NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

dokumen-dokumen yang mirip
b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

Teori Asam. Pengertian

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

BAB 7. ASAM DAN BASA

LOGO TEORI ASAM BASA

ASAM, BASA, DAN GARAM

DERAJAT KEASAMAN (ph)

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

ASAM, BASA DAN GARAM

Lampiran I. Permasalahan Bisakah kita menentukan ph dari larutan asam dan basa hanya dengan menggunakan kertas lakmus? Berikan alasannya!

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

ASAM Vitamin C merupakan bahan yang sangat penting bagi tubuh kita, salah satunya untuk menjaga kebugaran tubuh. Dalam ilmu kimia, vitamin C dikenal

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Reaksi dalam larutan berair

Larutan Penyangga XI MIA

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Teori Asam-Basa Arrhenius

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan

Laporan Praktikum Penentuan Sifat Keasaman Dan Kebasaan Larutan

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

ASAM, BASA, DAN GARAM

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

Titrasi asam kuat-basa kuat

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

kimia TITRASI ASAM BASA

Metodologi Penelitian

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada materi titrasi asam basa

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

Bab 7. Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa. A. Reaksi dalam Larutan B. Titrasi Asam Basa

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

Bab 7. Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa. A. Reaksi dalam Larutan B. Titrasi Asam Basa

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 19, April 2013 Page 1

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

Bab II Studi Pustaka

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

MODUL PERCOBAAN ASAM BASA

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

Transkripsi:

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA Dosen Pembimbing : Zora Olivia, S. Farm., M.Farm, Apt GOLONGAN/KELOMPOK : A / 3 Anindiya Tazkiyah Aji Gesang Jati Abrar Rivanio Putra Siti Sofiya Miranda Faradilla Rozziqa Ani Rosa Putri Ayu Mujayana (G42150152) (G42150155) (G42150157) (G42150182) (G42150184) (G42150205) PROGRAM STUDI GIZI KLINIK JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen sebagai ion positif. Sedangkan basa secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion OH - sebagai ion negatif. Asam merupakan larutan yang memiliki ph diatas 7 sedangkan basa merupakan larutan yang memiliki ph kurang dari 7. Apabila kedua larutan tersebut memiliki kekuatan yang sama, maka bila dicampurkan dengan volume yang sama, akan didapat larutan yang memiliki ph netral. Netralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi antara proton dan ion hidroksida membentuk air. Dalam pembahasan netralisasi tentu kita akan mendapatkan istilah titrasi. Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat yang lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Berdasarkan reaksi asam basa kita dapat menentukan konsentrasi larutan suatu zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui konsentrasinya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara mengetahui perbedaan sifat asam dan basa? 2. Bagaimana cara mereaksikan asam basa sehingga menjadi produk bersifat netral? 3. Bagaimana perbandingan ph menggunakan perhitungan dengan pengujian kertas lakmus dan kertas indikator? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan sifat asam dan basa 2. Untuk mengetahui cara mereaksikan asam basa sehingga menjadi produk bersifat netral 3. Untuk mengetahui perbandingan ph menggunakan perhitungan dengan pengujian kertas lakmus dan kertas indikator 1.4 Manfaat 1. Mengetahui perbedaan sifat asam dan basa 2. Mengetahui cara mereaksikan asam basa sehingga menjadi produk bersifat netral

3. mengetahui perbandingan ph menggunakan perhitungan dengan pengujian kertas lakmus dan kertas indikator.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Asam didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung Hidrogen yang bereaksi dengan basa. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya. 1. Sifat asam Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut. a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air c. Memiliki ph kurang dari 7 (ph < 7) d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam. e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai berikut. f. Lakmus biru -> berubah menjadi warna merah. g. Lakmus merah -> tetap berwarna merah. h. Menghantarkan arus listrik. i. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen. 2. Pengelompokan asam Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya). b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian). Basa adalah senyawa yang mengandung ion OH atau menghasilkan OH ketika bereaksi dengan air. Basa bereaksi dengan asam untuk menghasilkan garam dan air. Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H 2 O). 1. Karakteristik basa

Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut. a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit. b. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH -. c. Memiliki ph di atas 7 (ph > 7). d. Bersifat elektrolit. e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai berikut. f. Lakmus merah -> berubah warnanya menjadi biru. g. Lakmus biru -> tetap berwarna biru h. Menetralkan sifat asam. 2. Pengelompokan basa Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH -, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu : a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH - dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida. b. Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH - dalam jumlah kecil.contohnya kayak ammonia. Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi). Berikut ini adalah karakteristik dari garam. 1. Memiliki titik lebur yang tinggi. 2. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat. 3. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik.

4. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini tergantung dari jenis asam/basa kuat pembentuknya. Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi. Dalam titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu : H + + OH - H 2 O Dalam menganalisis sampel yang bersifat basa, maka kita dapat menggunakan kertas lakmus biru,kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika diuji dengan asam dan akan tetap biru juika diuji pada basa, sedangkan jika kita menentukan sampel yang bersifat asam, kita akan menggunkan kertas lakmus merah, lakmus merah akan tetap merah jika terkena asam dan berubah menjadi warna biru jika diuji dengan basa.ada 2 cara mengetahui titik ekuivalen pada titrasi asam-basa yaitu memakai ph meter untuk memonitor perubahan ph selama titrasi dilakukan dan memakai indikator asam-basa. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. Reaksi asam dan basa yang sama kuatnya, akan menghasilkan suatu larutan netral. Asam dan basa yang bereksi dapat keduanya kuat maupun keduanya lemah. Reaksi asam dan basa dengan kekuatan yang berlainan akan menghasilkan larutan yang atau asam lemah atau basa lemah, bergantung pada kekuatan asam konjugat dan basa konjugat yang dihasilkan. Jika asam yang dihasilkan itu lebih kuat daripada basa yang dihasilkan, maka diperoleh larutan asam lemah. Sebaliknya jika basa yang dihasilkan lebih kuat daripada asam yang dihasilkan, akan diperoleh larutan basa lemah. Terlepas dari kekuatan relative asam dan basa yang terliat, semua reaksi asam-basa semacam itu lazim dirujuk sebagai reaksi penetralan (Keenan, 1990). Indikator sintetis yang umum ini digunakan di laboratorium adalah: 1. Kertas lakmus. Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai ph, tetapi hanya mengidentlfikasikan apakah suatu zat bersifat basa atau asam. Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat basa. 2. Indikator sintesis, yang memiliki kisaran nilai ph adalah: Nama indicator Trayek ph Perubahan warna 1. fenolftalein (pp) 8,3-10 Tak berwarna-merah muda 2. Metil orange(mo) 3,2-4,4 Merah-kuning 3. Metil merah (Mm) 4,8-6,0 Merah-kuning

4. Bromtimol biru (Bb) 6,0-7,6 Kuning-biru 5. Metil biru (Mb) 10,6-13,4 Biru-ungu 3. Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai ph 1 14. Fungsi indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (ph) suatu zat secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah ph meter yang menghasilkan data pembacaan indikator secara digital. Indikator biasanya ialah suatu asam atau basa organik lemah yang menunjukkan warna yang sangat berbeda antara bentuk tidak terionisasi dan bentuk terionisasinya. Kedua bentuk ini berikatan dengan ph larutan yang melarutkan indikator tersebut (Raymond. 2004). Titik akhir titrasi terjadi bila indikator berubah warna. Namun, tidak semua indikator berubah warna pada ph yang sama, jadi pilihan indikator untuk titrasi tertentu bergantung pada sifat asam dan basa yang digunakan dalam titrasi (dengan kata lain apkah mereka kuat atau lemah). Dengan demikian memilih indikator yang tepat untuk titrasi, kita dapat menggunakan titik akhir untuk menentukan titik ekuivalen (Raymond. 2004).

