BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Provinsi Banten. Secara operasional Balai Perlindungan Sosial menangani penyandang masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) yaitu : Lanjut Usia Terlantar, Balita terlantar, Wanita Korban Tindak Kekerasan, dan Tuna Grahita. Untuk memberikan pelayanan kepada Klien (Penghuni) Balai Perlindungan Sosial perlu didukung pelayanan administrasi, peralatan dan perlengkapan Kantor yang memadai sehingga kegiatan pelayanan dan perlindungan kepada para penyandang masalah Kesejahteraan Sosial yang ada di Balai Perlindungan Sosial dapat berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang ada. Pada tahun 2016 direncanakan akan melaksanakan kegiatan pelayanan dan perlindungan sosial kepada klien sebanyak : Lanjut Usia Terlantar : 60 orang Tuna Grahita : 10 orang Korban Tindak Kekerasan : 30 orang Balita Terlantar : 10 orang Akan tetapi selain pelayanan dan perlindungan sosial kepada klien perlu pula ditunjang dengan peningkatan Sumber Daya Manusia yang ada melalui pembinaan, penyebaran informasi dan ketentuan-ketentuan pelaksanaan yang ditetapkan (sosialisasi) baik secara internal (dilingkungan sendiri) maupun secara eksternal. 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Untuk meningkatkan pelayananan dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial pada Balai Perlindungan Halaman 1 ~ 15
Sosial diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Berdasarkan hal diatas, Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten menganggarkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 untuk kegiatan Pembuatan DED dan Maket Balai Perlindungan Ssoial melalui Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Perlindungan Sosial pada Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur pada Dinas Sosial Provinsi Banten. 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud: Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana kantor pada Balai Perlindungan Sosial dimaksudkan untuk meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana baik infrastruktur, bangunan/ gedung/wisma yang memadai dan layak sesuai standar dan penataan kawasan balai sehingga menjadi tempat yang layak dan ramah untuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang telah dan akan dibina di Balai. Tujuan: a. Pembangunan Gedung yang berorientasi kepada penambahan aset balai yang menunjang aksesibilitas klien yang tinggal di balai. b. Menunjang kebutuhan wisma karena bertambahnya jumlah klien yang harus diberikan pelayanan sosial se-provinsi Banten. c. Untuk mendapatkan gambaran tentang Perencanaan Kawasan Balai Perlindungan Sosial sesuai dengan estetika bangunan yang ada. Halaman 2 ~ 15
d. Untuk mendapatkan hasil perencanaan berupa Drawing Engenering Detail dan Rencana Anggaran Biaya terhadap bangunan gedung. e. Terlaksananya pembuatan maket balai. 1.4 SASARAN Sasaran Paket Pekerjaan DED dan Maket Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten adalah tercapainya pelaksanaan konstruksi sesuai dengan dokumen perencanaan. BAB II. PELAKSANAAN 2.1 DASAR HUKUM Peraturan perundang-undangan yang harus digunakan sebagai dasar hukum pelaksanaan kegiatan Pembuatan DED dan Maket Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten, antara lain: - Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. - Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. - Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. 2.2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN A. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan meliputi : - Menganalisa kondisi siteplan eksisting seluas 11.970 m 2 untuk mencari potensi terbaik bagi perencanaan sarana dan prasarana. - Mendesain layout bangunan dengan menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan pengguna. Halaman 3 ~ 15
- Merencanakan aspek arsitektural bangunan dengan mempertimbangkan kontekstual lingkungan sekitarnya. - Merencanakan desain struktur dan konstruksi bangunan sesuai dengan kapasitas daya dukung tanah dan perhitungan beban yang sesuai. - Merencanakan aspek utilitas pada bangunan sesuai kebutuhan penggunaan, baik untuk jaringan air bersih, jaringan air kotor, pengelolaan air hujan, pengelolaan sampah, suplai listrik, sistem telekomunikasi, pengkondisian udara dalam ruang, proteksi terhadap kebakaran, dan sebagainya berdasarkan pedoman teknis pembangunan gedung. - Merencanakan tata ruang luar dengan mempertimbangkan kesesuaian massa bangunan dengan ketersediaan lahan perencanaan. - Menyusun perencanaan detil (arsitektural, struktural, mekanikal/elektrikal, lansekap, manajemen) untuk dijadikan standar acuan pelaksanaan konstruksi. - Membuat maket balai dengan perbandingan 1 : 100 sebagai acuan dalam pembangunan kawasan balai. Rincian lingkup pekerjaan meliputi : Lingkup Studi Lingkup Studi dilakukan melalui studi literatur, diskusi dan investigasi ke lokasi pekerjaan. Studi literatur dilakukan dengan melaksanakan pengumpulan data baik data sekunder maupun data primer, pemanfaatan produk-produk standar (SNI, peraturan/pedoman teknis) yang terkait Halaman 4 ~ 15
