Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM...41

Transkripsi

1 Penilaian terhadap sistem pengendalian intern atas pembiayaan mudharabah. BMT Surya Mandiri dalam hal penerapan sistem pengendalian intern atas pembiayaan yaitu sebagai berikut: a. Setiap permintaan pembiayaan selalu disertai formulir permohonan pembiayaan yang diisi dengan lengkap; disertai persyaratan foto kopi identitas nasabah. b. AO (Account Officer) selalu menyurvey ke tempat tinggal/usaha calon nasabah dam membuat hasil survey tersebut. c. AO (Account Officer) selalu melakukan analisis permohonan pembiayaan dengan menggunakan prinsip 5C, serta membuat tertulis tetang hasil survey dan analisa yang telah dilakukan untuk diserahkan kepada manajer/pengurus. Laporan ini selalu dibubuhi tanda tangan AO untuk pertanggungjawaban. d. Setiap pembiayaan yang disetujui, sebelumnya telah mendapatkan otorisasi dari manajer/pengurus yang dinyatakan secara tertulis dan ditandatangani oleh manajer/pengurus. e. Setiap transaksi pembiayaan selalu dibuat akad pembiayaan. f. Pihak BMT selalu membuatkan jadwal angsuran untuk nasabah guna menunjang kelancaran pengembalian. g. Nasabah datang ke BMT sendiri untuk melakuan pengembalian pembiayaan. Sedangkan untuk nasabah yang bermasalah, petugas BMT Surya Mandiri datang ke tempat nasabah (menagih). h. Pembiayaan selalu disertai dengan adanya penyerahan agunan. Pihak BMT selalu melakukan penilaian dan pengikatan agunan. i. Setiap nasabah yang telah melunasi angsuranya, selalu dibuatkan Surat Keterangan Lunas. j. Diadakan kunjungan pada peminjam secara berkala oleh petugas dengan disertai kegiatan kunjungan tersebut. k. Apabila terjadi pembiayaan bermasalah, selalu ada surat peringatan sebelum kunjungan lapangan dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, maka sistem pengendalian intern atas pembiayaan BMT Surya Mandiri sudah dinilai memadai. Artinya sudah ada pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasinya, praktik yang sehat dalam melaksanakan fungsi tiap unit organisasi, dan sistem otorisasi yang baik. Di samping itu, masih ada sistem pengendalian intern yang dirasakan belum sesuai dan diperlukan perbaikan, yaitu: a. Tidak adanya nomor urut untuk setiap formulir permohonan pembiayaan. Nomor urut ini dapat menetapkan adanya pertanggungjawaban petugas yang terkait atas setiap transaksi yang terjadi, dan mempermudah dalam pengecekan pembiayaan. b. Yang bertugas sebagai pembuat akad/perjanjian pembiayaan bukan AO (Account Officer), namun bagian administrasi. c. Yang bertugas sebagai pencatat ke dalam buku khusus datar pembiayaan adalah teller, bukan AO. d. Akad pembiayaan dibuat rangkap satu yang hanya disimpan oleh pihak BMT Surya Mandiri pada bagian administrasi. Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM...41

2 Agar sistem pengendalian intern yang dijalankan lebih baik, seharusnya keempat hal tersebut lebih diperhatikan. Penulis mengusulkan untuk: a. Formulir permohonan pembiayaan diberi nomor urut agar mempermudah dalam pengecekan dan mengurangi adanya kesalahan. b. Bagian yang bertugas membuat dan mencatat akad pembiayaan adalah AO (Account Officer). Karena kegiatan pembiayaan dan penghimpunan dana harus dipisahkan, jadi diperlukan petugas yang khusus menangani proses pembiayaan yaitu AO (Account Officer). c. Untuk akad pembiayaan sebaiknya dibuat rangkap dua. Yang pertama untuk diarsipkan dan yang ke dua diserahkan kepada nasabah beserta kuitansi, buku tabungan, dan buku angsuran. Dengan adanya perubahan tersebut, maka bagan alir proses pembiayaan akan berubah menjadi berikut ini: Usulan Bagan Alir Proses Pembiayaan BMT Surya Mandiri Account Officer Mulai 2 5 menerima menerima SKPP permohonan dari nasabah melakukan menyiapkan analisis & menyiapkan formulir survey AP AP 2 6 membuat AP 1 BKDP berdasarkan AP Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM... 42

3 Bagian Keuangan Manajer 1 3 memeriksa keuangan menerima membuat membuat keputusan 2 SKPP Diterima Y/N Y SKPP N 4 5 Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM... 43

