Membuat Larutan Stok A. Teori kepekatan jumlah larutan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Persiapan alat dan bahan. Sterilisasi alat. Pembuatan media. Inisiasi kalus. Pengamatan. Penimbangan dan subkultur.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Persentase Data Pengamatan Kultur yang Membentuk Kalus. Ulangan I II III. Total A 0 B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu

KULTUR JARINGAN TUMBUHAN

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Data Pengamatan Jumlah Muncul Tunas (Tunas) PERLAKUAN ULANGAN

DAFTAR LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Kontaminasi No Perlakuan U1 U2 U3 U4 U5 U6 Total 1 B B B B B

Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Kerja Persiapan Bibit Tumih

LAMPIRAN K1.5 K4.5 K1.3 K3.3 K3.5 K4.4 K2.3 K4.3 K3.2 K5.2 K2.1 K5.3 K3.1 K4.1 K5.4 K1.2 K4.2 K5.5 K3.4 K5.1 K1.4 K2.5 K2.2 K1.1 K2.

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

LAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Persiapan alat alat dan. bahan- bahan. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Sterilisasi Eksplan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Lampiran A : Komposisi Media MS

LAMPIRAN. Persiapan Alat dan Bahan. Sterilisasi Alat. Pembuatan Media. Inisiasi Kalus. Pengamatan. Penimbangan Kalus dan Subkultur.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding

LAMPIRAN. Komposisi Media Murashige & Skoog (MS). Bahan penyusun a. Makronutrien NH 4 NO KNO CaCl 2.2H 2 O

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

GAHARU. Dr. Joko Prayitno MSc. Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1

Lampiran 1. Komposisi Nutrisi Media MS

III. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Khansa Orchid Cimanggis-

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

Lampiran 1 Analisis fitokimia

III. METODE PENELITIAN A.

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TANAMAN "PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN MEDIA MS (Murashige & Skoog )"

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

LAMPIRAN 1 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Untuk analisis sitologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

Pembuatan Larutan Stok, Media Kultur Dan Sterilisasi Alat Kultur Jaringan Tumbuhan. Nikman Azmin

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

bio.unsoed.ac.id PEMBUATAN MEDIUM KULTUR JARINGAN- Oleh: Drs. Iman Budisantoso, MP**

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

Produksi Benih Kentang Bebas Virus dengan Teknik Kultur Jaringan

Lampiran 1. Bagan percobaan pada masing-masing Perlakuan Penelitian di laboratorium.

bio.unsoed.ac.id II. PEMBUATAN MEDIUM KI]LTUR *) Disampaikan dalam rangka Pengenalan Teknik Kultur Invitro Anggrek MGMP guru

PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN TANAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

II. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

KULTUR MERISTEM PISANG BARANGAN (Musa paradisiaca L.) PADA MEDIA MS DENGAN BEBERAPA KOMPOSISI ZAT PENGATUR TUMBUH NAA, IBA, BAP DAN KINETIN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

LAMPIRAN. No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Transkripsi:

