ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI CLINICAL PATHWAY PADA RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
|
|
- Siska Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI CLINICAL PATHWAY PADA RUMAH SAKIT PHC SURABAYA Boby Boy Wally 1)* dan Joko Lianto Buliali 2) 1) Program Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Sepuluh November 2) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh November ABSTRAK Untuk menyambut era SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) dan mengendalikan mutu serta anggaran kesehatan, pemerintah telah menerapkan kebijakan paket sistem pembayaran per diagnosa kepada operator penyedia layanan kesehatan (rumah sakit). Dalam melakukan hal ini, rumah sakit harus menerapkan jalur klinis (clinical pathway) yang terintegrasi dengan rencana pelayanan kesehatan dan berisi semua langkah yang dilakukan oleh pasien dari masuk rumah sakit sampai keluar dari rumah sakit, dan pihak rumah sakit mulai berlombalomba untuk memperbanyak data clinical pathway. Data dari Rumah Sakit PHC Surabaya menunjukkan bahwa rata-rata diagnosa DHF (demam berdarah) lebih lama dari rata-rata dari paket INA-CBG. Ini bisa menjadi kerugian untuk rumah sakit. Berdasarkan informasi tersebut, maka aplikasi dapat menjadi solusi untuk mengakomodasi permasalahan tersebut dan dapat menjadi pembanding antara clinical pathway yang akan diterapkan di RS. PHC Surabaya dengan INA-CBG yang diterapkan pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan membuat perancangan aplikasi clinical pathway berdasarkan sistem INA-CBG, dengan menggunakan pendekatan sistem pada RS. PHC Surabaya. Hasil penelitian adalah berupa rancangan aplikasi yang diterapkan ke dalam 3 skenario penggunaan aplikasi yaitu skenario tidak terjadi varian, skenario ketika terjadi varian dan skenario proses analisis varian. Kata kunci: Clinical Pathway, INA-CBG, DHF. Sistem Jaminan Sosial Nasional, Rumah Sakit, PENDAHULUAN RS. PHC Surabaya adalah anak perusahaan dari PT. Pelabuhan Indonesia III yang pada mulanya hanya melayani pegawai dan keluarga pegawai PT. Pelabuhan Indonesia III, namun kemudian berkembang melayani masyarakat umum serta telah terakreditasi 16 pelayanan dan mendapatkan sertifikat ISO-9001 pada bulan Desember Semakin berkembangnya layanan kesehatan menjadikan RS. PHC terus belajar untuk memperbaiki diri dan terus belajar, terutama dalam menghadapi era pelaksanaan SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) yang akan mulai diberlakukan per tahun Untuk mengendalikan mutu dan anggaran kesehatan, pemerintah menerapkan kebijakan telah menerapkan paket sistem pembayaran per diagnosa kepada operator penyedia layanan kesehatan (rumah sakit). Dalam melakukan hal ini, rumah sakit harus menerapkan clinical pathway yang terintegrasi dengan rencana pelayanan kesehatan dan berisi semua langkah yang dilakukan oleh pasien dari masuk rumah sakit sampai keluar dari rumah sakit. Dan pihak rumah sakit mulai berlomba-lomba untuk memperbanyak data clinical pathway, C-5-1
2 agar mempermudah untuk melakukannya maka diperlukan sebuah aplikasi untuk mengakomodasi keperluan tersebut. Data dari Rumah Sakit PHC Surabaya menunjukkan bahwa rata-rata diagnosa DHF (demam berdarah) lebih lama dari rata-rata dari paket INA-CBG. Ini bisa menjadi kerugian untuk rumah sakit, oleh karena itu maka DHF akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Clinical pathway di RS. PHC Surabaya masih dibuat secara manual dengan mengumpulkan data rekam medis yang sudah dipilih, kemudian menuliskan tindakan tindakan hasil rangkuman dari rekam medis ke dalam format clinical pathway. Apabila diketahui ada varian yang terjadi maka akan dituliskan ke kolom isian varian pada clinical pathway dan ini akan menyusahkan apabila ingin menganalisa varian varian lain yang terjadi pada lebih dari 1 pasien terhadap suatu diagnosa yang sama dengan rentang waktu yang jauh antara 1 pasien dengan pasien yang lain, sebab harus mencari dan mengumpulkan kembali clinical pathway-clinical pathway tersebut untuk kemudian dianalisa lebih lanjut lagi dan mencari cara yang terbaik untuk meningkatkan mutu