DIFUSI GAS. Mashfufatul Ilmah ( ) Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Ramadianni

dokumen-dokumen yang mirip
Difusi gas merupakan campuran antara molekul satu gas dengan molekul lainnya yang

Jurnal Praktikum. Kimia Fisika II. Difusi Gas. Tanggal Percobaan: Senin, 08-April Disusun Oleh: Aida Nadia ( ) Kelompok 3 Kloter I:

Ummu Kalsum Andi Lajeng April 5, 2014 JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS. Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014

HUKUM RAOULT. campuran

Titik Leleh dan Titik Didih

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

LAPORAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI. Indah Desi Permana Sari

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

WUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

Hasil Penelitian dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM. Nama : SantiNurAini NRP :

MODUL I Pembuatan Larutan

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II. Kesetimbangan Fasa. 22 April 2014

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

Sistem tiga komponen

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

MENYARING DAN MENDEKANTASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS. Oleh:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014

C. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual pada materi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

Antiremed Kelas 7 Fisika

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

B. HUKUM-HUKUM YANG BERLAKU UNTUK GAS IDEAL

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALatihan Soal 11.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENRUAN KADAR VITAMIN C MENGGUNAKAN TITRASI IODOMETRI. Senin, 28 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

TITRASI PENGENDAPAN METODE VOLHARD

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat

Laporan Praktikum Kimia Fisik

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

ENERGI KESETIMBANGAN FASA

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian.

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN PRAKTKUM 1 LAJU REAKSI

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

Revisi BAB I PENDAHULUAN

pengenceran larutan PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAN IX ENTALPI DAN ENTROPI PELEBURAN

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA. Oleh: : Nugraheni Wahyu Permatasari NRP :

KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

REKRISTALISASI REKRISTALISASI

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN

BAB I PENDAHULUAN. gas, cair dan padat yang disebut dengan fluida tiga fasa.

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 hingga Maret 2015.

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Transkripsi:

DIFUSI GAS Mashfufatul Ilmah (1112016200027) Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Ramadianni PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 ABSTRACT Tiap-tiap zat memiliki gaya tarik antar molekul, gaya tarik antar molekul yang lemah menyebabkan molekul-molekul bergerak dengan cepat dan bebas sehingga gerak gerik fisik dari gas hampir tidak bergantung pada komposisi kimianya. Bahkan gerak gerik dari gas dikendalikan oleh volume, tekanan, suhu dan jumlah molnya. Difusi gas merupakan lewatnya satu zat ke zat lain, sedangkan efusi adalah proses dimana suatu gas dengan tekanan akan menguap dari wadahnya melalui suatu lubangyang sangat kecil. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan massa mlkeul dari zat yang belum diketahui massa molekulnya dengan menggunkan hukum Graham yang berbunyi : apabila kecepatan diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka kecepatan efusi berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa jenis gas. Dari percobaan ini didapatkan massa molar dari senyawa yang tidak diketahui ini sebesar 75.42 g/mol. Selain itu percobaan ini bertujuan untuk mengamati laju difusi dari das HCl dan zat X, gas yang rigan akan akan berefusi dan berdifusi lebih cepat, sedangkan gas yang massa molekulnya besar akan berdifusi dan berefusi lambat. INTRODUCTION Benda dapat berada dalam tiga keadaan fasa : padat, cair, dan gas. Dalam keadaan padat cair dikenal sebagai es,dan keadaan air dikenal sebagai air, dan dalamkeadaan gas airdikenalsebagai uap air. Kebanyakan, namun tidak semua, senyawa dapat berada dalam tiga keadaan. Kebanyakan padatan bisa berubah menjadi cairan dan kebanyakan ccairan berubah 1

