COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB I PENDAHULUAN. A;Latar Belakang

1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam perusahaan. 2. Penggolongan menurut kegiatan departemen dalam perusahaan.

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and accounting for Costs Labor : Controlling and Accounting for Costs. Angela Dirman, SE., M.Ak.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

MEET 5 FOR E - LEARNING BIAYA TENAGA KERJA

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

BAB II BAHAN RUJUKAN

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

POLITEKNIK TELKOM BANDUNG

BAB II BAHAN RUJUKAN

Akuntansi Biaya Bahan Baku

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Mulyadi (2009:8) menyatakan bahwa :

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hall (2006: 6), mengartikan bahwa sistem adalah kelompok. dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam satuan moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat lagi dihindari, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

BAB II BAHAN RUJUKAN

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem menurut Azhar Susanto (2011 : 22) dalam bukunya. secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

Akuntansi Biaya. Labor : Controlling and Accounting for Costs. Suryadharma Sim, SE, M. Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN

PROCESS COSTING (Biaya Berdasarkan Proses)

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. harga pokok produksi. Pengertian harga pokok produksi menurut Mulyadi. pengolahan bahan baku menjadi produk.

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

Transkripsi:

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

DEFINISI BIAYA TENAGA KERJA Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut..

PENGGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA Dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan: Biaya tenaga kerja produksi, contoh: gaji, kesejahteraan dan lembur karyawan pabrik; upah mandor pabrik, gaji manajer pabrik Biaya tenaga kerja pemasaran, contoh: upah dan kesejahteraan karyawan pemasaran, komisi pramuniaga, gaji manajer pemasaran. Biaya tenaga kerja administrasi & umum, contoh: gaji & kesejahteraan karyawan bagian akuntansi, personalia & sekretariat

2. Penggolongan menurut kegiatan departemendepartemen dalam perusahaan contoh: biaya tenaga kerja bagian pulp, biaya tenaga kerja bagian kertas, biaya tenaga kerja bagian akuntansi, biaya tenaga kerja bagian personalia 3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya Dalam suatu departemen, tenaga kerja dapat digolongkan menurut sifat pekerjaannya. Contoh: dalam departemen produksi biaya tenaga kerja digolongkan atas upah operator, upah mandor, upah penyelia.

4. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk Tenaga kerja langsung karyawan yang secara langsung ikut serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat diusut secara langsung pada produk dan upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk. merupakan unsur biaya produksi. Tenaga kerja tidak langsung tenaga kerja yang jasanya tidak secara langsung dapat diusut pada produk merupakan unsur biaya overhead pabrik

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA Biaya tenaga kerja dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu: 1. Gaji dan upah reguler jumlah gaji dan upah bruto dikurangi dengan potongan-potongan seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya asuransi hari tua. 2. Premi lembur 3. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja (labor related costs).

GAJI DAN UPAH Salah satu cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan adalah dengan mengalikan tarif upah dengan jam kerja karyawan. Pada Job Order Costing dokumen yang digunakan untuk perhitungan upah karyawan adalah: 1. Kartu Hadir (Clock Card) yaitu suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara jam hadir dan jam meninggalkan perusahaan. Pada setiap akhir periode, kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah per periode. 2. Kartu Jam Kerja, yaitu catatan pemakaian waktu hadir tenaga kerja langsung di pabrik. Kartu jam kerja tidak diperlukan dalam Process Costing. Kartu jam kerja untuk setiap karyawan kemudian disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu jam hadir dan dikirim ke bagian Akuntansi Biaya untuk keperluan distribusi gaji dan upah tenaga kerja langsung.

