BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEMISKINAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEMISKINAN"

Transkripsi

1 BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEMISKINAN A. PEMBANGUNAN Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Menurut Mudrajad dalam bukunya Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan (2000) yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi adalah suatu proses dimana pendapatan perkapita suatu negara selama kurun waktu yang panjang selalu meningkat dengan catatan jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan absolut tidak meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang. (Mudrajad, 2000:57) Definisi lain tentang pembangunan ekonomi dikemukakan oleh Arsyad (1999:6) yang mengartikan pembangunan ekonomi sebagai proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Dari definisi di atas, pembangunan ekonomi mengandung beberapa konsep dasar, yaitu: 1. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus menerus. 2. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita. 3. Kenaikan pendapatan itu harus terus berlangsung dalam jangka panjang. 29

2 4. Perbaikan sosial dan budaya sisitem kelembagaan. Hal ini dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu perbaikan organisasi (intitusi) dan pebaikan di bidang regulasi (baik formal maupan informal). Menurut Suryana dalam bukunya Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan (2000) terdapat empat teori atau model pembangunan ekonomi yang bisa diterapkan khususnya dalam pembangunan di Indonesia, yaitu sebagai berikut : 1. Model pembangunan yang berorientasi pertumbuhan. Tujuan pokok strategi ini adalah meningkatkan laju produksi (GDP). Kenaikan GDP (Gross Domestic Product) merupakan faktor utama dan merupakan parameter ekonomi dan sosial yang paling baik untuk tingkat hidup suatu masyarakat. 2. Model pembangunan ekonomi yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja. Sasaran yang dicapai adalah peningkatan dalam kesempatan kerja produktif dan meningkatkan produksi dengan cara redistribusi pendapatan melalui perluasan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran. 3. Model pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan. Tujuan strategi ini mengurangi kemiskinan, peningkatan kesempatan kerja produktif dan peningkatan GNP (Gross National Product) atau peningkatan pendapatan kelompok miskin. Strategi ini dapat dilakukan dengan redistribusi kekayaan harta produktif melalui kebijaksanaan fiskal dan kredit, pemanfaatan fasilitas-fasilitas, reorientasi produksi melalui proyek padat karya dan relokasi sumber daya produktif yang menguntungkan golongan miskin melalui pengalihan investasi dan konsumsi serta penekanan sektor tradisional dan sektor informal di perkotaan. 30

3 4. Model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar (The Bassic Necessary Oriented). Antara lain pertama tercapainya investasi yang tinggi dengan pemanfaatan tehnologi tepat guna dan penggunaan sumber daya alam dalam produksi secara efisien. Kedua adanya perubahan dalam pola redistribusi dengan melakukan mobilitas pengangguan, relokasi pelayanan jasa umum dan land reform. Ketiga, perlunya aspek perubahan kelembagaan, yang meliputi partisipasi masyarakat dan dukungan pemerintah Secara nyata Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dalam pengertian ekonomi makro adalah penambahan produk domestik bruto (PDB), yang berarti peningkatan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi ada dua bentuk: extensively yaitu dengan penggunaan banyak sumberdaya (seperti fisik, manusia atau natural capital) atau intensively yaitu dengan penggunaan sejumlah sumberdaya yang lebih efisien (lebih produktif). Ketika pertumbuhan ekonomi dicapai dengan menggunakan banyak tenaga kerja, hal tersebut tidak menghasilkan pertumbuhan pendapatan per kapita. Namun ketika pertumbuhan ekonomi dicapai melalui penggunaan sumberdaya yang lebih produktif, termasuk tenaga kerja, hal tersebut menghasilkan pendapatan per 31

4 kapita yang lebih tinggi dan meningkatkan standar hidup rata-rata masyarakat. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik. Profesor Simon Kuznets, salah satu ekonom besar yang pernah memenangkan hadiah Nobel dibidang ekonomi pada tahun 1971 atas usahanya mempelopori pengukuran dan analisis atas sejarah pertumbuhan pendapatan nasional negara-negara maju, telah memberikan suatu definisi mengenai pertumbuhan ekonomi (economic growth) suatu negara. Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. (Todaro, 2000). Lebih jauh Prof Kutnets menyatakan bahwa ekonomi pertumbuhan modern lebih mempelajari pada pertumbuhan pasca kapitalisme feodalisme dengan menggunakan unsur unsur utama berupa aplikasi ilmu pengetahuan dan tehnologi pada ekonomi produksi yang mendorong terjadinya industrialisasi, urbanisasi karena terjadinya pertumbuhan penduduk yang eksplosif. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan perkapita sebuah negara atau sebuah wilayah dalam kurun waktu yang panjang dengan syarat bahwa penduduk yang hidup di bawah tingkat kemiskinan absolut tidak betambah dan distribusi 32

