PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

dokumen-dokumen yang mirip
5/11/2012. Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University. Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Source:. Gambar Situasi Skala 1:1000

No Dokumen Revisi Ke: Dokumen Level: 3 PANDUAN Tanggal Berlaku: RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Halaman 1

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2)

ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah

Oleh : ARIF SETIYAFUDIN ( )

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PEMBANGUNAN JALAN RUAS ONGGORAWE MRANGGEN PROPINSI JAWA - TENGAH

ANALISA ALINYEMEN HORIZONTAL PADA JALAN LINGKAR PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

BAB III LANDASAN TEORI. tanah adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN LAYOUT SIMPANG JALAN LINGKAR LUAR BARAT KOTA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN Tahapan Perencanaan Teknik Jalan

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA

EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA JENIS TIKUNGAN SPIRAL- CIRCLE-SPIRAL DAN SPIRAL-SPIRAL (Studi Kasus Jalan Tembus Tawangmangu Sta Sta

BAB III LANDASAN TEORI

LEMBAR PENGESAHAN. TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LINGKAR SELATAN SEMARANG ( Design of Semarang Southern Ringroad )

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB 3 METODOLOGI. a. Dimulai dengan tinjauan pustaka yang berguna sebagai bahan dari penelitian.

PERENCANAAN RUAS JALAN RAYA YANG MENGHUBUNGKAN DISTRIT ERMERA DAN SUB-DISTRIT HATOLIA

BAB 3 PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

BAB III LANDASAN TEORI. Kendaraan rencana dikelompokan kedalam 3 kategori, yaitu: 1. kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang mempunyai panjang kelandaian lebih dari 250 m yang sering dilalui kendaraan berat.

Eng. Ibrahim Ali Abdi (deercali) 1

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Diajukan Oleh : ADI SISWANTO

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN SELATAN-SELATAN CILACAP RUAS SIDAREJA - JERUKLEGI

BAB II STUDI PUSTAKA

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN TANJUNG MANIS NILAS KECAMATAN SANGKULIRANG

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA

BAB IV PERENCANAAN. Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Data. Pengumpulan Data. 1. Kondisi Data Primer eksisting : jalan, meliputi :

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KATA HANTAR. hitungan dan data Binamarga dan di dalam perencanaanya kita harus mengetahui

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ( Suryadarma H dan Susanto B., 1999 ) bahwa di dalam

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERENCANAAN LANDSIDE BANDAR UDARA WIRASABA PURBALINGGA. Disusun Oleh :

TINJAUAN GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN AIRMADIDI-TONDANO MENGGUNAKAN ALAT BANTU GPS

Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

terjadi, seperti rumah makan, pabrik, atau perkampungan (kios kecil dan kedai

BAB I PENDAHULUAN I-1

DAFTAR ISI KATA PENGATAR

BAB I PENDAHULUAN. 1. Ketidakstabilan material sehingga terjadinya gerakan lereng yang mengubah bentuk geometrinya.

III - 1 BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III LANDASAN TEORI. A. Klasifikasi Jalan

Golongan 6 = truk 2 as Golongan 7 = truk 3 as Golongan 8 = kendaraan tak bermotor

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP:

BAB III METODE PERENCANAAN. 1. Metode observasi dalam hal ini yang sangat membantu dalam mengetahui

DIKTAT MATA KULIAH KONSTRUKSI JALAN

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 +

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

Sesuai Peruntukannya Jalan Umum Jalan Khusus

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Oleh NRP :

ANALISIS ALINYEMEN HORIZONTAL PADA TIKUNGAN RING ROAD SELATAN KM. 6 TAMAN TIRTO KASIHAN, BANTUL, DIY. Oleh : BERTHOLOMEUS LELE SIGA NPM :

BAB III KONDISI WILAYAH STUDI

EVALUASI ALINEMEN HORIZONTAL PADA RUAS JALAN SEMBAHE SIBOLANGIT

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN UNGARAN - CANGKIRAN. (Design Increasing Ungaran Cangkiran of Road)

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Tol Pandaan-Malang dengan Jenis Perkerasan Lentur

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR SRENGAT STA SAMPAI STA DENGAN METODE AASHTO TUGAS AKHIR

FANDY SURGAMA

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PENGHUBUNG PERKEBUNAN PT. JEK (JABONTARA EKA KARSA) BERAU-KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN TOL SEMARANG KENDAL

EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB III PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

BAB III PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN

BAB III METODOLOGI III-1

Outline. Klasifikasi jalan Dasar-dasar perencanaan geometrik Alinemen horisontal Alinemen vertikal Geometri simpang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PERHITUNGAN ALINYEMEN HORISONTAL DAN ALINYEMEN VERTIKAL

BAB IV ANALISA DATA BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA IV - 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan disain yang menggunakan material tersebut telah sangat luas sehingga material

Memperoleh. oleh STUDI PROGRAM MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN. Disusun Oleh : ATIKA DARA PRAHITA L2A TITIN ENY NUGRAHENI L2A

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menunjang perekonomian maupun kegiatan-kegiatan manusia

LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya.

