PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ATI DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER SISWA KELAS VIII SMP

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

PENERAPAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENDINGIN DI SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN ALAT PERAGA

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

Kata Kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, PAIKEM A. PENDAHULUAN

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TPS MENGGUNAKAN LKS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman

ABSTRAK. Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Model Pembelajaran talking stick.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENINGKATAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY (CRH)

WINDA TRIANSARI A

BAB I PENDAHULUAN. aktif dan interaktif, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa sebagai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan (Trianto,2013:1).

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencoba menjawab tingkat pemahaman siswa dalam

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah jika mereka menemui masalah dalam kehidupan. adalah pada mata pelajaran matematika.

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PROBING PROMPTING KELAS VIIB SMP NEGERI 33 PURWOREJO

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

Kata kunci: motivasi,prestasi,model pembelajaran talking stick, LKS

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

PENINGKATAN KERJASAMA PADA MATERI PERUBAHAN BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN. Ida Wati

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII Oleh: Hidayatul Hikmah, Mujiyem Sapti, Prasetiyo Budi Darmono. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: iedha_hikmah@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan pemahaman konsep matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CORE pada siswa kelas VII.B SMP N 2 Kutowinangun. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.B SMP N 2 Kutowinangun. Objek penelitian berupa minat dan pemahaman konsep pada pembelajaran matematika. Instrumen penelitian berupa peneliti, dokumen, lembar observasi, angket minat belajar dan soal tes pemahaman konsep. Analisis data menggunakan rerata dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe CORE dapat meningkatkan minat dan pemahaman konsep matematika, terlihat dari pra tindakan persentase pemahaman konsep sebesar 37,5% meningkat menjadi 40,6% dan terjadi peningkatan lagi pada akhir siklus II sebesar 84,4%. Selain itu berdasarkan hasil pengisian angket menunjukkan persentase minat belajar siswa dengan kategori tinggi sebesar 21,9% meningkat sebesar 59,4% pada akhir siklus II. Kata Kunci : Minat, Pemahaman Konsep, CORE PENDAHULUAN Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dianggap penting adalah matematika. Matematika merupakan mata pelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan ketajaman penalaran sehingga mampu membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari hal-hal yang sederhana hingga hal-hal yang kompleks dan rumit. Namun demikian, bagi sebagian besar siswa pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, maka hal penting yang harus dimiliki siswa dalam belajar matematika adalah kemampuan untuk memahami konsep matematika. Tingkat pemahaman suatu materi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda-beda. Ada siswa yang daya serapnya tinggi dan ada pula siswa yang membutuhkan waktu lama untuk memahami suatu materi, sehingga ketika mengerjakan soal siswa merasa kesulitan karena kurang memiliki bekal pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, pemahaman konsep matematika kelas VII.B tergolong rendah. Mereka lebih cenderung 288

menghafal rumus daripada memahami konsep pembelajarannya. Kurangnya pemahaman konsep suatu materi bisa disebabkan karena rendahnya minat belajar matematika, hal ini terbukti dari hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa 35% siswa kurang memperhatikan ketika proses belajar-mengajar berlangsung, 41% siswa tidak bisa menjawab soal yang telah diberikan oleh guru. Kurangnya minat belajar matematika berakibat rendahnya prestasi yang dicapai. Idealnya dalam suatu pembelajaran, 80% siswa harus mampu mencapai nilai diatas batas ketuntasan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan sekolah 70. Namun kenyataan yang terjadi pada siswa kelas VII.B SMP N 2 Kutowinangun hanya 68,75% dari 32 siswa yang mampu mencapai KKM. Salah satu cara agar konsep suatu materi dapat terserap dengan baik yaitu dengan meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa dapat terbentuk apabila guru mampu memahami dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena itu suasana pendidikan harus diciptakan dalam rangka mengembangkan dialog-dialog kreatif dimana setiap peserta didik diberi kesempatan yang sama untuk diskusi, berdebat, mengajukan dan merespon berbagai persoalan yang muncul dalam setiap kegiatan pembelajaran (Aunurrahman, 2012:4). Namun kenyataan yang terjadi saat ini, guru lebih sering menggunakan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab yang bersifat teacher centered atau pembelajaran berpusat pada guru, sehingga siswa cenderung pasif. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial (Suprijono, 2012:61). Khususnya salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan tujuan agar pembelajaran berjalan dengan produktif dan bermakna bagi siswa adalah CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending). Model pembelajaran kooperatif tipe CORE ini menekankan kemampuan berpikir siswa untuk menghubungkan, mengorganisasikan, mendalami, mengelola, dan mengembangkan informasi yang didapat. Sehingga siswa dapat berpikir secara aktif dan proses belajar mengajar menjadi lebih bermakna. 289