5 pendapatan tidak semakin timpang. Sedangkan Todaro menambahkan syarat adanya tingkat pengangguran yang tidak naik. Pendapat lain menyebutkan bahwa Pembangunan ekonomi merupakan cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam definisi yang ketat, pembangunan diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional untuk menciptakan dan mempertahankan kenaikan tahunan atas pendapatan nasional (Gross National Product) nya pada tingkat 5% sampai 7% atau bahkan lebih tinggi, jika hal itu memungkinkan. Salah satu ukuran tingkat kemakmuran atau kemiskinan suatu negara dihitung dari tingkat pendapatan perkapita. Negara dengan tingkat pendapatan per kapita tinggi maka dianggap sebagai negara kaya, dan sebaliknya jika tingkat pendapatan per kapita rendah akan dianggap sebagai negara miskin. Negara-negara maju yang pembangunan ekonominya telah berkembang sejak dua abad yang lalu saat ini menjadi negara-negara kaya yang masyarakatnya hidup dalam keadaan sejahtera. Di Belanda, misalnya, rakyat yang tidak bekerjapun mendapatkan kehidupan yang layak, selain memiliki rumah, biaya hidup bulanan, biaya pendidikan anak, mereka juga mendapatkan biaya untuk berlibur. Di negara-negara berkembang hal ini tidak terjadi. Negara-negara berkembang secara mayoritas masih mengalami kemajuan ekonomi yang tidak besar akibat negara-negara ini baru saja keluar dari situasi penjajahan- rata-rata setengah abad yang lalu, serta berbagai kegagalan dalam pembangunan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi. 33

6 1. Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan. a. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi b. Sumber daya modal atau investasi dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Investasi ini bisa dibentuk dari investasi dalam negeri yang diambil dari tabungan masyarakat dan cadangan, serta investasi luar negeri atau asing. c. Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada. d. Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). 2. Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku. 34

7 Dalam perkembangan analisis selanjutnya, pembangunan perlu dilihat melalui berbagai proses dengan menyertakan aspek aspek politik, sosial dan institusional dan bersifat multidisiplin. A. TEORI - TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Dalam perkembangan ilmu ekonomi pembangunan, terdapat ribuan teori yang menjadi dasar penting bagi pemahaman mengenai pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa mahzab yang diakui sebagai peletak dasar teori pembangunan antara lain mahzab historismus, mahzab analitis dan mahzab dependenzia. Namun di sini hanya akan ditunjukkan beberapa teori yang relevan dan punya peran cukup penting dalam perumusan kebijakan pembangunan khususnya di Indonesia. 1. Mahzab Analitis. Teori dalam mahzab ini berusaha mengungkapkan proses pertumbuhan ekonomi secara logis dan taat asas ( konsisten ) tetapi sering bersifat abstrak dan kurang menekankan pada aspek historis empirisnya. Metode kajian dalam mahzab ini cenderung deduksi teoritis ( Arsyad, 1997 ). Mahzab ini banyak mendasari teori teori kaum Klasik dan neo Klasik. Tokoh tokoh utamanya antara lain Adam Smith, David Ricardo, Solow dan Schumpeter. a. Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into The Nature and Causes of The Wealth of Nations ( 1776 ), menyatakan terdapat dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Di mana pertumbuhan output total yang diwakili oleh produksi mengandung tiga unsur pokok yaitu sumber 35

8 daya alam yang tersedia, sumber daya insani dan stok barang modal yang ada. Sedangkan pertumbuhan penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat upah yang berlaku. Jika tingkat upah yang berlaku meningkat lebih tinggi dari tingkat upah subsisten, maka pertumbuhan penduduk akan naik. Di mana tingkat upah sangat dipengaruhi oelh tarik menarik antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tingkat permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh stok modal ( investasi ) yang berkembang di masyarakat dan laju petumbuhan output. b. David Ricardo, dalam bukunya The Principles of Political Economy and Taxation ( 1917 ), menyatakan bahwa terdapat 4 perangkat dalam teori perekonomiannya yaitu (1) teori tentang nilai dan harga barang, (2) teori tentang distribusi pendapatan yang meliputi upah, sewa tanah, bunga dan laba, (3) teori tentang perdagangan internasional (4) teori tentang akumulasi dan pertumbuhan ekonomi. Di dalam teorinya David Ricardo memasukkan unsur yang sangat terkenal saat ini yaitu The Law of Deminishing Returns. Satu teori yang menyatakan adanya pembatasan atas pertumbuhan ekonomi, yaitu suatu saat setelah mencapai titik jenuh (saturation point ) maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan kembali. Kondisi ini akan terjadi apabila semua sumber daya alamiah sudah diseksploitasi secara maksimal sehingga perekonomian akan berhenti. Hal ini didasari oleh ciri ciri pemikiran David Ricardo yaitu jumlah tanah atau sumber daya alam yang terbatas, penawaran tenaga kerja sangat tergantung pada besarnya upah alamiah, akumulasi modal akan terjadi apabila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal berada di atas tingkat keuntungan yang mereka peroleh bila berinvestasi, kemajuan 36

