VITAMIN. Vitamin ada 2 gol :

dokumen-dokumen yang mirip
Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

VITAMIN LARUT DALAM AIR. Oleh dr. Sri Utami B.R. MS

VITAMIN DAN MINERAL. Oleh: Isnaini

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Oleh: Isnaini. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

VITAMIN. Rizqie Auliana, M.Kes

Oleh: Isnaini. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Nutrition in Elderly

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

MAKALAH GIZI ZAT BESI

KOENZIM, KOFAKTOR DAN VITAMIN

VITAMIN K (MENADION) Dr. Inge Permadhi MS

VITAMIN. Eat Fresh, Locally Grown. Certified Nutritionist Since 1989

MIKRONUTRISI REVIEW. Makronutrisi PENDAHULUAN. Nutrisi 4/11/2015. Fat. onutri si. Karbohidrat. Protein. onutr isi NUGROHO AGUNG S.

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

Kompartemen cairan di dalam tubuh

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

Outline. Pengertian Vitamin Fungsi Vitamin Sifat dan Jenis Vitamin

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

Syarat makanan untuk bayi dan anak :

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DARI ANAK TAMAN KANAK-KANAK TERHADAP PEMILIHAN MULTIVITAMIN DI KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

SKRIPSI MUBAROKAH K Oleh :

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Video : :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

HAL-HAL YANG BERPENGARUH PADA KOMPOSISI SEKRESI SALIVA. Departemen Biologi Oral FKG USU

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan

GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

PENGANTAR FARMAKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

Sistem Pencernaan Manusia

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sukoharjo yang beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman

menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. masa ini terjadi pertahapan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

MODUL NUTRITION FOR SKIN

Metabolisme karbohidrat

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menurut Umur. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Menurut Kadar Hemoglobin

Kekurangan Vitamin A (KVA)

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. berakibat pada usia harapan hidup yang diiringi oleh pertambahan jumlah

OBAT YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS MINERAL TULANG

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

KLASIFIKASI, FUNGSI DAN METABOLISME VITAMIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rianto Setiabudy Departemen Farmakologi FKUI Sorowako, 25 Februari 2011

VITAMIN D (KALSIFEROL) Dr. Inge Permadhi MS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

Makalah Vitamin PENDAHULUAN. Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan keturunan kita

7 Manfaat Daun Singkong

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

Apa itu Kalsium (Ca)?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Pengantar Farmakologi

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

Karenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:

GIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

GIZI MIKRO. Diferensiasi Sel

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Transkripsi:

VITAMIN - Adalah senyawa organik yg diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan, sering bekerja sbg kofaktor untuk enzim metabolisme ( koenzim ) - Bisa terdapat dl bentuk : a. Lebih dari satu bentuk struktur kimia : vit B6 : piridoksin, piridoksal,piridoksamin b. Prekursor : karoten untuk vit A Vitamin ada 2 gol : a. Vit larut lemak : A,D,E,K Dapat disimpan dalam jumlah >>> toksisitas >>> Vit A dan D mempunyai sifat menyerupai hormon dan mengadakan interaksi dg reseptor spesifik intrasel pada jaringan b. Vit larut air : B kompleks dan C Disimpan dalam jumlah terbatas, bila asupan >>> dibuang Dalam tubuh mengalami aktifasi : Fosforilasi tiamin, riboflavin, niasin, piridoksin Pengikatan dg nukleotida purin atau pirimidin : niasin, riboflavin Peran : kofaktor enzim tertentu Angka Kecukupan Gizi rata-2 yg dianjurkan ( AKG = RDA, Recommended Dietary Allowances ) Adalah suatu kecukupan rata-2 zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut gol umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktifitas, untuk mencapai derajat kesehatan yg optimal. Asupan vitamin yg berlebihan : Sebab : a. Penggunaan dalam jumlah besar yg tidak berhubungan dengan defisiensi vitamin b. Penggunaan secara rutin dg jumlah melebihi AKG c. Banyak sediaan vit dosis tunggal atau multivitamin dg dosis besar dinyatakan ssbg suplemen makanan. Asupan vitamin yg kurang : Sebagai akibat dari : a. Asupan makanan yg tidak mencukupi : anoreksia, diet rendah kalori, diet khusus, keadaan ekonomi atau pengetahuan mengenai gizi yg kurang b. Gangguan abs vit : peny hati dan sal empedu, diare kronik, ggn sal cerna, penggunaan antibiotik jangka lama c. Meningkatnya kebutuhan tubuh : masa pertumbuhan, hamil, laktasi, kerja fisik berat, stress, hipertiroidisme dan demam.