dengan bangunan gedung; dan menganalisa kondisi lahan serta bangunan melalui data perencanaan awal maupun data investigasi untuk menentukan alternatif-alternatif strategi perencanaan fisik. Lingkup Kajian Analisis Kajian analisis dapat dikelompokkan ke dalam 2 tahap, yaitu tahap analisis fungsional dan tahap analisis kondisi bangunan. Tahap analisis fungsional meliputi analisis alur kegiatan pengguna, analisis perilaku pengguna, analisis organisasi ruang, analisis aksesibilitas, dan analisis sirkulasi antar ruang. Tahap analisis kondisi lingkungan meliputi data fisik lahan, analisis rencana kegiatan di bangunan, analisis kebutuhan mekanikal/ elektrikal (utilitas bangunan), analisis evakuasi/ kebakaran. Lingkup Penyusunan Dokumen Perencanaan Penyusunan dokumen perencanaan meliputi: Gambar Perencanaan, Detail Engineering Design (DED), Gambar 3D, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB). Dokumen ini diperlukan agar dalam pelaksanaan pelelangan dan konstruksi dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan spesifikasi baik dari segi teknis, kualitas maupun kuantitas. Pembuatan Maket Balai sebagai salah satu output kegiatan untuk lebih memperjelas pelaksanaan rehab yang akan dijalankan. Halaman 5 ~ 15
B. Lokasi Pekerjaan : Lokasi Pekerjaan Pembuatan DED dan MAket Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten adalah di Jl. Ki Ajurun No. 3 Kel. Cipocok Jaya Kec. Cipocok Jaya Provinsi Banten. C. Data dan Fasilitas Penunjang 1) Penyediaan oleh Pengguna Jasa Data dan fasilitas yang dapat dan tidak dapat disediakan oleh pengguna jasa yaitu : a) Laporan dan Data Pengguna jasa siap menyediakan data yang dimiliki bila dipandang perlu oleh penyedia jasa sebagai data sekunder untuk menunjang pekerjaan yang dilakukan. b) Akomodasi dan Ruangan Kantor Pengguna jasa tidak menyediakan akomodasi dan ruang kantor bagi penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan ini. c) Pengguna jasa menyediakan fasilitas pendukung, sewa peralatan survey, sewa kendaraan, bahan komputer, yang dapat digunakan oleh penyedia jasa. d) Staf Pengawas/Pendamping Pengguna jasa akan mengangkat/ menugaskan pejabat dan petugas yang bertindak sebagai direksi pekerjaan dan pengawas pekerjaan untuk keperluan pengawasan dan pengarahan pelaksanaan pekerjaan sehingga menghasilkan pekerjaan sesuai lingkup pekerjaan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Halaman 6 ~ 15
2) Penyediaan oleh Penyedia Jasa a) Penyedia jasa harus memelihara semua data dan fasilitas yang diberikan pengguna jasa dan dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. b) Penyedia jasa perlu mengupayakan sistem kerja dan komunikasi yang efisien sehingga Direksi/Pengawas Pekerjaan dapat menghubungi dengan mudah untuk kelancaran pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan. D. Alih Pengetahuan Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar/workshop terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf pengguna jasa. 2.3 ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN A. TENAGA AHLI (PROFESIONAL STAFF) a. Ketua Tim (Team Leader/Ahli Teknik Bangunan Gedung) Ketua Tim disyaratkan minimal Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung, 4 (empat) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Sipil, berpengalaman dalam pekerjaan di bidang manajemen proyek, studi perencanaan gedung, serta memiliki kemampuan dan pengalaman sebagai ketua tim, yang mempunyai tugas pokok : Mengkoordinir seluruh Tenaga Ahli/Pendukung demi terlaksananya pekerjaan sesuai dengan KAK; Melakukan analisa terhadap hasil penyelidikan tanah untuk menentukan perencanaan pondasi bangunan; Halaman 7 ~ 15
