dilaksanakan pada minggu III tanggal 17 Mei 2013. Supervisi ini dilaksanakan oleh mahasiswa praktik profesi menajemen keperawatan di Unit Rawat Inap Lantai 2 RS Universitas Airlangga Surabaya 3). Materi Supervisi Pemberian obat melalui selang intra vena (per iv bolus) 4). Media supervisi a. SOP b. Format penilaian supervisi 5). Rencana Strategi Melaksanakan role play supervisi keperawatan. Tahap Kegiatan Kepala Ruangan (Supervisor) Perawat Primer Pra Pembukaan: Supervisi 1. Salam pembukaan dan 1. Menerima penjelasan terkait 5 menit menjelaskan kegiatan supervisi kegiatan dan tujuan

2. Menjelaskan tujuan supervisi. 3. Menjelaskan format penilaian yang akan digunakan. supervisi. 2. Mempersiapkan diri terhadap kegiatan supervisi. Supervisi 20 menit Post Supervisi 5 menit 1. Melakukan pengawasan dan koordinasi 2. Menilai berdasarkan format Supervisi 3. Mencatat jika ditemukan ada halhal yang perlu didiskusikan bersama PP. 4. Memberikan masukan berupa saran atau pembetulan dari tindakan yang dilakukan 1. Menginformasikan hasil dari penilaian. 2. Melakukan evaluasi hasil bimbingan 3. Memberikan solusi dan feed back 4. Memberikan reinforcement dan reward. 5. Melakukan dokumentasi hasil supervisi 1. Mempersiapkan kelengkapan kegiatan supervisi (lembar-lembar dokumentasi keperawatan) 2. Memperhatikan 3. Menerima saran dan kritik perbaikan. 4. Menerima saran dan kritik perbaikan 1. Mendengarkan penjelasan supervisor dengan seksama 2. Menerima hasil penilaian 3. Memberikan feed back terkait hasil evaluasi supervisor. 4. Menerima konsep solusi yang ditawarkan oleh supervisor

Alur Supervisi Manajer Keperawatan Koordinator dan wakil koordinator keperawatan Menetapkan kegiatan dan tujuan serta instrument / alat ukur Kepala URI Lantai 2 Supervisi Menilai kinerja Perawat Ners Primer Ners Primer PEMBINAAN 3F : 1. Penyampaian penilaian (Fair) 2. Feed back 3. Follow up, Pemecahan masalah dan Reward Ners Associate Ners Associate Kinerja perawat dan Kualitas Pelayanan Meningkat Gambar 1. Alur Supervisi yang Diterapkan dalam Praktik Manajemen Keperawatan di Unit Rawat Inap Lantai 2 RS Universitas Airlangga Surabaya 6). Evaluasi a. Struktur : 1) Supervisi dilaksanakan di Unit Rawat Inap lantai 2 RS Universitas Airlangga Surabaya 2) Peserta supervisi keperawatan hadir ditempat pelaksanaan kegiatan 3) Persiapan dilakukan 1 hari sebelumnya b. Proses : 1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir 2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan supervisi sesuai peran c. Hasil : yang telah ditentukan Pelaksanaan supervisi sesuai dengan yang direncanakan

f. Pelaksanaan Kegiatan Role Play Supervisi Keperawatan 1. Pelaksanaan Kegiatan Topik : Supervisi keperawatan Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di kamar 214 Unit Rawat Inap lantai 2 Diagnosa Medis: Bronkopneumonia + Bronkhiolitis Hari/tanggal : Jumat/17 Mei 2013 Waktu : 08.30 WIB Tempat : Kamar 214 Unit Rawat Inap lantai 2 RSUA Acara dihadiri oleh : 1. Pembimbing Akademik sebanyak 2 orang 2. Pembimbing Klinik sebanyak 2 orang 3. Mahasiswa FKp UNAIR Program A angkatan 2008 sebanyak 10 orang 4. Mahasiawa FKp UNAIR Program S2 sebanyak 8 orang 2. Pengorganisaasian Kepala ruangan : Dwi Azizatul F., S.Kep. Perawat Primer : Tinok Ayu P.W., S.Kep. Perawat Associate : Ratna Puspitasari, S.Kep. Pasien : An. W Pembimbing Akademik : 1. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) 2. Eka Misbahatul M. Has., M.Kep., Ns. Pembimbing klinik : 1. Aris Cahyo P., S.Kep., Ns. 2. Ita Maulidiawati, S.Kep., Ns. g. Hasil Evaluasi 1) Evaluasi Struktur Pelaksanaan Role Play supervisi keperawatan yang dilakukan kelompok telah dipersiapkan sebelumnya meliputi pembuatan proposal kegiatan, penetapan kasus supervisi keperawatan, pembagian peran sebagai PP, PA, dan Karu, persiapan alat serta mekanisme yang harus dilakukan

pada saat Role Play Supervisi keperawatan. Pasien yang dilakukan Supervisi keperawatan adalah pasien kelolaan yang telah menjalani perawatan di Unit Rawat Inap lantai 2 kamar 214 RSUA. Sebelum pelaksanaan, pasien dan keluarganya telah diberitahukan dan bersedia untuk menjadi pasien role play. 2) Evaluasi Proses No WAKTU KEGIATAN 1 08.30 09.00 WIB Proses pelaksanaan Role Play 2 09.30 10.00 WIB Evaluasi dari pembimbing akademik dan klinik, serta mahasiswa S2 1. Praba Diyan, S.Kep.,Ns Secara keseluruhan kegiatan supervisi keperawatan sudah cukup bagus. Namun, dalam kegiatan supervisi Kepala ruangan perlu memperhatikan tentang ketepatan obat (6T : tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat cara pemberian, tepat waktu, tepat dokumentasi) ketika PP mempersiapkan obat. Kepala ruangan juga harus memperhatikan delegasi antara PP ke PA dalam melakukan tindakan ke pasien. 2. Ita Maulidiawati, S.Kep.,Ns Secara keseluruhan supervisi keperawatan yang telah dilaksanakan sudah bagus, akan tetapi lebih baik jika kepala ruangan memberikan kesempatan lebih banyak kepada PP untuk bertanya. 3. Dr Nursalam, M.Nurs (Hons) Secara keseluruhan kegiatan supervisi keperawatan sudah bagus dan berjalan sesuai dengan skenario yang sudah dibuat. Yang perlu ditambahkan adalah pada lembar evaluasi dituliskan tanggal kegiatan