gas bilaadatan maupun cairan dipanaskan.cairan dan gassering dikatakan sebagai fluida karena mereka dapat bebas menggalir. Padatan dan cairan dikenal sebagai keadaan terkondensasi kerana mereka mempunyai kerapatan yang lebihtinggi daripada gas (Hardjono, 124: 2005). Sifat gas adalah sebagai berikut: 1. Gas dapat ditekan menjadi volume yang lebih kecil; hingga kerapatannya dapt dinaikkan dengan menaikkan tekanan terhadap gas. 2. Das mendesak tekanan disekeliling. 3. Gas mengembang tanpa batas, hingga gas menempati volume secara sempurna tiap tempat. 4. Gas melakukan difusi secara cepat terhadap gas lain,hingga dikatakan gas-gas dapat bercampur secara sempurna dalam segala perbandingan. 5. Pertikel-partikel gas tidak dapat terlihat. Beberapa gas berwarna seperti klor (kuning kehijauan), brom (merah kecoklatan),dan iod (ungu); beberapa gasmudah terbakar, sepertihidrogen; dan beberapa gas sukar bereaksi secara kimia (inert),seperti helium dan neon. 6. Sifat-sifat gas dilukiskan dalam pengertian suhu, tekanan, volume yang ditempati, dan jumlah molekul yang ada (Hardjono, 125: 2005). Difusi adalah lewatnya satu zat ke zat lain. Difufsi adalah migrasi molekul akibat gerakan molekul secara acak. Difusi dari dua atau lebih gas menghasilkan campuran molekul dan dalam wadah tertutup, segera menghasilkan campuran homogen. Gejala yan terkait yaitu efusi. Efusi adalah lepasnya molekul gas dari wadahnya melalui lubang kecil atau jarum. Laju terjadinya efusi berbanding lurus dengan kecepatan molekul. Artinya, molekul dengan kecepatantinggi berdifusi lebih cepat dibanding dengan molekul dengan kecepatan rendah. Laju efusi dua gas yang berbeda berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa molarnya (Petrucci, 203: 2007). Beberapa gas bahkan bergerak dalam arah berlawanan terhadap arus nettonya. Namun, difusi memang terjadi, dan gas-gas bermassa molar lebih rendah berdifusi lebih cepat bibandingkan gas bermassa molar tinggi. Jika dibandingkan pada suhu yang sama dua gas memilikienergikinetik yang sama. Ini berarti bahwa molekul dengan massa yang lebih kecil memiliki kecepatan lebih tinggi (Petrucci, 204: 2007). 2

Apabila dua macam gas ditempatkan dalam satu tempat yang sama, molekulmolekulnya lambat laun akan bercampur sampai komposisi dari gas akan sama. Proses pencampuran ini disebut difusi. Proses difusi ini hampir semua orang mengalaminya. Proses yang sama dengan difusi disebut efusi. Suatu proses dimana suatu gas dengan tekanan akan menguap dari wadahnya melalui suatu lubangyang sangat kecil. Thomas Graham (1805-1869) seoarnag ahli kimia Inggris mempelajari keceptan efusi dari berbagai macam gas melalui pori-pori penutup plaster Paris. Ia menemukan bahwa apabila kecepatan diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka kecepatan efusi berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa jenis gas. Pernyataan ini dikenal dengan hukum Graham. Gas yang rigan akan akan berefusi dan berdifusi lebih cepat, sedangkan gas yang massa molekulnya besar akan berdifusi dan berefusi lambat (James E, 516-517: 2000). MATERIAL AND METHODS Alat dan bahan Alat yang digunakan adalah pipa gelas panjang (1 buah), stop watch (1 buah), statif dan klem (1 buah), pipet tetes (2 buah), kapas penyumbat (secukupnya), senter (1 buah), gelas kimia sebagai wadah sampel (2 buah). Metode Percobaan ini dilakukan untuk mengamati seberapa panjang gas mengalir dari dalam tabung. Pasang pipa gelas secara horizontal pada statif, mengambil HCl pekat dengan pipet dan diteteskan pada salah satu ujung pipa gelas sebanyak tiga tetes, dan ujung lain dengan sampel X yang belum diketahui sebanyak tiga tetes secara bersamaan, dan tutup dengan segera menggunakan kapas, amati panjang asap/warba putih seperti kabut putih dalam pipa gelas, ukur panjang asap masing-masing sampel dan catat waktu yang diperlukan sampai terlihat kabut. Percobaan ini dilakukan dalam ruangan yang gelap agar kabut dapat terlihat dengan bantuan senter. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dilakukan tiga kali penggulangan dengan bahan dan cara yang sama. RESULTS AND DISCUSSION Data pengamatan Konsentrasi HCl : 12M 3