9 tehnologi yang terjadi terus menerus dan sektor pertanian dominan. Pemikiran ini kemudian mendasari mengapa kemiskinan di sektor pertanian menjadi snagat sulit untuk dicarikan jalan keluarnya. c. Robert Solow dan Trevor Swan, yang menandai berkembangnya paham ekonomi Neo Klasik. Solow dan Swan menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan bergantung pada pertambahan penyediaan faktor produksi yaitu jumlah penduduk, tenaga kerja dan akumulasi kapital ditambah dengan kemajuan tehnologi. Peran kemajuan tehnologi snagat tinggi bahkan mencapai hampir 50% dari laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Teori ini merupakan penyempurnaan penting dari teori yang dibangun oleh David Ricardo, yang menegaskan bahwa perekonomian tetap akan mampu bertumbuh tanpa mengalami saturation point dengan bergantung pada tiga aspek di atas. Teori Solow dan Swan ini juga menyatakan bahwa COR ( Capital Output Ratio ) bersifat dinamis, sehingga kombinasi antar faktor produksi menjadi sangat fleksibel. Perekonomian bisa menggunakan tehnologi sebagai unsur utamanya yaitu padat tehnologi, padat modal maupun padat tenaga kerja, sangat tergantung dari kebijakan pemerintah dalam mengambangkan perekonomian negaranya. Teori ini mempunyai banyak variasi, namun mengacu pada satu model yang dikembangkan oleh Charless Coob dan Paul Douglas yang dikenal dengan Fungsi Cobb-Douglas sebagai berikut: Q t = T t a. K t. L t b Di mana Q t = Tingkat output yang dihasilkan pada tahun t T t K t = Tingkat tehnologi pada tahun t = Jumlah stok modal pada tahun t 37

10 L t = Jumlah tenaga kerja pada tahun t a b = Pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu unit modal = Pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu unit tenaga kerja d. Schumpeter, dalam bukunya yang berjudul The Theory Of Economic Development (1934), yang kemudian dikembangkan menjadi buku Business Cycle (1939). Satu pemahaman penting dalam teori yang dibangun oleh Schumpeter adalah adanya faktor utama perkembangan ekonomi adalah para wirausaha (entrepreuner). Inovasi menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan. Schumpeter membedakan antara invensi dan inovasi. Invensi hanya menemukan suatu tehnologi nmun belum tentu bisa mengembangkan penemuan tersebut. Sedangkan inovasi akan lebih mengacu pada penerapan hasil penemuan untuk pembangunan. Terdapat 5 macam kegiatan penting yang dimasukkan dalam inovasi yaitu Diperkenalkannya produk baru yang semula tidak ada Diperkenalkannya cara berproduksi baru Pembukaan daerah atau pasar pasar baru Penemuan sumber sumber bahan mentah baru Perubahan organisasi industri yang mengarah pada efisiensi industri. Dalam teorinya Schumpeter juga manyatakan bahwa dalam jangka panjang sistem kapitalisme akan runtuh karena adanya transformasi gradual dan tehnologi sehingga menuju pada sistem sosialistis. Proses pertumbuhan menurut Schumpeter sendiri sangat terkenal dan 38

11 kemudian mendasar banyak negara untuk mengembangkan entrepreunership sebagai usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi gap atau kesenjangan antar anggota masyarakat yang akan berdampak pada pengurangan kemiskinan. Indonesia termasuk salah satu negara yang mengadopsi paham teori ini. Secara detail akan dijelaskan pada bab pemberdayaan masyarakat. Secara grafis proses kemajuan ekonomi menurut Schumpeter bisa ditunjukkan sebagai berikut : 39

12 Gambar 2.1. Proses Kemajuan Ekonomi Menurut Schumpeter Lingkungan Sosial, politik dan tehnologi yang menunjang Inovasi Akumulasi Kapital Pembangunan Keuntungan (Development) Wiraswasta (Entrepreuner) Inovasi Perbaikan tehnologi Imitasi Pertumbuhan (Growth) Pertumbuhan penduduk Tabungan rutin masyarakat Akumulasi Kapital tanpa perbaikan tehnologi Kenaikan Out put 40

13 2. Mahzab Historismus. Toeri dalam mahzab ini berdasarkan pada pola pendekatan yang berpangkal pada prespektif sejarah. Metode mahzab ini bersifat induktif empiris. Paham ini mencoba menelisih bahwa perkembangan teori teori ekonomi khususnya pembangunan ekonomi sangat berkaitan dengan perjalanan sejarah suatu negara. Ekonomi yang paling berpengaruh dalam paham ini adalah Walt Whitman Rostow. WW Rostow dalam bukunya The Stages Of Economic Growth ( 1960 ) membedakan proses pembangunan ekonomi ke dalam 5 tahapan penting yaitu masyarakat tradisional, parasyarat tinggal landas, tinggal landas, menuju kedewasaan dan masa konsumsi tinggi. Dasar pembedaan tahapan ini adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial dan politik yang terjadi. Menurut Rostow di samping perubahan seperti itu, pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain : Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi pada suatu daerah menjadi berorientasi keluar. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak produktif ( menumpuk emas, membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat kurang merangsang pembangunan ekonomi ( misalnya perubahan sikap yang tadinya kurang menghargai waktu, kurang menghargai prestasi perorangan dan sebagainya ). Rostow menyatakan bahwa pembangunan ekonomi mensyaratkan perubahan secara multidimensional. Tidak mungkin pembangunan akan berlangsung dengan sukses hanya dengan mengandalkan tenaga kerja, tehnologi dan akumulasi modal tanpa adanya perubahan dalam pola pikir masyarakat, termasuk di dalamnya jiwa entrepreunership yang harus terus ditumbuhkan dan kemauan untuk menerima kemajuan kemajuan tehnologi. Secara rinci tahapan pembangunan menurut Rostow bisa ditunjukkan sebagai berikut : a. Masyarakat tradisional, dalam masyarakt ini tingkat produktivitas per pekerja masih rendah dan sebagian besar bekerja di sektor pertanian dengan 41

