Disusun oleh : Dhea Ajeng Clara P NPM : Kelas : 2EA33

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Dengan kondisi geografis

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2

V. GAMBARAN UMUM KUD PUSPA MEKAR

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

TERM OF REFERENCE ( T O R) KSP AWARD

BAB I PENDAHULUAN. Dan dari sekian banyak para pengusaha budidaya sapi di indonesia, hanya sedikit. penulis ingin mengangkat tema tentang sapi perah.

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

ANDRI NOVANDI JABATAN : MANAJER HR, KESEKRETARIAN, & ADM UMUM

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

I. PENDAHULUAN. Pasar bebas bukan saja merupakan peluang namun juga ancaman. yang harus dihadapi oleh industri yang berkeinginan untuk terus maju dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati,

DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 1. SEJARAH PETERNAKAN SAPI PERAH DAN PERSUSUAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2016

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGKAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN TRENGGALEK

PENGANTAR. guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang cenderung bertambah dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. memang mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi bidang-bidang yang. berhubungan dengan kegiatan ekonomi contohnya saja dalam bidang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dengan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang tepat dari para pelaku ekonomi. konsumen adalah sebagai pemasok faktor faktor produksi kepada perusahaan

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Koperasi berasal dari kata ( co = bersama, operation = usaha) yang secara

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan koperasi di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Pada jaman sekarang ini perusahaan dituntut untuk melakukan sesuatu yang

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017

BAB I PENDAHULUAN. bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas, karena keberhasilan seorang pemimpin

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANAJEMEN KOPERASI TERPADU KUD AKUR MASARAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dede Upit, 2013

STRATEGI USAHA PENGEMBANGAN PETERNAKAN YANG BERKESINAMBUNGAN

PEDOMAN UMUM. Lomba Kelompok Peternak dan Petugas Teknis Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBENTUKAN MODEL UNIT PELAYANAN JASA ALAT DAN MESIN SAPI PERAH

BAB I PENDAHULUAN. beserta analisisnya untuk mengukur laba yang diperloeh oleh perusahaan. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Sumedang maka sebagai bab akhir penulisan skripsi ini,

VI ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani.

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

IZIN USAHA PETERNAKAN (IUP)

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa lain, teknologi. mengelola input menjadi output yang berguna bagi khalayak umum.

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KANTOR GUBERNUR TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang

7.2. PENDEKATAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

BAB II PROFIL KOPERASI SERBA USAHA WIRA KARYA LESTARI SMK HKBP. A. Sejarah Ringkas Koperasi Serba Usaha Wira Karya Lestari SMK

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

Proposal Masa Depan CONTOH PROPOSAL USAHA. Tanpa Usaha Keras, Ide itu HAMPA «Inspirasi Oh Inspirasi Dialog Terbuka Tersimpan Tanda Tanya»

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Manfaat DNS dalam Pengembangan Biogas sebagai Energi Alternatif Di KPSP SETIA KAWAN OLEH: HARIYANTO

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendukung berkembangnya sektor pertanian dan peternakan.

Transkripsi:

Disusun oleh : Dhea Ajeng Clara P NPM : 12213317 Kelas : 2EA33 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

Kata Pengantar Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) sebagai Industri Kreatif yang Unggul dengan lancar dan tepat waktu. Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas kedua saya sebagai mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi pada mata kuliah Softskill Ekonomi Koperasi. Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga saya dapat menyelesaikanya tanpa hambatan apapun. Makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan masyarakat dalam bidang perkoperasian terutama dalam menciptakan industri yang kreatif dan unggul. Penulis. i E K O N O M I K O P E R A S I

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i DAFTAR ISI... ii BAB I... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1 C. Tujuan... 1 BAB II... 2 A. Sejarah Berdirinya KPSBU... 2 B. Profil dan Struktur Organisasi KPSBU... 4 C. Keunggulan & Kesuksesan... 8 D. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan KPSBU... 9 BAB III... 12 A. Kesimpulan... 12 B. Saran... 12 DAFTAR PUSTAKA... 13 ii E K O N O M I K O P E R A S I