pelayanan penanganan diagnosa tersebut. Hambatan lain yang dihadapi dengan membuat clinical pathway dan menuliskan ke dalam format clinical pathway secara manual adalah membutuhkan waktu yang lama untuk menghargai suatu tindakan, jasa dokter maupun obat obatan yang sudah disusun karena harus melihat ke buku tarif RS. PHC Surabaya yang berlaku untuk memberikan harga yang sesuai, sehingga akan lama pula untuk menetapkan total paket biaya perawatan yang harus dikeluarkan pasien jika mengalami diagnosa tersebut. Berdasarkan informasi tersebut, maka aplikasi dapat menjadi solusi untuk mengakomodasi permasalahan tersebut dan dapat menjadi pembanding antara clinical pathway yang akan diterapkan di RS. PHC Surabaya dengan INA-CBG yang diterapkan pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan membuat perancangan aplikasi clinical pathway berdasarkan sistem INA-CBG, dengan menggunakan pendekatan sistem pada RS. PHC Surabaya. METODE Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian akan terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu identifikasi permasalahan, studi literatur, identifikasi dan analisis kebutuhan aplikasi, verifikasi kebutuhan aplikasi, perancangan aplikasi, evaluasi rancangan. Proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah disusun oleh tim clinical pathway RS. PHC Surabaya yang disesuaikan dengan standarisasi pemeriksaan yang berlaku, menyusunnya ke dalam format clinical pathway yang telah disetujui oleh manajemen RS. PHC Surabaya, kemudian mentransformasikannya ke dalam spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Rancangan aplikasi yang akan dibangun meliputi rancangan yang menggunakan analisis model dalam bentuk rancangan basis data, rancangan proses dan rancangan user interface yang dapat merepresentasikan aplikasi sesuai kebutuhan. Pendekatan yang digunakan dalam rancangan basis data dan rancangan proses adalah pendekatan terstruktur dalam bentuk data flow diagram (DFD) dan entity relationship diagram (ERD) dimana metode ini menggunakan notasi untuk menggambarkan isi informasi dan alirannya, yakni dengan membagi sistem secara fungsional dan perilakunya, kemudian menggambarkan apa yang harus dibangun. Berdasarkan analisis dan masukkan saat wawancara, aplikasi clinical pathway yang dibangun harus mempunyai kemampuan sebagai berikut: Dapat digunakan dengan mudah serta tidak membutuhkan waktu training yang lama untuk bisa menggunakan aplikasi tersebut. Dapat memberikan informasi langkah-langkah perawatan, biaya perawatan dan lama hari perawatan terhadap suatu diagnosa. Dapat memberikan pelaporan varian-varian yang terjadi terhadap suatu diagnosa kepada manajemen yang selanjutnya akan dilakukan audit medis. Dapat menjadi acuan untuk evaluasi kebijakan dan sistem layanan kesehatan. C-5-2
3 Setelah rancangan aplikasi clinical pathway terbentuk, maka rancangan ini diverifikasi kembali ke manajemen RS. PHC Surabaya. Jika masih terdapat ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan perancangan maka akan kembali menuju tahap pengembangan aplikasi. Namun jika dalam tahap evaluasi konsep dianggap relevan dan diputuskan dapat diadopsi oleh tim rumah sakit, maka studi kasus selesai. HASIL DAN PEMBAHASAN Agar dalam pembuatan clinical pathway terarah dan mencapai sasaran serta efisiensi waktu, maka diperlukan kerjasama dan koordinasi antar anggota tim clinical pathway yang telah dibentuk oleh manajemen RS. PHC Surabaya. Profesi medis : mempersiapkan Standar Pelayanan Medis atau Panduan Praktik Klinis dan Standar Prosedur Operasional. Profesi perawat : mempersiapkan asuhan keperawatan Profesi farmasi : mempersiapkan daftar formularium obat obatan. Profesi gizi : mempersiapkan daftar asupan gizi pasien. Profesi front office : mempersiapkan daftar tarif rumah sakit. Profesi IT : mempersiapkan data tindakan yang telah dimasukkan ke register rawat inap pasien. Semua materi yang dipersiapkan oleh anggota tim akan dibandingkan dengan rekam medis yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian untuk dirangkum dan dianalisa lebih lanjut untuk pembuatan clinical pathway. Dari hasil analisis 49 rekam medis, didapatkan 