Adaptive Structuration Theory, Information System Approach to Organization, Cultural Approach to Organization, dan Critical Theory of Communication Approach to Organization Dosen Pengampu: Wahyuni Choiriyati, S.sos., M.si. Mata Kuliah: Teori Komunikasi Disusun Oleh: BELLA AMALIA 11816378 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma
Adaptive Structuration Theory (Teori Penstrukturan Adaptif)
Sejarah Teori Anthony Giddens, seorang sosiolog pertama kali mempresentasikan teori penstrukturan adaptif pada tahun 1979. Dalam penelitiannya, Giddens mendeskripsikan bagaimana institusi sosial dan organisasi, misalnya diproduksi, direproduksi, dan ditransformasi melalui penggunaan aturanaturan sosial. Struktur dan aturan yang diciptakan membatasi perilaku seseorang. Akan tetapi, aturan yang sama juga membuat seseorang mampu memahami dan berinteraksi denagn orang lain.
Dalam teori penstrukturan adaptif, Giddens (1984) menyatakan bahwa kunci dari memahami komunikasi yang terjadi di dalam organisasi adalah dengan mempelajari struktur yang berfungsi sebagai pondasi mereka. Ia membuat perbedaan antara konsep sistem dan struktur. Istilah sistem yaitu perilaku yang dilakukan oleh kelompok itu untuk mencapai tujuannya Istilah struktur yaitu aturan-aturan dan sumber daya yang digunakan untuk mempertahankan suatu kelompok atau organisasi
Sejarah Teori Marshall Scott Poole (1990) dan koleganya (Poole, Seibold, dan McPhee, 1985, 1996 ) memperbaiki dan memperluas teori Giddens dengan membentuk suatu program penelitian yang menerapkan teori pada proses-proses yang terlibat di dalam pengambilan keputusan kelompok. Poole memperluas karya Giddens dan mengonseptualisasikan teori penstrukturan adaptif. Poole menyimpulkan bahwa kunci bahwa kunci untuk memahami kelompok adalah melalui analisis dari struktur yang mendasari mereka.
TOKOH Anthony Giddens Marshall Scott Poole
Asumsi-asumsi Teori Teori Penstrukturan Adaptif berasumsi bahwa untuk memahami aturan dari suatu sistem sosial, para aktornya harus mengetahui paling tidak sumber daya masa yang melatari suatu aturan Kelompok dan organisasi di produksi dan di reproduksi melalui penggunaan aturan dan sumber daya. Aturan komunikasi berfungsi baik sebagai sebagai medium maupun hasil akhir dari interaksi. Kekuasaan merupakan kekuatan yang berpengaruh dalam mencapai keputusan dalam organisasi
Konsep Teori Agensi dan Refleksivitas Dualitas Struktur (duality of structure) Integrasi Sosial (social integration)
Agensi dan Refleksivitas Dalam mengunakan proses agensi dan reflektivitas, organisasi dan kelompok mempertimbangkan struktur dan sistem yang sudah ada, dan anggota-anggota memiliki kemampuan untuk menjelaskan alasan perilaku tertentu dan juga kemampuan untuk mengidentifikasi tujuan mereka. Kesadaran ini terjadi dalam dua level : Kesadaran diskursif ( discursive consciousness ) Kesadaran praktis ( practical consciousness )
Dualitas Struktur (duality of structure) Menurut prinsip dualitas struktur, anggota sebuah organisasi bergantung pada aturan dan sumber daya untuk mengarahkan keputusan mereka mengenai perilaku atau tindakan yang mereka gunakan dalam komunikasi mereka. Sumber daya (resource) merujuk pada kekuasaan yang dibawa aktor ke dalam kelompok atau organisasi. Kekuasaan ini berpengaruh karena hal ini menuntun seorang individu untuk melakukan suatu tindakan atau memulai perubahan. Sebuah organisasi dapat menggunakan dua tipe sumber daya, yaitu: Sumber daya alokatif Sumber daya otoritas
Integrasi Sosial (social integration) Sebuah proses yang terus menerus di mana para anggota dalam organisasi atau kelompok menjadi saling mengenal satu sama lain dan membentuk harapan berdasarkan kesan atau informasi sebelumnya yang mereka pelajari.
Kritik Teori Teori Penstrukturan Adaptif tidak bisa dipelajari dengan cepat, tidak intuitif secara langsung, atau sederhana.
Information System Approach to Organization (Teori Informasi Organisasi)
Sejarah Teori Karl Weick adalah profesor Rensis Likert perilaku organisasi dan Psikologi di Universitas michigan. Karl Weick orang yang paling tidak setuju membandingkan organisasi dengan tubuh mahkluk hidup. Karl Weick mengembangkan sebuah pendekatan untuk mengembangkan proses dimana organisasi mengumpulkan, mengelola, dan menggunakan informasi yang mereka terima.
Sejarah Teori Organisasi sebagai sebuah system yang mengambil sebuah informasi yang membingungkan atau ambigu dari lingkungannya dan membuat informasi tersebut menjadi masuk akal. Oleh karenannya, menurut teori informasi organisasi, organisasi akan berevolusi selama mereka berusaha untuk memahami diri mereka dan lingkungannya.
Asumsi-asumsi Teori informasi organisasi adalah satu cara untuk menjelaskan bagaimana organisasi membuat informasi yang membingungkan dan ambigu menjadi masuk akal. Teori ini berfokus pada proses pengorganisasian anggota organisasi untuk mengelola informasi dari pada berfokus pada struktur organisasi itu sendiri. Sejumlah asumsi dasar teori ini : 1) 2) 3) Organisasi manusia ada dalam sebuah lingkungan informasi Informasi yang diterima sebuah organisasi berbeda dalam hal ketidakjelasannya Organisasi manusia terlibat di dalam pemrosesan informasi untuk mengurangi ketidak jelasan informasi.
