UU kes no 36 tahun 1992 NILUH WINDA ANGGRIANI

dokumen-dokumen yang mirip
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT. Bentuk Dasar ukuran frekuensi Penyakit Jenis Ukuran frekuensi Penyakit

Oleh: SYAFRIANI, M.Kes Prinsip-prinsip Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI RIAU

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN

Tutorial Epidemiologi : 1. Frekuensi Masalah Kesehatan dan Pengukuran

2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375

Agus Samsudrajat S, SKM. Riwayat Alamiah Penyakit 1

CARA PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN

UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

Mengukur Kemunculan dan Risiko Penyakit

Penyimpulan data numerik & kategorik. Elsa Roselina Dewi Gayatri

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

INDIKATOR KESEHATAN. pengertian, definisi operasional, dan formula perhitungannya

DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI &

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab Acquired

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 2

UKURAN-UKURAN FREKUENSI EPIDEMIOLOGI

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,

30/10/2015. Tujuan epidemiologi kebidanan :

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

LATIHAN OTOT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL-NYA PERLU MENGGUNAKAN BEBAN BEBAN : BERAT BADAN SENDIRI BEBAN YG BERASAL DARI LUAR.

UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI

Asal kata : Status (Latin) = Negara State (English) = Negara

Analisis Manfaat Biaya (AMB) Sayifullah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGUKURAN KEJADIAN PENYAKIT ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

BAB: BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)

PROBABILITAS. Elsa Roselina

MORTALITAS (KEMATIAN)

Sgmendung2gmail.com

BAB 1 PENDAHULUAN. Veneral Disease ini adalah Sifilis, Gonore, Ulkus Mole, Limfogranuloma Venerum

Pelayanan kesehatan komoditas jasa yg unik; Mutu pelayanan kesehatan terkait dengan faktor 2 subyektivitas memiliki beberapa perspektif

KOMPOSISI PENDUDUK. Komposisi Penduduk. Andrei R FKM UNEJ

Attributable Risk (AR) dan Population Attributable Risk (PAR) MK Epidemiologi Gizi Smt III 1

BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Gambaran umum lokasi penelitian Karakteristik sampel

12/21/2011. Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat. Pengertian. Karakteristik remaja

BAB I PENDAHULUAN. penyakit di seluruh dunia, setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV). negatif dan 0,3 juta TB-HIV Positif) (WHO, 2013)

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun data susenas 2006

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI. (Frekuensi Masalah Kesehatan)

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit infeksi yang hingga saat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mikroorganisme di dalam saluran kemih. angka prevalensi ISK sebesar 20% (Paul Bukitwetan, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

PERTEMUAN 6 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan yang negatif remaja dengan mudah terbawa ke hal yang

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang utuh bukan hanya bebas penyakit atau kelemahan dalam segala aspek

Regresi dengan Variabel Dummy

Konsep & Ruang Lingkup KESEHATAN REPRODUKSI

PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product)

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Ukuran-Ukuran dalam Kesehatan dan Epidemiologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

UKURAN DAMPAK DALAM EPIDEMIOLOGI. Putri Handayani, M.KKK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

SCREENING. Pengertian. untuk mengidentifikasi penyakit2 yg tidak diketahui/tidak terdeteksi. menggunakan. mungkin menderita. memisahkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)

UKURAN MORTALITAS. Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes Dept. Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

HIV/AIDS 1/1/2002. dr Rachmah Laksmi Ambardini dkk Tim Pengabdi UNY. Asia dan Pacific. Kumulatif kasus HIV sp Maret 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

MAKALAH. Hak Asasi Manusia & Kelompok Rentan. Oleh: Mahrus Ali, S.H., M.H.

BAB I PENDAHULUAN. disebut infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan

BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK

UKURAN FERTILITAS. Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes Departemen Biostatistika dankependudukan FKM - Unair

EPIDEMIOLOGI K3 UKURAN-UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

LATIHAN ANALISIS KEPENDUDUKAN

FILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam

STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI. Standarisasi Ukuran RATE 11/30/2013. Rate sering digunakan utk mgbrkan kejadian (dlm demografi; epidemiologi)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

DISAMPAIKAN Oleh : Drs.Soekirno, M.Sc

Cross sectional Case control Kohort

Survei Terpadu Biologi & Perilaku (STBP) di Populasi Umum di Tanah Papua Mei 2014

ANALISIS DATA STUDI KOHORT

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk indonesia Menurut Pulau Tahun 1930, 1961, 1971, 1980, dan 1990 (juta)

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

PENILAIAN RISIKO PPMK-DEPKES

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut World Health Organization (WHO) (2008), angka prevalensi anemia

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

Transkripsi:

UU kes no 36 tahun 1992 29 juni 2013

Ukuran-ukuran epidemiologi Frekuensi penyakit (masalah kes) adalah keterangan ttg banyaknya suatu msalah kes yg ditemukan dlm kelompok manusia yg dpt dinyatakan dgn angka mutlak, rate,dan ratio Beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam pengukurn penyakit ( masalah kesehatan) : 1. Mengupayakan agar masalah kes yg akan diukur hanya masalah yg dimaksud saja. Sehingga hasil pengukuran mencerminkan keadaan yg sebenarnya. 2. Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yg akan diukur dpt masuk dlm pengukuran 3. Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran adalah dalam bentuk yg mmberikan keterangan optimal

Angka mutlak, ratio, rate, dan proporsi Angka mutlak Angka kasus paling sederhana Bermanfaat dlm alokasi pelayanan kesehatanm Data yg di kumpulkan dan masih merupakan data kasar berupa nilai absolut dgn ciri2 : berupa jumlah diperoleh dgn cepat keterangan yg dimilikinya amat terbatas sekali sehingga tidak dp[t dgunakan untuk membandingkan kejadian pada dua populasi Conth 580 kasus baru di kota makassar - 350 kasus baru di kota mamuju Ratio Merupakan terminologi umum yg bermakna suatu kuantitas/angla di bagi kuantitas lain Numerator (pembilang) dbagi denomerator (penyebut) & nomeratornya tidak termasuk di dalam denomerator