Membuat Larutan Stok A. Teori Dewasa ini beberapa jenis media kultur jaringan dapat dibeli dalam bentuk bubuk yang telah dipersiapkan. Hal ini tergantung dari jenisnya, ada yang hanya mengandung garam makro dan mikro, serta vitamin. Formula ini memang memudahkan pekerjaan tetapi untuk suatu penelitian yang memerlukan perubahan komposisi dalam satu atau beberapa komponen, maka pemisahan komponen-komponen penyusun media tersebut adalah tidak mungkin dilakukan. Dalam pembuatan media, langkah awal adalah membuat larutan stok media terpilih. Penggunaan larutan stok bertujuan untuk menghemat pekerjaan menimbang bahan yang berulang-ulang setiap kali membuat media, meningkatkan ketelitian penggunaan bahan karena kesulitan menimbang dalam jumlah sedikit, dan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat larutan stok adalah kepekatan dan jumlah larutan yang akan dibuat. Tingkat kepekatan larutan stok pada dasarnya ditentukan oleh jenis dan jumlah bahan yang digunakan. Untuk garam-garam yang digunakan dalam jumlah besar (hara makro), larutan stok dibuat dengan tingkat kepekatan yang lebih rendah, biasanya dibuat 50 kali kepekatan, sedangkan untuk garam-garam yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit (hara mikro) dibuat dengan tingkat kepekatan yang lebih tinggi, umumnya dibuat 200 kali kepekatan. Jumlah larutan stok ini sangat ditentukan oleh dapat tidaknya larutan stok disimpan dalam waktu yang relatif lama. Larutan stok hara makro maupun mikro, dapat dibuat dalam jumlah yang relatif lebih banyak karena larutan stok ini dapat disimpan selama 2 3 bulan. Sedangkan larutan stok yang tidak dapat disimpan dalam waktu lama (segera digunakan habis), dibuat dalam jumlah yang relatif sedikit, misalnya larutan stok hormon dan stok vitamin. Bila penyimpanan larutan stok dilakukan secara benar (dalam ruang pendingin), mampu bertahan dalam waktu yang relatif lebih lama. Kesalahan dalam penyimpanan larutan stok akan menimbulkan kerusakan larutan tersebut terutama larutan stok yang tingkat kepekatannya tinggi. Kerusakan yang timbul adalah terjadinya pengendapan larutan atau terjadinya perubahan warna larutan. Pengendapan larutan dapat dihindari dengan membuat larutan stok pada tingkat kepekatan larutan yang rendah dengan menyimpan pada tempat yang benar. Untuk memperpanjang masa simpan larutan stok dapat

dilakukan dengan menyimpan pada ruang pendingin (kulkas), atau di freezer bila botol tempat larutan stok terbuat dari plastik sehingga tidak pecah akibat pemuaian volume air ketika membeku. Sedangkan larutan stok Fe, perlu disimpan pada wadah berwarna gelap dan dibungkus dengan aluminium foil. B. Alat dan Bahan Bahan dan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini antara lain : 1. Garam garam : (NH 4 ) 2 SO 4, KNO 3, MgSO 4.7H 2 O, KH 2 PO 4, Fe 3 -Tartrat, Mn.SO 4.4H2O, NH 4 NO 3. 2. CaCl 2.2H 2 O, FeSO 4.7H 2 O, Na 2 EDTA, ZnSO 4.7H 2 O, CuSO 4.5H 2 O, H 3 BO 3, KI, Na 2 MoO 4.2H 2 O, CoCl 2.6H 2 O. 3. Myo-Inositol, niasin, piridoksin-hcl, glisin, Cytokinin (kinetin/bap), Auxin (NAA/2,4-D), sukrosa/gula pasir, casein hidrolysat, air kelapa muda (coconut milk), pisang ambon masak, agar-agar, arang aktif dan aquadest. 4. NaOH/KOH, HCl, H 2 SO 4, acorbic acid, alkohol 95%, clorox, twin 80, detergen. 5. Karet gelang, aluminium foil, botol saos 350 ml, tutup karet, kertas tissue, kertas double folio bergaris, alat tulis, kain pel. 6. Timbangan analitik, stapel, ph meter, kompor listrik, stirer, autoclave, gelas standar (tabung reaksi, gelas ukur, gelas piala, gelas erlenmeyer, volpipet berbagai ukuran, dll.), pengaduk kaca. 7. Kalkulator. C. Pelaksanaan Larutan Stock Medium Murashige dan Skoog (MS) 1. Larutan Stock A a. Timbang garam NH 4 NO 3 sebanyak 16.500 mg dengan gelas piala 50 ml.

e. Beri label A, kepekatan atau ml yang diambil setiap liter media dan tanggal pembuatan f. Simpan larutan stock A pada ruang gelap pada suhu rendah (kulkas). Stock Jenis Bahan Mg/L Mg/ 200 ml Kepekatan ml larutan stock per liter media A NH 4 NO 3 1.650 16.500 50x 20 ml B KNO 3 1.900 19.000 50x 20 ml C CaCl 2.2H 2 O 440 17.600 200x 5 ml D MgSO 4.7H 2 O 370 14.800 200x 5 ml D KH 2 PO 4 170 6.800 200x 5 ml E Na 2 EDTA 22,3 892 200x 5 ml E FeSO 4.7H 2 O 27,8 1.112 200x 5 ml F MnSO 4.4H 2 O 22,3 892 200x 5 ml F ZnSO 4.7H 2 O 8,6 344 200x 5 ml F H 3 BO 3 6,2 248 200x 5 ml F Na 2 MoO 4 0,25 10 200x 5 ml F CoCl 2.H 2 O 0,025 1 200x 5 ml F CuSO 4.5H 2 O 0,025 1 200x 5 ml F KI 0,83 33,2 200x 5 ml Vitamin vitamin G Thiamin HCl 0,1 2 100x 10 ml G Piridoxin HCl 0,5 10 100x 10 ml G Niacin 0,5 10 100x 10 ml G Glycine 2 40 100x 10 ml 2. Larutan Stock B a. Timbang garam KNO 3 sebanyak 19.000 mg dengan gelas piala 50 ml.

e. Beri label B, kepekatan atau ml yang diambil setiap liter media dan tanggal pembuatan f. Simpan larutan stock B pada ruang gelap pada suhu rendah (kulkas). 3. Larutan Stock C a. Timbang CaCl 2.2H 2 O sebanyak 17.600 mg dengan gelap piala 50 ml. b. Larutkan dalam gelas piala yang sama dengan 50 ml aquadest. e. Beri label C, kepekatan atau ml yang diambil setiap liter media dan tanggal pembuatan f. Simpan larutan stock C pada ruang gelap pada suhu rendah (kulkas). 4. Larutan Stock D a. Timbang garam MgSO 4.7H 2 O sebanyak 14.800 mg dan KH 2 PO 4 sebanyak 6.800 mg masing-masing dengan gelas piala 50 ml. e. Beri label D, kepekatan atau ml yang diambil setiap liter media dan tanggal pembuatan f. Simpan larutan stock D pada ruang gelap pada suhu rendah (kulkas).

5. Larutan Stock E a. Timbang Na 2 EDTA sebanyak 1.490 mg dan FeSO 4.7H 2 O sebanyak 1.112 mg masingmasing pada gelas piala 50 ml. b. Larutkan dalam gelas piala yang sama dengan 50 ml aquadest. e. Beri label E, kepekatan atau ml yang diambil setiap liter media dan tanggal pembuatan Karena larutan ini tidak tahan akan cahaya atau rusak karena cahaya, sebaiknya disimpan dalam ruang tertutup dimana cahaya tidak dapat masuk dan lebih baik disimpan dalam lemari es. 6. Larutan Stock F a. Timbang MnSO 4.4H 2 O sebanyak 892 mg, ZnSO 4.7H 2 O sebanyak 344 mg, H 3 BO 3 sebanyak 248 mg, Na 2 MoO 4 sebanyak 10 mg, CoC 12.H 2 O sebanyak 1 mg, CuSO 4.5H 2 O sebanyak 1 mg, dan KI sebanyak 32,2 mg masing-masing dengan gelas piala. e. Beri label F, kepekatan atau ml yang diambil setiap liter media dan tanggal pembuatan f. Simpan larutan stock F pada ruang gelap pada suhu rendah (kulkas). 7. Larutan Stock G a. Timbang Thiamin sebanyak 2 mg, Piridoxin HCl sebanyak 10 mg, Niacin sebanyak 10 mg, dan Glycin sebanyak 40 mg masing-masing pada gelap piala 50 ml. g. Larutkan garam tersebut dalam gelas piala yang sama dengan 50 ml aquadest.

h. Tuangkan larutan tersebut ke dalam erlenmeyer ukuran 200 ml dan bilaslah 2 3 kali i. Tambahkan aquadest ke dalam erlenmeyer sampai volumenya mencapai 200 ml. j. Beri label G, kepekatan atau ml yang diambil setiap liter media dan tanggal pembuatan b. Simpan larutan stock G pada ruang gelap pada suhu rendah (kulkas).