Mengambil keputusan desain struktur bangunan yang akan digunakan sesuai analisa dan kebutuhan fungsional; Melakukan asistensi kepada Direksi dan Instansi terkait; Melakukan pengecekan dan koreksi isi dan redaksional laporan hasil pekerjaan; Melaksanakan presentasi dalam diskusi laporan pekerjaan; Menyusun rencana kerja dan rencana mobilisasi tenaga, peralatan dan bahan. b. Tenaga Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan minimal Ahli Muda Arsitektur, 1 (satu) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Arsitektur mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Arsitektur, yang mempunyai tugas pokok: Melaksanakan pengumpulan data dan analisa data; Mengambil keputusan arsitektur yang akan digunakan sesuai analisa; Mengambil keputusan desain tata ruang luar (lansekap) sesuai dengan analisa dan kebutuhan penataan serta pengembangan kawasan. Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya; Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya. c. Tenaga Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi dalam Gedung Tenaga Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi dalam Gedung disyaratkan minimal Ahli Muda Teknik Elektronika dan Halaman 8 ~ 15
Telekomunikasi dalam Gedung, 1 (satu) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Teknik Elektro, memiliki kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi dalam Gedung, yang mempunyai tugas: Melakukan koordinasi/kerjasama dengan tenaga ahli lainnya dan Team Leader dalam bidang elektronika dan telekomunikasi pada perencanaan gedung; Bertanggung jawab pada Team Leader; Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya. d. Tenaga Ahli Arsitektur Landscape Tenaga Ahli Arsitektur Landscape disyaratkan minimal Ahli Muda Teknik Arsitektur, 1 (satu) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur, mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Arsitektur Landscape, yang mempunyai tugas pokok: Melakukan koordinasi/kerjasama dengan tenaga ahli lainnya dan Team Leader dalam bidang rancangan tanaman dan bangunan taman sederhana; Melakukan pekerjaan persiapan dan pendahuluan; Membuat bangunan taman (Hardscape) sederhana; Melakukan pekerjaan tanaman (Softscape); Bertanggung jawab pada Team Leader; Halaman 9 ~ 15
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya. B. TENAGA PENDUKUNG a. Estimator Tenaga Estimator disyaratkan lulusan S1 Teknik dengan pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan sebagai Tenaga Estimator yang mempunyai tugas pokok : Membantu Team khususnya survey dan perhitungan hasil desain pada pembuatan gambar gambar desain; Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan perhitungan. b. Surveyor / Juru Ukur Tenaga Surveyor disyaratkan lulusan S1 Teknik dengan pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik dengan pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan sebagai Tenaga Surveyor yang mempunyai tugas pokok : Melaksanakan survey dan pengukuran topografi; Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya. c. Draftman / Juru Gambar Tenaga Draftman disyaratkan lulusan S1 Teknik dengan pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik dengan pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan sebagai Tenaga Draftman yang mempunyai tugas pokok : Membantu Team khususnya pada Halaman 10 ~ 15
pembuatan gambar-gambar desain; Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan penggambaran. d. Tenaga Pendukung lainnya Pekerja/Tenaga Lokal dengan tugas : Membantu Tim Surveyor dalam melaksanakan survey pengukuran. 2.4 RENCANA PELAKSANA KEGIATAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Pembuatan DED dan Maket Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten ini diperkirakan 90 (sembilan puluh) hari kalender atau 3 (tiga) bulan, dengan tahapan pekerjaan sebagai berikut: A. Persiapan Pendahuluan B. Survey dan Investigasi Lapangan C. Analisa Data dan Perhitungan Struktur D. Perencanaan Desain dan Penggambaran E. Perhitungan RAB dan Spesifikasi Teknis F. Pelaporan 2.5 HASIL YANG DIHARAPKAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah perencanaan DED dan Maket Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten yang sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan bermanfaat untuk pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan berhasil dan tepat guna. 2.6 SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan DED dan Maket Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten diperlukan biaya kurang lebih Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN 10% dibiayai Dana APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016. Halaman 11 ~ 15