37 rekam medis sesuai dengan panduan klinis dan asuhan-asuhan keperawatan yang berlaku di RS. PHC Surabaya dengan rata- rata total biaya yang dikeluarkan adalah Rp , namun ada 12 rekam medis yang membuat rata-rata hari rawat menjadi lebih dari 5 hari sehingga total biaya dapat membengkak 3 kali lipat sampai dengan Rp Setelah dianalisis, tenyata hal tersebut berkaitan dengan terjadinya infeksi sekunder yang dialami oleh pasien, yang berarti bahwa pasien sebelumnya pernah terkena DHF sebelum di rawat di RS. PHC Surabaya yang memperparah kondisi pasien sehingga menjadi lebih sulit untuk penanganannya. Pasien seharusnya dilakukan pemeriksaan IgG terlebih dahulu untuk mendeteksi kemungkinan terjangkitnya infeksi sekunder yang dialami pasien, lalu kemudian apabila dinyatakan positif di dalam pemeriksaan IgG maka diberikan penanganan pertama terhadap infeksi sekunder tersebut dengan memberikan antibiotik kepada pasien. Dalam memudahkan pembuatan dan analisa varian dalam suatu clinical pathway yang dibuat secara manual sebelumnya, maka diusulkan untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu untuk mengakomodasi kebutuhan kebutuhan tim clinical pathway RS. PHC Surabaya, dengan fitur-fitur sebagai berikut: Input tindakan tindakan yang sesuai dengan buku tarif RS. PHC Surabaya dan ketika dipilih maka akan langsung muncul biaya tindakan tersebut. Pemberian informasi biaya dan lama hari rawat serta rencana perawatan sesuai diagnosa oleh front office kepada pasien. Pengumpulan data varian dapat dilihat dalam satu tampilan untuk memudahkan analisa. Informasi rencana pemberian tindakan yang akan dilakukan oleh petugas yang terkait (dokter, perawat, apoteker, ahli gizi). Validasi pemberian tindakan oleh petugas terkait sesuai dengan rencana pemberian tindakan yang sudah ditetapkan oleh tim clinical pathway. Input data varian apabila terdapat kejadian diluar standard yang ditetapkan oleh tim clinical pathway. C-5-3
4 Input rekomendasi penanggulangan varian terhadap varian yang terjadi. Laporan varian dan rekomendasi penanggulangannya. Flowchart proses bisnis clinical pathway yang dibagi ke dalam 2 proses bisnis yaitu proses bisnis harian dan proses bisnis analisis varian. Proses bisnis harian dapat dilihat pada Gambar 1. DOKTER PERAWAT APOTEKER AHLI GIZI FRONT OFFICE Mulai Database Clinical Pathway Melihat Data Rencana Perawatan Validasi Tindakan Medis dan Hasil Perawatan Melihat Data Rencana Tindakan Keperawatan Validasi Tindakan Keperawatan Melihat Data Rencana Pengobatan Validasi Pengobatan Melihat Data Rencana Asupan Gizi Validasi Asupan Gizi Melihat Total Biaya, Lama Hari Rawat dan Rencana Perawatan Ada Varian? TIDAK ADA Input Data Varian Database Rawat Inap Selesai Gambar 1. Flowchart Proses Bisnis Harian Seperti tampak pada gambar flowchart proses bisnis harian, bahwa proses bisnis dimulai dari database clinical pathway yang berisi data standarisasi penanganan suatu diagnosa dan dijadikan acuan oleh dokter, perawat, apoteker, ahli gizi dan front office untuk dapat melihat informasi sesuai dengan otorisasi masing-masing dan melakukan validasi terhadap tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien. Flowchart untuk proses bisnis analisis varian dapat dilihat pada Gambar 2. C-5-4
5 TIM DOKTER Mulai Analisis Varian Database Rawat Inap Revisi Clinical Pathway? YA TIDAK Update Data Clinical Pathway Selesai Database Clinical Pathway Gambar 2. Flowchart Proses Bisnis Analisis Varian Proses bisnis analisis varian dimulai dengan analisis varian yang dilakukan oleh tim dokter menggunakan acuan dari database rawat inap. Tim dokter akan menganalisa mengapa varian tersebut bisa terjadi dan hal apa yang harus dilakukan untuk mencegah varian tersebut muncul kembali. Apabila suatu cara sudah ditemukan untuk mencegah terjadinya varian tersebut dan harus merevisi susunan clinical pathway yang sudah dibuat, maka dokter ketua tim clinical pathway akan meng-update data clinical pathway tersebut, apabila tidak ada revisi maka proses selesai. Dalam context diagram dapat dilihat ada 5 entitas utama yang berhubungan langsung dengan aplikasi clinical pathway, yaitu Dokter, Front Office, Perawat, Apoteker, Ahli Gizi seperti tampak pada Gambar 3. Perawat Informasi Keperawatan Informasi Medis Dokter Data Varian Validasi Keperawatan 0 Apoteker Validasi Pengobatan Informasi Pengobatan Clinical Pathway Validasi Medis Validasi Asupan Gizi + Informasi Paket Perawatan Front Office Ahli Gizi Informasi Gizi Gambar 3. Context Diagram C-5-5
