LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

Kelarutan & Gejala Distribusi

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2

PEMBUATAN ETIL ASETAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI

Nama : Kelas : No. Absen :

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

IDENTIFIKASI DAN PEMISAHAN OBAT. gugus C=O sekitar 20 cm (Rahardjo, 2007).

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

Senyawa Polar dan Non Polar

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR KIMIA MEDISINAL SEMESTER GANJIL PENGARUH ph DAN PKa TERHADAP IONISASI DAN KELARUTAN OBAT

SIFAT-SIFAT SENYAWA KOVALEN

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

B. Struktur Umum dan Tatanama Lemak

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Asam Karboksilat dan Ester. Sulistyani, M.Si

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Kimia UMPTN Tahun 1981

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

HUKUM RAOULT. campuran

AMALDO FIRJARAHADI TANE

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL I. TUJUAN Untuk mengetahui sifat fisika alcohol dan fenol Untuk mempelajari beberapa reaksi kimia karakteristik dari

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

Pelarut polar Pelarut semipolar Pelarut nonpolar

Laporan praktikum kimia logam dan non logam

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

Air adalah wahana kehidupan

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

STRUKTUR KIMIA DAN SIFAT FISIKA

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Kata Kunci : Alkohol, Ester, Eter, Asam Karboksilat, Keton, Oksidasi, Esterifikasi

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

LAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

D. Tinjauan Pustaka. Menurut Farmakope Indonesia (Anonim, 1995) pernyataan kelarutan adalah zat dalam

Reaktifitas alkohol terhadap esterifikasi. Reaktifitas asam karboksilat terhadap esterifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF SENYAWA ORGANIK dan SENYAWA ANORGANIK

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa


OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK OLEH NAMA : ISMAYANI NIM : F1F1 10 074 KELOMPOK : III ASISTEN : SYAWAL ABDURRAHMAN, S.Si. LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011

SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA ORGANIK A. Tujuan percobaan Tujuan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mempelajari sifat-sifat kelarutan senyawa organik 2. Untuk membandingkan tingkat kelarutan suatu senyawa terhadap beberapa pelarut B. Landasan teori Melarut tidaknya suatu zat dalam suatu sistem tertentu dan besarnya kelarutan, sebagian besar tergantung pada sifat serta intensitas kekuatan yang ada pada zat terlarut-pelarut dan resultan interaksi zat terlarut-pelarut. Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, selain itu dipengaruhi pula oleh faktor temperatur, tekanan, ph larutan dan untuk jumlah yang lebih kecil bergantung pada terbaginya zat terlarut. Kelarutan suatu zat juga bergantung pada struktur molekulnya seperti perbandingan gugus polar dan gugus non polar dari molekul. Semakin panjang rantai non polar dari alkohol alifatis, semakin kecil kelarutannya dalam air. Kelarutan zat terlarut dalam pelarut juga dipengaruhi oleh polaritas atau momen dipol pelarut. Pelarut-pelarut polar dapat melarutkan senyawa-senyawa ionik serta senyawa-senyawa polar lainnya (Widyaningsih, 2009). Karbon dapat mem.bentuk lebih banyak senyawa dibandingkan unsur lain sebab atom karbon tidak hanya dapat membentuk ikatan karbon-karbon

tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga, tetapi juga bisa terkait satu sama lain membentuk struktur rantai dan cincin. Cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawa karbon adalah kimia organik (Chang, 2003). Senyawa-senyawa organik dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat kelarutannya dalam sejumlah pelarut dan larutan tertentu. Senyawa dikatakan larut apabila 0,1 gram padatan atau 0,2 ml cairan dapat larut dalam 3 ml pelarut. Secara umum senyawa organik dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan dalam pelarut organik. Senyawa polar akan larut dalam senyawa polar dan senyawa nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar. Dalam kelarutan senyawa organik dengan suatu larutan dapat memberikan informasi tentang klasifikasi larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa (Sahidin dkk, 2011). Dalam senyawa kovalen seperti H 2 O, HCl, CH 3 OH atau H 2 C=O, satu atom mempunyai keelektronegatifan yang substansi lebih besar dari pada yang lain. Semakin elektronegatif suatu atom, semakin besar tarikannya terhadap electron ikatan tarikannya tidak cukup bagi atom untuk memecahkannya menjadi ion, tetapi cukup sehingga atom ini mempunyai bagian rapat elektron yang lebih besar. Hasilnya adalah ikatan kovalen polar, suatu ikatan dengan distribusi rapat elektron yang merata (Fessenden dan Fessenden, 1986). Dari sifat kelarutan suatu senyawa dapat diklasifikasikan kedalam suatu senyawa polar dan nonpolar. Jika suatu senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam larutan 10% NaOH, maka dapat

dikatakan bahwa senyawa tersebut lebih asam daripada air dan mempunyai gugus fungsional asam (Anwar, 1994). Gugus fungsional sebagai ciri utama suatu senyawa organik yang pada dasarnya dapat diketahui secara jelas dengan mengelompokkan molekulmolekul tersebut saling berkaitan sehingga sulit untuk membahas suatu gugus fungsional tanpa menyinggung gugus fungsional yang lainnya. Tetapi secara sederhana dapat dikatakan bahwa gugus fungsional adalah suatu atom-atom, gugus atom dalam suatu senyawa organik yang boleh dikatakan paling menentukan sifat zat tersebut (Arsyad, 2001).