BAB. III PELAPORAN 3.1 METODE EVALUASI Pedoman kriteria dan standar yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan adalah pedoman, kriteria, dan standar yang berlaku di Indonesia atau spesifik di lokasi pekerjaan pada saat ini. Dalam penerapannya harus dipertimbangkan untung-rugi, kemudian sistem operasi dan pemeliharaan sesuai dengan kondisi sosial budaya, aspirasi dan keinginan masyarakat setempat serta pemerintah daerah, tepat guna dan biaya konstruksi yang aman dan efisien. Kriteria perencanaan yang ingin dicapai adalah : 1. Persyaratan peruntukan dan intensitas, yang menjamin bangunan dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya, serta selaras dengan masyarakat. 2. Persyaratan arsitektur dan lingkungan, yang menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keserasian bangunan terhadap lingkungan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian alam. 3. Persyaratan struktur bangunan, yang menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku manusia maupun alam. 4. Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran, yang menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, yang terjaga stabilitas strukturnya selama kebakaran sehingga cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman. 5. Persyaratan pencahayaan, yang menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya. Halaman 12 ~ 15
6. Persyaratan pengkondisian udara, yang menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. 7. Persyaratan instalasi listrik dan komunikasi, yang menjamin tersedianya sarana instalasi listrik dan komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. Konsultan harus bertanggung jawab penuh atas hasil DED dan Maket Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten yang sudah dibuat. Apabila kemudian hari didapatkan ketidakmantapan mutu hasil desain ini, maka konsultan harus bersedia memperbaikinya. 3.2 SISTEM PELAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah : a. Laporan Pendahuluan, berisi : 1) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh; 2) Mobilisasi Tenaga Ahli, Tenaga Pendukung dan peralatan lainnya sesuai dengan kebutuhan; 3) Hasil peninjauan lapangan awal; 4) Jadual kegiatan penyedia jasa yang dituangkan dalam bentuk kurva-s. Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan di hadapan audiens yang diundang pengguna jasa dimana penyedia jasa harus menyiapkan bahan expose untuk dibagikan kepada audiens. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK atau setelah Berita Acara Persetujuan Laporan Pendahuluan diterbitkan, laporan diserahkan Halaman 13 ~ 15
sebanyak 5 (lima) buku. b. Laporan Bulanan, berisi: 1) Kegiatan dan kemajuan pekerjaan berjalan yang dilampiri absen personil dan kurva-s pekerjaan; 2) Rencana kegiatan bulan yang akan datang yang disusun secara rinci, jelas dan terprogram. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya setiap tanggal 25 setiap bulan berjalan, masingmasing diserahkan sebanyak 5 (lima) buku. c. Draft Laporan Akhir, berisi: 1) Pengembangan konsep menjadi perencanaan yang lebih rinci, mencakup layout ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan; 2) Pengembangan analisa desain yang lebih detil baik dari aspek arsitektur, struktur, dan utilitas dengan gambar-gambar teknis lengkap; 3) Pengembangan rencana perhitungan anggaran biaya (RAB); 4) Draft rencana kerja dan syarat. Draft Laporan Akhir akan dipresentasikan di hadapan audiens dengan mengundang pengguna jasa, dan laporan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku. Dalam hal ini penyedia jasa juga menyiapkan bahan expose untuk dibagikan kepada audiens dan harus dilaporkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan. d. Laporan Akhir, berisi: Hasil akhir kegiatan berupa hasil analisa data dan desain setelah penyempurnaan presentasi/ pembahasan Draft Laporan Akhir harus dilaporkan selambat-lambatnya 90 (sembilan Halaman 14 ~ 15
puluh) hari kalender atau setelah Berita Acara Persetujuan Laporan Akhir diterbitkan, laporan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku. e. Laporan Pendukung, berisi: Hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah diolah dan dianalisa datanya, masing-masing laporan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku, yaitu : 1) Laporan Bill of Quantity/BOQ (RAB) berikut Analisa Harga Satuan; 2) Laporan Rencana Kerja dan Syarat/RKS; 3) Laporan Hasil Perhitungan Struktur dan Utilitas; 4) Laporan Hasil Analisa Penyelidikan Tanah. f. Dokumentasi : 1) Dokumentasi Pelaksanaan di Lapangan, berisi foto-foto kegiatan, diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku. g. Gambar Detail Desain : - Kalkir A1 : 1 (satu) buku. - Fotocopy A1 : 2 (dua) buku. - Fotocopy A3 : 3 (tiga) buku. - Album Gambar 3-Dim. : 3 (tiga) buku. - File Laporan (CD-R) : 3 (tiga) CD. - Maket Balai : 1 (satu) unit Seluruh laporan hasil kegiatan disalin ke dalam soft copy dalam bentuk CD-R (Compact Disk) dan merupakan dokumen yang harus diserahkan kepada pengguna jasa. Serang, April 2016 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN SELAKU PENGGUNA ANGGARAN SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Dr. H. INO S. RAWITA, M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19590824 197912 1 002 Halaman 15 ~ 15