iii E K O N O M I K O P E R A S I

BAB I A. Latar Belakang Seiring dengan bertambah modernya zaman, perkoperasian di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat terutama dalam bidang teknologi. Perkoperasian di Indonesia mengalami perubahan-perubahan kearah yang semakin maju. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) merupakan salah satu koperasi di Jawa Barat yang terkenal dengan keunggulanya. KPSBU merupakan salah satu koperasi di Indonesia yang termasuk kedalam Koperasi yang berstandar Internasional. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara menjadi salah satu industri kreatif yang memberikan banyak manfaat bagi Indonesia terutama bagi masyarakat sekitar. Keberhasilan KPSBU disebabkan oleh factor-faktor pendorong yang membuat KPSBU menjadi salah satu koperasi terbaik di Indonesia dengan omzet mencapai Rp. 320 Milyar pada tahun 2009. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Sejarah Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)? 2. Profil dan Struktur Organisasi Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)? 3. Keunggulan dan Kesuksesan KPSBU? 4. Apa faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kesuksesan KPSBU? C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) yang diharapkan mampu menambah wawasan masyarakat. 1 E K O N O M I K O P E R A S I

BAB II A. Sejarah Berdirinya KPSBU KPSBU Lembang ( Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara ), adalah koperasi primer tunggal usaha di kecamatan Lembang yang merupakan suatu wadah bagi para petani peternak sapi perah dengan wilayah kerja Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) meliputi wilayah Desa Lembang, Wangunsari, Jayagiri, Cikidang, Cikahuripan, Pagerwangi, Sukajaya, Cilumber. Daerah Lembang yang berbukit-bukit ini memiliki ketinggian ± 1.200 meter dari permukaan laut, temperatur antara 17-25 ºC dan curah hujannya sekitar 1.800-2.500 mm/tahun. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), terletak di komplek pasar panorama Lembang dengan menempati lahan seluas 1.800 m², yang dibagi atas 400 m² untuk bagian produksi, 600 m² digunakan untuk produk pakan jadi atau makanan konsentrat, 400 m² digunakan untuk gudang bahan pollard dan dedak, 400 m² digunakan untuk perkantoran dan gudang kebutuhan pengurus dan anggota. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), didirikan pada tahun 1971, dan mendapat pengesahan Badan Hukum No.4891/BH/DK-10/20 tanggal 8 Agustus 1971. KPSBU lahir ditengah gejolak para peternak akibat adanya para kolektor atau pengumpul susu yang sudah banyak menguasai pemasaran dalam bidang susu di Lembang. Mulai saat itulah suatu pemikiran atau gagasan yang disertai rasa kebersamaan dan kebulatan tekad untuk mendirikan suatu koperasi, sehingga KPSBU ini lahir dari kehendak para peternak, oleh peternak dan untuk peternak yang bertempat di kecamatan Lembang wilayah Bandung Utara. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan para peternak itu diwujudkan dengan timbulnya respon dari peternak yang saat itu berjumlah 35 orang peternak yang masuk jadi anggota KPSBU di Lembang sebagai anggota perintis. Tujuan utama KPSBU Jabar adalah menghasilkan Core Commodity yang unggul, yakni susu segar yang dihasilkan peternak sebagai produk bermutu tinggi di pasaran. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang semakin berkembang dengan meningkatnya produksi susu yang dihasilkan dari tahun ke tahun. Peningkatan itu turut didorong upaya pengembangan susu segar dengan adanya kerjasama dari PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) yang menampung pasokan dari KPSBU Lembang sejak tahun 2002. Tercatat hingga sekarang sekitar 6.351 peternak menjadi anggota KPSBU. Pada umumnya sapi yang dipelihara adalah sapi bangsa Fries Holland (FH) dan peranakan FH.45 Pada saat ini,kpsbu menjadi salah satu koperasi terbaik di Indonesia. KPSBU menempati urutan pertama sebagai koperasi susu terbaik dan merupakan leader, baik dari segi manajemen, pengembangan organisasi, maupun kualitas produk di Jawa Barat. Keberhasilan KPSBU dapat terukur dengan diberikannya penghargaan Indonesia Cooperative Award dari Kementrian Negara Koperasi dan UKM serta Majalah SWA pada tahun 2006. Pada tanggal 13 Juli 2008 KPSBU Lembang diresmikan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjadi KPSBU Jabar. 2 E K O N O M I K O P E R A S I

