KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( K A K )

DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA

Bab. I Pendahuluan. KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene I.

BAB VIII. KERANGKA ACUAN KERJA

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

1. LATAR BELAKANG. a. Dasar Hukum

( KUALIFIKASI :USAHA KECIL )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN INDUK SISTEM DRAINASE KOTA (TAHAP II)

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

KEGIATAN PENYUSUNAN DOKUMEN DED (DETAIL ENGINEERING DESIGN) KAWASAN WISATA MAITARA KOTA TIDORE KEPULAUAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

KATA PENGANTAR. Bogor, 2014 Konsultan Perencana, CV.CATUR PRIMA KARYA. Heri Mulyana, ST. Direktur

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LAPORAN AKHIR VOLUME 2 : STUDI KELAYAKAN DAFTAR ISI PETA LOKASI DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN RINGKASAN EKSEKUTIF

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PRT/M/2015 TENTANG

2 sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membangun bendungan; d. bahwa untuk membangun bendungan sebagaimana dimaksud pada huruf c, yang

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTERPLAN DRAINASE KABUPATEN TABALONG

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

(KAK) KERANGKAACUAN KERJA KAB. GORONTALO UTARA PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 040 TAHUN 2017

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS PEKERJAAN UMUM POKJA ULP/PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA TAHUN ANGGARAN 2012 Jl. Urip Sumoharjo No.

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PTMP DAN DED TPA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2017

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)

BAB I PENDAHULUAN. LAPORAN AKHIR (Final Report) Masterplan Drainase Kota Genteng Kabupaten Banyuwangi I - 1

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN BEKASI

BAB III METODE PELAKSANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR... TAHUN... TENTANG

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN PROVINSI SUMATERA BARAT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2018, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Studi Potensi Air Baku Kota Bontang

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

3.2 TAHAP PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN 2015 BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN DINAS CIPTA KARYA PERUMAHAN DAN TATA RUANG DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KABUPATEN BANGGAI LAUT 1. LATAR BELAKANG Di dalam undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan kawasan permukiman, dijelaskan Pasal 94 ayat 1 Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni dilakukan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman. Hal ini bahwa negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis kawasan serta keswadayaan masyarakat sehingga merupakan satu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yang mampu menjamin kelestarian lingkungan hidup sejalan dengan semangat demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidak teraturnya bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Dan perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. Didalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarkat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa pemukiman kumuh. Tujuan pembangunan ini juga merupakan bagian dari kerja bangsa Indonesia untuk turut serta dalam mensukseskan tujuan pembangunan Millenium Development Goals yang dicanangkan oleh PBB. Dimana PBB menargetkan perbaikan kehidupan 100 juta penghuni permukiman kumuh pada tahun 2020.

a. DASAR HUKUM Adapun dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah : 1. a). Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. b). Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011, tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. c). Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. e). d). Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. e). Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah daerah Kabupaten / Kota f). Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. g). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Tengah 2011 sampai dengan 2016. h). Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. 3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari pekerjaan ini adalah tercapainya perumahan yang sehat dan aman yang dilengkapi prasarana dan sarana utilitas umum dengan penataan lingkungan yang menjamin kesehatan masyarakat. Tujuannya adalah Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh di kabupaten Banggai Laut 4. SASARAN Adapun sasaran yang harus dicapai adalah sebagai berikut ; a) Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik kawasan kumuh di kabupaten Banggai Laut. b) Teridentifikasinya kondisi eksisting prasarana dan sarana utilitas umum kawasan kumuh di Kabupaten Banggai Laut. c) Teridentifikasinya topografi kawasan kumuh di Kabupaten Banggai Kepulauan Laut d) Dirumuskannya strategi penataan kawasan kumuh dan tahapan program dan kegiatan penataan kawasan kumuh yang ada. 5. PENGGUNA JASA Pengguna jasa untuk pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh di Kabupaten Banggai Laut adalah Bidang Pengembangan Kawasan Dinas Cipta Karya Perumahan dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah.

6. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN Waktu pelaksanaan pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh di Kabupaten Banggai Laut adalah 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender. 7. ALOKASI BIAYA & SUMBER PENDANAAN KEGIATAN Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh di Kabupaten Banggai Laut sebesar Rp. 190.000.000,- (Seratus Sembilan Puluh Juta Rupiah). Sedangkan sumber pendanaan berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor DPA SKPD : 044/DPA-SKPD/BPKAD/2015 Tanggal 09 Januari 2015. 8. RUANG LINGKUP Adapun ruang lingkup kegiatan meliputi ; a. Tahap Persiapan adalah tahap dimana Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang mencakup multi disiplin yang berkompeten dalam bidangnya, memiliki wawasan serta benar-benar menghayati tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan perancangan teknis bangunan tempat tinggal/rumah dan infrastruktur kawasan kumuh meliputi jalan, drainase, utilitas, persampahan, listrik, sanitasi/air kotor dan sistem penyediaan Air bersih dan diharapkan Pada tahap ini juga dilakukan mobilisasi tenaga ahli dan peralatan, perizinan survey, penyusunan format isian, dan koordinasi dengan dinas terkait. b. Selanjutnya tahapan survey yang akan dilaksanakan adalah kondisi eksisting topografi kawasan, kondisi eksisting bangunan/rumah dan infrastruktur kawasan kumuh sesuai keputusan pemerintah kabupaten yang meliputi ; Kondisi Rumah Dan Tata Letak Bangunan. Jalan Lingkungan. Drainase. Air Bersih. Sanitasi/Air Kotor. Persampahan. Listrik. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan mencakup : a) Pemahaman terhadap KAK b) Metode yang digunakan c) Kondisi eksisting kawasan kumuh d) Data-data (data primer dan data sekunder) antara lain :

1. Dokumentasi lapangan 2. Hasil Pengukuran awal 3. Peta-peta yang diperlukan Laporan Antara Laporan Antara mencakup : a) Analisa data hasil laporan pendahuluan b) Analisa data hasil pengukuran awal c) Konsep pra studi dan DED Kawasan Kumuh d) Nomenklatur gambar harus sesuai ketentuan : 1. Gambar menggunakan kertas ukuran A3 2. Gambar harus mencantumkan etiket samping kanan gambar Laporan Akhir Laporan Akhir mencakup : a) Finalisasi laporan pendahuluan dan laporan antara b) Rancangan DED c) Rancangan anggaran biaya d) Tahapan pelaksanaan Perencanaan Teknis Akhir Perencanaan teknis akhir adalah hasil perbaikan semua hasil perancangan awal yang terdiri atas gambar konsep penataan, gambar teknis perencanaan bangunan tempat tinggal/rumah, infrastruktur kawasan kumuh menjadi lebih baik yang terdiri atas : (i) rumah tinggal; (ii) Listrik; (ii) jalan; (iii) drainase; (iv) air bersih; (v) sanitasi/air kotor; (vi) Persampahan; Peta lokasi penataan, peta master plan penataan kawasan, serta Rancangan Anggaran Biaya Pelaksanaan Pembangunannya.