Massa molekul relatif HCl : 36.5 Nama zat percobaan Waktu (detik) Jarak yang ditempuh (cm) 1. 90 14.2 HCl 2. 67.8 13.1 3. 125.4 14.2 1. 89.4 13.5 Zat X 2. 150 12.5 3. 154.2 13.5 Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil pengamatan seperti pada tabel dan dari data yang diperoleh dapat ditentukan massa molekul relatif dari zat X yang belum diketahui dan dari massa molekul relatif akan diketahui senyawa yang digunakan sebagia sampel dalam percobaan ini. Menurut hukum Avogadro, rapatan gas berbanding lurus dengan massa molekul relatif. Oleh karena itu massa molekul relatif dapat menggantikan rapatan dalam rumus hukum difusi Graham: = Massa molekul relatif suatu gas tertentu dapat ditentukan dengan mengukur laju difusi (efusi)-nya dengan cara membandingkan laju gas tersebut dengan laju gas yang telah diketahui massa molekulnya: = Karena percobaan dilakukan dengan tiga kali pengulangan maka jarak yang ditempuh gas 1 dan gas 2 diambil nilai rata-rata, sehingga Jarak tempuh gas HCl (L1) = = 13.38 Jarak tempuh gas zat X (L2) = = 13.1 Waktu tempuh HCl = = 94.5 4

Wktu tempuh zat X = = 131.2 Kecepatan efusi HCl = = 0.14159 Kecepatan efusi zat X = = 0.09985 = = = = 8.68447 Mr zat X = 75.42 Massa mulekul relatif dari sampel didapatkan sebesar 75.42, dan berdasarkan pengamatan zat X berbau sangat menyengat dan mudah menguap seperti aseton, akan tetapi massa molekul aseton lebih kecil dari massa molekul yang didapatkan pada percobaan ini. Asam klorida yang digunakan tergolong sangat pekat karena konsentrasi asam klorida yang digunakan 12M sehingga pada saat sebelum dimasukkan dalam pipa gelas saju uap dari asam klorida sangatlah banyak, sehingga pada saat asam klorida dimasukkan dalam pipa gelas sangat terlihat jelas asap yang berjalan sepanjang pipa gelas. Sedangkan pada sampel X tidak begitu jelas asap yang terlihat, sehingga dalam menentukan panjang asap putih sangatlah susah, walaupun dalam keadaan gelap. Dengan massa molekul yang lebih besardari pada HCl, zat X akan berdifusi dan berefisi lebih cepatlambat dari pada asam klorida, dan pada saat praktikum pengamatan panjang asap yang dilihat dari zat X kurang akurat, karena tidak begtu terlihat adanya gas atau asap yang berjalan. CONCLUSION 5

Difusi adalah lewatnya satu zat ke zat lain, efusi adalah suatu proses dimana suatu gas dengan tekanan akan menguap dari wadahnya melalui suatu lubangyang sangat kecil. Massa mulekul relatif dari sampel didapatkan sebesar 75.42, dan berdasarkan pengamatan zat X berbau sangat menyengat dan mudah menguap seperti aseton, akan tetapi massa molekul aseton jauh lebih besar dari massa molekul yang didapatkan pada percobaan. Pada pengamatan zat X tidak begitu terlihat adanya gas yang berjalan. Pengamatan zat X memang tidak begitu terlihat adanya gas asap yang berjalan. REFERENCE Brady, James.E.2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara. Petrucci, dkk. 2007. Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 6