VITAMIN LARUT AIR VIT B KOMPLEKS Termasuk : tiamin, riboflavin, niasin, piridoksin, asam pantotenat, biotin, kolin, inositol, asam folat dan sianokobalamin Rumus kima dan efek biologi sangat berbeda, tetapi digolongkan bersama karena dapat diperoleh dari sumber yg sama, a.l hati dan ragi Vit B1 ( Tiamin, aneurin ) - Sumber : ragi, sayur, kacang-2-an, susu, kuning telur, hati. - Dalam tubuh diubah menjadi Tiamin Pirofosfat ( TPP ) : Tiamin + ATP TPP + AMP - Farmakodinamika dan fisiologi : Pada dosis terapi tidak memperlihatkan efek farmakodinamika yg nyata TPP : penting dalam metabolisme Karbohidrat, yaitu sbg koenzim pada karboksilasi asam piruvat dan asam ketoglutarat Defisiensi tiamin : kadar asam piruvat darah meningkat Berat : beri-beri dg gejala terutama pd sistem saraf dan kardiovaskuler a. Gangguan pada saraf berupa : Neuritis perifer dg gejala rasa berat dan lemah pada tungkai, gangguan sensorik ( parestesia, hiperestesia, anestesia, rasa nyeri dan rasa terbakar ) Kekuatan otot makin berkurang, pada keadaan berat terjadi kelumpuhan tungkai Kelainan SSP : depresi, kelelahan, lekas tersinggung, menurunnya kemampuan konsentrasi dan daya ingat. b. Pada sistem kardiovaskuler : Gejala insufisiensi jantung, antara lain sesak nafas setelah kerja, palpitasi, takikardi, ggn ritme, pembesaran jantung dan perubahan EKG c. Pada sal cerna berupa : konstipasi, nafsu makan kurang, perasaan tertekan dan nyeri epigastrium d. Beri-beri basah : bentuk defisiensi tiamin yg disertai udem, karena hipoprotrombinemia dan ggn jantung - Kebutuhan sehari : Kebutuhan tergantung pada komposisi makanan Karbohidrat meningkatkan kebutuhan vit B1 Lemak menurunkan kebutuhan Vit B1 AKG Indonesia : Bayi : 0,3 0,4 mg/hari Dewasa : 1 mg/ hari Hamil : 1,2 mg /hari - Farmakokinetika a. Absorpsi : oral dalam usus halus : duodenum b. Ekskresi : urin sbg tiamin dan pirimidin - Efek samping : reaksi anafilaktoid pd pemberian IV dosis besar a. Pencegahan defisiensi : 2-5mg/hari Gangguan absorpsi Keadaan metabolisme meningkat