6 Perancangan form validasi tindakan medis akan tampak seperti pada Gambar 4. Dalam form ini berisi panduan terhadap dokter untuk melakukan tindakan sesuai clinical pathway yang telah disusun kemudian memvalidasi setelah sesuai tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien. Di dalam form ini juga terdapat tombol untuk menampilkan yang dapat memasukkan tindakan di luar clinical pathway yang telah ditetapkan dan tombol untuk menampilkan form yang dapat memasukkan varian yang terjadi terhadap suatu diagnosa. Gambar 4. Form Validasi Tindakan Medis Perancangan form input varian akan tampak seperti pada Gambar 5. Ketika form ini pertama kali muncul maka inputan tanggal akan muncul sesuai tanggal sistem serta inputan nomor register dan diagnosa akan mereferen data dari form sebelumnya yaitu pada form validasi medis. Gambar 5. Form Varian Clinical Pathway C-5-6
7 Perancangan form rekomendasi clinical pathway akan tampak seperti pada Gambar 6. Ketika form rekomendasi tampil pertama kali, maka pada grid varian akan muncul varian varian yang terjadi dalam periode 6 bulan terakhir, pada pilihan varian, inputan tanggal, diagnosa, dan grid rekomendasi akan langsung terisi dengan data yang berkaitan dengan data yang disorot pada grid varian. Setelah varian dipilih maka dilanjutkan dengan memilih rekomendasi, jika rekomendasi sudah terdaftar pada database maka bisa langsung dipilih lalu menekan tombol + untuk memasukkan data rekomendasi ke dalam grid rekomendasi, jika data rekomendasi belum terdaftar di database maka harus memasukkan data rekomendasi baru dengan menekan tombol rekomendasi baru. Jika data yang dimasukkan sudah benar maka tekan tombol simpan untuk menyimpan data. Gambar 6. Form Rekomendasi Varian Clinical Pathway Hasil perancangan aplikasi kemudian diterapkan ke dalam 3 skenario, yaitu: Skenario 1 - Tidak Terjadi Varian, skenario ini dikembangkan untuk menjelaskan bahwa dengan rancangan aplikasi yang diusulkan dapat membantu langkah-langkah penerapan clinical pathway yang telah disusun sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan dapat dilihat dengan sembuhnya pasien pada hari ke 4 atau dibawah ratarata lama hari perawatan yaitu 5 hari. Skenario 2 - Terjadi Varian, skenario ini dikembangkan untuk menjelaskan bahwa dengan rancangan aplikasi yang diusulkan dapat membantu langkah-langkah penerapan clinical pathway dan dapat menyimpan varian yang terjadi pada saat perawatan pasien serta mengakomodasi pemberian tindakan di luar clinical pathway sehingga perawatan pasien sampai sembuh tidak terlalu lama dari standard hari rawat yang ditetapkan. Skenario 3 Analisis Varian, skenario ini dikembangkan untuk menjelaskan bahwa dengan rancangan aplikasi yang diusulkan dapat membantu tim audit medis dalam memberikan rekomendasi terhadap penanganan suatu varian yang terjadi dan dapat mengubah standard clinical pathway dengan menambahkan tindakan dan obat-obatan yang diperlukan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien. C-5-7
8 KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan, bahwa dengan diterapkannya clinical pathway yang diusulkan oleh penulis dapat memberikan beberapa keuntungan, diantaranya: Dapat menyimpan data harian perawatan pasien inap (tindakan, obat-obatan, asupan gizi dan hasil perawatan) di rumah sakit sesuai dengan clinical pathway yang telah disusun serta dapat merekam varian-varian yang terjadi dalam penerapan clinical pathway, sehingga memudahkan tim audit medis dalam pengambilan keputusan untuk memberikan rekomendasi terkait langkah penanggulangan yang harus dilakukan guna mencegah terjadinya kembali suatu varian pada suatu diagnosa. Rancangan aplikasi yang dibuat dapat diterapkan ke dalam 3 skenario penggunaan aplikasi yaitu skenario tidak terjadi varian, skenario ketika terjadi varian dan skenario proses analisis varian sehingga clinical pathway dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah disebutkan, ada beberapa saran dalam mengembangkan penelitian ini, yaitu: Untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangakan dengan membuat clinical pathway dengan penyakit penyerta maupun penyulit. Akan lebih bagus bila hasil perancangan dalam penelitian ini dapat dibuatkan ke dalam aplikasi untuk mendukung pengimplementasian clinical pathway. DAFTAR PUSTAKA Firmanda. Dody (2012), Penyusunan Clinical Pathway sebagai Dasar Penentuan Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Menyongsong Pelaksanaan SJSN dan Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru, FKM UNAIR, Surabaya. Mutamakin, Agus. (2011), Integrasi Sistem Informasi Manjemen Rumah Sakit dengan Software INA-CBG, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta. Kasim, Felix. (2010), Pengembangan Model Manajer Kasus dan Dampaknya Terhadap Kepuasan dan Mutu Pelayanan Klinik di Rumah Sakit, FK Universitas Padjajaran, Bandung. C-5-8
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN REKOMENDASI SIDANG... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR
Lebih terperinciAPLIKASI MANAJEMEN KONSULTAN HAKI DI PT. X
APLIKASI MANAJEMEN KONSULTAN HAKI DI PT. X Jiantara *) dan Joko Lianto Buliali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Pascasarjana Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Lunak (Software) Perangkat keras komputer tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya perangkat lunak. Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai negara maju yang sangat merasakan arti pentingnya teknologi informasi dalam menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena tanpa kesehatan yang prima, kita sebagai manusia tidak dapat berkarya secara penuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sekarang ini telah membuat manusia bekerja dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara efisien. Banyaknya data maupun
Lebih terperinciDESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan
DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem pelayanan pengelolaan obat. Penghimpunan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Gondodiyoto (2007) menyatakan sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Instalasi Gawat Darurat (IGD). Setiap tindakan yang diberikan dokter IGD, selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS) terletak di jalan Raya Manyar 9 Surabaya yang berdiri sejak tanggal 20 Desember 2010, telah memiliki sebuah Instalasi Gawat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Evaluasi Beban Kerja Tenaga Kesehatan
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang metode penelitian dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Evaluasi Beban Tenaga Kesehatan Berdasarkan Metode Workload
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif untuk memudahkan kinerja petugas dalam. pengolahan data pada klinik. Umumnya klinik di Indonesia masih belum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi berbasis komputer menjadi salah satu alternatif untuk memudahkan kinerja petugas dalam hal pelayanan dan pengolahan data pada klinik.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada definisi lainnya, yaitu menurut Marelli (2000) Clinical pathway merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Clinical Pathway Definisi clinical pathway menurut Firmanda (2005) adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Daerah Gunung Jati yang berada di Jalan Kesambi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit Daerah Gunung Jati yang berada di Jalan Kesambi merupakan salah satu rumah sakit yang terdapat di daerah Cirebon. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Alur Penelitian Tugas Akhir 3.1 Bahan Penelitian Penelitian dilakukan pada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, yaitu pada bagian Bidang Promkes yang menangani Jamkesda
