RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGANAN DIARE. B. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat

PENDATAAN DAN PELAPORAN P2 DIARE

SOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE

PENANGANAN DIARE No Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :

KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE

SOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE

Buku Saku Petugas Kesehatan

Pola buang air besar pada anak

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada keluarga, yang

TINJAUAN PUSTAKA. atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011). menderita diare setiap tahunnya, dan 20% dari seluruh kematian pada anak

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN

DIARE Oleh: Astrie Rezky Defri Yulianti Intan Farah Diba Angela Juliana Nur Aira Juwita Risna Sri Mayani Syarifa Andiana Tri wardhana Yuvi Zulfiatni

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

INOVASI KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK. Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare pada anak masih merupakan masalah kesehatan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pada buang air besar perharinya. Berat daily stool dapat melebihi berat normal ratarata

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

MALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disertai muntah (Sakinah dan Arifianto, 2001). bentuk dan konsistensi tinja penderita (Harianto, 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKANAN FORMULA WHO. dr. Benny Soegianto, MPH KONSUMEN DARI MAKANAN FORMULA WHO. Anak Gizi Buruk

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 4

BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S ) DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 2008

Saudara telah belajar cara mengobati anak sakit termasuk melanjutkan pengobatan di rumah.walaupun saudara dalam keadaan tergesa-gesa, sangat penting

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan ibu ibu atau warga desa mampu : Menjelaskan pengertian diare

Pendapat yang tertuang dalam publikasi ini tidak mere eksikan pendapat USAID atau pemerintah Amerika Serikat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cair, dengan atau tanpa darah dan atau lendir, biasanya terjadi secara

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK. By; Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden. : Perilaku ibu dalam penatalaksanaan rehidrasi oral pada balita diare yang berada di rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S ) DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 2008

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S ) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 2015

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S ) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 2015

2. ( ) Tidak lulus SD 3. ( ) Lulus SD 4. ( ) Lulus SLTP 5. ( ) Lulus SLTA 6. ( ) Lulus D3/S1

RUK PROGRAM DIARE TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S )

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

POJOK ORALIT. LAPORAN MANAJEMEN Februari, 2018 : A.FEBY EKA PUTRI STAMBUK : N PEMBIMBING : dr. INDAH P.KIAY DEMAK.M.Med.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005). Pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menentukan diagnosa dan pemberian terapi pada balita sakit

Lampiran 1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

BAGAN PENILAIAN DAN TATALAKSANA AWAL HIV

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja

BAB I LATAR BELAKANG. bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB 1 PENDAHULUAN. buang air besar (Dewi, 2011). Penatalaksaan diare sebenarnya dapat. dilakukan di rumah tangga bertujuan untuk mencegah dehidrasi.

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

Konsep Dasar Pemberian Obat. Basyariah Lubis, SST, MKes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Setia Budi Salekede. BIKA FK-UNHAS / UPF ANAK RSU Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

DIREKTORAT BINA GIZI - DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

Apa Penyebab Diare? Penyebab diare pada bayi/anak dan dewasa ada yang berbeda. Penulis akan menjelaskan penyebab bayi/anak dan dewasa tersebut.

Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

POLA TATALAKSANA DIARE CAIR AKUT DI RSUD WONOSOBO Ika Purnamasari, Ari Setyawati ABSTRAK

Penyuluhan Tentang Tablet Obat Cacing

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Grafik 1.1 Frekuensi Incidence Rate (IR) berdasarkan survei morbiditas per1000 penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke saku yang berisi informasi suatu tema tertentu (Taufik, 2010). Buku

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang sesuai

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

Pertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997). Hal ini

Transkripsi:

RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI) JELASKAN KEPADA IBU TENTANG 4 ATURAN PERAWATAN DI RUMAH: BERI CAIRAN TAMBAHAN a. Jelaskan kepada ibu: - Pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang utama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian. - Jika anak memperoleh ASI eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan. - Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau lebih cairan berikut: oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang. - Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika: - Anak telah diobati dengan rencana terapi B atau C dalam kunjungan ini - Anak tidak dapat kembali ke klinik bila diarenya bertambah parah. b. Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit Beri ibu 6 bungkus oralit (200ml) untuk digunakan di rumah c. Tunjukkan kepada ibu berapa banyak cairan termasuk oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari: umur <2 tahun : 50 100 ml (1/4 ½ gelas) setiap BAB umur 2-5 tahun : 100 200 ml (1/2 1 gelas) setiap BAB Anak-anak yang lebih besar : minum sebanyak mungkin Katakan kepada ibu: - Agar meminumkan sedikit sedikit tetapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas. - Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat: 1 sendok makan setiap 2-3 menit - Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti. 1. BERI TABLET ZINC:

- Pada anak berumur 2 bulan ke atas beri tablet zinc selama 10 hari dengan dosis: Umur <6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari Umur >6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari 2. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKANAN ATAU ASI Berikan makanan yang baru disiapkan. Makanan yang dianjurkan adalah bubur dengan daging atau ikan. Tambahkan beberapa tetes minyak. Berikan pisang atau sari buah segar untuk menambah Kalium. Berikan makanan setiap 3-4 jam (6x sehari). Pada anak yang masih kecil, berikan makanan lebih sering dengan porsi lebih sedikit. Bujuk supaya anak makan sebanyak mungkin. Masak dan hancurkan atau cincang makanan dengan baik agar mudah dicerna. Setelah diare berhenti, beri tambahan 1 porsi makanan selama seminggu atau sampai berat badan sebelum sakit tercapai kembali. 3. KAPAN HARUS KEMBALI - buang air besar beberapa kali ketiga tanda ini menunjukkan - sangat haus anak menderita dehirasi berat - mata menjadi cekung/kering - demam - tidak mau makan atau minum seperti biasa - pada tinja terdapat darah RENCANA TERAPI B PENANGAN DEHIDRASI RINGAN ATAU SEDANG DENGAN ORALIT Beri oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam 1. Tentukan jumlah oralit untuk 3 jam pertama: Umur Sampai 4 bulan 4-12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun BB < 6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg Jmlh cairan 200-400 ml 400-700 ml 700-900 ml 900-1400 ml Jumlah oralit yang diperlukan: 75 ml/kgbb - Jika anak menginginkan oralit lebih banyak dari pedoman di atas, berikan sesuai dengan kehilangan cairan yang telah berlangsung. - Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, beri juga 100-200 ml air matang selama periode ini

- Mulailah memberikan makanan segera setelah anak ingin makan - Lanjutkan pemberian ASI 2. Tunjukkan pada ibu cara memberikan larutan oralit - Meminumkan sedikit sedikit tetapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas. - Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat: 1 sendok makan setiap 2-3 menit - Lanjutkan ASI selama anak mau 3. Berikan tablet zinc selama 10 hari Setelah 3 jam: - Ulangi penilaian dan klasifikasi kembali derajat dehidrasinya - Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan 4. Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai - Tunjukkan cara menyiapkan larutan oralit di rumah - Tunjukkan berapa banyak larutan oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan - Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menambahkan 6 bungkus lagi sesuai yang dianjurkan dalam rencana terapi A - Jelaskan 4 aturan perawatan di rumah: 1. Berikan cairan tambahan 2. Lanjutkan pemberian makanan Lihat rencana terapi A mengenai jumlah cairan 3. Beri tablet zinc selama 10 hari 4. Kapan harus kembali

RENCANA TERAPI C PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT MULAI Berikan cairan IV secepatnya. Jika anak bisa minum, berikan oralit melalui mulut, sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kgbb cairan RL (Ringer Laktat) atau R-As (Ringer Asetat) atau bila tidak tersedia berikan larutan NaCl yang dibagi sebagai berikut: UMUR Pemberian I 30 ml/kg selama: Pemberian berikutnya 70 ml/kg selama: Dapatkah anda memberikan cairan IV? YA Bayi (<12 bulan) 1 Jam* 5 jam Anak (12 bln-5thn) ½ Jam* 2 ½ JAm *Ulangi sekali lagi bila denyut nadi sangat lemah atau tak teraba Periksa kembali anak tiap 10-15 menit. Jika status hidrasi belum baik, beri tetesan IV lebih cepat. tidak TIDAK

Apakah ada fasilitas pemberian cairan IV terdekat (dalam 30 mnt)? YA A Rujuk segera untuk pengobatan intravena: Jika anak bisa minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada TIDAK Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik atau mulut : beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120ml/kg) TTIDAK Apakah saudara telah dilatih untuk menggunakan pipa nasogastrik utk rehidrasi? TIDAK YA Periksa kembali anak tiap 1-2 jam: - Jika anak muntah terus menerus atau perut semakin kembung, beri cairan lebih lambat. - Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak utk pengobatan IV Sesudah 6 jam periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A,B,C) untuk melanjutkan penangan Apakah anak masih bisa minum? CATATAN: K TIDA Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya selama 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian cairan oralit peroral Rujuk SEGERA ke RS utk pengobatan IV atau NGT/OGT KLASIFIKASI TINGKAT DEHIDRASI ANAK DENGAN DIARE KLASIFIKASI TANDA ATAU GEJALA PENGOBATAN DEHIDRASI BERAT Terdapat dua atau lebih tanda dari: Beri cairan untuk diare dengan Letargis/ tidak sadar Mata cekung dehidrasi berat (Lihat rencana Terapi C untuk diare) Tidak bisa minum atau malas minum Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (> 2 detik)

DEHIDRASI RINGAN/SEDANG TANPA DEHIDRASI Terdapat dua atau lebih tanda di bawah ini: Rewel, gelisah Mata cekung Minum dengan lahap, haus Cubitan kulit kembali lambat Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau berat Beri anak cairan dan makanan untuk dehidrasi ringan (lihat Rencana Terapi B) Setelah rehidrasi, nasihati ibu untuk penanganan di rumah dan kapan kembali segera Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaik. Berikan cairan dan makanan untuk diare di rumah (lihat Rencana Terapi A) Nasihati ibu kapan kembali segera Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaik