LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Ilmu Pengetahuan Alam

SISTEM PEREDARAN DARAH

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

HASIL DAN PEMBAHASAN Reaksi Antiserum terhadap TICV pada Jaringan Tanaman Tomat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

DIAGNOSIS SECARA MIKROBIOLOGI : METODE SEROLOGI. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO

ALEL GANDA. Oleh ARNI AMIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah suspensi dari partikel dalam larutan koloid cair yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8 % dari berat badan total.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sisanya terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

autologous control yang positif mengindikasikan adanya keabnormalan pada pasien itu sendiri yang disebabkan adanya alloantibody di lapisan sel darah

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

Makalah Sistem Hematologi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

BAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Hewan coba Metode Penelitian 1 Isolasi dan Produksi Antigen E/S Fasciola gigantica

KASUS INCOMPATIBLE PADA PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI (CROSSMATCHING) PADA LEBIH DARI SATU DONOR DENGAN METODE GELL TEST

b. Serum grouping ( Back Typing)

Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O

Golongan darah. Kuliah SP modul HOM 2009

Pengantar Sistem Sirkulasi Darah I PERTEMUAN-1 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar belakang. orang yang sudah meninggal, kegunaan golongan darah lebih tertuju pada

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

METODELOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

LAPORAN PRAKTIKUM 5, 6, 7, 8 ISOLASI DNA, ISOLASI PROTEIN DARAH, SERTA PEMERIKSAAN DENGAN TEKNIK PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS-PAGE

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

Sistem Peredaran Darah:

Sistem Peredaran Darah Manusia

Elisa, PCR dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK(K) Bagian Patologi Klinik. Medan

ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi cukup besar dan menimbulkan resiko lebih lanjut yang dapat. darah masih saja terjadi.( Soedarmono, S.M.Yuyun, 2008 ).

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

Anemia Hemolitik. Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kontrol)

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Partikel TICV berbentuk seperti benang, memanjang (filamentous) dan lentur (flexuous) (Liu et al. 2000)

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang kedokteran transfusi sudah. berkembang pesat dari sejak ditemukannya golongan darah

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

BAB I PENDAHULUAN. kronik dan termasuk penyakit hati yang paling berbahaya dibandingkan dengan. menularkan kepada orang lain (Misnadiarly, 2007).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA DI SUSUN OLEH : Maulina (0801027) Kelompok III` Tanggal praktikum: 22 Desember 2011 Dosen: Adriani Susanty, M.Farm., Apt Asisten: Gusti Wahyu Ramadhani PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU YAYASAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2011

IMUNODIFUSI GANDA I. TUJUAN PRAKTIKUM : Untuk analisis antigen dan antibodi membentuk sebuah kompleks antigen-antibodi Untuk mengetahui cara pemeriksaan tranfusi darah dengan uji imunodifusi ganda. II. TINJAUAN PUSTAKA Darah Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari: Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%). Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. Keping-keping darah atau trombosit (0,6-1,0%) Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. Sel darah putih atau leukosit (0,2%) Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit

menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia. Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas: 1. Air: 91,0% 2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen) 3. Mineral: 0.9% ( natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll) 4. Garam Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :- albumin bahan pembeku darah immunoglobin (antibodi) hormon berbagai jenis protein berbagai jenis garam Transfusi Darah Transfusi adalah suatu proses pemberian darah yang berasal dari seseorang yang diberikan langsung melalui vena penerima yang membutuhkannya. Transfusi dapat dilaksanakan bila memenuhi persyaratan; untuk donatur ditentukan umur, berat badan, golongan darah sistem ABO, tekanan darah, Hb darah dan riwayat penyakit. Untuk resipien ditentukan golongan darah dan crossmatch antara darah donatur dan resipien. Apabila persyaratan tersebut telah dipenuhi, maka transfusi dapat dilaksanakan. Imunodifusi ganda adalah suatu rangkaian prosedur yang diperlukan sebelum darah diberikan, lengkap dengan kecocokannya, sama hal nya dengan tes cross matching yang dilakukan pada praktikum minggu lalu. Tujuan tes presipitasi adalah untuk memastikan bahwa sedapat mungkin, tranfusi darah donor tidak menimbulkan reaksi apapun pada pasien, serta sel darah merah bisa mencapai masa hidup maksimum setelah diberikan.

Imunodifusi Ganda Imunodifusi ganda adalah analisis antigen dan antibodi. Antigen bereaksi dengan antibodi spesifik untuk membentuk sebuah kompleks antigen-antibodi, komposisi yang tergantung pada konsentrasi, sifat dan proporsi reaktan awal. Imunodifusi dalam gel diklasifikasikan sebagai difusi tunggal dan difusi ganda. Dalam difusi ganda Ouchterlony, baik antigen dan antibodi yang diperbolehkan untuk berdifusi ke dalam gel. Uji ini sering digunakan untuk membandingkan persiapan antigen yang berbeda. Dalam hal ini, persiapan antigen uji yang berbeda, masing-masing spesies yang mengandung antigen tunggal yang diizinkan untuk berdifusi dari sumur terpisah terhadap antiserum tersebut. Tergantung pada kesamaan antara antigen, pola geometris yang berbeda yang diproduksi antara antigen dan antiserum sumur. Pola garis yang dari dapat diinterpretasikan untuk menentukan apakah antigen yang sama atau berbeda seperti yang diilustrasikan di bawah ini. Pola Identitas: A Antibodi dalam antiserum bereaksi dengan baik antigen menghasilkan garis halus endapan. Antibodi tidak dapat membedakan antara dua antigen yaitu dua antigen imunologis identik. Pola Parsial Identitas: B Dalam pola identitas parsial, antibodi dalam antiserum bereaksi lebih dengan salah satu antigen (berdifusi t dari tangan kiri baik di gambar) dari yang lain. The 'memacu' diperkirakan hasil dari faktor-faktor penentu hadir dalam satu antigen, tetapi kurang dalam antigen lainnya. Pola Non-Identitas: C Dalam 'pola non-identitas', tidak ada antibodi dalam bereaksi dengan determinan antigen antiserum yang mungkin hadir dalam kedua antigen yaitu dua antigen terkait imunologis sejauh antiserum yang bersangkutan. Jenis spesifik imunodifusi disebut dua kali (Ouchterlony) microimmunodiffusion. Prosedur ini melibatkan penambahan antigen dan antibodi

terhadap sumur di gel agarosa. Antigen dan antibodi radial berdifusi dari sumur. Precipitin garis bentuk di mana bertemu antigen antibodi spesifik. Ganda (Ouchterlony) Microimmunodiffusion Gel agarosa dibuat dengan sumur dipotong menjadi gel, atau template diterapkan pada permukaan gel. Antigen diterapkan ke pusat dengan baik, kontrol antiserum dan sera pasien ditambahkan ke luar sumur. Gel ini diinkubasi dan kemudian dilihat langsung untuk saluran precipitin. Interaksi Antigen-antibody imunodifusi Salah satu uji serologi adalah imunodifusi precipitasi test. Dalam metode ini menggunakan prinsip antigen-antibody. Antibody dalam metode ini disebut precipitins. Reaksi yang terjadi jika antigen yang terlarut dan akan menimbulkan suatu precipitasi. Jika partikel-partilek dari antigen berbentuk dalam larutan maka reaksi yang terjadi adalah terbentuknya cincin precipitasi. Reaksi precipitasi terjadi adanya kombinasi antara antibody yang terlarut dengan substansi yang terdapat antigen. Hal yang perlu diperhatikan dalam deteksi ini adalah menggunakan gel agarose. Gel agarose ini digunakan sebagai matrix combining diffusion precipitasi. Imunodifusi Antibodi dicampurkan di dalam agar. Antigen yang dimasukkan di dalam lubang akan berdifusi dan bereaksi dengan antibodi membentuk lingkaran presipitasi putih. Diameter lingkaran dapat dipakai sebagai

ukuran konsentrasi antigen, bila dibandingkan dengan larutan antigen yang diketahui konsentrasinya. Assay kompleks Ag-Ab bertujuan mendeteksi antigen atau antibodi; cara ini paling banyak digunakan di bidang diagnostik atau biomedis. Secara teknis relatif sederhana dan murah. Prosedur seperti reaksi aglutinasi, imunodifusi ganda dan presipitasi berazaskan model ini. Biasanya dalam model ini tidak menggunakan label dan kepekaannya terbatas, meskipun demikian reaksi imunodifusi dapat mendeteksi 0,005 µg protein/ml suspense.

III. BAHAN DAN ALAT Alat : Cawan petri Gel gunch Pipet mikro Meja horizontal Bahan : Agar-agar biasa Larutan penyangga peronal Natrium azida Serum dan larutan NaCl fisiologi

IV. CARA KERJA 1. Larutan agar dalam larutan penyangga personal/ penyangga fosfat hingga diperoleh konsentrasi 1% 2. Masukkan pengawet natrium azida, dengan konsentrasi akhir 0,01% 3. Panaskan sampai agar-agar larut dan sampai larutan tampak jernih 4. Agar-agar yang sudah jadi, dimasukkan dalam cawan petri tebalnya 3mm 5. Setelah agar-agar dingin lubangi agar-agar tadi (buat sumur sebanyak 7 sumur, 1 sumur di tengah dan 6 sumur di sekelilingnya) 6. Angka (1, 2, 3, 4, 5, 6) diisi dengan serum sebanyak 5 mikron liter, sedangkan (c) sumur yang di tengah diisi dengan reagen comb sebanyak 5 mikron liter. 7. Inkubasi selama 24 48 jam 8. Perhatikan adanya garis presipitasi diantara sumur yang berisi antibodi dan sumur yang berisi antigen.

V. HASIL Pada praktikum imunodifusi ganda tanggal 22 Desember 2011, tidak terjadi adanya garis presipitasi diantara sumur yang berisi antibodi dan sumur yang berisi antigen. VI. PEMBAHASAN Dalam metode ini menggunakan prinsip antigen-antibody. Antibody dalam metode ini disebut precipitins. Reaksi yang terjadi jika antigen yang terlarut dan akan menimbulkan suatu precipitasi. Antigen yang dimasukkan di dalam lubang akan berdifusi dan bereaksi dengan antibodi membentuk lingkaran presipitasi putih. Diameter lingkaran dapat dipakai sebagai ukuran konsentrasi antigen, bila dibandingkan dengan larutan antigen yang diketahui konsentrasinya. Pada imunidifusi ganda molekul dengan berat molekular yang lebih rendah bergerak lebih cepat melalui gel, menyebabkan lengkung presipitin dapat terlihat bila antigen dan antibodi mendekati keseimbangan. Pada keseimbangan lengkung presipitin tetap tidak bergerak jika konsentrasi antisera konstan, maka jarak lengkung presipitin dari antigen sesuai dengan konsentrasi antigen.

VII. KESIMPULAN Imunodifusi ganda adalah analisis antigen dan antibodi. Antigen bereaksi dengan antibodi spesifik untuk membentuk sebuah kompleks antigenantibodi, komposisi yang tergantung pada konsentrasi, sifat dan proporsi reaktan awal. Antigen yang dimasukkan di dalam lubang akan berdifusi dan bereaksi dengan antibodi membentuk lingkaran presipitasi putih. Diameter lingkaran dapat dipakai sebagai ukuran konsentrasi antigen, bila dibandingkan dengan larutan antigen yang diketahui konsentrasinya. VIII. DAFTAR PUSTAKA Guyton dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit EGC. Jakarta Gow IF, Williams BC. 1989. Immunoassays for antigens. Curr. Op. Immuno Harlow ED, Lane D. 1988. Antibodies; a laboratory manual. Cold Spring Harbor Laboratory, USA. Roitt IM. 1991. Essential immunology, ed 7. Blackwell Scient Publ, London.