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN UNTUK PROJECT SITE DI PT. ALSTOM POWER ENERGY SYSTEM INDONESIA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN UNTUK PROJECT SITE DI PT. ALSTOM POWER ENERGY SYSTEM INDONESIA Deddy Pratomo, Joko Lianto Buliali Magister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi mempengaruhi aspek kehidupan manusia. oleh karena itu, teknologi sangatlah penting yang bertujuan untuk mempermudah manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin untuk menghadapai perkembangan IPTEK. Masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat. Memasuki abad ke 21, masyarakat lebih dituntut untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat di era globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem informasi data yang cepat
Lebih terperincimenangani pasien rawat inap melakukan kunjungan dan pemeriksaan (visite)
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini pertumbuhannya pesat dan kebutuhan akan teknologi diperlukan, Meninjau perkembangan teknologi yang ada di UPT Rumah Sakit Paru Surabaya yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak penyedia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak penyedia jasa maupun bagi masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan kesehatan. Menurut Pohan (2012) pendekatan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM APLIKASI AKUNTANSI KESEHATAN
MODUL PRAKTIKUM APLIKASI AKUNTANSI KESEHATAN LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi
Lebih terperinciAbstrak BAB I PENDAHULUAN
Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI KLAIM RAWAT JALAN PT. PJB UBJ O&M PLTU PAITON BERBASIS WEB
SISTEM INFORMASI KLAIM RAWAT JALAN PT. PJB UBJ O&M PLTU PAITON BERBASIS WEB Ahmad Shogirih 1, Moh. Jasri 2, Gulpi Qorik Oktagalu Pratamasunu 3 1,2 Jurusan Teknologi Informatika, 3 STT Nurul Jadid Paiton
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pada era globalisasi, teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Perkembangannya dapat dilihat pada berbagai bidang, seperti bidang usaha, komunikasi, industri,
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG)
APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG) M.Agustiawan, Andri Wijaya Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknik Musi Jl. Bangau
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH BERSALIN HESAKI BUAY MADANG TIMUR BERBASIS WEB
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH BERSALIN HESAKI BUAY MADANG TIMUR BERBASIS WEB Asih Purnama Sari Yosep Indra Febrianto Priyono Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan terus berkembangnya teknologi Sistem Informasi, maka penyajian yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah yang paling umum dihadapi saat sudah berkeluarga salah satunya yaitu mengenai anggaran pengeluaran bulanan yang berbeda dari sebelumnya (belum menikah). Salah
Lebih terperinciPROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit (RS) merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAKSI vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR...xiii. DAFTAR TABEL...xv BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR TABEL...xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jember Klinik (Rumah Sakit Perkebunan Jember) adalah salah satu dari tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X (Persero). Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Aplikasi yang terkait dengan gangguan kesehatan yang biasa dialami oleh masyarakat khususnya pada penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk dapat dibuat menjadi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf (2009:1) adalah memiliki arti kegiatan penyusunan dan pencatatan
Lebih terperinciBab 3. Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan dominan di dalam menentukan keberhasilan pelayanan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... v vii viii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 5 1.3
Lebih terperinciDokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan
Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan 2. pedoman kerja cakupan rs, strategi komunikasi 3. Kebijakan cakupan RS 4. Dokumen informasi seperti brosur, dll 5. Dokumen informasi kepada keluarga pasien 6.