9. KEBUTUHAN TENAGA AHLI Adapun kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini terdiri atas : 1). Ketua Tim, (Tim Leader) sebagai Ahli Lingkungan minimal S1 Teknik Planologi serta memiliki sertifikat keahlian teknik Penataan Wilayah dengan pengalaman 5 (lima) tahun. 2). Sarjana Teknik Arsitektur (S-1) (design), sebagai ahli perumahan dan permukiman, khususnya dibidang arsitektur bangunan perumahan serta memiliki sertifikat keahlian dengan Pengalaman pekerjaan sejenis minimal 5 (lima) tahun. 3). Sarjana Teknik Sipil (S-1) (Infrastruktur), sebagai ahli perumahan dan permukiman khusus dibidang pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman, serta memiliki sertifikat keahlian dengan Pengalaman pekerjaan sejenis minimal 5 (lima) tahun. 4). Sarjana Teknik Arsitektur Landskap (S-1), sebagai ahli landskap. Berpengalaman dalam bidang landskap perumahan dan permukiman terutama diwilayah perkotaan serta mampu menjawab tantangan kawasan kumuh menjadi kawasan yang sehat serta memiliki sertifikat keahlian dengan Pengalaman pekerjaan sejenis minimal 5 (lima) tahun. Disamping kebutuhan akan tenaga ahli tersebut diatas pekerjaan ini juga membutuhkan beberapa asisten tenaga ahli dan tenaga penunjang yang akan membantu para tenaga ahli dalam melaksanakan pekerjaan ini, adapun tenaga penunjang dimaksud antara lain : Surveyor Operator Komputer 10. METODOLOGI Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh Kabupaten Banggai Laut meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu : 1.) Persiapan 2.) Pengumpulan Data Lapangan 3.) Analisa Data Lapangan 4.) Perencanaan Teknis 5.) Penggambaran 6.) Perhitungan Kuantitas 7.) Perkiraan Biaya A. Persiapan Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan dan kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder (desk study). Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya : Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan

Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan sebelum pekerjaan Survai Pendahuluan dimulai, konsultan berkoordinasi dengan Pemberi Kerja untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal lain yang perlu diketahui untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut. B. Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey) Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan Survey Pendahuluan, yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan survey detail seperti topografi, inventarisasi lahan dan jalan, material dan geoteknik serta hidrologi.1) Survey Pendahuluan Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan peninjauan awal terhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder untuk dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survey detail dan kebutuhan desain. Kegiatan yang dilakukan antara lain : Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan dengan dilaksanakan survey. Mengumpulkan informasi mengenai lokasi kawasan kumuh yang menjadi objek perencanaan dari instansi terkait di daerah. Peninjauan lokasi untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi kondisi dan permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah studi perencanaan. Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan. Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry) Pembuatan peta dasar dan tematik wilayah studi perencanaan yang dibutuhkan dalam proses perencanaan Pembuatan foto dokumentasi lapangan dan pengukuran topografi adalah proses pengumpulan data di atas permukaan bumi yang selanjutnya data hasil ukuran dituangkan dalam bentuk peta perencanaan dengan menggunakan skala tertentu serta didokumentasikan dalam bentuk gambar dan file komputer. Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari : a. Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal b. Pengukuran situasi c. Pengukuran penampang memanjang dan melintang d. Pengukuran-pengukuran khusus e. Pekerjaan perhitungan dan penggambaran f. Pekerjaan digitasi dan computer

C. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis Pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menganalisis dan menyusun rencana teknis dari data lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survey pendahuluan. Kegiatan menganalisa serta merencanakan : a). b). c). d). e). f). Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan struktur jalan. Sistem drainase yang digunakan, penanganan dari genangan, hidrologi, hidrolika, perhitungan debit banjir dan dimensi saluran serta struktur/konstruksi saluran dan bangunan pelengkapnya. Sistem jaringan air bersih, tingkat pelayanan, perhitungan jaringan dan dimensi perpipaan, ataupun penggunaan sistem lain untuk penyediaan air bersih. Sistem dan pengelolaan persampahan, tingkat pelayanan, kebutuhan prasarana dan sarana pembuangan sampah. Sistem jaringan air kotor yang melayani kawasan kumuh dengan tingkat kepaatan yang tinggi Sistem jaringan listrik yang tersedia dalam malayani kebutuhan masyarakat. D. Tahap Penggambaran Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah Draft Perencanaan Teknis mendapat persetujuan dari pengguna jasa dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran-saran yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi alternatif trase yang pernah diteliti. Gambar rencana detail perencanaan teknis yang perlu dibuat minimal mencakup : a) Sampul luar (cover) dan sampul dalam. b) Daftar Isi c) Peta lokasi proyek d) Peta lokasi sumber bahan material (Quarry) e) Daftar simbol dan singkatan. f) Daftar rangkuman volume pekerjaan. g) Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan skala yang pantas dan memuat semua informasi yang diperlukan E. Tahap Penghitungan Biaya Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi yang direncanakan, sesuai dengan item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan secara terpadu. Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya, sedangkan harga satuan akan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan masih berlaku atau berpedoman pada survey harga pasar. Metode perhitungan harga satuan harus dibuat, analisis harga satuan menggunakan metoda dan acuan yang baku berdasarkan faktor-

