Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL

Qx TUx MUx

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN)

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility

BAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve)

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

Bab 6 Analisis Perilaku Konsumen. Ekonomi Manajerial Manajemen

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 4 PERILAKU KONSUMEN

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

L/O/G/O TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro

Teori Permintaan Konsumen: Pendekatan Utiliti (Nilai guna / Kepuasan)

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M - U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L

Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen

Kasus dan Soal-soal Teori Perilaku Konsumen Halaman 1

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

TUGAS PENGANTAR EKONOMI KELOMPOK 6 : 1. Alvin Kharisma Catra ( ) 2. Annisa Widiyanti ( ) 3. Merry Inriama ( )

PERILAKU KONSUMEN (Kuantitatif)

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

Pengantar Ekonomi Mikro

TEORI PREFERENSI KONSUMEN

Mukhaer Pakkanna Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

Household Behavior and Customer Choice

TEORI PRILAKU KONSUMEN. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si Dosen Fakultas Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengantar Ekonomi Mikro

6FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Ordinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

Materi Presentasi. Teori Perilaku Konsumen dan Pilihan Konsumen. Sayifullah Analisis Utilitas

Kuliah II-Teori Konsumen & Derivasi Kurva Permintaan

HOUSEHOLD EQUILIBRIUM

TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Teori Prilaku Konsumen (Ordinal Approach) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

FACULTY OF ECONOMIC JEMBER UNIVERSITY. Dr. Lilis Yuliati, SE., M.Si Jember, Agustus 2008

5FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Cardinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

Teori Perilaku Konsumen Cardinal Utility

Memberi pengetahuan tentang teori permintaan konsumen dan teori utilitas. Memahami tingkah laku konsumen dalam pasar. Memahami konsep kurva

A. Pendekatan Utilitas

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Template Standar Powerpoint

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 4 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI & MANAJEMEN

PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 Teori Prilaku Konsumen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 05FEB. Teori prilaku konsumen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1

Teori Ekonomi Mikro Review 1-6

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 13 DAN 14 TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

III. KERANGKA TEORITIS

V. Consumer Surplus and Consumer Welfare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 TEORI KONSUMSI ISLAMI

a t e r i 1 MATAKULIAH : Teori Ekonomi Mikro POKOK BAHASAN : TEORI PERILAKU KONSUMEN SUB BAHASAN : 1. Pendekatan Kurva Indeferens

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

Pertemuan 13 dan 14 TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

Teori Barang Publik (I)

BAB I TEORI HARGA DAN APLIKASINYA

PERILAKU KONSUMEN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

Teori Prilaku konsumen

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Topik 2 Permintaan Produk Pertanian

KULIAH KE - 4 TEORI PERILAKU INDIVIDUAL

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

PPT 5 TEORI PERILAKU KONSUMEN : CARDINAL UTILITY APPROACH

PPT 6 TEORI PERILAKU KONSUMEN : ORDINAL UTILITY APPROACH

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak buruk bagi kehidupan. untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Surakarta. Sumber Air

Keseimbangan Umum. Rus an Nasrudin. Mei Kuliah XII-2. Rus an Nasrudin (Kuliah XII-2) Keseimbangan Umum Mei / 20

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan,

Template Standar Powerpoint

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

Laboratorium Ekonomi Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Transkripsi:

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

Teori Perilaku Konsumen Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang lebih rendah dan menguranginya pada saat harga tinggi. 2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya. 2

Pendekatan Teori Perilaku Konsumen 1. Pendekatan Cardinal / Marginal Utility 2. Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva Indiference 3

Utilitas (Utility)... Menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh seorang konsumen dari penggunaan berbagai komoditas. Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang/jasa (Sukirno, 25) Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan atas barang/jasa dari suatu aktivitas. 4

PENDEKATAN CARDINAL Asumsi yang berlaku : Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan konsumsi dpt diukur dengan satuan. Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin tinggilah utilitinya/nilai gunanya. Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis. Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya. 5

Utilitas Marjinal (Marginal Utility) Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas. Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan penambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu (Sukirno, 25). Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. 6

Law of Diminishing Utility Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut cenderung semakin berkurang. Marginal Utilility money constant dan Marginal Utility barang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum Gossen I (Law of Diminishing Utility) yaitu semakin banyak satuan barang yang dikonsumsi maka semakin kecil tambahan/marginal kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol/negatif. 7

Total Utility TU X 9 83 78 B C D 8 A 2 5 8 11 TU X X Kurva nilai guna total bermula dari titik, yang menunjukkan tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi melebihi 8.