supervisi. Kepala ruangan seharusnya mengecek kembali pada medication chart untuk pendokumentasian tindakan. Pelaksanaan kegiatan supervisi terlalu cepat, akan lebih baik jika dilaksanalkan senatural mungkin. 4. Eka Misbahatul M. Has., M.Kep., Ns. Kegiatan supervisi yang dilaksanakan sudah bagus. Namun, kepala ruangan seharusnya memberikan tanda check pada lembar evaluasi tindakan yang telah dilakukan oleh PP. Akan lebih baik lagi jika kepala ruangan menanyakan papa PP tentang rencana supervisi selanjutnya. 3) Evaluasi Hasil a. Kegiatan awalnya dihadiri oleh 2 orang pembimbing akademik, 1 orang pembimbing klinik, kemudian ditengah kegiatan hadir 1 orang pembimbing klinik. Jadi total yang hadir ada 4 orang dari 4 orang undangan (100%). Kegiatan juga dihadiri oleh Mahasiswa FKp UNAIR Program S2 sebanyak 8 orang. b. Selama kegiatan setiap mahasiswa berperan sesuai tugasnya masing masing. c. Acara dimulai tepat waktu yaitu pukul 08.30 WIB. Acara berlangsung selama 30 menit. d. Kegiatan berjalan lancar dan mahasiswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Lampiran 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN OBAT MELALUI SELANG INTRA VENA (PER IV BOLUS) PENGERTIAN Tindakan pemberian obat dengan memasukkan ke dalam pembuluh darah vena melalui selang infus. TUJUAN Mempercepat proses penyerapan obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat melalui jalur intra vena PERALATAN 1. spuit 2. obat dari ampul atau vial 3. bak injeksi 4. cairan pelarut (NaCl 0,9 %) jika diperlukan 5. kapas alkohol 70%/alkohol swab 6. Sarung tangan 7. Jam tangan dengan detikan 8. Perlak 9. Bengkok 10. Alat tulis, form dokumentasi atau catatan injeksi PROSEDUR Tahap Orientasi 1. Berikan salam dan panggil nama klien 2. Periksa identitas pasien 3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada klien/keluarga 4. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya bila ada yang akan ditanyakan 5. Mengatur lingkungan Tahap Kerja

1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan 2. periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit dan larutkan dengan cairan pelarut (jika diperlukan) 3. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intra vena dan matikan pengatur tetesan. Meletakkan perlak. 4. lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan hentikan aliran. 5. lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah selang intra vena atau buka tutup kanul iv line dan masukkan obat perlahan-lahan 6. Tarik spuit kemudian jalankan kembali aliran serta periksa kecepatan infuse. 7. lepas sarung tangan dan cuci tangan Tahap Terminasi 1. Merapikan lingkungan dan mengembalikan alat-alat ke tempat semula 2. Mengakhiri kegiatan dan mengucapkan salam Dokmentasi Catat seluruh hasil tindakan dalam medication chart dan catatan keperawatan : 1. Dokumentasikan prosedur (6T + 1W : Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat wktu, tepat cara pemberian, tepat dokumentasi, dan waspada efek samping obat) 2. Observasi efek samping. Lampiran 2

FORMAT PENILAIAN SUPERVISI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN OBAT MELALUI SELANG INTRA VENA (PER IV BOLUS)

Aspek Kegiatan Penilaian Persiapan Menyiapkan alat : 1. spuit 2. obat dari ampul atau vial 3. bak injeksi 4. cairan pelaruj (NaCl 0,9 %) jika diperlukan 5. kapas alkohol 70%/alkohol swab 6. Sarung tangan 7. Jam tangan dengan detikan 8. Perlak 9. Bengkok 10.Alat tulis, form dokumentasi atau catatan injeksi Bobot 20% Dilakukan Ya Tidak Nilai Pelaksanaan Tahap orientasi : 1. Berikan salam dan panggil nama klien 2. Memeriksa identitas pasien 3. menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada klien/keluarga 4. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya bila ada yang akan ditanyakan 5. Mengatur lingkungan dan posisi pasien Tahap kerja : 1. mencuci tangan dan gunakan sarung tangan 2. Memeriksa identitas pasien dan mengambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit dan larutkan dengan cairan pelarut (jika diperlukan) 3. mencari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intra vena dan mematikan pengatur tetesan. Letakkan perlak. 4. Melakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan hentikan aliran 5. Melakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah selang intra vena atau buka tutup kanul iv line dan masukkan obat perlahan-lahan 6. menarik spuit kemudian jalankan kembali aliran serta periksa kecepatan infuse. 7. Lepas sarung tangan dan mencuci tangan Tahap terminasi : 1. Merapikan lingkungan dan mengembalikan alat-alat ke tempat semula 2. Mengakhiri kegiatan dan mengucapkan salam 30%

Kriteria : Baik : 75% - 100% Cukup : 60% - 74% Kurang : < 60% Surabaya, 17 Mei 2013 Perawat Primer Kepala Ruangan ( ) ( )