4 Bagian Administrasi Teller SKPP AP 2 memeriksa menyiapkan T T pencairan Keterangan: : Formulir Permintaan Pembiayaan Formulir Permintaan Pembiayaan SKPP : Surat Keputusan Persetujuan Pembiayaan AP : Akad Pembiayaan Kw : Kuitansi BA : Buku Angsuran BT : Buku Tabungan bagi Peminjam BKDP : Buku Khusus Daftar Pembiyaan Perbedaaan antara bagan alir proses pembiayaan yang ada di BMT dengan bagan alir dari usulan penulis adalah sebagai berikut: a. Di bagan alir sebelumnya manajer menyerahkan SKPP dan kepada bagian administrasi. Jika manajer menyetujui, maka bagian administrasi akan membuat AP (Akad Pembiayaan) lalu Selanjutnya AO (Account Officer) membuat akad pembiayaan dan memprosesnya sampai ke tangan teller. b. Sebelumnya, AP (Akad Pembiayaan) dibuat rangkap satu. Dalam bagan alir usulan, AP (Akad Pembiayaan) dibuat rangkap dua yang pertama diserahkan kepada nasabah dan yang ke dua disimpan oleh pihak BMT Surya Mandiri Ponorogo. AP 1 BT BA KW 2 KW 1 pencairan dana AP 1 BT BA KW 2 KW 1 T diberikan kepada nasabah c. Jika sebelumnya teller yang bertugas mencatat pembiayaan ke dalam Buku Khusus Daftar Peminjaman (BKDP), maka dalam bagan alir usulan, yang bertugas mencatat pembiayaan ke dalam Buku Khusus Daftar Peminjaman (BKDP) adalah AO (Account Officer). Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM... 44

5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Struktur organisasi dalam BMT Surya Mandiri Ponorogo telah ada pemisahan tugas dan tanggung jawab fungsional khususnya bagian pembiayaan mudharabah. Sudah ada pemisahan antara fungsi pencatatan, keuangan, otorisasi, administrasi, dan fungsi pembiayaan. 2. Prosedur sistem pembiayaan mudharabah di BMT Surya Mandiri Ponorogo dimulai dari pengajuan permohonan dari nasabah yang diberikan kepada AO, kemudian AO melakukan survey dan melaporkan kepada manajer atau pengurus untuk persetujuan pembiayaan. Jika permohonan pembiayaan telah disetujui, maka akan dibuat akad kredit dan dilakukan pencairan. 3. Semua prosedur telah melalui proses pengesahan (otorisasi) oleh petugas yang berwenang. Hal ini merupakan pendukung dari terlaksananya internal control yang efektif dan efisien.sehingga dapat memperkecil resiko pembiayaan bermasalah. 4. Penanganan pembiayaan bermasalah telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mulai dari pembianaan nasabah, pemberitahuan dengan surat teguran, kunjungan lapangan ke tempat usaha nasabah, sampai pada yang terakhir adalah penyitaan yang berarti menjual barang jaminan. 5. Pengendalian intern sudah baik dan memadai. Sudah ada pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi yang baik, serta praktik yang sehat dalam melaksanakan fungsi tiap unit organisasi. Saran 1. Formulir permohonan pembiayaan diberi nomor urut dan digunakan sesuai dengan nomor urutnya, agar mempermudah dalam pengecekan dan mengurangi adanya kesalahan. 2. Bagian yang bertugas membuat dan mencatat akad pembiayaan adalah AO (Account Officer). Karena kegiatan pembiayaan dan penghimpunan dana harus dipisahkan, jadi diperlukan petugas yang khusus menangani proses pembiayaan yaitu AO (Account Officer). 3. Untuk akad pembiayaan seharusnya dibuat rangkap dua. Yang pertama untuk diarsipkan oleh pihak BMT Surya Mandiri Ponorogo yaitu bagian administrasi. Dan yang ke dua diserahkan kepada nasabah beserta kuitansi, buku tabungan, dan buku angsuran. DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi i Bank Syariah: dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani. Hartadi, Bambang Auditing: Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Tahap Pendahuluan. Yogyakarta: BPFE. IAI Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Karim, Adiwarman Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Muljono, Teguh Pudjo Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersial. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Suyatno, Thomas, dkk Kelembagaan Perbankan. Edisi 3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahyudi, Heru Ekonomi Syariah. [5 Januari 2010] Wilkinson, W. Joseph Sistem Akuntansi dan Informasi. Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Binarupa Aksara. Wildan, Ery Baitul Maal Wattamwil (BMT). http;// elitian/baitul-maal-wattamwilbmt.htm [25 Nopember 2010] Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM... 45