Rumus rasio = X / Y atau ratio ( tο t1 ) = jumlah peristiwa A (t0-t1) / jumlah peristiwa B ( t0-t1) Contoh : Dari hasil penelitian ttg kelahiran bayi BBLR oleh mahasiswa kebidanan, menemukan 60 bayi BBLR lakilaki dan 120 perempuan, maka ratio kelahiran BBLR laki2 terhadap perempuan adalah 60/120 : 120 /120 = 0,50 artinya bahwa setiap kasus BBLR lelaki adalah sep[aruh dari kasus BBLR wanita. Atau rasio kelahiran BBLR wanita trhadap lelaki adalah : Rasio : 120/60 : 60/60 = 2 ; 1 Artinya 1 BBLR lelaki, terdapat 2 kasus wanita

Proporsi : perbandingan 2 nilai kuantitatif dimana pembilang merupakan bagian dari penyebut atau sejenis rasio yg numeratornya termasuk di dalam denomerator. Bersifat tidak berdimensi (tidak punya unit pengukuran ) dan berkisar dari o s/d 1 Sering dinyatakan dlm prosentase (%) Dapat di hitung dgn rumus proporsi = a / a+b X K Misalnya berdasarkan hasil pengumpulan data u/ mengetahui presentase jumlah wanita usia reproduktif pd openduduk wanita di suatu wilayah dmn terdapat 150 wanita usia 15-49 tahun dari 1.000 penduduk wanita, maka proporsi jumlah wanita usia reproduktif adalah Proporsi 150 / 150 + 850 x 100 = 15%

Rate (angka) : perbandingan suatu peristiwa (event) dibagi dgn jumlah penduduk yg mungkin terkena peristiwa yg dimaksud (population at risk) dlm waktu yg sama yg dinyatakan dlm persen atau permil. Sejenis rasio yg numeratornya berbeda dari denomerator dan ukuran waktu merupakan bagian intrinsik dari denomeratornya. Merupakan potensi perubahan seketika pada satu kuantitas per unit perubahan kuantitas lainnya (biasa berupa waktu) Berdimensi dan nilai berkisar 0 s/dtak terhingga Dapat di hitung dgn rumus SBB : Rate (to-t1)= jumlah suatu uperistiwa / population at risk (t0-t1) x 100 % ( 1000 0 /00) Contoh Dari hasil pengukuran ttg perdarahan post partum slma januari s/d des 2004 sebanyak 18 %/00 Jumlah kasus baru CA payudara per 100.000 perempuan pd tahun 2005 Jumlah serangan flu di kalangan bayi baru lahir / bulan pen

Contoh perbandingan rate : Jumlah kasus baru PE-E slm tahun 2007 di kota mkassr sebesar 580 org. Jumlah ibu hamil sebesar 250.000 org. rate-= 580/250.000/tahun = 0,0023/tahun x 10.000 = 23/10.000 Jumlah kasus baru PJK kota pangkep pd thun 2003-2004 sebesar 350 org yg berpenduduk 70.000 org Rate = 350 /70.000/2 tahun = 0,0025 /tahun

Mengapa rate (angka) penting kaitanya dgn epidemiologi? Karena,,??/

Rate yg berhubungan dgn kesakitan Insidensi:jumlah peristiwa a/ penyakit yg merupakan kasuss baru pd suatu kelompok penduduk tertentu dlm satuan waktu tertentu Rate insidensi : adlh jumlah mereka yg terkena penyakit/ peristiwa yg merupakan kasus baru di bagi dengan jumlah penduduk yg terancam (beresiko) pada suatu waktu tertentu( pertahun). Kasus influensa yg terjadi pd minggu sebelumnya tdk termasuk dlm perhitungan insidensi Insiden penting pd penyakit akut yaitu penyakit yang puncak keparahan gejalanya muncul & mereda slma bbrapa hari

2 macam insiden Cumulative incidence ( risk) : proporsi org2 yg menjdi sakit dlm periode waktu ttrtentu contoh survey tahun 2010 : ibu hamil pengguna OK yg terbebas dari bakteriuria sebanyak 482 org. Pd survey lanjutan thun 2013 di dapatkan 27 org dari pengguna trsebut terkena bakteriuria CI ( comulatif insidens) = 27/428 = 5,6 % selama periode 3 tahun Insidence density (rate) adlh jumlah ksus baru pd periode waktu trtentu di bagi degan jumlah total populasi org waktu pngamatan. Atau yg di hitung dgn Formulasi : ID = jumlah penderita baru ( t0-t1) / jumlah org2 dlm populasi slm interval waktu yg sm dlm mn kasus trjadi. Biasanya besar populasi pd pertengahan interval waktu di ambil sebagai ukuran populasi yg di tetapkan ( t0-t1)

Contoh pd tahun 2012 sejumlah 412 bayi lahir dgn BBLR di laporkan trjadi dlm 1 kota berpenduduk 212.ooo mk insidensi density rate adalah = 412 / 212000 x 100.000 = 194,3 / 100.000

Suatu pengamatan yg di lakukan mahasiswa POLTEKKES u/ meliahat kecepatan insidensi Human immunodeficiency virus ( HIV) pd wanita pekerja seks selama bulan januari 2007 akhir tahun 2012 menghasilkan data

Rangkuman Reproduksi sehat 15 47 tahun dan ada juga yg mengatakan reproduksi sehat umur 15 49 tahun

...SUKSEME