C. Alat dan bahan 1. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu: - Tabung reaksi - Pipet tetes 2. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu: - Etil asetat - Minyak tanah - Amilum/kanji - Glukosa - Kloroform - Metanol - Asam asetat - Etanol - H 2 O - NaOH encer - HCl encer - H 2 SO 4

D. Prosedur kerja Kelarutan dalam Etil asetat Etil asetat Semua larut Kecuali minyak tanah, amilum, & glukosa - Diambil 0,1 gr atau 0,2 ml - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan tetes demi tetes Etil asetat hingga mencapai 3 ml - Dikocok kuat-kuat - Diamati - Diulangi untuk minyak tanah, amilum, glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol Kelarutan dalam air Etil asetat - Diambil 0,1 gr atau 0,2 ml - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan tetes demi tetes air hingga mencapai 3 ml - Dikocok kuat-kuat - Diamati - Diulangi untuk minyak tanah, amilum, glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol Semua larut, kecuali minyak tanah dan etil asetat

Kelarutan dalam NaOH encer NaOH encer Semua larut, kecuali etil asetat dan minyak tanah - Diambil 0,1 gr atau 0,2 ml - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan tetes demi tetes NaOH encer hingga mencapai 3 ml - Dikocok kuat-kuat - Diamati - Diulangi untuk minyak tanah, amilum, glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol Kelarutan dalam HCl encer HCl encer Semua larut, kecuali etil asetat dan minyak tanah - Diambil 0,1 gr atau 0,2 ml - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan tetes demi tetes HCl encer hingga mencapai 3 ml - Dikocok kuat-kuat - Diamati - Diulangi untuk minyak tanah, amilum, glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol

Kelarutan dalam H 2 SO 4 Etil asetat Semua larut, kecuali minyak tanah - Diambil 0,1 gr atau 0,2 ml - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan tetes demi tetes H 2 SO 4 hingga mencapai 3 ml - Dikocok kuat-kuat - Diamati - Diulangi untuk minyak tanah, amilum, glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol E. Hasil pengamatan a. Data pengamatan Senyawa Etil asetat H 2 O NaOH encer HCl encer H 2 SO 4 Etil asetat Minyak tanah Amilum/kanji Glukosa Kloroform Metanol Asam asetat Etanol

b. Reaksi H 2 O + CH 3 OH CH 3 OH + H 2 O H 2 O + C 6 H 6 HCl + CH 3 COOC 2 H 5 HCl + CH 3 OH CH 3 Cl + H 2 O HCl + C 6 H 6 NaOH + CH 3 OH H 2 SO 4 + CH 3 COOC 2 H 5 CH 3 OH + NaOH (CH 3 COOC 2 H 4 ) 2 SO 4 + H 2 O H 2 SO 4 + CH 3 OH CH 3 OH + H 2 SO 4 H 2 SO 4 + CH 3 COOH (CH 3 COO) 2 SO 4 + H 2 O F. Pembahasan Kelarutan merupakan kemampuan suatu zat untuk dapat bercampur secara sempurna dengan suatu pelarut tertentu. Secara umum, dikatakan larutan apabila zat terlarut dan perlarutnya berada dalam fase yang sama, sehingga sifatsifatnya sama diseluruh cairan. Campuran ini disebut juga campuran homogen. Tetapi suatu pelarut tertentu dicampur kemudian membentuk 2 lapisan, maka campuran merupakan campuran dua fase atau biasa disebut dengan campuran heterogen. Pada percobaan yang kami lakukan tentang tingkat kelarutan suatu senyawa organik yang mana pelarutnya adalah pelarut polar yaitu H 2 O, NaOH, HCl, dan H 2 SO 4 dan pelarut semi polar yaitu Etil asetat. Secara umum pada

pelarut polar terjadi perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang menyusun molekul pelarut tersebut, sehingga berdasarkan hal tersebut maka atom-atom penyusun senyawa tersebut akan memiliki tingkat energi yang berbeda dalam menarik pasangan elektron yang digunakan secara bersama menuju arahnya masing-masing. Etilasetat merupakan pelarut semi polar yang bersifat volatil (mudah menguap). Etil asetat merupakan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif seperti flor, oksigen, dan nitrogen serta etil asetat juga merupakan suatu penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan. Kelarutan etil asetat dapat meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Etil asetat akan melarutkan air hingga 3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Dalam air yang mengandung basa atau asam senyawa ini tidak stabil. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pelarut etil asetat yang merupakan pelarut semi polar sehingga senyawa ini dapat melarutkan senyawa yang bersifat polar sepeti methanol, etanol, dan asam asetat. Etil asetat juga dapat melarutkan senyawa yang sifatnya sama dengannya semi polar yaitu kloroform. Sementara senyawa yang tidak larut dalam etil asetat yaitu minyak tanah, glukosa dan kanji yang bersifat nonpolar tidak melarut sempurna karena suhu pada saat pencampuran terlalu rendah, akan tetapi pada saat suhu ditingkatkan maka senyawa-senyawa tersebut akan dapat melarut.

