LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF SENYAWA ORGANIK dan SENYAWA ANORGANIK

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

Wardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

IDENTIFIKASI DAN PEMISAHAN OBAT. gugus C=O sekitar 20 cm (Rahardjo, 2007).

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

Antiremed Kelas 11 Kimia

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Asam + Oksida Basa Garam + air

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol

FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

MODUL STOIKIOMETRI 1

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

Partikel Materi. Partikel Materi

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

AMALDO FIRJARAHADI TANE

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK OLEH: NAMA : ISMAYANI STAMBUK : F1 F1 10 074 KELOMPOK : III KELAS : B ASISTEN : RIZA AULIA JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK A. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dalam percobaan ini dalah untuk: 1. Mempelajari tes-tes yang digunakan untuk mengindetifikasi unsur penyusun senyawa tersebut. 2. Mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan anorganik. B. Landasan Teori Sekitar tahun 1850, kimia organik didefenisikan sebagai kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup sehingga timbul istilah organik. Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tak dapat diabaikan bagi kebanyakan ilmuwan. Misalnya, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa organik, hampir semua bidang yang berurusan dengan tanaman, hewan, atau mikroorganisme bergantung pada prinsip kimia organik (Fessenden, 1997). Pada awalnya, perkembangan ilmu kimia sekitar tahun 1850, kimia organik didefenisikan sebagai kimia yang datang dari benda hidup. Pada saat ini, kimia organik dengan definisi semacam itu dianggap orang sejak sekitar tahun 1900. Ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru dan tidak mempunyai hubungan dengan benda hidup. Sekarang ini, kimia organik adalah kimia senyawa karbon. Definisi ini pun tak terlalu tepat, karena beberapa senyawa karbon seperti karbon dioksida, natrium karbonat dan kalium sianida dianggap sebagai senyawa anorganik. Namun demikian, definisi ini dapat diterima sebab semua senyawa organik mengandung karbon (Fessenden, 1997).

Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik ialah suatu senyawa yang unsus-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atomatom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor. Pada awalnya senyawa karbon ini secara tidak langsung menunjukan hubungannya dengan sistem kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organik yang tidak mempunyai hubungan dengan sistem kehidupan. Misalnya urea yang merupakan senyawa organik dari makhluk hidup yang berasal dari urin. Urea dapat dibuat dengan cara menguapkan garam amonium sianat yang merupakan senyawa anorganik menjadi senyawa organik (Siswoyo, 2009). Senyawa organik terutama mengandung atom karbon dan atom hidrogen, ditambah nitrogen, oksigen belerang dan atom unsur lainnya. Senyawa induk untuk semua senyawa organik adalah hidrokarbon-alkana (hanya mengandung ikatan tunggal), alkena (mengandung ikatan rangkap karbon-karbon), alkena (mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon), dan hidrokarbon aromatik (mengandung cincin benzena) (Chang, 2004). Gugus fungsional sebagai ciri utama suatu senyawa organik yang pada dasarnya dapat diketahui secara jelas dengan mengelompokkan molekul-molekul tersebut saling berkaitan sehingga sulit untuk membahas suatu gugus fungsional tanpa menyinggung gugus fungsional yang lainnya. Tetapi secara sederhana dapat dikatakan bahwa gugus fungsional adalah suatu atom-atom, gugus atom dalam suatu senyawa organik yang boleh dikatakan paling menentukan sifat zat tersebut (Arsyad, 2001). Asam oganik adalah termasuk senyawa organik yang umumnya merupakan hasil dari kegiatan jasad hidup. Umumnya, di alam, ditemukan pada, di atas dan di dalam tanah. Bentuk senyawa organik terdiri dari senyawa yang

belum terhumuskan dan telah terhumuskan. Senyawa organik yang belum terhumuskan misalnya karbohidrat, asam amino, protein, lemak, lignin, asam nukleat, pigment, hormon dan asam-asam organik. Asam organik yang termasuk dalam senyawa organik belum terhumuskan selanjutnya diistilahkan asam organik belum terhumuskan. Senyawa organik yang telah terhumuskan adalah asam humat (AH), asam fulfat (AF), dan turunan dari hidroksi bensoat dari asam humat (Ismangil, 2005). Asam organik mampu mengkomplek logam dalam larutan. Derajat kompleksasi tergantung: 1) sifat asam organik (jumlah gugus karboksil dan hidroksil), 2) konsentrasi asam organik, 3) tipe loka permukaan, dan 4) ph dan kekuatan ionik larutan tanah (Tamad, 2008).

C. Alat dan Bahan 1. Alat Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain : - Gelas Kimia - Penangas Air - Timbangan Analitik - Pipet ukur - Pipet Tetes - Filler - Tabung reaksi - Pipet 2. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain : - Ca(OH) 2 - Kloroform (CHCl 3 ) - Akuades - Natrium Hidroksida (NaOH) - Natrium klorida (NaCl) - Perak Nitrat (AgNO 3 ) - Etanol - Urea

D. Prosedur Kerja 1. Tes unsur-unsur dengan pembakaran senyawa anorganik 10 ml Larutan Ca(OH) 2 Endapan putih keruh - Dimasukkan dalam gelas kimia - Ditiup dengan udara pernapasan (CO 2 ) - Didiamkan - Dilihat perubahan yang terjadi 2. Perbedaan senyawa organik dan anorganik a. Perbedaan sifat karena Pemanasan 10 ml Etanol dalam gelas kimia I 10 ml akuades dalam gelas kimia II 1 gram urea + 10 ml NaOH dalam gelas kimia III - Dipanaskan diatas hot plate - Diamati perubahan yang terjadi Gelas kimia I : mendidih lebih cepat Gelas kimia II : mendidih lebih lama Gelas kimia III : berbau pesing b. Perbedaan dalam Ionisasi 1 ml CHCL 3 Dalam tabung I 1 ml NaCl Dalam tabung II - Ditambahkan dengan 1 ml AgNO 3 1 % - Diamati perubahan yang terjadi Tabung I : terbentuk dua lapisan Tabung II : endapan putih AgCl

E. Hasil Pengamatan a. Data pengamatan No. Perlakuan Hasil 1. 20 ml larutan Ca(OH) 2 + CO 2 (udara hasil pernafasan), didiamkan Bening menjadi keruh & endapan putih 2. 1 gram urea + 10 ml NaOH 3M, dipanaskan Berbau pesing 3. 1 ml NaCl + 1 ml AgNO 3 Larutan keruh & Terdapat endapan putih 4. Larutan bening & Terbentuk 1 ml CHCl 3 + 1 ml AgNO 3 dua lapisan 5. 10 ml Etanol, dipanaskan Mudah menguap 6. 10 ml akuades, dipanaskan Sukar menguap b. Reaksi Ca(OH) 2 + CO 2 CaCO 3 + H 2 O CO(NH 2 ) 2 + 2NaOH 2NH 3 + Na 2 CO 3 C 2 H 5 OH + 3O 2 2CO 3 + 3H 2 O NaCl + AgNO 3 NaNO 3 + AgCl CHCl 3 + AgNO 3

F. Pembahasan Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia. Sedangkan senyawa non organik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya menyusun materi atau benda tak hidup. Pada umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon, selain itu juga terdapat unsur hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan posfor (P). Senyawa organik merupakan dari seluruh atau sebagian atom yang terkandung didalam jasad hidup. Sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang merupakan semua senyawa kimia yang jika dipanaskan terbentuk endapan dan pada umumnya membentuk ikatan kovalen. Senyawa anorganik pada umumnya berasal dari sintesis mineral. Pada percobaan kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari testes yang digunakan untuk mengindetifikasi unsur penyusun senyawa tersebut serta mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan anorganik. Umumnya golongan senyawa organik dan senyawa anorganik mempunyai karakteristik yang menandakan perbedaan pada kedua golongan senyawa tersebut seperti dilakukan dengan cara pembakaran, pemanasan, ionisasi, dan kelarutannya. Pada percobaan pertama yaitu untuk mendeteksi adanya atom C yang dilakukan dengan udara pernapasan yang dilewatkan melalui pipet kedalam larutan Ca(OH) 2. Dari perlakuan menunjukkan hasil yang positif yang ditandai bahwa larutan tersebut yang awalnya bening menjadi keruh dan ketika didiamkan

membentuk endapan putih CaCO 3. Perubahan larutan menjadi endapan merupakan bukti adanya gas CO 2 yang dihasilkan dari pernapasan mengandung atom C. CO 2 yang kita keluarkan tersebut merupakan hasil metabolisme (respirasi) seluler yang terjadi di dalam tubuh, yaitu pembakaran karbohidrat oleh oksigen yang dihirup oleh manusia. Percobaan selanjutnya dilakukan untuk melihat perbedaan sifat senyawa organik dan anorganik karena pemanasan. Pada percobaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya unsur nitrogen pada senyawa organik tersebut dan tes paling sederhana untuk mendeteksinya yaitu tergantung pada kecenderungan senyawa tersebut menghasilkan amoniak. Sampel senyawa organik yang digunakan adalah urea yang direaksikan dengan NaOH kemudian dipanaskan guna untuk mempercepat terjadinya reaksi. Hasil positif didapatkan dengan adanya gas dengan bau yang khas dari larutan tersebut yaitu bau pesing. Gas tersebut merupakan amoniak (NH 3 ) yang bersifat basa lemah. Jadi dapat pastikan bahwa urea merupakan senyawa organik yang mengandung unsur nitrogen. Uji selanjutnya yaitu membandingkan senyawa organik dan anorganik dari pemanasan. Sampel senyawa organik yang digunakan yaitu kloroform (CHCl 3 ) dan senyawa anorganiknya yaitu akuades. Dari perlakuan diperoleh hasil bahwa kloroform yang memiliki titik didih yang lebih rendah lebih cepat mendidih dan menguap dibandingkan dengan akuades. Hal ini menunjukkan bahwa senya organik ketika dikenakan pembakaran ataupun pemanasan akan lebih mudah terurai dibandingkan dengan senyawa anorganik yang sukar terurai ketika dilakukan pembakaran atau pemanasan. Uji terakhir perbedaan antara senyawa organik dan anorganik yaitu dengan cara ionisasi. NaCl yang direaksikan dengan AgNO 3 maka larutan akan keruh dan

terdapat endapan putih, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan energi ionisasi. NaCl yang memiliki ikatan ion mudah melepaskan dan membentuk ion ion positif sehingga lebih reaktif karena energi ionisasi yang dimilikinya kecil bila dibandingkan dengan Ag yang energi ionisasinya besar dan membentuk ion positif. Sedangkan CHCl 3 yang direaksikan dengan AgNO 3 larutan terdiri dari dua lapisan,yang menunjukkan tidak terjadinya reaksi antara dua senyawa tersebut. Hal ini disebabkan karena CHCl 3 memiliki energi ionisasi yang sangat kuat sebab kloroform mempunyai ikatan kovalen yang menyebabkan ia tidak dapat bereaksi dengan AgNO 3 sehingga sukar untuk membentuk ion positif, sama dengan Ag yang sukar membentuk ion positif, sehingga keduanya sukar larut. Dari hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa senyawa organik (CHCl 3 ) akan lebih sukar untuk membentuk ion positif dibandingkan dengan senyawa anorganik (NaCl) yang lebih mudah membentuk ion positif.

G. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Beberapa uji yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi unsur penyusun suatu senyawa antara lain uji dengan pembakaran senyawa anorganik, pemanasan, dan ionisasi. 2. Perbedaan senyawa organik dan anorganik dapat dilihat dari sifat fisika dan kimia seperti keadaan saat pemanasan senyawa organik akan lebih mudah mendidih dan menguap dibandingkan senyawa anorganik serta perbedaan ionisasi (dissosiasi), dan kelarutan.

DAFTAR PUSTAKA Arsyad. 2001. Kamus Kimia. Gramedi Pustaka: Jakarta. Chang, R.p 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga Jilid I. Erlangga: Jakarta. Fessenden, R. J., dan Fessenden, J. S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Bina Aksara: Jakarta. Ismangil, dan Eko H. 2005. Degradasi Mineral Batuan oleh Asam-Asam Organik. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, Vol. 5 (1). Siswoyo, Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga: Jakarta. Tamad, dan Eko H. 2008. Kompetisi Anion Organik dan Anorganik Dalam Membentuk Kompleks dengan Allofan Dalam Upaya Perbaikan Ketersediaan Fosfat pada Andisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol. 8 (2).