Sejarah 1800 s 0 Kg per hari Anggota : 319 orang 1990 2001 Produksi : 41.891 Kg per hari Populasi Sapi perah : 7.026 ekor 3 E K O N O M I K O P E R A S I or Frisian Flag Indonesia - KPSBU dibawah Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Belanda Kemitraan CCA KPSBU dalam Program INCODAP Extension Pemilihan Pengurus dan Pengawas 2002 2004 2005 2006 per mililiter UKM si demokrasi melalui sistem one member one vote di kan kualitas, diberikan bonus dan denda

2007 16.533 ekor 2008 2009 (s/d Juni 2009) B. Profil dan Struktur Organisasi KPSBU PETA LOKASI KPSBU Alamat : Komplek Pasar Baru Lembang No. 23 Lembang, Bandung, Jawa barat 40391, Indonesia Visi 4 E K O N O M I K O P E R A S I

Menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan Anggota Misi 1. Menyejahterakan anggota melalui layanan prima dalam industri persusuan dengan manajemen yang berkomitment 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi melalui pendidikan, pemberdayaan SDM dan kemitraan strategis Nilai-nilai Nilai-Nilai KPSBU: Inovatif, Dinamis, Berorientasi Pada Kualitas Keterbukaan, Keadilan, Demoktratis, Mandiri Profil Koperasi Peternak Susu Bandung Utara 1. No. Badan Hukum : 4891/BH/PAD/KWK.10/X 2. Kelurahan :Lembang 3. Kabupaten/Kota : Kab. Bandung 4. Propinsi : Jawa Barat 5. No. Telpon : (022)2786198 6. No. Faximile : (022)278643 7. Tahun Berdiri : Tahun 1971 8. Kegiatan Usaha : Produsen Susu Murni 9. No. SK Penetapan : 36/KEP/BMAP/IX/2002 10. Tgl. SK Penetapan : 16 September 2002 11. Thn Penerimaan IT : Tahun 2002 12. Bank Pelaksana : Bank BPD.Jabar Capem Lembang Struktur Organisasi KPSBU Lembang, dalam pelaksanaan kegiatannya bernaung dibawah Badan Hukum No.4891/BH/PAD/KWK-10/X tanggal 5 Oktober 1995. Dalam menjalankan usahanya perlu memiliki struktur organisasi karena hal ini menyangkut fungsi dan peranan pengurus dalam menjalankan tugas-tugasnya, dan sebagai kontrol dalam menghadapi perkembangan usaha di KPSBU Lembang untuk pertanggung jawaban pengurus kepada anggota dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai sarana pengambilan keputusan serta kebijakan manajemen koperasi. Organisasi Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), terdiri dari beberapa unsur yaitu : 1. Rapat Anggota 2. Pengurus 3. Pengawas 4. Manajer 5 E K O N O M I K O P E R A S I

5. Karyawan Produk Yang Dihasilkan Adapun produk yang dihasilkan oleh Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) adalah : 1. Fresh Milk 2. Yoghurt 3. Susu Sterilisasi 4. Permen Susu Karamel Kegiatan Usaha Yang Dilakukan KPSBU a. Produksi dan Pemasaran susu 6 E K O N O M I K O P E R A S I

Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan ekonomi dalam agribisnis peternakan. KPSBU mempermudah dalam hal pemasaran susu yaitu dengan mendirikan Tempat Penampungan Susu (TPS) di tiap kampung/dusun sehingga peternak sapi perah hanya memasarkan hasil susu sapi ternaknya melalui TPS ini. b. Simpan pinjam banyak anggota yang melakukan peminjaman ke koperasi maka semakin baik bagi koperasi karena dapat memberikan penambahan modal dari jasa pinjaman. Banyaknya anggota melakukan pinjaman ke koperasi terkait dengan kebutuhan finansial yaitu untuk menambah modal usaha seperti membeli sapi, membeli tanah, dan biaya pendidikan bagi anak-anak (hasil wawancara dengan Ace Mulyana, Apong, dan Omoy tanggal 13 dan 14 Oktober 2008, hari Senin dan Selasa). c. Penyaluran Makanan Ternak Koperasi menjual makanan ternak lebih murah dengan harga pasar sehingga anggota lebih memilih membeli makanan ternak di koperasi. d. Penyaluran Obat-obatan dan Peralatan Ternak Koperasi menawarkan harga obat-obatan dan peralatan ternak lebih murah dibandingkan harga pasar sehingga anggota tertarik membeli obat-obatan dan peralatan ternak di koperasi. 7 E K O N O M I K O P E R A S I

