MAKALAH BAB VIII DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI KREDIT. Dosen Pengampu Ibu Embun Duriany

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sebagaimana resiko suatu bisnis, kredit bermasalah merupakan bagian

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB yaitu Kredit

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB IV HASIL PENELITIAN. nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

DAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN UMUM BAB II PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN... 14

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

LAMPIRAN 1. (Sumber : BPS) Tabel 1.1

EVALUASI PENGENDALIAN MANAJEMEN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA DALAM UPAYA MEMINIMALKAN NON PERFORMING LOAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha sangat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya iklim

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM...41

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Bank adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, serta. memberikan jasa jasa perbankan kepada masyarakat. Peranan bank dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Mengatasi Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) dalam

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO STUDI TENTANG KREDIT MACET DI PD. BPR BKK PLUPUH SRAGEN

Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif. 1. Calon nasabah memperoleh informasi kredit.

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BPR

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB I. PENDAHULUAN. bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian Kredit. Danamon Indonesia Unit Pasar Delitua dengan Toko Emas M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KENDALA DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG DENPASAR.

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN HAK TANGGUNGAN PADA PT. BPR ARTHA SAMUDRA DI KEDIRI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir:2010). Menurut

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI DAERAH

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT

BAB V PENUTUP. pembiayaan konsumen dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) PT.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Imroatul Khasanah Achmad Husaini Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit UMKM

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian atau pengamatan mengenai Prosedur Pemberian Kredit Usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek. Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memerlukan keadaan

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)

kemudian hari bagi bank dalam arti luas;

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri perbankan. Salah satu resiko utama dalam industri perbankan adalah

Transkripsi:

MAKALAH BAB VIII DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI KREDIT Sebagai Bahan Presentasi pada Mata Kuliah Manajemen Perkreditan dengan Dosen Pengampu Ibu Embun Duriany Disusun oleh : Kelompok 8 Nur Rachmad Safi i (KP 3D/15) Roberto Pahala (KP 3D/18) PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2009

ISI 1. Pengertian dokumentasi dan administrasi kredit Dokumentasi dan administrasi kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari paket kredit dan menjadi salah satu aspek penting bagi pengamanan bagi pengaman pengembalian kredit. Oleh karena itu dokumentasi kredit wajib dilakukan secara tertib lengkap, dan akurat serta sah secara hukum dibawah penguasaan bank, supaya bank berada pada posisi yang kuat dalam rangka pemberian kredit. Dokumen adalah berkas berkas yang dipersyaratkan dalam proses kredit dimulai dari permohonan / prakarsa kredit sampai dengan pelunasan kredit yang mencakup / merekam semua tahapan dalam proses pemberian kredit, dan dokumen yang dipersyaratkan oleh pejabat pemutus kredit untuk keamanan dalam pemberian kredit. Dokumentasi kredit adalah mengarsipkan, mengelompokkan seluruh dokumen yang diperlukan dalam rangkla pemberian kredit yang merupakan bukti perjanjian / ikatan hukum antara bank dengan nasabah kredit dan bukti kepemilikan barang agunan serta dokumen-dokumen perkreditan lainnya yang merupakan perbuatan hukum atau mempunyai akibat hukum. Administrasi kredit adalah pengolahan atas dokumen-dokumen yang diperoleh selama kredit tersebut berlangsung. Pengolahan tersebut mencakup pencatatan (registrasi), penyimpanan berkas, pengamanan berkas kredit, review setiap periode tertentu, monitoring serta pengurangan berkas. 2. Dokumentasi Kredit Dokumen kedit mencakup dokumen permohonan kredit, dokumen yang merekam setiap tahapan dalam proses pemberian kredit (analisa dan evaluasi, rekomendasi dan putusan kredit), dokumen yang dipersyaratkan dalam pemberian kredit, dokumen pencairan kredit, dokumen yang diperoleh dalam kegiatan pembinaan selama berjalannya kredit sampai kredit tersebut lunas.

Berdasarkan tingkat kepentingannya, dokumen kredit dapat dibedakan menjadi dokumen pokok (dokumen primer) dan dokumen pendukung (dokumen sekunder): a. Dokumen Pokok Dokumen pokok adalah dokumen-dokumen yang dikuasai oleh bank untuk dapat membuktikan kepemilikan asset secara yuridis. b. Dokumen Sekunder Dokumen sekunder adalah semua dokumen kredit di luar dokumen primer. Klasifikasi Dokumen Dokumen Pokok Dokumen Pendukung / Sekunder Sumber Jenis Dokumen Dokumen Dari Debitur Identitas debitur Identitas usaha Kepemilikan agunan Dari bank Perjanjian Peningkatan agunan Dokumen pembinaan Contoh KTP, KK, pasphoto Akte pendirian SHM, SHGB, SHGU Surat hutang Sertifikat hak tanggungan Laporan kunjungan nasabah Dari pihak lain Asuransi Polis asuransi Dari debitur Laporan keuangan Informasi keuangan debitur lainya Dari bank Transaksi keuangan Informasi intern lainya Dari pihak lain Laporan perusahaan penilai Laporan keuangan audit Neraca dan labarugi Produksi, pemasaran, dan sebagainya. Rekening Koran Daftar hitam BI Laporan hasil penilaian Laporan opini akuntan