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Poliklinik umum atau poli umum merupakan salah satu dari banyak poliklinik di puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bersifat umum
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS TRIAL APLIKASI E-KLAIM 5.2 beta
PETUNJUK TEKNIS TRIAL APLIKASI E-KLAIM 5.2 beta 1. Ujicoba dilakukan di computer terpisah dengan computer yang digunakan untuk operasional klaim. 2. Komputer baru dilakukan instalasi aplikasi 5.1 versi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB
SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB TUGAS AKHIR OLEH : ARIK NUR ADITYA 0634010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciHospital Public Training Schedule
Hospital Public Training Schedule 2017 www.trainingrumahsakit.com No Public Training Investasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des A Persyaratan Standar Akreditasi 1 Implementasi Pencegahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan operasional yang efisien dari proses perawatan pasien. Masalah yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pelayanan kesehatan di Indonesia dianggap masih sektoral dan belum terintegrasi dengan baik. Masing-masing pusat pelayanan kesehatan bergerak dan menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat sekarang informasi dapat kita dapatkan cukup dengan sentuhan ibu jari dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang berkualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau jasa
Lebih terperinciPROPOSAL. A. Judul Penelitian Aplikasi Pengolahan Data Rekam Medis Pasien Pada Klinik Cempaka Palembang.
PROPOSAL A. Judul Penelitian Aplikasi Pengolahan Data Rekam Medis Pasien Pada Klinik Cempaka Palembang. B. Bidang Ilmu Pembuatan Aplikasi Pengolahan Data Rekam Medis Pasien Pada Klinik Cempaka Palembang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN POLIKLINIK UPN VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI
PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN POLIKLINIK UPN VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan Oleh : ACHMAD SYARIFUDDIN NPM. 0634010260 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN PUSKESMAS (SIMK-Pus) (Studi Kasus: Puskesmas Pituruh, Kab. Purworejo)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN PUSKESMAS (SIMK-Pus) (Studi Kasus: Puskesmas Pituruh, Kab. Purworejo) Beni Suranto 1, Dwi Setiyo Kurniati 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika Universitas islam Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk salah satunya adalah menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mulai dari tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi ini masalah kesehatan merupakan masalah kompleks. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang dapat dicegah atau dihindari.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian 1. Gambaran karakteristik Pasien Hasil penelitian diperoleh jumlah subjek sebanyak 70 pasien. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mencapai cita-cita awal dari pembentukan Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mencapai cita-cita awal dari pembentukan Sistem Jaminan Sosial Negara (SJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ini, diperlukan sebuah sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi ini telah menuntun manusia ke dalam era informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menjadikan kebutuhan manusia akan informasi semakin meningkat. Hal ini menyebabkan adanya perubahan pola
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro Rumah Sakit Internasional Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya, Tangerang dan dibangun diatas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DIET MAKANAN RUMAH SAKIT BERBASIS WEB
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DIET MAKANAN RUMAH SAKIT BERBASIS WEB Fiqih Akbari1), Nanik Hidayati2), Elvina Wahyuningsih3), Megantoro4) Mohammad Santosa M D5), Fuad Hasan6) 1), 2),3),4),5),6) Magister
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang sistematis untuk membantu penelitian menjadi terarah dengan baik. Berikut adalah metodologi penelitian yang dilakukan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Tahapan Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret hingga November 2010, dengan kegiatan pengumpulan data perijinan kapal penangkap ikan yang bersumber dari Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah unit rekam medis. Unit rekam medis bertanggung jawab terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat yang dikenal sebagai tempat pelayanan primer. Untuk menjalankan tugas tersebut, puskesmas perlu didukung adanya
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI KLINIK GIGI BERBASIS WEB Studi Kasus: LOTUS DENTAL CARE