C. Keunggulan & Kesuksesan 1. Keunggulan KPSBU adalah anggota yang setia dan aktif dalam menjalankan semua kewajibannya. Pengurus mendorong tercapainya transparansi dan bertanggungjawab membangun manajemen koperasi yang berbasis pada hasil dan berorientasi pada kebutuhan anggota. Cost effective dan quality oriented merupakan kewajiban bagi Team Manajemen. Tujuan utama koperasi kami adalah menghasilkan Core Commodity yang unggul, yakni susu segar yang dihasilkan peternak sebagai produk bermutu tinggi di pasaran. 2. Pelayanan yang dilakukan KPSBU antara lain : Layanan keuangan, Layanan Teknis, Pelayanan Kesehatan dan Penyuluhan. Pelayanan teknis berupa Pelayanan IB (Inseminasi Buatan) / Keswan (Kesehatan Hewan) dan Pelayanan Potong Kuku. Semua Pelayanan teknis terhadap Anggota KPSBU Jawa Barat tidak dikenakan biaya, Anggota cukup melaporkan permohonan Pelayanan IB/Keswan kepada Petugas, kemudian petugas akan datang untuk memberikan pelayanan terhadap anggota. Pelayanan kesehatan yang diberikan KPSBU terhadap anggotanya gratis melalui pemberian kartu kesehatan, setiap tahun anggota diberi 5 buah kartu kesehatan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. KPSBU Jabar telah bekerjasama dengan seluruh dokter dan poliklinik di wilayah kerjanya untuk memberikan layanan kesehatan bagi seluruh anggotanya. 3. Dengan pelayanan terpadu dan memenuhi kebutuhan anggotanya, KPSBU lembang Jabar berhasil meraih berbagai prestasi seperti : 1. Penghargaan ICA 2006 dari kementrian Koperasi dan UKM 2. Petugas Inseminasi Buatan Terbaik Tingkat Jabar tahun 2008 3. Predikat 5 besar koperasi terbaik Indonesia 8 E K O N O M I K O P E R A S I

D. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan KPSBU Partisipasi anggota Partisipasi merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. Menyatakan bahwa partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau kelompok orang dalam aktivitas tertentu,sedangkan partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan bersama. Banyaknya anggota koperasi yang belum memanfaatkan jasa pelayanan yang tersedia di koperasi.hal ini menunjukkan kurang tumbuhnya rasa memiliki dari anggota sehingga merekamasih memanfaatkan jalur lain dalam memenuhi kebutuhannya. Solidaritas Antar Anggota Koperasi Berkoperasi juga dimaknai sebagai upaya membangun ikatan solidaritas antaranggota, karena dengan ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa dibangun secara lebih kongkrit. Ikatan solidaritas ini pada kenyataannya juga bisa dikembangkan untukmeraih tujuan gerakan yang lebih besar.dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Solidaritas yang kuat antar anggota koperasi dapat menjadi suatu kekuatan didalammencapai tujuan koperasi. Pengurus Koperasi Yang Juga Tokoh Masyarakat Pengurus koperasi yang juga tokoh dalam masyarakat sehingga rangkap jabatan inimenimbulkan fokus perhatian terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa denganadanya rangkap jabatan yang dimiliki oleh pengurus koperasi menyebabkan kurang profesionalismenya pengurus dalam mengelola koperasi. Skala Usaha Skala usaha yang belum layak, karena kemampuan pemasaran yang masih terbatas pada beberapa jenis komoditi, dan belum terbinanya jaringan dan mata rantai pemasara n prduk koperasi secara terpadu menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang. Dapat disimpulkan bahwa dengan skala usaha yang kecil yang dilaksanakan oleh koperasi menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang. Perkembangan Modal Perkembangan modal dalam koperasi sangat mempengaruhi perkembangan usahakoperasi karena dengan modal yang cukup besar koperasi dapat mengembangkanusahanya yang lebih banyak lagi. menyatakan bahwa apabila koperasi inginmengembangkan usahanya kepasar 9 E K O N O M I K O P E R A S I