Kurva nilai guna marginal 3 MU X MU Y MU Z = = P X P Y P Z MU = Marginal Utility P = Harga barang x,y,z = Macam barang konsumsi 1 8 Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah. Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun. Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8. Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif

Utilitas Total dan Utilitas Marginal Kuantitas Utilitas Barang Total Dikonsumsi 1 2 3 4 5 6 7 1 18 24 28 3 3 28 Utilitas Marjinal DTU Utilitas total 4 3 2 1 Utilitas Total 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas 1

Utilitas Total dan Utilitas Marginal KuantitasUtilitas Barang Total Dikonsumsi 1 2 3 4 5 6 7 1 18 24 28 3 3 28 Utilitas Marjinal DTU Utilitas total 4 3 2 1 Utilitas Total 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas 11

Utilitas Total dan Utilitas Marginal Kuantitas Barang Dikonsumsi 1 2 3 4 5 6 7 Utilitas Total 1 18 24 28 3 3 28 Utilitas Marjinal DTU Utilitas total 4 3 2 1 Utilitas Total 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas 12

Utilitas Total dan Utilitas Marginal Kuantitas Barang Dikonsumsi 1 2 3 4 5 6 7 Utilitas Total 1 18 24 28 3 3 28 Utilitas Marjinal DTU 1 Uti;itas total Utilitas marjinal 4 3 2 1 15 1 5-5 Utilitas Total 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas Marjinal 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas 13

Utilitas Total dan Utilitas Marginal Kuantitas Barang Dikonsumsi 1 2 3 4 5 6 7 Utilitas Total 1 18 24 28 3 3 28 Utilitas Marjinal DTU 1 8 Utilitas total Utilitas marjinal 4 3 2 1 15 1 5-5 Utilitas Total 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas Utilitas Marjinal 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas 14

Kuantitas Barang Dikonsumsi. Utilitas Total dan Utilitas Marginal 1 2 3 4 5 6 7 Utilitas Total 1 18 24 28 3 3 28 Utilitas Marjinal DTU 1 8 6 4 2-2 Utilitas total Utilitas marjinal 4 3 2 1 15 1 5-5 Utilitas Total 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitasy Utilitas Marjinal 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas 15

Utilitas Total dan Utilitas Marginal Kuantitas Barang Dikonsumsi 1 2 3 4 5 6 7 Utilitas Total 1 18 24 28 3 3 28 Utilitas Marjinal DTU 1 8 6 4 2-2 total utility Utilitas marjinal 4 3 2 1 15 1 5-5 Total Utility Bukti Utilitas Marjinal Yang Semakin Menurun 1 2 3 4 5 6 7 8 quantity Utilitas Marjinal 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuantitas 16

Syarat Pemaksimuman Utilitas Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan utilitas marjinal yang sama besarnya. 17

Unit Produk A p=$1 Utilitas Marjinal Produk B p=$2 MUa/pa MU MUb/pb 1 1 1 24 2 8 8 2 3 7 7 18 4 6 6 16 5 5 5 12 6 4 4 6 7 3 3 4 12 1 9 8 6 3 2 18

Proses Pembuatan Keputusan MU/p, Produk A MU/p, Produk B 1 1 1 12 $2 1 2 8 2 1 3 7 3 9 4 6 4 8 5 5 5 6 6 4 6 3 7 3 7 2 Pengeluaran Produk A Produk B $3 1 1 Apa yg Konsumen Beli Pertama? $2 1 $3 1 1 Dan Berikutnya? $1 2 4 19

Kepuasan Maksimum MU produk A Harga A = MU produk B Harga B 2

Unit Produk A p=$1 Utilitas Marjinal Product B p=$1 MU/p MU MU/p 1 1 1 24 2 8 8 2 3 7 7 18 4 6 6 16 5 5 5 12 6 4 4 6 7 3 3 4 24 2 18 16 12 6 4 21

Proses Pembuatan Keputusan MU/p, Produk A MU/p, Produk B 1 1 1 24 2 8 2 2 3 7 3 18 4 6 4 16 5 5 5 12 6 4 6 6 7 3 7 4 Pengeluaran Produk A Produk B $1 1 $1 1 $1 1 $1 1 $1 1 $1 1 $1 1 $1 1 $1 1 1 $1 4 6. 22

Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan Ketika p Produk B =$2 Kuantitas yg diminta adalah 4 Ketika p Produk B =$1 Kuantitas yg diminta 6 23

Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan Harga Produk B Kuantitas diminta Harga $2 D $1 $2 6 4 $1 4 6 Kuantitas diminta 24

Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan Efek Substitusi Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan substitusi barang-barang lain untuk memenuhi kepuasan. Efek Pendapatan Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas yang diinginkan. 25

Surplus Konsumen Kesediaan membayar adalah jumlah maksimum yang mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang. 26

Surplus Konsumen SURPLUS KONSUMEN ADALAH KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR DIKURANGI JUMLAH YANG SEBENARNYA DIBAYARKAN KONSUMEN. 27

Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli... Calon Pembeli Kesediaan Membayar A $1 B 8 C 7 D 5 28