b. Pengobatan defisiensi : 5 10mg, 3x sehari Neuritis alkoholik Kehamilan yg kurang gizi Emesis gravidarum Vitamin B2 ( Riboflavin ) - Sumber : daging, hati, ragi, telur, sayur - Dalam tubuh diubah menjadi Flavin Mononukleotida ( FMN ) dan Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD ) koenzim dari enzim-2 flavin yg diperlukan pada pernafasan jaringan, deaminasi oksidatif asam amino dan reaksi redoks yang lain. Riboflavin + ATP FMN + ADP FMN + ATP FAD + PP Mulut : sakit tenggorokan, stomatitis angularis, keilosis, glositis, lidah berwarna merah dan licin Kulit : dermatitis seboroik di muka dan seluruh tubuh Mata : fotofobia, lakrimasi, gatal dan panas. Anemia : normokrom normositer Pencegahan dan pengobatan defisiensi Vit B2 Dosis : 5 10mg /hari Asam Nikotinat ( Niasin ) - Faktor PP ( Pellagra Preventive ) : mencegah penyakit pellagra pd manusia dan peny lidah hitam pada hewan. - Ada dalam 2 bentuk : asam nikotinat dan niasinamid Dalam tubuh diubah menjadi NAD ( Nikotinamid Adenin Dinukleotida ) dan NADP Berperan sebagai koenzim dalam metabolisme protein yg penting pada respirasi jaringan Asam nikotinat dosis besar menurunkan kadar kolesterol dan FFA darah Asam nikotinat : vasodilator terutama pd blushing area di muka dan leher - Efek samping : timbul dalam dosis besar, berupa : Penurunan toleransi terhadap glukosa hiperglikemia Peningkatan kadar asam urat darah Gangguan fungsi hati, gangguan lambung ( mual, muntah, motilitas >> ) Reaksi anafilaktik IV Pellagra dg kelainan pada kulit, sal cerna dan SSP Kulit : erupsi eritematosa Sal cerna : lidah membengkak dan merah, stomatitis, mual, muntah dan enteritis SSP : sakit kepala, insomnia, bingung, halusinasi, delusi, demensia

- Kebutuhan sehari : Minimal untuk mencegah pellagra : 4,4 mg/ 1000 kcal Dewasa : asupan minimal 13 mg - Farmakokinetika : Absorpsi : mudah Distribusi ke seluruh tubuh Ekskresi : urin : sebagian kecil dl bentuk utuh dan dl bentuk metabolit ( a.l asam nikotinurat ) - Indikasi: Tx pellagra akut : oral 50mg, 10x sehari, IV 25 mg, 2-3 x /hari Vitamin B6 ( Piridoksin ) - Sumber : ragi, biji-2 an, hati - Ada dalam 3 bentuk : piridoksin ( dl tumbuhan ), piridoksal dan piridoksamin ( terutama dr hewan ) - Dalam tubuh diubah menjadi piridoksal fosfat Peran : koenzim pada metabolisme asam amino Kebutuhan : sesuai dengan konsumsi protein 2 mg/ 100mg protein Kelainan kulit : dermatitis seboroik dan peradangan pada selaput lendir mulut dan lidah Kelainan SSP : rangsangan kejang Anemia hipokrom mikrositer - Farmakokinetika : Absorpsi : mudah Metabolisme : menjadi 4-asam piridoksat Ekskresi : urin dalam bentuk piridoksal dan 4-asam piridoksat Mencegah dan mengobati defisiensi Vit B6 Mencegah dan mengobati neuritis perifer karena obat lain ( isoniazid ) Pengguna kontrasepsi oral yg mengandung estrogen Dosis besar ( 100-300mg/hari ) : untuk hiperemesis gravidarum - Efek samping : Dosis 50mg 2g / hari jangka panjang sindrom neuropati, dg gejala : sikap tidak stabil diikuti rasa kebas kaki, tangan dan sekitar mulut gejala hilang bila asupan dihentikan.

