Teori Pertumbuhan Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow

IV. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI ANDRI HELMI M, SE., MM.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa

Kuliah 6. Paradigma Pentahapan. 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.

TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat menggunakan dan mengelola sumber-sumber daya yang ada dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

Sosiologi Pembangunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

ANALISIS PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Kurnia Ayu K 09/280257/EK/17295

Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

PERKEMBANGAN TEORI EKONOMI MAKRO. Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan. masyarakat meningkat dalam periode waktu yang panjang.

SKRIPSI ANALISIS TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN DI KOTA PEMATANG SIANTAR OLEH. Ahmad Irsyah

Balanced vs. Unbalanced Growth

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teori dan Pemikiran Ekonomi. SEI Minggu ke-2

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. padahal pertumbuhan dan pembangunan itu berbeda. Menurut sadono sukirno

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tidak ada tindakan politik bebas dari kepentingan ekonomi dan tidak ada pula sebuah kebijakan ekonomi terlepas dari kepentingan politik Contoh : Ekspo

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI ROSTOW

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan

ekonomi Tujuan Pembelajaran

BAB II URAIAN TEORITIS. Semua negara baik negara negara kaya maupun miskin, yang menganut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori perubahan struktural (structural-change theory) menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME

II.TINJAUAN PUSTAKA. dan menitikberatkan pada sektor pertanian menuju ke struktur perekonomian yang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

BAB I PENDAHULUAN. material maupun secara spiritual. Dengan demikian, pembangunan. lain meliputi aspek sosial dan politik (Todaro, 2006).

SILABUS. : Endang Mulyani, M.Si/Mustofa, S.Pd., M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori-teori perubahan struktural (struktural change theory)

TEORI MODERNISASI. Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang. By Dewi Triwahyuni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang-barang dan jasa-jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

Artinya: Adalah suatu kemungkinan untuk menggolongkan semua masyarakat, dalam

Tugas Kajian Keislaman dan Keindonesiaan OPINI TERHADAP SISTEM EKONOMI PASAR Diena Qonita

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi lahan memiliki keterkaitan dengan tanah. Menurut Utomo, et al

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1987 Ekonomi

Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya

Konsep Perubahan Sosial

PEREKONOMIAN INDONESIA

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Ekonomi

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam Undang Undang yaitu Program Pembangunan Nasional.

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bab II merupakan kajian terhadap sumber-sumber literatur berupa buku,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEMISKINAN

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PRA DAN PASCA OTONOMI DAERAH DI PROPINSI DKI JAKARTA ( ) OLEH ESTI FITRI LESTARI H

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Sumawinata, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan salah satu pemikir besar ekonomi kerakyatan Indonesia.

Perekonomian Indonesia

TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KE-3 DALAM TEORI MODERNISASI SUB TEORI HARROD-DOMAR

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis. (4) rumah tangga dunia. dalam lima tahap yaitu (Irawan dan Suparmoko, 1992):

Transkripsi:

Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter, dan post Keynesian. Ahli ekonomi yang lahir antara abad delapan belas dan permulaan abad kedua puluh ini, lazim digolongkan sebagai aliran/kaum Klasik. Aliran/kaum klasik ini dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu: aliran Klasik dan aliran Neo-Klasik. Dari kedua golongan ahli-ahli ekonomi Klasik dan Neo-Klasik, sebagian besar menumpahkan perhatiannya pada analisis sifat-sifat kegiatan masyarakat dalam jangka pendek, hanya sedikit sekali yang menganalisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi. Kurangnya perhatian kedua golongan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi disebabkan terutama oleh pandangan mereka yang diwarisi dari pendapat Adam Smith, yang berkeyakinan bahwa mekanisme pasar akan menciptakan suatu perekonomian berfungsi secara efisien. Menurut Schumpeter, perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun gradual, melainkan merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus. Selanjutnya menurut Schumpeter, perkembangan selanjutnya itu tidak bersifat gradual, tetapi mengandung ketidaktentuan dan risiko yang besar, sehingga tidak dapat diperhitungkan terlebih dahulu dan ini menyebabkan timbulnya keragu-raguan dalam mengembangkan usaha lebih lanjut. Menurut Schumpeter, faktor terpenting untuk perkembangan ekonomi adalah wiraswasta (entrepreneur). Karena mereka adalah orang-orang yang mengambil inisiatif untuk berkembangnya produksi nasional. Ahli-ahli Post-Keynesian mencoba mengembangkan teori pertumbuhan Keynes. Pada hakikatnya teori tersebut dikembangkan oleh dua ahli ekonomi secara sendiri-sendiri, namun karena inti dari teori tersebut adalah sama, maka sekarang dikenal sebagai teori Harrod-Domar. Teori Harrod-Domar pada hakikatnya menganalisis mengenai persoalan-persoalan tentang: syarat-syarat apakah atau keadaan yang bagaimanakah yang harus tercipta dalam perekonomian untuk menjamin agar dari masa ke masa kesanggupan memproduksi yang selalu bertambah, sebagai akibat dari penanaman modal akan selalu sepenuhnya digunakan. Tahap-tahap Pembangunan Ekonomi Ada beberapa ahli yang memaparkan teori tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi yaitu Fredrich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher dan W.W Rostow. Fredrich List adalah seorang penganut paham Laissez faire. Ia berpendapat bahwa paham Laissez faire dapat menjamin alokasi sumber-sumber secara