global maka koperasi membutuhkan modal yang banyak, karena di pasar global terdapat resiko bisnis yang cukup tinggi. Bahwa kebanyakkan koperasi belum mampu menggalang pemupukan modal dari anggota koperasi sendiri selain dari iuran pokok dan iuran wajib anggota. Tidak jarang bahwa iuran wajib bulanan masih kurang lancar dilakukan. Bawasannya koperasi adalah suatu badan usaha ekonomi yang berdiri karena kesamaan kepentingan ekonomi anggotanya dan berdasarkan prinsip selp-help.karena maju mundurnya koperasi sangat ditentukan oleh anggota. Ketrampilan Manajerial Hal ini sebenarnya saling berkaitan dengan kualitas sumber daya insani dan masih kurangnya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh koperasi yang bersangkutan. Ketrampilan manajerial di koperasi sangat penting karena organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki manajemen yang baik koperasi tidak akan berkembang tanpa fungsi pengaturan yang terarah. Dan dalam perencanaan program kerja koperasi harus mampu diterjemahkan oleh tim manajemen berdasarkan kesepakatan di dalam rapat anggota tahunan (RAT). Jaringan Pasar Jaringan pasar merupakan suatu tempat untuk mencari pangsa pasar yang lebih luas agar dapat memperoleh kentungan yang lebih besar. Bahwa Pelayanan koperasiumumnya terfokus pada internal koperasi yang belum terbentuk jaringan antar koperasi. Koperasi akan lebih berdaya saing jika koperasi mampu membentuk jaringan usaha. Melalui jaringan yang kuat, koperasi akan mampu berkiprah di pasar global dengan meningkatkan mutu pelayanan. Dapat dijelaskan bahwa jaringan adalah suatu faktor pendukung yang mempunyai kekuatan yang menentukan dalam melaksanakan usaha ekonomi dan program lainnya Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Para Pengurus dan Manajer Jumlah dankualitas sumber daya manusia para pengurus dan manajer koperasi umumnya dikelola oleh tim manajemen dengan status pendidikan yang tidak begitu tinggi, sehingga kemampuan manajerialnya juga kurang memadai. Apalagi pelatihan sebagai media penambah wawasan dan kemampuan manajerialnya belum tersedia secara optimal. Kualitas sumber daya koperasi merupakan suatu hal penting dalam perkembangan koperasi secara keseluruhan Pemilikan dan Pemafaatan Perangkat Teknologi Produksi dan Informasi Pemilikan dan pemafaatan perangkat teknologi produksi dan informasi yang belum memadai. Pada umumnya koperasi masih belum memiliki akses terhadap alat-alat komunikasi modern seperti jaringan internet. Banyak koperasi yang masih menggunakan mesin ketik sebagai piranti manajemennya sehingga cukup lamban dalam memberikan berbagai pelayanan kepada anggota. 10 E K O N O M I K O P E R A S I

Jadi koperasi harus lebih tanggap dan lebih cepat dalam memperoleh informasi-informasi agar tidak tertinggaldengan badan usaha lain, karena untuk memenuhi keinginan anggotanya dan masyarakat koperasi harus selalu mengikuti perkembangan zaman. Sistem manajemen Sistem manejemen yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya koperasi. Dalam menerapkan manejemen, pengurus mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan, menyetujui tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan, menyetujui rencana dan program, melimpahkan wewenang kepada manajer Kinerja Pengurus Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Oleh karena itu kinerja pengurus mempunyai kedudukan yang menentukan keberhasilan koperasi. Dengan pengurus yang memiliki kompetensi yang baik akan dapat membuatkoperasi berkembang menjadi lebih baik. 11 E K O N O M I K O P E R A S I

BAB III A. Kesimpulan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) merupakan koperasi kreatif yang memiliki kegiatan usaha produksi dan pemasaran susu, simpan pinjam, penyaluran makanan ternak, penyaluran obat-obatan dan peralatan ternak. Melalui kegiatan usaha tersebut KPSBU mampu untuk berprestasi bahkan termasuk kedalam lima koperasi terbaik se-indonesia. B. Saran Sebagai mahasiswa, menurut saya Koperasi Peternak Susu Sapi Bandung (KPSBU) bis dijadikan motivasi dan contoh agar koperasi di Indonesia dapat maju dan berkembang seperti halnya KPSBU Jabar. Pemerintah dan masyarakat harus lebih bekerja sama supaya koperasi di Indonesia dapat terus berkembang seperti KPSBU Jabar. 12 E K O N O M I K O P E R A S I

DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.academia.edu/7705482/profil_kpsbu 2. http://titik-sendy.blogspot.com/2013/01/koperasi-sukses.html 3. http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_040420_bab_4.pdf 13 E K O N O M I K O P E R A S I