Asam Pantotenat - Sumber : ragi, hati, daging, susu, kuning telur. - Peran : dalam tubuh membentuk koenzim A metabolisme, yaitu transferasi gugus asetil Tidak menyebabkan efek farmakodinamika yg penting Defisiensi : timbul karena diet mengandung omega-metil asam pantotenat, dengan gejala : kelelahan, rasa lemah, gangguan sal cerna, kejang pada ekstremitas, parestesia. Kebutuhan sehari : 5 10 mg - Farmakokinetika : Absorpsi oral baik, distribusi ke seluruh tubuh, tidak dimetabolisme dan eks urin ( 70% ), tinja ( 30 % ) Asam pantotenat : belum jelas Dekspantenol ( bentuk alkohol dr asam pantotenat) dipergunakan untuk : Merangsang epitelisasi akibat luka bakar topikal Profilaksis dan terapi atoni usus pascabedah dan penanganan paralisis ileum IV / IM Biotin - Vitamin H ( Haut = kulit ) melindungi tubuh dari sindrom Egg White Injury - Sumber : kuning telur, ragi, hati - Peran : koenzim yg diperlukan untuk reaksi karboksilasi Bila diet hanya terdiri dari putih telur mentah sebagai sumber protein karena mgd avidin Diberi antimetabolit biotin : avidin, destobiotin Gejala : dermatitis, sakit otot, rasa lemah, anoreksia, anemia ringan, perubahan EKG - Keperluan sehari : 150 300mg untuk terapi : belum jelas Kolin - Dapat disintesa dalam tubuh, dari serin dg metionin sbg donor metil - Fungsi fisiologis : Metabolisme lemak lipotropik Donor metil pada sintesa asam amino esensial - Efek farmakologik mirip asetilkolin - Defisiensi timbul bila pemasukan kolin dan protein dibatasi : Kenaikan kadar lemak dalam hati dan sirosis Kelainan ginjal degeneratif Lemah dan distrofi otot lipotropik pada penyakit hati ( sirosis hepatis dan hepatitis ) efek masih diragukan

Asam Askorbat ( Vit C ) - Sumber : sayur dan buah segar - Farmakodinamik dan fisiologis Peran fisiologis : Koenzim pada biosintesa kolagen Reduktor dan antioksidan Perubahan asam folat menjadi asam folinat Meningkatkan abs besi dalam lambung Pembentukan hormon oksitosin dan antidiuretik Pembentukan steroid adrenal - Pemberian Vit C dalam keadaan normal, tidak menunjukkan efek farmakodinamika yg jelas. Pada keadaan defisiensi pemberian Vit C segera menghilangkan gejala penyakit. Gejala awal : malaise, mudah tersinggung, ggn emosi, artralgia, hiperkeratosis folikel rambut, perdarahan hidung dan ptekie Skorbut, bila kadar Vit C pada leukosit dan trombosit < 2mg/dl, dan ini terjadi setelah 3-5 bulan diet tanpa Vit C bila tidak diobati dapat kejang, koma dan kematian Gejala : a. Pada tulang : Pd tulang yg sedang tumbuh : ggn perumbuhan Pd orang dewasa : pembengkakan pd ujung tulang panjang dan osteoporosis b. Pada gigi : resorpsi dan atrofi dentin, ggn alveoli gigi sehingga gigi mudah lepas Gusi melunak, mudah berdarah dan membengkak c. Pada pembuluh darah : fragilitas pembuluh darah meningkat, sehingga trauma ringan mudah menimbulkan perdarahan kulit, otot, gusi dan tulang d. Anemia : normositik atau makrositik - Farmakokinetika Absorpsi oral mudah, distribusiluas dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jar lemak. Ekskresi : urin Kebutuhan sehari : 35 mg pada bayi, 60 mg pd orang dewasa Kebutuhan meningkat 300-500% pada : penyakit infeksi, tbc, tukak pascabedah atau trauma, hipertiroid, kehamilan dan laktasi Tetrasiklin, fenobarbital dan silsilat : mempercepat ekskresinya Perokok perlu tambahan 50% peptik, neoplasma, - Efek samping :pada dosis besar ( > 1g/hari ) dapat menyebabkan : Iritasi mukosa usus diare Meningkatkan bahaya terbentuknya batu ginjal Meningkatkan abs besi berbahaya pd penderita talasemia, hemokromatosis, anemia sideroblastik Pencegahan dan pengobatan skorbut Mengatasi methemoglobinemia idiopatik