Selanjutnya untuk kepentingan bank, dokumen tersebut dibuat dalam dua berkas: Berkas pertama yang dipergunakan sebagai bukti asset kredit yang sebagian besar merupakan dokumen-dokumen asli dari nasabah maupun perjanjian kredit. Berkas kedua yang dipergunakan sebagai sarana untuk pembinaan nasabah dan kelancaran dalam pelayanan kredit yang sebagian besar merupakan dokumen fotokopi. Berkas kredit merupakan kumpulan dari dokumen-dokumen kredit yang memuat informasi terjadinya hubungan antara bank dengan debitur, status hubungan perubahannya. Agar dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh pejabat kredit,maka berkas kredit harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Lengkap, artinya bahwa berkas kredit memuat semua dokumen kredit yang diperlukan yang berkaitan dengan debitur dan usahanya, sehingga dapat memberikan gambaran debitur dan fasilitas kredit yang sebenarnya. b. Sistematis, artinya bahwa berkas kredit harus tersusun secara rapi sehingga mdah dicari apabila diperlukan. c. Efisien, artinya bahwa susunan berkas kredit yang diperlukan terdiri dari dokumen-dokumen yang benar-benar diperlukan saja, sedangkan yang tidak diperlukan dimusnahkan. d. Informative, artinya bahwa dokumen yang tersimpa dalam berkas kredit dapat membarikan informasi yang tepat dan up to date. 3. Administrasi Kredit Administrasi kredit bertujuan untuk mendukung langkah-langkah pembinaan atau penilaian atas perkembangan kredit yang telah diberikan atau perkembangan usaha nasabah dan pengawasan kredit,sehingga kepentingan bank terlindungi.

Adminitrasi juga dipergunakan untuk monitoring oleh manajemen. Antara lain monitoring dalam bidang kualitas portofolio kredit, monitoring kredit kredit yang harus dikendalikan, monitoring kolektibilitas kredit, monitoring besarnya Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR), monitoring besarnya resiko dalam setiap industri / sektor ekonomi, monitoring usaha - usaha penyelamatan kredit bermasalah, dan sebagainya. Manfaat adminstrasi kredit : 1) Sebagai alat untuk menunjang penyelanggaraan kegiatan - kegiatan dari proses perkreditan secara individual maupun keseluruhan. 2) Sebagai alat dalam pengumpulan umpan balik melalui sistem informasi manajemen. 3) Sebagai alat penyelenggara sistem dokumentasi perkreditan. 4) Sebagai pelaksana dari sistem laporan ataupun sistem informasi manajemen yang bersangkutan. 5) Untuk penetapan besarnya utang piutang dengan pihak debitur. 6) Untuk dasar pelayanan kepada pihak ekstern. Setiap tahapan dalam pemberian kredit harus diadministrasikan secara tertib, mulai dari permohonan kredit, tahap prakarsa dan analisa kredit,terhadap rekomendasi kredit, tahap putusan kredit, tahap pencairan kredit, tahap pengawasan dan pembinaan kredit, tahapan angsuran sampai kredit lunas, tahap penyelamatan kredit apabila kredit menjadi bermasalah sampai tahap penghapus bukuan kredit macet harus diadministrasikan secara tertib dalam registernya masing-masing. Administrasi pada tahap permohonan dan prakarsa kredit dilakukan dengan cara setiap permohonan kredit dari calon debitur maupun prakarsa kredit yang dilakukan oleh pejabat pemrakarsa kredit harus dicatat dalam Register Permohonan Kredit (RPK). Formulir yang digunakan pada tahap awal pelayanan kredit adalah Surat Keterangan