faktor/parameter : tenaga, material, peralatan, sosial, pajak, overhead dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat. Perkiraan biaya yang diperoleh dari analisis ini dibandingkan dengan proyek-proyek lainnya didaerah sekitar lokasi. 11. KELUARAN Keluaran dari pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh Kabupaten Banggai Laut, adalah : (i) (ii) (iii) (iv) Konsep penataan kawasan menjadi layak huni sesuai kriteria undang-undang; Gambar kerja penataan kawasan; Rancangan Anggaran Biaya Penataan Kawasan; Gambar-gambar perspektif sesuai keperluan. 12. SISTEMATIKA PELAPORAN Adapun sistem pelaporan pekerjaan Studi Penataan dan Perencanaan DED Komponen PSU Kawasan Kumuh Kabupaten Banggai Laut, terdiri atas : Laporan Pendahuluan, Laporan pendahuluan diserahkan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterbitkan SPMK dan diterima setelah dilakukan konsultasi dan pembahasan dengan Pihak penyelenggara, Tim Teknis sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan pendahuluan meliputi: latar belakang; metoda pelaksanaan; pendekatan; konsep penataan kawasan; jadwal dan rencana kerja konsultan, serta hasil survey lapangan terhadap lokasi kawasan kumuh. Laporan Antara (Interim Report) Laporan Antara diserahkan 60 (enam pulu) hari kalender setelah diterbitkan SPMK dan diterima setelah dilakukan konsultasi dan pembahasan dengan Pihak penyelenggara dan Tim Teknis sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan pendahuluan meliputi: hasil pengumpulan data dari kota/(ikk) bersangkutan dan keteranganketerangan lainnya serta proposal untuk perencanaan rinci, termasuk alternatifalternatif yang diusulkan yang memungkinkan pemberi tugas untuk mengevaluasi dan mengambil keputusan untuk menentukan desain terpilih berdasarkan aspek teknis dan aspek biaya.

Laporan Akhir Laporan Akhir diserahkan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum berakhir masa kontrak dan diterima setelah dilakukan konsultasi dan pembahasan dengan Pihak penyelenggara, Tim Teknis dan Pemda setempat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan Akhir meliputi: a). Gambar Perspektif Penataan Kawasan kumuh, b). Gambar peta lokasi kawasan kumuh, c). Gambar Rencana Rumah/Bangunan tempat tinggal, d). Gambar teknis infrastruktur, e). Spesifikasi Teknis, e). Rencana Anggaran Biaya, e). Bill of Quantity (BoQ), f). Ringkasan Laporan (Executive Summary). CD Laporan CD Laporan sebanyak 15 (lima belas) buah yang terdiri dari : a. CD Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) buah b. CD Laporan Antara sebanyak 4 (empat) buah c. CD Laporan Akhir sebanyak 4 (empat) buah d. CD Gambar Kerja dan Album Peta sebanyak 4 (empat) buah Format Laporan Format pelaporan harus mengikuti standar format produk yang telah ditetapkan (buku laporan dalam format A4, Dokumen DED dalam format A1 dan A3, dan seluruh laporan dikemas dalam bentuk digital/cd). Pelaksana wajib untuk menyampaikan setiap produk pelaporan dengan tepat waktu, baik kepada Penyelenggara maupun kepada Tim Teknis dan Narasumber untuk mendapatkan koreksi dan sebagai bahan pembahasan.

I. PENUTUP 1. Setelah KAK ini diterima, maka Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari masukan lain yang diperlukan. 2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, agar konsultan segera menyusun program kerja untuk dibahas bersama dengan penyelenggara Kegiatan. 3. Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut, kegiatan akan dibantu oleh Tim Teknis kegiatan.