VITAMIN LARUT LEMAK Sifat umum : - Vit larut lemak diabsorpsi sejalan dengan abs lemak ggn abs lemak ( mis: defisiensi asam empedu, ikterus dan enteritis ) defisiensi - Disimpan terutama di hati dan diekskresi melalui feses - Metabolisme sangat lambat dosis berlebihan Efek toksik Vitamin A - Sumber : Mentega, hati, telur dan daging : terdapat dalam beberapa bentuk, yaitu retinol ( Vit A1 ) dan 3-dehidroretinol ( Vit A2 ) Sayur hijau dan kuning, buah : dalam bentuk karoten ( provit A ). Ada 3 bentuk karoten yaitu alfa, beta ( paling aktif ) dan gamma. Karoten diubah menjadi Vit A pada dinding usus halus Vit A diperlukan untuk regenerasi pigmen retina mata ( rodopsin dan iodopsin ) yg fotosensitif Perlu untuk pertumbuhan tulang, alat reproduksi dan perkembangan embrio Retinol : untuk kesempurnaan fungsi dan struktur sel epitel Mengatur sintesa protein termasuk keratin Asam retinoat ( hasil oksidasi retinol ) : mempercepat pertumbuhan, deferensiasi dan mempertahankan sel epitel jaringan timbul bila : a. Kesanggupan tubuh untuk menyimpan vit A terganggu ( mis : serosis ) b. Defisiensi protein untuk transpor vit A c. Absorpsi di usus terganggu d. Asupan kurang Gejala : a. Gejala dini : buta senja b. Berat : xeroftalmia, timbulnya bercak Bitot, keratomalasia, kebutaan c. Perubahan epitel : Meningkatnya insidens infeksi sal nafas Terbentuknya batu sal kemih Kulit menjadi kering dg penebalan lap tanduk Gangguan indera penciuman, peraba dan pendengaran karena keratinisasi Diare karena perubahan epitel usus dan duktus pankreatikus - Hipervitaminosis : Karena penggunaan > 700 3000 IU/kg/ hari, lama Gejala : Pada anak : tinitus, pseudotumor cerebri, pelebaran sutura dan ubun-2 menonjol, peningkatan tekanan intrakranial, dermatitis, pruritus, stomatitis angularis. Pada mata : diplopia, atropi N. Optikus, kebutaan. Pada dewasa : muntah, perubahan kulit, irritable, sakit kepala, hipermenore, lemah, gejala psikiatri ( depresi, skizofrenia ), ggn fungsi hati.

- Farmakokinetika : Absorpsi : melalui sal cerna sempurna, abs kurang dalam keadaan : a. Ggn abs lemak b. Diet kurang rpotein c. Peny tertentu : hepatitis, sirosis, obstruksi biliaris. Distribusi : dalam ikt dg Retinol Binding Protein ( RBP ) Ekskresi : urin dan feses metabolit Penyimpanan : terutama dalam hati - Indikasi Pengobatan dan pencegahan defisiensi Hamil dan laktasi perlu tambahan Penderita steatore, obstruksi biliaris, sirosis, nefritis menahun Topikal : untuk infeksi kulit, luka atau luka bakar Penyakit kulit tertentu : acne, psoriasis dan iktiosis Pemberian Vit E bersama Vit A meningkatkan efektifitas vit A dan mencegah / mengurangi terjadinya hipervitaminosis Vit A Vitamin D - Didapatkan dalam bentuk provit D, yaitu sterol yg terdapat dalam tumbuhan dan hewan, dg UV Vit D - Provit D dari hewan : 7-dehidrokolesterol, di kulit Vit D3 ( kolekalsiferol ) - Pada jamur dan ragi : ergosterol Vit D2 ( kalsiferol ) Fisiologi : Fungsi : mengatur homeostasis kalsium plasma, diperlukan untuk : a. Mineralisasi tulang b. Mempertahankan fungsi normal neuromuskuler dan fungsi lain yg tergantung pada kalsium. Mekanisme : a. Meningkatkan abs kalsium dan fosfat melalui usus halus. b. Resorpsi kalsium dari tulang tua. Defisiensi : Terjadi penurunan kalsium plasma merangsang sekresi HPT resorpsi tulang meningkat, akibat : a. Pada bayi dan anak : penya rakitis kifosis, skoliosis, kraniotabes, genu varus atau genu valgus b. Dewasa : osteomalasia dg gejala kurangnya densitas tulang Hipervitaminosis : a. Manifestasi: hiperkalsemia, anoreksia, mual, diare, sakit kepala, hipertensi dan hiperkolesterolemia. b. Mobilisasi kalsium tulang osteoporosis Diatasi dengan : a. Penghentian pemberian Vit D b. Diet rendah Vit D c. Minum banyak d. Pemberian glukokortikoid mengurangi abs kalsium