3.1 Alat 1. 16 buah tabung reaksi 2. Rak tabung reaksi 3. Batang pengaduk 4. Pipet tetes 5. Pipet mohr 5mL dan 1mL 6. Gelas kimia 50mL 7. Plat tetes BAB III METODE PRAKTIKUM 3.2 Bahan 1. Larutan HCl 3M, 2M, 1M dan 0,5M 2. Larutan NaOH 3M, 2M, 1M, dan 0,5M 3. Kertas lakmus merah dan biru 4. Kertas Indikator 5. Tisu 3.3 Bagan Prosedur Membagi tabung reaksi menjadi 2 kelompok yaitu asam dan basa yang konsentrasinya Beri label pada tabung Masing-masing isi larutan asam dan basa sebanyak 2ml HCL dan NaOH direksikan secara berurutan pada masing-masing konsentrasi Kemudian antara larutan asam dan basa direaksikan dengan mencampurkan dalam satu tabung ASAM HCL 3M 2M 1M BASA NaOH 3M 2M 1M Hasil reaksi diambil menggunakan pipet tetes lalu diteteskan pada plat tetes sebanyak dua tetes 0,5M 0,5M

Kode Larutan dan Konsentrasinya HCl NaOH A1 HCl 3M, 2Ml NaOH 3M, 2mL A2 HCl 3M, 2mL NaOH 2M, 2mL A3 HCl 3M, 2mL NaOH 1M, 2mL A4 HCl 3M, 2mL NaOH 0,5M, 2mL B1 HCl 2M, 2mL NaOH 3M, 2mL B2 HCl 2M, 2mL NaOH 2M, 2mL B3 HCl 2M, 2mL NaOH 1M, 2mL B4 HCl 2M, 2mL NaOH 0,5M, 2mL C1 HCl 1M, 2mL NaOH 3M, 2mL C2 HCl 1M, 2mL NaOH 2M, 2mL C3 HCl 1M, 2mL NaOH 1M, 2mL C4 HCl 1M, 2mL NaOH 0,5M, 2mL D1 HCl 0,5M, 2mL NaOH 3M, 2mL D2 HCl 0,5M, 2mL NaOH 2M, 2mL D3 HCl 0,5M, 2mL NaOH 1M, 2mL D4 HCl 0,5M, 2mL NaOH 0,5M, 2mL Uji masing-masing hasil reaksi Plat pada tetes plat diberi tetes menggunakan labelkertas lakmus merah dan biru Sebagai standar larutan HCl dan Tulis NaOH hasil yang dalam belum direaksikan tabeljuga diuji menggunakan lakmus diatas plat tetes Tabel 1.1

BAB IV HASIL PRAKTIKUM Tabel 1.1 KOD E PERHITUNGAN (ph) PRAKTIKUM A1 ph = 7 (Netral) ph = 0 (asam kuat) kertas Ph A2 ph = 1 log 5 = 0,4 (Asam) Kertas lakmus biru merah (Asam) A3 ph = - log 1 = 0 (Asam) Kertas lakmus biru merah (Asam) A4 ph = 1 log 12,5 = 0,9 (Asam) Kertas lakmus biru merah (Asam) B1 ph = 13 + log 5 = 13,6 (Basa) Kertas lakmus merah biru (Basa) B4 ph = 7 (netral) ph = 1 (asam kuat) kertas ph B3 ph = 1 log 5 = 0,9 (Asam) Kertas lakmus biru merah (Asam) B4 ph = 1 log 7,5 = 0,13 (Asam) Kertas lakmus biru merah (Asam) C1 ph = 14 + log 1 = 14 (Basa) Kertas lakmus merah biru (Basa) C2 ph = 13 + log 5 = 13,6 (Basa) Kertas lakmus merah biru (Basa) C3 ph = 7 (Netral) ph = 1 (asam kuat) kertas ph C4 ph = 1 log 2,5 (Asam) Kertas lakmus biru merah (Asam) D1 ph = 13 + log 12,5 (Basa) Kertas lakmus merah biru (Basa) D2 ph = 12 + log 7,5 (Basa) Kertas lakmus merah biru (Basa) D3 ph = 12 + log 25 (Basa) Kertas lakmus merah biru (Basa) D4 ph = 7 (Netral) ph = 1 (asam kuat) kertas ph