Permohonan Kredit (SKPK) yaitu formulir yang digunakan untuk permohonan kredit dari calon debitur. Administrasi pada tahapan rekomendasi kredit dilakukan dengan cara setiap pemberian rekomendasi kredit dicatat oleh petugas administarsi kredit ke dalam Register Permohonan Kredit. Formulir yang digunakan untuk menuangkan hasil kegiatan rekomendasi kredit adalah MAK. Administrasi pada tahapan pemberian putusan kredit dilakukan dengan cara setiap putusan kredit yang dibuat oleh pejabat pemutus kredit harus dicatat oleh petugas administrasi kredit dalam Register Permohonan Kredit.Formulir yang digunakan dalam pemberian putusan kredit terdiri dari: a. Formulir putusan penolakan kredit yang digunakan untuk memberikan penolakan kredit oleh pejabat pemutus terhadap permohonan kredit yang menurut penilaian awal tidak sesuai dengan ketentuan bank atau resiko kredit diluar kemampuan bank. b. Formulir putusan kredit yang digunakan untuk semua fasilitas kredit yang memerlukan putusan kredit, baik untuk kredit baru maupun perpanjangan. c. Formulir putusan penundaan dokumen kredit digunakan dalam hal terjadi penundaan penyerahan dokumen dari calon debitur kepada bank yang disyaratkan dalam putusan kredit. d. Formulir offering kredit digunakan untuk memberitahukan kepada calon debitur bahwa kredit akan diputus apabila struktur atau tipe kredit serta syarat-syarat dan ketentuan kredit akan dipenuhi atau disetujui oleh pemohon. Administrasi pada tahapan pencairan kredit dilakukan dengan cara mencatat/membukukan setiap terjadi mutasi pada rekening kredit sejak saat pencairan sampai pelunasan kredit. Formulir yang digunakan untuk pencairan kredit adalah formulir instruksi pencairan kredit. Administrasi pada tahapan pengawasan dan pembinaan kredit dilakukan sejak awal permohonan kredit diajukan secara tertulis sampai dengan kredit tersebut

diselesaikan/dilunasi oleh debitur. Formulir yang digunakan dalam tahapan ini, antara lain: a. Formulir pengawasan administrasi kredit digunakan untuk menilai bahwa proses prakarasa kredit sampai dengan pencairan kredit telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Formulir pengawasan kelengkapan paket kredit digunakan untuk menilai bahwa seluruh dokumen yang dipersyaratkan dalam putusan kredit telah ada dalam paket kredit secara lengkap. c. Formulir kunjungan nasabah digunakan untuk menuangkan hasil kegiatan kunjungan account offer kepada calon debitur/debitur dalam rangka pembinaan dan hubungan bisnis. Administrasi pada tahapan penyelamatan dan penyelesaian kredit dilakukan dengan cara menuangkan hasil evaluasi dan analisa terhadap kredit bermasalah dalam formulir memorandum analisa penyelesaian kredit dan dicatat dalam register restrukturisasi/penyelesaian kredit bermasalah. Selanjutnya apabila ada perubahan kolektibilitas kredit dari lancer (performing loan) menjadi kredit bermasalah (non performing loan) atau sebaliknya harus dibuatkan putusan yang diutangkan dalam formulir putusan kolektibilityas kredit.

PENUTUP Dokumentasi dan administrasi kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari paket kredit dan menjadi salah satu aspek penting bagi pengamanan pengembalian kredit. Dokumen adalah berkas berkas yang dipersyaratkan dalam proses kredit dimulai dari permohonan / prakarsa kredit sampai dengan pelunasan kredit yang mencakup / merekam semua tahapan dalam proses pemberian kredit, dan dokumen yang dipersyaratkan oleh pejabat pemutus kredit untuk keamanan dalam pemberian kredit. Dokumentasi kredit merupakan aspek penting dalam pengelolaan perkreditan.dokumentasi kredit diperoleh selama proses perkreditan berlangsung dimulai dari permohonan/prakarsa kredit sampai dengan pelunasan kredit yang mencakup/merekam semua tahapan dalam proses pemberian kredit,dan dokumen yang dipersyaratkan oleh pejabat pemutus kredit utuk keamanan dalam pemberia kredit. Berdasarkan tingkat kepentingannya,dokumen kredit dapat dibedakan menjadi dokumen pokok (dokumen primer) dan dokumen penunjang (dokumen sekunder). Dokumen pokok adalah dokumen yang harus dikuasai oleh bank untuk dapat membuktiksn kepemilikan aset secara yuridis. Dokumen sekunder adalah semua dokumen krediy di luar dokumen primer. Administrasi kredit adalah pengolahan atas dokumen-dokumen yang diperoleh selama kredit tersebut berlangsung.pengolahan tersebut mencakup pencatatan/regitrasi,penyimpaan berkas,pengamanan berkas kredit,review setiap periode tertentu,monitoring serta pengurangan berkas.

DAFTAR PUSTAKA Mulyono, Teguh Pudjo. 1993. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil (Edisi Ketiga). Yogyakarta: BPFE Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen perbankan (Cetakan kedua). Jakarta: Ghalia Indonesia