- Farmakokinetika : Absorpsi : Melalui sal cerna baik, D3 diabs lebih cepat dan sempurna Abs dihambat : ggn fungsi hati, kandung empedu dan steatore Distribusi : terikat dengan globulin spesifik Penyimpanan : dalam bentuk inert (tidak aktif ), aktifasi terjadi dalam ginjal dan hati. Ekskresi : terutama melalui empedu, sedikit melalui urin Rakitis Tetani infantil Hipoparatiroidisme Profilaksis peny yg mengganggu abs Vit D ( diare, steatore ) Vitamin E - Sumber : telur, susu, daging, buah, kacang-2an, sayur Fisiologi : Berfungsi sebagai antioksidan yang diperlukan untuk : Mencegah oksidasi bag sel yg penting Mencegah terbentuknya hasil peroksidasi asam lemak tak jenuh yg toksik. Sintesa heme Meningkatkan utilisasi Vit A Menghambat produksi prostaglandin Mempertahan fungsi dan struktur saraf Defisiensi : Karena gangguan abs : steatore, obstruksi biliaris, penya pankreas Gejala khas pada orang dewasa tidak ada Pada bayi : lesi kulit, anemia hemolitik dan udem Hipervitaminosis : Kelemahan otot, gangguan reproduksi, gangguan sal cerna - Farmakokinetika : Absorpsi : melalui sal cerna baik. Distribusi : berikt dg β-lipoprotein, sukar melalui sawar uri, dapat melalui ASI Ekskresi : lambat, melalui empedu, sebag melalui urin Penggunaan hanya untuk defisiensi Vit E, mis yg terjadi pada bayi prematur dg berat badan rendah, peny gangguan abs lemak.

Vitamin K - Ada 2 jenis, yaitu : a. Alami : 1. Vit K1 ( filokuinon, fitonadion ), terdapat dalam sayur hijau, buah. 2. Vit K2 ( menakuinon ) sintesa oleh bakteri usus, terutama yg Gram + b. Sintetik : Vit K3 ( menadion ) Fungsi : meningkatkan sintesa faktor pembekuan darah : protrombin,prokonvertin ( F VII ), F IX, F X dalam hati Defisiensi : Menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar faktor pembekuan darah lain waktu pembekuan darah memanjang dan terjadi perdarahan spontan ( ekimosis, epistaksis, hematuri, perdarahan sal cerna, intrakranial ) Terjadi karena : Gangguan abs ggn pada usus, obs biliaris Berkurangnya bakteri yg memproduksi Vit K pemakaian antibiotik dan sulfonamid Pemakaian antikoagulan - Farmakokinetika : Absorpsi : Filokuinon dan menakuinon hanya bila ada garam empedu Menadion dan turunannya yg larut air mudah diabs walaupun tanpa empedu. Metabolisme : glukuronidasi Ekskresi : empedu dan urin dl bentuk metabolit Mencegah dan mengatasi perdarahan akibat defisiensi Vit K Antidotum overdosis antikoagulan