Selanjutnya percobaan kelarutan dalam H 2 O yang besifat polar. Senyawa-senyawa hidrokarbon rantai rendah secara umum juga mempunyai sifat polar, sehingga dapat larut dalam air. Dalam percobaan ini menunjukkan bahwa senyawa-senyawa polar akan melarut di dalamnya seperti metanol, etanol dan asam asetat. Sebaliknya minyak tanah yang bersifat nonpolar tidak dapat larut dalam air. Sementara etil asetat yang bersifat semi polar tidak dapat terlarut dengan sempurna dibandingkan dengan kloroform yang juga bersifat semi polar dapat melarut dalam air. Pada uji kelarutan dalam NaOH yang kita ketahui sebagai basa kuat dan merupakan pelarut polar diperoleh bahwa metanol, etanol, glukosa, kanji, asam asetat juga larut didalamnya. Hal ini disebabkan karena senyawa tersebut bersifat polar, sementara etil asetat tidak dapat larut karena etil asetat tidak dapat stabil dalam kondisi kelebihan asam maupun basa. Minyak tanah yang bersifar nonpolar juga tidak dapat larut dalam NaOH yang bersifat polar. HCl mupakan senyawa polar yang bersifat asam, semua senyawa yang di uji dapat larut di dalam HCl kecuali etil asetat dan minyak tanah. Etil asetat tidak dapat larut dalam HCl sebab senyawa tersebut tidak stabil dalam keadaan asam. Sedangkan minyak tanah disebabkan karena sifatnya yang nonpolar. Dalam pelarut HCl memiliki ion yang lebih elegtromagetif yaitu Cl- sehingga elektron dari ion H+ lebih tertarik keion tersebut dan ini menyebabkan momen dipolnya yaitu dipol positif dan dipol negatif sehingga membentuk kutub. Inilah yang menyebabkan kepolaran sehingga senyawa polar dapat larut didalamnya.

Terakhir yaitu uji kelarutan dalam H 2 SO 4 yang merupakan senyawa polar. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa senyawa yang tidak dapat larut dalam H 2 SO 4 yaitu minyak tanah yang merupakan senyawa non polar. Senyawa H 2 SO 4 yang bersifat polar larut pada etil asetat, metanol, etanol, glukosa, dan asam asetat. Pada uji kelarutan etil asetat, metanol, etanol, glukosa, dan asam asetat dalam H 2 SO 4 disertai dengan panas. Hal ini terjadi karena adanya reaksi eksoterm antata pelarut dan zat terlarut. Reasksi eksoterm ini menunjukan bahwa sampel bereaksi dengan pelarut. Secara umum pada pelarut polar terjadi perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang menyusun molekul pelarut tersebut, sehingga berdasarkan hal tersebut maka atom-atom penyusun senyawa tersebut akan memiliki tingkat energi yang berbeda dalam menarik pasangan elektron yang digunakan secara bersama menuju arahnya masing-masing. Berdasarkan hukum kelarutan like disolved like, kita dapat mengetahui bahwa senyawa polar larut dalam pelarut polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar.

G. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam percobaan ini adalah : 1 Prinsip kelarutan senyawa organik berdasarkan prinsip like disolve like yaitu senyawa polar hanya dapat larut dalam senyawa polar dan senyawa nonpolar hanya dapat larut dalam senyawa nonpolar juga. 2 Senyawa metanol adalah senyawa polar yang merupakan senyawa hidrokarbon berantai rendah dan memiliki keasaman yang tinggi sehingga dapat larut dalam air, HCl, etil asetat, H 2 SO 4, dan NaOH. Sedangkan minyak tanah merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut yang bersifat polar.

DAFTAR PUSTAKA Anwar, C. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik I. UGM Press: Yogyakarta Arsyad, 2001. Kamus Kimia. Gramedi Pustaka: Jakarta. Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Erlangga: Jakarta. Fessenden, Ralp J dan Fessenden, Joan S. 1986. Dasar-Dasar Kimia Organik Jilid 1. Erlangga: Jakarta. Sahidin, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik Farmasi. Unhalu: Kendari. Widyaningsih, L. 2009. Pengaruh Penambahan Kosolven Propilen Glikol Terhadap Kelarutan Asam Mefenamat. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah: Surakarta.