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA SIMPANG MEO - TALANG TALING STA STA KABUPATEN MUARA ENIM SUMATERA SELATAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong

PERENCANAAN GEOMETRIK DN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU SIMPANG PAGARALAM PAGARALAM STA PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR

RSNI-T-XX-2008 RSNI. Standar Nasional Indonesia. Standar geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol. ICS Badan Standarisasi Nasional BSN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN STANDARD PERENCANAAN Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970 Direktorat Jenderal Bina Marga Spesifikasi Standard untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota, SubDit Perencanaan Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1990 Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/BM/1997, Direktorat Jenderal Bina Marga Standard Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN 1. Penyediaan Gambar Situasi, Skala 1:1000 2. Penentuan Trace Jalan 3. Penentuan Koordinat PI 4. Kriteria Perencanaan: Alinyemen Horisontal Alinyemen Vertikal Pelebaran Pada Tikungan Kebebasan Samping 5. Penentuan Jenis Tikungan Full Circle (FC) Spiral Circle Spiral (SCS) Spiral Spiral (SS) 6. Penggambaran Hasil Rencana Plan (Alinyemen Horisontal) Profil Memanjang (Alinyemen Vertikal) Penampang Melintang (Cross Section)

Gambar Situasi Skala 1:1000 PROSES PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN Penentuan Trace Jalan Penentuan Koordinat PI & PV Perencanaan Alinyemen Vertikal Perencanaan Alinyemen Horisontal Coba Tikungan Full Circle R > Rmin Yes Pakai Tikungan Full Circle No Coba Tikungan Spiral Circle - Spiral No Lc > 20 Yes Pakai Tikungan Spiral Circle - Spiral No Pilih Tikungan Spiral - Spiral Perencanaan Super Elevasi Perencanaan Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan Perencanaan Kebebasan Samping Gambar Penampang Melintang Yes Gambar Perencanaan: Plan Profil Memanjang Penampang Melintang

PERENCANAAN GEOMETRIK Adalah aspek-aspek perencanaan bagian-bagian jalan (trase, lebar, tikungan, landai, & jarak pandangan) dan juga kombinasi dari bagian-bagian tersebut sesuai dengan tuntutan dan sifat-sifat lalu lintas dengan tujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara waktu dan ruang dengan kendaraan agar dicapai efisiensi, keamanan dan kenyamanan secara optimal dalam batas-batas kelayakan ekonomi. Perencanaan geometrik terkait dengan arus lalu lintas, perencanaan konstruksi jalan berkaitan dengan beban lalu lintas. Perencanaan geometrik merupakan tahap lanjutan setelah proses perancangan (planning). Proses planning berkaitan dengan analisis pengaruh jalan terhadap perkembangan wilayah, sifat lalu lintas yang harus dilayani, & kualitas pelayanan.

KEADAAN FISIK DAN TOPOGRAFI MEDAN Sangat mempengaruhi perencanaan bagian-bagian jalan Keadaan tanah dasar mempengaruhi lokasi dan bentuk geometrik jalan Tanah dasar jelek atau air tanah yang tinggi maka mungkin trase harus pindah atau perlu timbunan tinggi Di daerah dengan curah hujan tinggi perlu lereng melintang lebih besar atau alinyemen jauh lebih tinggi dari tanah asli. Untuk daerah datar perlu perencanaan drainase yang baik Daerah pegunungan mempengaruhi pemilihan lokasi dan bagian-bagian jalan lainnya, bahkan type jalan. Daerah pertanian dan industri banyak kendaraan truk yang berbeda dengan daerah pemukiman atau wisata dimana banyak mobil penumpang Jalan di rural area banyak kendaraan kecepatan tinggi yang perlu syarat perencanaan lebih berat dibanding jalan untuk urban area yang didominasi kendaraan kecepatan rendah Pemilihan trase di rural lebih bebas dari pada di perkotaan.

LALU LINTAS Data lalu lintas merupakan dasar utama perencanaan geometrik dan penentuan tingkat pelayanan jalan Volume lalu lintas menentukan jumlah jalur, jumlah lajur, dan lebar perkerasan Besaran volume lalu lintas dinyatakan dalam S M P (Satuan Mobil Penumpang) Data dasar adalah Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) Dari LHR dihitung Volume Lalu Lintas Rencana yaitu: VLHR (Volume Lalu Lintas Harian Rencana), & VJR (Volume Jam Rencana) VJR = VLHR * K/F Komposisi lalu lintas Kecepatan Rencana: Adalah kecepatan yang dipilih untuk perencanaan yang mengkorelasikan bentuk-bentuk setiap bagian jalan yang mempengaruhi keamanan perjalanan kendaraan. Kecepatan ini merupakan kecepatan menerus tertinggi dimana kendaraan dapat berjalan dengan aman bila cuaca mengijinkan dan kepadatan lalu lintas rendah, sehingga hanya bentuk jalan saja yang menentukan keamanan perjalanan kendaraan. Penentuan Kecepatan Rencana harus dilakukan secara seksama dengan mempertimbangkan: Sifat medan Type jalan Biaya konstruksi (pembangunan) Antisipasi trend perkembangan kecepatan kendaraan yang akan datang.

CONTOH PERHITUNGAN PEKERJAAN TANAH