SISTEM INFORMASI KLINIK GIGI BERBASIS WEB Studi Kasus: LOTUS DENTAL CARE Yedija Budiono Halim Budi Santoso Abstrak Pemeriksaan gigi merupakan bagian yang penting untuk merawat gigi seseorang. Pemeriksaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktek Dokter Hewan Anton S.A.P. adalah klinik hewan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan untuk hewan. Pelayanan yang diberikan dapat berupa konsultasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer dari serviks yang berasal dari metaplasia epitel di daerah sambungan skuamo kolumnar (SSK)
Lebih terperinciPROGRAM KERJA INSTALASI RAWAT INAP TAHUN 2015
PROGRAM KERJA INSTALASI RAWAT INAP TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Instalasi rawat inap, sebagai unit pelayanan terbesar di RSUD Cengkareng,menyelenggarakan pelayanan secara terus menerus selama 24 jam, secara
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA JENIS GANGGUAN PENCERNAAN BERBASIS MOBILE DEVICE Abstrak Yody
Lebih terperinciPANDUAN UJI KOMPETENSI
PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER SYSTEM ANALYST LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan
Lebih terperinci3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview
43 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh dari sumbersumber diluar lingkungan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten PATI. Di sini penulis mengacu pada buku-buku yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini
SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Mutiara Afie Ardhini - 21070114120053 LAPORAN TUGAS BESAR SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini bedah caesar merupakan metode yang semakin sering digunakan dalam proses melahirkan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya angka kejadian bedah caesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas kecamatan X Koto Singkarak adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas kecamatan X Koto Singkarak adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara cross sectional retrospektif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET Randy Cahya Putra 1044370020 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik Informatika,
Lebih terperinciAplikasi Sistem Informasi RSCM Perawat Have To Know & Do
f BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN Aplikasi Sistem Informasi RSCM Perawat Have To Know & Do UNIT MANAJEMEN SISTEM INFORMASI RSCM 2016 1 SAMBUTAN DIREKTUR RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Dengan mengucap puji dan syukur
Lebih terperinciJURNAL SISTEM REKAM MEDIS RAWAT JALAN PADA PUSKESMAS PEMBANTU SUKOREJO DI KABUPATEN NGANJUK
JURNAL SISTEM REKAM MEDIS RAWAT JALAN PADA PUSKESMAS PEMBANTU SUKOREJO DI KABUPATEN NGANJUK SYSTEM OF OUTPATIENT MEDICAL RECORDS AT PUBLIC HEALTH SUKOREJO CENTERS IN THE DISTRICK NGANJUK Oleh: YAYAN BAGUS
Lebih terperinciPerihal : Proposal Penawaran Sistem Informasi Rumah Sakit/Klinik (SIMKES) GRATIS
Yogyakarta, Oktober 2017 Lamp : 1 (satu) set Proposal Penawaran Perihal : Proposal Penawaran Sistem Informasi Rumah Sakit/Klinik (SIMKES) GRATIS Kepada Yth. Pimpinan Rumah Sakit/Klinik Di tempat Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Demikian halnya di dalam dunia kesehatan, yang terpenting adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi dimana zaman semakin canggih, kebutuhan akan informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu merupakan kebutuhan yang sangat penting. Demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi-organisasi termasuk organisasi pemerintah di Indonesia pada era informasi saat ini, mulai memikirkan berbagai cara untuk melakukan berbagai perubahan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, analisis permasalahan, dan analisis kebutuhan sistem.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem untuk perhitungan remunerasi khususnya insentif karyawan yang dilakukan pada RSU Haji Surabaya meliputi ruang lingkup permasalahan,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA PASIEN RAWAT JALAN PADA KLINIK AKUPUNTUR DAN HOME CARE SEHAT MIGOENANI
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA PASIEN RAWAT JALAN PADA KLINIK AKUPUNTUR DAN HOME CARE SEHAT MIGOENANI Basiroh 1), Auliya burhanuddin 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan teknologi komputer saat ini seperti sudah merupakan hal yang wajib bagi masyarakat. Banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan mudah, cepat dan akurat
Lebih terperinciSistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 613 Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu Johni Romadoni* 1, Mulyadi 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai tindakan medis sebagai terapi pengobatan. Dalam memberikan terapi, umumnya terdapat permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi menjadi sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Rekam medis dalam bentuk manual ataupun elektronik menjadi sumber dari informasi medis yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian tindakan atau sering disebut sebagai action research.
Lebih terperinci