optimal, meskipun ia menghendaki adanya proteksi bagi industri-industri yang masih lemah. Menurut List, perkembangan ekonomi hanya akan terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perseorangan. Ia menyusun tahap-tahap perkembangan ekonomi di mulai dari: fase primitif biadab, fase pertanian, fase pertanian dan pabrik, pabrik dan perdagangan. Bruno Hilderbrand mengemukakan bahwa tahap-tahap pembangunan ekonomi itu menjadi 3 tahap yaitu: perekonomian barter atau perekonomian natural, perekonomian uang, dan perekonomian kredit. Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi melalui tiga tingkat atau tahap yaitu: produksi untuk kebutuhan sendiri, perekonomian kota dan perekonomian nasional, di mana peranan pedagang-pedagang tampak makin penting. Menurut tahap ketiga ini, bahwa barang-barang itu diproduksi untuk pasar bukan untuk kepentingan sendiri. Tahap-tahap pembangunan ekonomi menurut Rostow dikelompok-kan menjadi: masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, menuju kematangan dan konsumsi berlebih. Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi ini diklasifikan sebagai teori modernisasi. Artikel Walt Whitman Rostow yang dimuat dalam Economics Journal pada Maret 1956 berjudul The Take-Off Into Self-Sustained Growth pada awalnya memuat ide sederhana bahwa transformasi ekonomi setiap negara dapat ditelisik dari aspek sejarah pertumbuhan ekonominya hanya dalam tiga tahap: tahap prekondisi tinggal landas (yang membutuhkan waktu berabad-abad lamanya), tahap tinggal landas (20-30 tahun), dan tahap kemandirian ekonomi yang terjadi secara terus-menerus. Walt Whitman Rostow kemudian mengembangkan ide tentang perspektif identifikasi dimensi ekonomi tersebut menjadi lima tahap kategori dalam bukunya The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto yang diterbitkan pada tahun 1960. Ia meluncurkan teorinya sebagai sebuah manifesto anti-komunis sebagaimana tertulis dalam bentuk subjudul. Rostow menjadikan teorinya sebagai alternatif bagi teori Karl Marx mengenai sejarah modern.

Fokusnya pada peningkatan pendapatan per kapita, Buku itu kemudian mengalami pengembangan dan variasi pada tahun 1978 dan 1980. Rostow pulalah yang membuat distingsi antara sektor tradisional dan sektor kapitalis modern. Frasa-frasa ini terkenal dengan terminologi less developed, untuk menyebut kondisi suatu negara yang masih mengandalkan sektor tradisional, dan terminologi more developed untuk menyebut kondisi suatu negara yang sudah mencapai tahap industrialisasi dengan mengandalkan sektor kapitalis modern. Dalam hal prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, penekanannya terdapat pada keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang dari suatu tahap ke tahap yang lain. Tahap-tahap yang berbeda ini ditujukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel kritis atau strategis yang dianggap mengangkat kondisi-kondisi yang cukup dan perlu untuk perubahan dan transisi menuju tahapan baru yang berkualitas. Teori ini secara mendasar bersifat unilinear dan universal, serta dianggap bersifat permanen. Pembangunan, dalam arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi yang berfokus pada rasional, industri, dan jasa. Untuk menekankan sifat alami pembangunan sebagai sebuah proses, Rostow menggunakan analogi dari sebuah pesawat terbang yang bergerak sepanjang lintasan terbang hingga pesawat itu dapat lepas landas dan kemudian melayang di angkasa. Pembangunan, dalam arti tujuan, dianggap sebagai kondisi suatu negara yang ditandai dengan adanya: a) kemampuan konsumsi yang besar pada sebagian besar masyarakat, b) sebagian besar non-pertanian, dan c) sangat berbasis perkotaan. Sebagai bagian teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan pembangunan sebagai modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model kesuksesan Barat. Para pakar ekonomi menganggap bahwa teori tahap-tahap pertumbuhan ekonomi ini merupakan contoh terbaik dari apa yang diistilahkan sebagai teori modernisasi. Tahap-Tahap Linear Pertumbuhan Ekonomi Rostow Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang linear (mono-economic approach) inilah yang menjadi syarat pembangunan untuk mencapai status lebih

maju. Rostow membagi proses pembangunan ke dalam lima tahapan yaitu: 1. Tahap masyarakat tradisional (the traditional society), dengan karakteristiknya: Pertanian padat tenaga kerja; Belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi (era Newton); Ekonomi mata pencaharian; Hasil-hasil tidak disimpan atau diperdagangkan; dan Adanya sistem barter. 2. Tahap pembentukan prasyarat tinggal landas (the preconditions for takeoff), yang ditandai dengan: Pendirian industri-industri pertambangan; Peningkatan penggunaan modal dalam pertanian; Perlunya pendanaan asing; Tabungan dan investasi meningkat; Terdapat lembaga dan organisasi tingkat nasional; Adanya elit-elit baru; Perubahan seringkali dipicu oleh gangguan dari luar. 3. Tahap tinggal landas (the take-off), yaitu ditandai dengan: Industrialisasi meningkat; Tabungan dan investasi semakin meningkat; Peningkatan pertumbuhan regional; Tenaga kerja di sektor pertanian menurun; Stimulus ekonomi berupa revolusi politik, Inovasi teknologi, Perubahan ekonomi internasional, Laju investasi dan tabungan meningkat 5 10 persen dari Pendapatan nasional, Sektor usaha pengolahan (manufaktur), Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan). 4. Tahap pergerakan menuju kematangan ekonomi (the drive to maturity), ciricirinya: Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan; Diversifikasi industri; Penggunaan teknologi secara meluas;

Pembangunan di sektor-sektor baru; Investasi dan tabungan meningkat 10 20 persen dari pendapatan nasional. 5. Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high massconsumption) dengan: Proporsi ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa; Meluasnya konsumsi atas barang-barang yang tahan lama dan jasa; Peningkatan atas belanja jasa-jasa kemakmuran