14 struktur masyarakat yang feodalis, Sistem pemerintahan dalam tahapan ini cenderung sentralistik. b. Masyarakat parsyarat lepas landas. Masa ini merupakan transisi di mana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri ( self sustained growth ). Perubahan meliputi sistem politik, struktur sosial, sistem nilai dalam masyarakat dan struktur ekonomi. Dalam masa transisi ini peran sektor pertanian yang maju menjadi sangat penting yaitu sebagai penyedia bahan pangan dan ketika produktifitas pasar meningkat maka akan memperluas pasar. c. Tahap Tinggal landas, pada tahap ini pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pertumbuhan mula mula sangat cepat bahwa bisa menyerupai revolusi politik, terciptanya kemajuan yang cepat dalam inovasi atau berupa terbukanya pasar pasar baru. Terjadi peningkatan investasi yang akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional yang melebihi pertumbuhan penduduk. Kondisi ini akan ditandai dengan meningkatnya pendapatan perkapita yang sangat cepat. Ciri ciri telah tercapainya tahapan ini pada suatu negara adalah terjadinya kenaikan investasi sebesar 5 10 % dari Net National Product, tumbuhnya industri yang akan menjadi leading sector dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi, terciptanya suatu kerangka politik, sosial pertumbuhan ekonomi. dan kelembagaan yang bisa menciptakan d. Tahap menuju tingkat kedewasaan, yang dimasudkan oleh Rostow di sini adalah masa di mana seluruh lapisan masyarakat menggunakan tehnologi modern pada hampir semua kegiatan produksi. Pada saat ini leading sector pada sisi industri akan berganti. Misalnya semula leading sectornya industri tekstil, maka mungkin akan berganti dengan sektor industri yang lain. e. Tahap konsumsi tinggi, pada masa ini produksi bukan lagi faktor utama, namun digantikan dengan kesejahteraan masyarakat. Pada masa ini tujuan masyarakat atau negara adalah (1) memperbesar kekuasaan atau pengrauh ke luar negeri yang bisa berarti penjajah baik secara riil atau hanya penjajahan ekonomi (2) menciptakan welfare state dengan mengusahakan 42

15 terciptanya pemerataan pendapatan kepada seluruh golongan masyarakat. Pada kondisi ini kemiskinan yang ada adalah kemiskinan relatif. (3) Meningkatkan konsumsi melebih kebutuhan pokok. Tahapan pembangunan ekonomi menurut Rostow inilah yang banyak diadopsi oleh negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia pada masa pemerintahan orde baru. Banyak kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah mengacu pada teori Rostow antara lain periodesasi pertumbuhan, gerakan keluarga berencana, dan pola pembangunan bertahap baik dalam jangka pendek, 5 tahunan yang kemudian dikenal dengan PELITA, Pembanguna jangka menengah dan pembangunan jangka panjang. Pada tahun 1996 sebelum terjadinya krisis sebenarnya pemerintah sudah mencanangkan program untuk mencapai tinggal landas pada tahun 2020 pada saat itu juga tercapai ZGP ( Zero Growth Population ). Namun ternyata kemudian pola pembangunan dengan periodesasi yang yang dilakukan oleh pemerintah orde baru tersebut gagal mencapai tujuannya. 3. Mahzab Dependencia. Mahzab ini pertama kali dikembangkan di Amerika Latin ( 1960 ), menyatakan bahwa keterbelakangan negara negara berkembang ( khususnya Amerika Latin ) terjadi pada saat masyarakat parkapitalis bergabung dengan masyarakat kapitalis, sehingga masyarakat tersebut kehilangan otonominya dan menjadi masyarakat pinggiran yang terjajah oleh masyarakat metropolitan. Daerah pinggiran hanya berfungsi sebagai penyedia bahan mentah dan sebaliknya menjadi konsumen barang barang jadi yang diproduksi negara maju, sehingga bargaining power mereka menjadi lemah. Meskipun mahzab ini berkembang di Amerika latin, namun terdapat ekonom di Indonesia yang menggunakan kerangka berpikirnya antara lain Adi Swasono dan Sritua Arif. Mereka menuding bahwa terjadinya keterbelakangan NSB salah satunya juga disebabkan oleh kolonialisme dan kemudian kapitalisme yang diterapkan oleh negara negara maju, sehingga membatasi perkembangan NSB. 43