Empat Kesediaan Membayar Dari Para Calon Pembeli... Harga Pembeli Kuantitas Permintaan Lebih Dari $1 Tidak Ada $8 - $1 A 1 $7 - $8 A & B 2 $5 - $7 A, B, & C 3 Kurang dari $5 A, B, C, & D 4 29

Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga $1 8 7 5 Kesediaan Membayar A Kesediaan Membayar B Kesediaan Membayar C Kesediaan Membayar D Demand 1 2 3 4 Kuantitas 3

Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga Harga = $8 $1 8 7 Surplus Konsumen untuk A ($2) 5 Demand 1 2 3 4 Kuantitas 31

Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... Harga Harga = $7 $1 8 7 Surplus Konsumen untuk A ($3) Surplus Konsumen untuk B ($1) 5 Surplus Konsumen Total ($4) Demand 1 2 3 4 Kuantitas 32

Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan... BIDANG YANG TERLETAK DI BAWAH KURVA PERMINTAAN DAN DI ATAS GARIS HARGA MENGUKUR SURPLUS KONSUMEN DI SUATU PASAR. 33

Pengaruh Harga Terhadap Surplus Konsumen... Harga A P 1 P 2 Surplus Konsumen Awal B D Tambahan surplus konsumen utk para konsumen lama C E Q 1 F Q 2 Surplus konsumen untuk konsumen baru Demand Kuantitas 34

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinal yang menunjukkan tingkat kepuasaan mengkonsumsi barang dalam model kurva kepuasaan sama (indifference curve). 35

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference Asumsi dasar : 1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar. 2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup memberikan rangking /peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai. 3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan lbh sedikit, artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasaan yg dimilikinya. 36

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference 1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi barang yg satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang yg lain. 2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari jumlah barang yg dikonsumsikan. 3. Bersifat consistency dan trasivity of choice artinya bila, A>B, B>C maka barang A lebih disukai dari B dan barang B lebih disukai dari C kesimpulannya bahwa A>B>C maka A>C. 37

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama. Ciri2 Indeference Curve : 1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y. 2. Cembung ke titik origin (Convex) derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y. 38

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference 3. Tidak saling berpotongan Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan). 4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X dan Y artinya semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin ) semakin tinggi tingkat kepuasannya. 39

Bentuk Kurva Indiferens Qy Y 1 A Y 2 B IC X 1 X 2 Qx Kurva Indiferens biasa juga disebut Kurva kepuasan sama

Asumsi-asumsi model kurva indiferens Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun) Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, ) Keseimbangan kepuasan konsumen MRS xy DY DX MUx MUy Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line)

GARIS ANGGARAN ( Budget Line) Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan/anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yg terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran (Budget Line). 42

Garis Anggaran (Budget Line) Merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M) Px(Qx) + Py(Qy) M jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersedia Px(Qx) + Py(Qy) = M Y M/Px M/Py X

Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran Y Y A 1 A 2 X A 1 A 2 X Pergeseran garis anggaran (A 1 ke A 2 ), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran Konsumen Pergeseran garis anggaran (A 1 ke A 2 ), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga barang X

Y Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen B D Y* E A IC 1 IC 2 IC 3 X* IC 1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal, IC 2 dengan titik E konsumen mencapai titik optimum IC 3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan barang X dan Y. X

Latihan Q MU makanan MU pakaian 1 25 26 2 23 25 3 22 21 4 18 2 5 16 19 6 15 18 7 14 17 8 13 16 9 12 15 1 11 13

Seorang konsumen memiliki penghasilan $4 per bulan. Seluruhnya dibelanjakan pakaian dan makanan, harga pakaian $4 per unit dan harga makanan $2 per unit. Adapun selera konsumen terhadap pakaian dan makanan dapat digambarkan dalam tabel. Pertanyaan: a. Tentukan kombinasi pakaian dan makanan yang dapat dibeli agar tercapai keseimbangan konsumen b. Apabila harga makanan naik menjadi $4, tentukan kombinasi makanan dan pakaian yang dibeli agar tercapai keseibangan konsumen

Seorang konsumen membeli pakaian dan parfum, dan nilai guna total dari pakaian dan parfum tersebut adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Jumlah Parfum UT Parfum Jumlah Pakaian UT Pakaian 1 25 1 37 2 46 2 65 3 63 3 85 4 76 4 98 5 85 5 15 6 9 6 17 a) Tentukan nilai guna marjinal dari membeli parfum. b) Misalkan harga parfum dan pakaian masing-masing adalah Rp.5, berapakah jumlah parfum dan pakaian yang akan dibelinya apabila uang yang dibelanjakannya adalah sebanyak Rp. 3.5? c) Apabila harga parfum turun menjadi Rp. 25, harga pakaian naik menjadi 75 dan uang yang dibelanjakan naik dua kalinya, berapa jumlah parfum dan pakaian yang dapat dibeli?