BAB V PEMBAHASAN Reaksi netralisasi merupakan reaksi penetralan asam oleh basa dan menghasilkan air. Hasil air merupakan produk dari reaksi antara ion H + pembawa sifat asam dengan ion hidroksida (OH - ) pembawa sifat basa, reaksinya adalah : H + + OH - H 2 O Asam adalah senyawa yang menghasilkan ion H + ketika larut dalam air, ph < 7, bersifat masam, dapat menghantarkan arus listrik,bersifat korosif dan apabila diuji menggunakan kertas lakmus akan menghasilkan warna merah. Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion OH - ketika larut dalam air, rasanya pahit, ph > 7, bersifat elektrolit, menetralkan sifat asam dan membirukan kertas lakmus merah. Garam adalah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif (kation) asam dan ph nya =7. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi). ph merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan keasaman atau kebasaan suatu zat. Uji ph dilakukan dengan menghitung dan melakukan percobaaan menggunakan kertas lakmus. Jika didalam perhitungan terdapat larutan yang bersifat netral maka diuji menggunakan kertas trayek ph. Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar ph dalam larutan yang ada. Terdapat dua macam ph indikator yaitu ph indikator universal dan indikator dengan trayek ph tertentu. ph indikator universal memiliki kemampuan berubah warna untuk keadaan asam dan basa mulai dari 1 hingga 14. Reaksi yang terjadi antara HCl dan NaOH sehingga membentuk garam netral adalah HCl + NaOH NaCl + H 2 O. Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Buktinya dalam praktikum ini hasil perhitungan dengan hasil praktikum beberapa ada yang berbeda, dalam perhitungan menghasilkan ph yang netral ketika diuji menggunakan kertas ph bersifat asam. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO 3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH 4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH 3 COONa. Contoh asam kuat adalah HCl, HNO 3, H 2 SO 4. Adapun KOH, NaOH, Ca(OH) 2 termasuk basa kuat. Syarat terbentuknya garam netral adalah terbentuknya garam dari asam kuat dengan basa kuat, dan apabila konsentrasi dan jumlah pereaktannya sama.

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan dengan 6.2 Saran hasil praktikum beberapa ada yang berbeda hasilnya terutama yang bersifat netral. Ketika dihitung hasil ph nya netral, tapi setelah diuji dengan kertas ph bersifat asam dikarenakan jumlah dan konsentrasi pereaktan tidak sama. Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Karena ada syarat-syarat tertentu untuk menghasilkan garam netral yaitu garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, jumlah dan konsentrasi pereaktan sama. Dalam melakukan praktikum sebaiknya kita harus menjaga kondusifitas keadaan ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancer. Serta, menjaga kebersihan alat dan ketelitian dalam melakukan praktikum agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan prosedur yang ada. Kita juga harus jeli dalam melakukan perhitungan dan harus memperhatikan larutan pereaktannya. Agar hasil perhitungan dan hasil praktikum sama.

DAFTAR PUSTAKA Tim Dosen Kimia Dasar, 2015.Buku Kerja Praktek Mahasiswa Kimia Dasar. Politeknik Negeri Jember file:///f:/mata%20kuliah/kimia%20dasar/p.%20netralisasi/pengertian%20asam, %20Basa%20dan%20Garam%20-%20Klikbelajar.com.htm file:///f:/mata%20kuliah/kimia%20dasar/p.%20netralisasi/titrasi%20asam %20Basa%20%28netralisasi%29%20_%20Bisa%20Kimia.htm https://www.academia.edu/9031531/laporan_praktikum_kimia_titrasi_asam_basa http://bajilfarmasiumi.blogspot.co.id/2011/10/netralisasi.html

LAMPIRAN