16 B. SASARAN PEMBANGUNAN Berdasarkan berbagai definisi pembangunan, terdapat 3 sifat penting yang harus terdapat dalam pengertian pembangunan yaitu 1. Suatu proses yang berarti merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus. 2. Usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita. 3. Kenaikan pendapatan perkapita tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Dalam praktek untuk mengukur pembangunan suatu negara ditunjukkan dengan menggunakan laju pertambahan Produk Domestik Bruto. Memang hal ini merupakan indikator paling mudah. Namun sebenarnya akan lebih lengkap apabilapembangunan ditunjukkan dengan menggunakan indikator indikator yang lain meliputi : 1. Produksi nasional perkapita 2. Produk Domestik Bruto perkapita riil 3. Jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk 4. Tingkat kematian bayi pada saat dilahirkan 5. Tingkat harapan hidup pada saat kelahiran 6. Konsumsi kalori per kapita 7. Tingkat kelompok umur yang bersekolah Dari ketujuh indikator tersebut, maka pembangunan ekonomi yang dimaksudkan adalah pada pembangunan yang berkelanjutan ( suistanibility development ). Pembangunan di sini bukan hanya mengejar faktor faktor material saja namun juga pembangunan yang lebih fundamental atau biasa disebut dengan membangun manusia seutuhnya. Di Indonesia pembangunan nasional secara tegas diartikan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kukuh kekuatan moral serta etikanya. Muara dari semua visi-visi tersebut. Adalah tercapainya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Secara rinci sasaran sasaran pembangunan yang mengacu pada perkembangan manusia seutuhnya bisa ditunjukkan sebagai berikut : 44

17 1. Pertumbuhan pendapatan ( economic growth ) yang termasuk di dalamnya pengertian peningkatan produksi nasional, produktifitas, peningkatan pendapatan perkapita dan menekan laju pertumbuhan penduduk. 2. Distribusi pendapatan secara merata sering disebut pembangunan dan pemerataan hasil hasilnya. Meskipun sering terjadi trade off atau dilema atas tujuan pembangunan untuk mencapai tingkat pertumbuhan tinggi dengan distribusi hasil hasil pembangunan yang merata. 3. Menciptakan stabilitas ekonomi yang mantap, termasuk stabilitas sosial politik sebagai syarat terlaksananya pembangunan ekonomi. 4. Memperluas kesempatan kerja. Sasaran ini diharapkan semaksimal mungkin akan menghilangkan pengangguran massal, kemiskinan struktural dan kepincangan sosial. 5. Usaha untuk menaikkan tingkat konsumsi per kapita, termasuk di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan pokok ( basic needs) rakyat banyak baik yang bersifat material maupun non material, sebagai upaya untuk menanggulangi kemiskinan massal. 6. Memperluas tingkat dan kualitas pendidikan sehingga bisa menghasilkan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih 7. Mengembangkan daerah daerah terbelakang ( termasuk penduduknya ), untuk menghilangkan ketimpangan pembangunan kota dan desa, sehingga akan mengurangi atau bahkan mencegah arus urbanisasi 8. Mendirikan industri industri strategis 9. Sebagai usaha untuk mengubah struktur perekonomian dalam negeri sehingga bisa memiliki daya saing yang tinggi, yaitu dengan usaha berdikari ( self reliance ) dan mengurangi ketergantungan pada luar negeri. 10. Memperbaiki tata hubungan ekonomi internasional, terutama pada hubungan ekonomi antara negara negara yang maju dengan negara negara yang sedang berkembang yang lebih adil dan harmonis. 11. Lebih memperhatikan masalah keseimbangan ekonlogi dalam pembangunan ekonomi antara negara negara yang maju dengan negara negara yang sedang berkembang yang lebih adil dan harmonis. 12. Lebih memperhatikan masalah keseimbangan ekologi dalam pembangunan ekonomi terutama masalah pencemaran lingkungan dan terbatasnya sumber - sumber alam. 45

18 Sasaran sasaran pembangunan tersebut sering tidak bisa tercapai secara bersama sama sekaligus bahkan ada kalanya terjadi trade off ketika salah satu sasaran pembangunan dijadikan prioritas utama. Namun minimal sasaran sasaran tersebut bisa digunakan sebagai acuan bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. D. PEMBANGUNAN DAN KEMISKINAN Pembangunan ekonomi dan kemiskinan merupakan hal yang saling terkait. Bagi Negara-negara berkembang pembangunan ekonomi yang ditujukan untuk mengatasi persoalan kemiskinan malah seringkali menciptakan proses kemiskinan (poverty trap) itu sendiri. Hal ini sangat terkait dengan kesalahan memilih model pembangunan maupun kesalahan akibat kelalaian dalam mengelola pembangunan itu sendiri. Negara negara yang masih miskin atau berkembang kondisi ekonomi masyarakatnya ditunjukkan sebagai berikut : 1. Tingkat hidup rendah dengan ciri pendapatan rendah, ketimpangan tinggi dan pendidikan serta kesehatan rendah 2. Produktivitas SDA dan SDM rendah 3. Pertumbuhan penduduk tinggi sehingga menciptakan tingkat ketergantungan penduduk yang tinggi pula 4. Pengangguran tinggi 5. Ketergantungan pada pertanian dan produk primer 4. Adanya ketergantungan terhadap pihak asing karena hutang negara yang tinggi. Kemiskinan absolut di negara yang berkembang sulit untuk dihilangkan, terutama disebabkan oleh faktor faktor 1. Laju pertumbuhan ekonomi secara makro yang lambat. Dengan laju pertumbuhan ekonomi yang lambat maka peluang kerja tidak bisa tumbuh dengan cepat sehingga penyerapan tenaga kerja juga lambat. Hal ini mempunyai konsekwensi kesempatan masyarakat untuk keluar dari kemiskinan juga sempit. Di banyak negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, lambatnya pertumbuhan ini ditambah dengan keputusan politik yang lebih menguntungkan kelompok ekonomi kuat. 46

19 Pertumbuhan ekonomi dengan sistem trickle down effect juga menyebabkan ketimpangan dalam masyarakat semakin tinggi. 2. Pola pertumbuhan yang kurang bersahabat dengan masyarakat miskin. Kebijakan kebijakan yang diterapkan pemerintah cenderung urban biased, kebijakan ini kurang menguntungkan bagi petani dan masyarakat pedesaan yang masih kurang dalam menangkap kebijakan dengan alih tehnologi. 3. Kegagalan pemerintah dalam menciptakan peluang kerja. Dalam pembangunan pilihan efisiensi dengan mengandalkan padat modal melalui pemanfaatan mesin mesin dengan tehnologi tinggi secara nyata bertentangan dengan pemerataan kesempatan kerja yang seharusnya bersifat padat karya. Mekanisme pasar yang digagas untuk pertumbuhan ekonomi secara cepat ini sering tidak mampu menyediakan barang barang publik yang merupakan kebutuhan dasar ( basic needs ) seperti pendidikan, kesehatan dan prasarana dasar yang lain. Kemiskinan sebagai masalah nasional, tidak dapat hanya diselesaikan oleh pemerintah melalui berbagai kebijaksanaan pembangunan, tetapi juga harus menjadi tanggung jawab bersama bagi semua pelaku pembangunan termasuk masyarakat itu sendiri. Kunci pemecahan masalah kemiskinan adalah memberi kesempatan kepada penduduk miskin untuk ikut serta dalam proses produksi dan kepemilikan aset produksi. E. PEMBANGUNAN MANUSIA United Nations Development Program ( UNDP ) dalam laporan Human Development Report pada tahun 1990 menyatakan bahwa Manusia adalah asset bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan secara produktif. Hal Ini tampaknya merupakan suatu kenyataan sederhana, tapi hal ini sering kali terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan kekayaan. Laporan ini secara jelas menyatakan bahwa tujuan pembangunan adalah menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan dan bukan sebagai alat untuk mencapai pembangunan itu sendiri. Berbeda dengan konsep pembangunan yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi, 47

20 dengan asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan menguntungkan manusia, pembangunan manusia memperkenalkan konsep yang lebih luas dan lebih komprehensif yang mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di semua golongan masyarakat pada semua tahap pembangunan. Perhatian pembangunan manusia tidak hanya terfokus pada laju pertumbuhan ( ekonomi ) tetapi juga pada aspek pendistribusiannya. Jadi bukan hanya masalah berapa besar pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan yang seperti apa. Perhatian harus lebih ditujukan pada struktur dan kualitas dari pertumbuhan untuk menjamin bahwa pertumbuhan diarahkan untuk mendukung perbaikan kesejahteraan manusia baik bagi generasi sekarang maupun generasi mendatang. Perhatian utama dari kebijakan pembangunan haruslah ditekankan pada bagaimana keterkaitan tersebut dapat diciptakan dan diperkuat. Pembangunan manusia memperluas pembahasan tentang konsep pembangunan dari diskusi tentang cara cara ( pertumbuhan PDB ) ke diskusi tentang tujuan akhir dari pembangunan. Pembangunan manusia juga merupakan perwujudan tujuan jangka panjang dari suatu masyarakat, dan meletakkan pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia di sekeliling pembangunan. Sebagaimana dinyatakan di dalam Human Development Report tahun 1990, pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan pilihan yang dimiliki manusia. Di antara berbagai pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak. Di antara pilihan lain yang tak kalah pentingnya adalah kebebasan politik, jaminan atas hak asasi dan harga diri. Dengan demikian, pembangunan manusia tidak hanya memperhatikan peningkatan kemampuan manusia, seperti meningkatkan kesehatan dan pendidikan. Pembangunan manusia juga mementingkan apa yang bisa dilakukan oleh manusia dengan kemampuan yang dimilikinya. Pembangunan manusia harus menyeimbangkan berbagai aspek tersebut. Pembangunan manusia mempunyai empat elemen yaitu produktifitas, pemerataan, keberlanjutan dan pemberdayaan. Dengan peningkatan 48