Konsep Teori Lingkungan Informasi Ketidakjelasan Informasi Aturan Siklus
Kritik Teori Teori informasi organisasi gagal melakukan pengujian konsistensi logis. Salah satu kritik yang muncul adalah keyakinan bahwa orang cenderung diarahkan oleh aturan dan kondisi dalam sebuah organisasi. Di dalam keadaan yang tidak stabil, individu belum tentu menyampaikan informasi yang sama.
Cultural Approach to Organization (Teori Budaya Organisasi)
Sejarah Teori Dalam teori ini Clifford Greetz mengibaratkan bahwa setiap orang adalah binatang yang bergantung pada jaring yang diputarnya sendiri. Jaring digambarkan sebagai budaya yang hanya bisa dijelajahi oleh orang lain apabila ia sudah memahami interpretasi yang menyatukan jaring tersebut. Dalam hal ini, Greetz melihat budaya sebagai makna, pemahaman, dan pengertian yang dibagi bersama.
Sejarah Teori Pancanowsky dan o donnell mengartikan bahwa budaya organisasi adalah esensi dari kehidupan organisasi. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa mereka menerapkan prinsip prinsip antropologi untuk mengonstruksi teori mereka. Dan secara khusus mereka mengadopsi pendekatan interpretasi simbolik yang dikemukankan oleh clifford geertz dalam model teori mereka. Geertz menyatakan bahwa orang orang adalah hewan yang bergantung dalam jaringan kepentingannya.
TOKOH Clifford Greetz Pacanowsky
Asumsi-asumsi Teori Anggota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah organisasi. Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda dan interpretasi tindakan dalam budaya ini juga beragam.
Tabel di bawah ini menjelaskan tentang contoh symbol-simbol pada asumsi kedua Teori Budaya Organisasi, yaitu penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi. KATEGORI UMUM TIPE/CONTOH SPESIFIK Simbol Fisik Seni/desain/logo Bangunan/dekorasi Pakaian/penampilan/ Benda material Simbol Perilaku Simbol Verbal Upacara/ritual Tradisi/kebiasaan Penghargaan/hukuman Anekdot/lelucon Jargon/nama/nama sebutan Penjelasan Kisah/mitos/sejarah Metafora
Konsep Teori Seorang ahli berpendapat bahwa untuk memahami budaya, seseorang harus melihatnya dari sudut pandang anggota tersebut. Untuk melakukan hal ini geertz percaya bahwa para peneliti harus menjadi etnograf. Geertz menyatakan bahwa etnografi bukan ilmu eksperimental namun merupakan sebuah metodologi yang menguak makna. Dalam budaya organisasi terdapat beberapa peforma yang merupakan komponen penting dalam teori budaya organisasi itu sendiri, yaitu: Performa ritual Performa hasrat Performa sosial Performa politis Performa enkulturasi
Krtitik Teori Kelemahan teori ini terletak pada konsistensi logis yang merujuk pada pemikiran bahwa teori budaya organisasi harus mengikuti pengaturan logis dan tetap konsisten dalam penerapannya.
Critical Theory of Communication Approach to Organization (Teori Kritis Organisasi)
Sejarah Teori Teori ini adalah teori kritis yang dibangun oleh Stanley Deetz sebagai cara untuk memastikan kesehatan keuangan perusahaan disaat representasi kepentingan orang-orang meningkat. Ia memulainya teori ini karena melihat keadaan yang menunjukkan bahwa perusahaan telah menjadi institusi ekonomi dan politik disaat bersamaan. Kemudian ia menggunakan kemajuan teori komunikasi dalam pembuatan keputusan. Selanjutnya baru menguraikan bagaimana perusahaan dapat menjadi tempat kerja yang lebih produktif dan demokratis melalui perbaikan komunkasi.
Asumsi-asumsi 1) 2) 3) Kekuasaan bertahan melalui semua bahasa dan komunikasi. Teori ini menyatakan kemungkinan negosiasi pada kekuasaan (stakeholder democracy). Managerialism memiliki kontrol atas segalanya, sehingga kontrol yang dilakukan bisa melebihi kinerja perusahaan.
Konsep Teori Menurut Deetz, selama publik masih menganggap bahwa komunikasi adalah proses penyebaran informasi, maka secara tidak langsung mereka menghidupkan dominasi perusahaan di setiap aspek kehidupan. teori kritiknya mengatakan bahwa kekuasaan bertahan melalui semua bahasa dan komunikasi. Managerial control adalah pembuatan keputusan yang tidak melibatkan suara dari orang-orang yang menjadi sasaran keputusan. Codetermination adalah kebalikan dari managerial control dimana pembuatan keputusan dilakukan menggunakan dialog terbuka.
Konsep Teori Salah satu tujuan dari teori ini adalah menyatakan kemungkinan negosiasi pada kekuasaan. Deetz menyebutnya dengan stakeholder democracy. ada enam kelompok stakeholder dengan beragam kebutuhan dan keinginan, yaitu: Investors Suppliers Workers Host communities Consumers Greater society and the world community
Krtitik Teori Teori ini hanya untuk meningkatkan kesetaraan dalam mengontrol mekanisme dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Griffin, EM. 2006. A first look at Communication Theory. San Diego: McGraw- Hill. Litlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. 2014. Theories of Human Communication 9 th edition. Diterjemahkan oleh Mohamad Yusuf Hamdan, dengan judul Teori Komunikasi Edisi 9 th. Jakarta: Salemba Humanika. West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory: Analysis and Aplication, 3th edition. Diterjemahkan oleh M. Damayanti Maer, dengan judul Pengantar Teori Komunikasi : Analisis & Aplikasi Buku 1 Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.
Terimakasih