Empat Tahap Pencatatan Biaya Gaji dan Upah Tahap 1: Kartu hadir karyawan Daftar gaji dan upah karyawan Pengelompokkan: 1. Gaji dan upah karyawan pabrik: a. upah karyawan langsung b. Upah karyawan tak langsung 2. Gaji dan upah karyawan administrasi dan umum 3. Gaji dan upah karyawan pemasaran. Jurnal: Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Biaya Administrasi & Umum Biaya Pemasaran Gaji dan Upah

Tahap 2: Daftar gaji dan upah karyawan Bukti kas keluar & cek untuk pengambilan uang dari bank Jurnal: Gaji dan Upah Utang PPh karyawan Utang Gaji dan Upah

Tahap 3 & 4: Bukti kas keluar & cek untuk pengambilan uang dari bank Jurnal pembayaran gaji & upah: Rp Daftar gaji dan upah karyawan ditandatangani karyawan yang menerima gaji & upah PPh karyawan disetor ke kas negara Utang gaji dan Upah Kas Jurnal penyetoran PPh: Utang PPh karyawan Kas

INSENTIF Dalam hubungannya dengan gaji dan upah, perusahaan memberikan insentif kepada karyawan agar dapat bekerja lebih baik. Insentif dapat didasarkan atas waktu kerja, hasil yang diproduksi atau kombinasi di antara keduanya. Beberapa cara pemberian insentif: 1. Insentif satuan dengan jam minimum (Straight Piecework with a Guaranted Hourly Minimum Plan) 2. Taylor differential piece rate plan

Insentif satuan dengan jam minimum Karyawan dibayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah satuan keluaran (output) standar. Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah standar tersebut, karyawan menerima jumlah upah tambahan sebesar : jumlah kelebihan satuan keluaran di atas standar dikali tarif upah per satuan. Tarif upah per satuan dihitung dengan cara: membagi upah standar per jam dengan satuan keluaran standar per jam.

Contoh: Jika menurut time study dibutuhkan waktu 5 menit untuk menghasilkan 1 satuan produk, maka jumlah keluaran standar per jam adalah 12 satuan. Jika upah pokok sebesar Rp 600 per jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp 50 (Rp 600:12). Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam tetap dijamin mendapatkan upah Rp 600 per jam. Tetapi bila ia dapat menghasilkan 14 satuan per jam (ada kelebihan 2 satuan dari jumlah satuan standar per jam), maka upahnya dihitung sebagai berikut: Upah dasar per jam = Rp 600 Insentif:2xRp 50 = 100 Upah yang diterima pekerja per jam = Rp 700

Taylor differential piece rate plan Menggunakan tarif tiap potong untuk jumlah keluaran rendah per jam dan tarif tiap potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi per jam.

PENDAPATAN LEMBUR Pendapatan lembur terdiri atas dua elemen yaitu: 1. Tarif upah reguler 2. Premium lembur Pendapatan lembur merupakan jumlah tambahan untuk jam kerja yang melebihi batas tertentu. Batas itu mungkin saja 40 jam kerja per minggu atau 8 jam kerja per hari. Perlakuan premium lembur: Premi lembur dapat ditambahkan pada upah tenaga kerja langsung dan dibebankan pada pekerjaan atau departemen tempat terjadinya lembur tersebut apabila pabrik telah bekerja pada kapasitas penuh dan pelanggan mau menerima beban tambahan karena lembur tersebut. Premi lembur dapat diperlakukan sebagi unsur biaya overhead pabrik atau dikeluarkan sama sekali dari harga pokok produk dan dianggap sebagai biaya periode apabila lembur tersebut terjadi karena ketidakefisienan atau pemborosan waktu kerja.

Labor Related Costs Set up Time waktu yang diperlukan untuk memulai produksi. Set up Costs Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut set up costs. Tiga cara perlakuan terhadap set up costs: 1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung bila dapat diidentifikasikan pada pesanan tertentu. 2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik 3. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan dalam kelompok biaya tersendiri.

Idle Time Waktu menganggur bagi karyawan karena adanya hambatan-hambatan, kerusakan mesin atau kekurangan pekerjaan. Biaya yang dikeluarkan selama Idle Time diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.