21 kemampuan, kreatifitas dan produktifitas manusia akan meningkat sehingga mereka akan menjadi agen pembangunan yang efektif. Secara detail empat elemen tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut : a. Produktifitas, manusia harus berkemampuan untuk meningkatkan produktifitasnya dan berpartisipasi penuh dalam proses mencari penghasilan dan lapangan kerja. Oleh karenanya, pertumbuhan ekonomi merupakan bagian dari model pembangunan manusia. b. Pemerataan, setiap orang harus memiliki kesempatan yang sama. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan politik harus dihapuskan sehingga semua orang dapat berpatisipasi dan mendapatkan keuntungan dari peluang yang tersedia. c. Keberlanjutan, akses terhadap peluang/ kesempatan harus tersedia bukan hanya untuk generasi sekarang tapi juga untuk generasi yang akan datang. Semua bentuk sumber daya fisik, manusia, alam harus dapat diperbaharui. d. Pemberdayaan, Pembangunan harus dilakukan oleh semua orang, bukan semata mata dilakukan untuk semua orang. Sehingga setiap orang harus berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan dan proses yang mempengaruhi kehidupan mereka. ( UNDP, 1995 ) 49

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya dan Studi empiris yang dibahas

Lebih terperinci

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah 16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat

Lebih terperinci

Ekonomi Pembangunan dan Pembangunan Pertanian Indonesia

Ekonomi Pembangunan dan Pembangunan Pertanian Indonesia Ekonomi Pembangunan dan Pembangunan Pertanian Indonesia Dr. Erna Maria Lokollo Ekonomi Pembangunan Ekonomi Pembangunan mencakup dimensi lintas waktu dan lintas disiplin ilmu. Agak sulit menemukan definisi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Dana Perimbangan 2.1.1. Pengertian dan Pembagian Dana Perimbangan 2.1.1.1. Pengertian Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP 2.1.Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pengertian pertumbuhan ekonomi sudah banyak dirumuskan dengan sudut pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya yang sudah direncanakan dalam melakukan suatu perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atau struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang disertai dengan perubahan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang lazim dipergunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada atau membuat suatu perubahan yaitu membuat sesuatu menjadi lebih baik atau meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan dengan pemanfaatan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pekerjaan membangun, sedangkan ekonomi adalah suatu ilmu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pekerjaan membangun, sedangkan ekonomi adalah suatu ilmu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi terdiri dari dua kata yaitu pembangunan dan ekonomi. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pembangunan adalah hasil pekerjaan membangun,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh setiap pemerintahan terutama ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, membuka kesempatan kerja,

Lebih terperinci

Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya

Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Para ekonom membedakan antara pembangunan ekonomi (Economic Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic

Lebih terperinci

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini. Hal yang dibahas pada bab ini adalah: (1) keterkaitan penerimaan daerah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan

Lebih terperinci

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu :

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu : BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pertumbuhan ekonomi dan disparitas pendapatan antar wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu : Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program

Lebih terperinci

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi Oleh: Junaedi A. Pendahuluan Perkembangan pemikiran tentang pembangunan ekonomi selalu berubah seiring dengan perubahan zaman. Dari perubahan pemikiran itu kemudian menimbulkan perubahan paradigma dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus dilaksanakan dengan berpedoman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi

Lebih terperinci

ekonomi Tujuan Pembelajaran

ekonomi Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Semester 1 Kelas XI SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang disetiap periode. Dalam setiap periode upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pertumbuhan Ekonomi a. Definisi Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan produk nasional (GNP) karena ada peningkatan kuantitas

Lebih terperinci

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Oleh BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang

Lebih terperinci

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber pendapatan daerah. DAU dialokasikan berdasarkan presentase tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber pendapatan daerah. DAU dialokasikan berdasarkan presentase tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Umum Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan, DAU adalah salah satu dana perimbangan yang menjadi bagian dari sumber pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini disajikan berbagai teori yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Tinjauan teoritis ini meliputi pertumbuhan ekonomi, teori penciptaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi 2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pembangunan ekonomi di definisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan masyarakat meningkat dalam periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Indeks Pembangunan Manusia Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara ataupun daerah. Pertumbuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai target ekonomi. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi faktor yang paling penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan ekonomi nasional yang dapat dicapai melalui pembenahan taraf hidup masyarakat, perluasan lapangan

Lebih terperinci

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP PERTUMBUHAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email : asyahza@yahoo.co.id dan syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.unri.ac.id PERTUMBUHAN EKONOMI Pengertian Pertumbuhan