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi, artinya peneliti berkolaborasi atau bekerjasama dengan teman sejawat, terlibat langsung dalam persiapan yang diperlukan, pelaksanaan tindakan, refleksi tindakan dan perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII.B SMP Negeri 2 Kutowinangun Kebumen. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai pada bulan Februari dan berakhir pada bulan Juni 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.B SMP N 2 Kutowinangun dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Objek penelitian berupa minat belajar dan pemahaman konsep kelas VII.B SMP N 2 Kutowinangun pada pembelajaran matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, teknik observasi, angket/kuesioner dan tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal sebelum dikenai tindakan. Teknik observasi digunakan sebagai pengamatan yang ditujukan pada siswa dan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket atau kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi mengenai minat belajar matematika dari responden. Tes dilakukan untuk mendapatkan daftar prestasi belajar, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur terhadap pemahaman konsep matematika. Instrumen penelitian berupa dokumen, lembar observasi, angket minat belajar, dan soal tes pemahaman konsep. Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian, termasuk alatalat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian (Noor, 2012:163). Analisis data dilakukan sebelum tindakan dan setelah tindakan. Teknik analisis data setiap siklus pada penelitian ini dihitung dengan rerata dan persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada siklus I minat dan pemahaman konsep sudah meningkat dari sebelum dikenai tindakan namun belum memenuhi indikator keberhasilan. Berdasarkan lembar observasi, minat belajar siswa tergolong sedang. Pembelajaran pada siklus ini belum berjalan maksimal, masih banyak siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa yang 290

pandai mendominasi kerja kelompok dan kurang memberi kesempatan kepada teman lain dalam satu kelompok untuk mencoba, sehingga sebagian besar siswa belum memenuhi indikator pencapaian minat. Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam merefleksi proses pembelajaran sekaligus sebagai acuan dalam menentukan siklus berikutnya. Sedangkan pemahaman konsep dalam siklus ini diperoleh dari hasil tes pemahaman konsep siklus I yang menunjukkan bahwa 40,6% dari 32 siswa mampu mencapai KKM. Hal tersebut belum dapat dikatakan berhasil, maka perlu perbaikan pada siklus berikutnya. Pembelajaran pada siklus II sudah dapat dikategorikan berhasil. Peneliti lebih sering memberi umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Pembagian kelompok juga lebih diperhatikan untuk menghindari siswa pandai mendominasi kerja kelompok. Pada siklus ini minat dan pemahaman konsep matematika terjadi peningkatan dari siklus I. Berdasarkan hasil pengisian angket menunjukkan adanya peningkatan minat dengan kategori tinggi sebesar 33% dari sebelum dikenai tindakan. Sedangkan hasil tes pemahaman konsep siklus II menunjukkan adanya peningkatan sebesar 43,8% dari tes kompetensi dasar siklus I, sehingga indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah terpenuhi. Peningkatan minat berdasarkan hasil pengisian angket dari pra tindakan sampai dengan akhir siklus II tergambar seperti pada tabel 1 Tabel 1 Persentase Minat Belajar Siswa Kategori Pra Tindakan Akhir Siklus Sedang 78,1% 40,6% Tinggi 21,9% 59,4% Dari pra tindakan, hasil pengisian angket menunjukkan persentase minat belajar siswa dengan kategori tinggi sebesar 21,9% meningkat sebesar 59,4% pada akhir siklus II. Sedangkan hasil tes pemahaman konsep diperoleh peningkatan persentase siswa yang memperoleh nilai di atas 70. Dari pra tindakan persentase pemahaman konsep sebesar 37,5% meningkat menjadi 40,6% dan terjadi peningkatan lagi pada akhir siklus II sebesar 84,4%, seperti pada tebel 2. 291

Tabel 2 Persentase pemahaman konsep matematika Pra tindakan 37,5% Siklus I 40,6% Siklus II 84,4% SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil tindakan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CORE pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII.B SMP Negeri 2 Kutowinangun, sehingga perlu dijadikan variasi pembelajaran pada pokok bahasan yang lain. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 292