Lebih terperinci

TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW

TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW A. TEORI ROSTOW Teori pembangunan ekonomi Rostow pada mulanya dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956), kemudian dikembangkan dalam bukunya The Stages of Economic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya dua abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi pemahaman yang sama dengan pertumbuhan ekonomi (Jhingan, 1988:4-5). Pertumbuhan ekonomi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pembangunan Ekonomi Daerah Pembangunan ekonomi daerah merupakan fungsi dari potensi sumberdaya alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi modal, prasarana dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan Ekonomi Regional Pertumbuhan ekonomi merupakan unsur penting dalam proses pembangunan wilayah yang masih merupakan target utama dalam rencana pembangunan di samping

Lebih terperinci

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME TEORI PEMBANGUNAN KLASIK Andri Wijanarko,SE,ME EKONOMI PEMBANGUNAN Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang dan mendapatkan cara mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAA 21 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional Pendapatan nasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan di bidang ekonomi ini sangat penting karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan di bidang ekonomi ini sangat penting karena dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Negara mempunyai tujuan dalam pembangunan ekonomi termasuk Indonesia. Pembangunan di bidang ekonomi ini sangat penting karena dengan meningkatnya pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sehingga pembangunan bidang pertambangan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karenanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Teori Pertumbuhan Ekonomi ROSTOW NSB menjadikan teori ini sebagai pedoman dalam menilai keberhasilan suatu pembangunan di negaranya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1. A 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin baik pula perekonomian negara

Lebih terperinci

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori pembangunan ekonomi versi Rostow ini sangat populer dan paling banyak mendapat kritikan dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan ekonomi, hal ini disebabkan karena terjadinya keterbelakangan ekonomi. Pembangunan di bidang ekonomi

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pembangunan Pertanian Dalam memacu pertumbuhan ekonomi sektor pertanian disebutkan sebagai prasyarat bagi pengembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi dan hubungan antara ketimpangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi dan hubungan antara ketimpangan. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan, pertumbuhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. padahal pertumbuhan dan pembangunan itu berbeda. Menurut sadono sukirno

II. TINJAUAN PUSTAKA. padahal pertumbuhan dan pembangunan itu berbeda. Menurut sadono sukirno 13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Ekonomi Banyak yang menilai bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi itu sama, padahal pertumbuhan dan pembangunan itu berbeda. Menurut sadono sukirno pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi BAB I KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Bila di dalam suatu masyarakat tersedia sejumlah pekerjaan yang cukup, sehingga orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu menunjukkan ketidak berhasilan dan adanya disparitas maupun terjadinya kesenjangan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. 49 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1981-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. banyak belum menjamin bahwa akan tersedia lapangan pekerjaan yang memadai

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. banyak belum menjamin bahwa akan tersedia lapangan pekerjaan yang memadai BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan faktor penting dalam proses pembangunan yakni sebagai penyedia tenaga kerja. Namun dengan kondisi tenaga kerja dalam jumlah banyak belum menjamin bahwa

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur Ekonomi dan Pola Perubahan Struktur Ekonomi Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai komposisi peranan masingmasing sektor dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang menjadi landasan analisis penulis mengenai hubungan kedua variabel utama, yaitu Foreign Direct Investment (FDI) dan pertumbuhan

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Modul ke: Perekonomian Indonesia Konsep dan Strategi Pembangunan Perekonomian Fakultas Ekonomi & Bisnis Janfry Sihite Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Arti dan Unsur Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pembangunan Ekonomi Pembangunan menurut Todaro dan Smith (2006) merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : EKONOMI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPS Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pengertian pembangunan ekonomi adalah... a. Suatu proses yang terus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kuznet dalam todaro (2003:99) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Gouws (2005) menyatakan perluasan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perubahan yang cukup berfluktuatif. Pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis. (4) rumah tangga dunia. dalam lima tahap yaitu (Irawan dan Suparmoko, 1992):

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis. (4) rumah tangga dunia. dalam lima tahap yaitu (Irawan dan Suparmoko, 1992): BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pertumbuhan Ekonomi a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis 1) Karl Butcher Menurut Karl Butcher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat

Lebih terperinci

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI Hampir semua negara bekerja keras untuk melaksanakan pembangunan. Kemajuan ekonomi hanya menjadi salah satu komponen penting dalam pembangunan, namun perlu dipahami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan lebih mendalam tentang teori-teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Selain itu akan dikemukakan hasil penelitian terdahulu

Lebih terperinci

Bab ini memberikan kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. BAB 2 LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pertumbuhan Ekonomi

Bab ini memberikan kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. BAB 2 LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Bab ini memberikan kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan output perkapita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka pelaksanaan otonomi daerah. pendapatan dan pembiayaan kebutuhan pembangunan di daerahnya.

I. PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka pelaksanaan otonomi daerah. pendapatan dan pembiayaan kebutuhan pembangunan di daerahnya. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan upaya peningkatan kapasitas pemerintahan daerah agar tercipta suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang saat ini Indonesia telah mengupayakan pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan perekenomian yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk di suatu negara dalam jangka panjang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pembangunan ekonomi. Secara tradisional, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pembangunan ekonomi. Secara tradisional, pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah pembangunan ekonomi bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah yang lain, negara satu dengan negara lain.

Lebih terperinci