HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBUAT KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI SMAN 16 PADANG

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS WAWANCARA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP N 1 V KOTO TIMUR PARIAMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TEKS DESKRIPSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

ARTKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) NURJANIL NPM

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

Zilvia Rozi Yunita NPM

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG ABSTRACT

²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN

PENGARUH TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH

THE ABILITY TO UNDERSTAND STRUCTURE AND CONTENT OF SHORT STORY TEXT OF XI GRADE STUDENTS AT SENIOR HIGH SCHOOL 1 TELUK KUANTAN

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG MENGGUNAKAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI ARTIKEL ILMIAH MIZA ELVAYANTI NIM.

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS RESENSI KUMPULAN CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TIRU MODEL SISWA KELAS XII SMA N 2 KOTO BARU KAB. DHARMASRAYA ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MENYIMAK PUISI DAN KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN UTARA TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK BAYANG KAB. PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

Keywords: STAD learning model, audio media, listening, intrinsic elements of short story.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 SIJUNJUNG

KEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK TEKS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RANAH AMPEK HULU TAPAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN KEMAMPUAN BERCERITASISWA KELAS VII SMP N 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA BIDANG LINGKUNGAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SUGESTI IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT

KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH AULIA IKHSAN NIM

HUBUNGAN KOMPETENSI SEMANTIS DAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMAN 1 LENGAYANG

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

Transkripsi:

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG Oleh: Mira Handriyani, Harris Effendi Thahar, Andria Catri Tamsin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang e-mail: mirahandriyani@gmail.com Abstract This research is aimed to describe following three aspects. First, describing the level of skills to understanding the text of short stories of Semen Padang Senior High School grade XI Students. Second, describing the level of skill of writing short story text of Semen Padang Senior High School grade XI Students. Third, describe the relationship between the skills to understand short story text and the skills to write short story text of Semen Padang Senior High School grade XI Students. Based on the results of data analysis concluded the following three points. First, the skill to understand short story text of Semen Padang Senior High School grade XI Students is in Good qualification (B) with average count 78.03. Second, the skill of writing short story text of Semen Padang Senior High School grade XI Students is in Good qualification (B) with average count 79,12. Third, based on t-test results, alternative hypothesis (H1) is accepted at 95% confidence level and derajat kebebasan (dk) = n-1 because t hitung > t tabel (8,81 > 1,70). Kata Kunci : hubungan, keterampilan, memahami, menulis, tes cerita pendek. A. Pendahuluan Menulis merupakan salah satu keterampilan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang besar pengaruhnya untuk meningkatkan kemampuan intelektual siswa. Dengan adanya keterampilan menulis, siswa mampu mengungkapkan gagasan-gagasan dan pemikiran dalam suatu kerangka berpikir yang logis serta sistematis. Selain itu, keterampilan menulis juga dapat membantu siswa untuk berpikir secara kritis. Salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa yaitu keterampilan menulis teks cerita pendek. Teks cerita pendek merupakan bagian dari karya sastra prosa. Keterampilan menulis fiksi berupa teks cerita pendek sudah diajarkan pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas. Ini berdasarkan Kurikulum 2013 dengan KI 4 dan KD 4.2. KI 4 yaitu Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuwan. KD 4.2 yaitu Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan siswa dalam menulis teks cerita pendek ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk menuangkan ide-ide kreatif siswa. Selain itu, keterampilan menulis teks cerita pendek juga dapat digunakan untuk melihat sejauh mana keterampilan siswa dalam memahami teks cerita pendek. Pembelajaran teks cerita pendek yang disertai pemahaman dapat membantu siswa menghasilkan karya teks cerita pendek yang kreatif, sehingga karya yang dihasilkan dapat bernilai sastra tinggi. Karya sastra seperti teks cerita pendek dapat dengan mudah dipahami oleh siswa ada juga yang sulit dipahami oleh siswa, semua tergantung pada tingkat pemahaman dari siswa tersebut. Dalam pembelajaran keterampilan berbahasa, membaca tidak selalu berjalan dengan 214

Hubungan Keterampilan Memahami Teks Cerita Pendek dengan Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Semen Padang- Mira Handriyani, Harris Effendi Thahar, Andria Catri Tamsin lancar atau akan menemui beberapa kendala dalam pembelajaran keterampilan berbahasa. Salah satu masalah dalam pembelajaran keterampilan berbahasa dapat ditemui pada siswa SMA kelas XI dalam memahami sebuah karya sastra berupa teks cerita pendek. Siswa SMA kelas XI sangat kesulitan dalam memahami sebuah karya yang memiliki makna dibalik bacaan karena ditinjau dari segi psikologis siswa, mereka lebih paham dengan bacaan yang tidak membutuhkan banyak makna atau sebuah amanat yang terkandung dalam sebuah bacaan tersebut. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan tanggal 16 Mei 2016 di SMA Semen Padang melalui wawancara dengan salah satu guru bidang studi bahasa Indonesia yaitu Ibu Muthia Varina Oemar, S.Pd. diperoleh beberapa gambaran umum, kendala yang sering ditemukan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks cerita pendek yaitu siswa mengalami kesulitan dalam menulis itu sendiri. Hal ini dikarenakan siswa sulit mengembangkan cerita dengan menggunakan bahasa mereka sendiri dan sering menggunakan kalimat yang tidak efektif dan keterbatasan kosa kata yang digunakan akibat dari kurangnya minat baca sehingga siswa kesulitan menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Selain itu, kendala tersebut juga disebabkan karena adanya rasa malas untuk menulis karena siswa mengira menulis merupakan hal yang membosankan sehingga siswa cenderung menyampaikan gagasan dan idenya secara langsung dalam tulisannya. Kendala terakhir dalam menulis teks cerita pendek, yaitu siswa tidak mengulang kembali pelajaran mengenai teks cerita pendek. Maksudnya, siswa hanya melakukan kegiatan menulis teks cerita pendek di saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung. Berikut permasalahan yang terkait dengan keterampilan menulis teks cerita pendek. Pertama, siswa kurang terampil dalam memahami teks cerita pendek. Banyak siswa yang kurang memahami bagaimana struktur cerita pendek, sehingga sering terdapat kesalahan dalam menentukan abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Diduga semua itu juga disebabkan antara lain, kurangnya kemauan siswa untuk mengobservasi teks cerita pendek. Kedua, kurangnya keterampilan siswa dalam menulis teks cerita pendek terutama dalam mengembangkan ide cerita. Penggunaan dan pemilihan kata yang tepat juga menjadi kendala dalam menulis teks cerita pendek. Ketiga, siswa kesulitan dalam merangkai kalimat karena masih kurangnya pemahaman siswa tentang Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini penting dilakukan karena di SMA Semen Padang belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan keterampilan memahami teks cerita pendek dengan keterampilan menulis teks cerita pendek serta untuk mengetahui hubungan kedua keterampilan tersebut. Alasan peneliti memilih SMA Semen Padang sebagai tempat penelitian karena penelitian mengenai keterampilan memahami teks cerita pendek dengan keterampilan menulis teks cerita pendek di SMA Semen Padang belum pernah dilakukan di sekolah ini. Objek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas XI karena siswa sudah mempelajari teks cerita pendek. B. Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Menulis merupakan salah satu cara untuk memproduksi sebuah karya sastra. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan ke dalam bentuk karangan untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya. Menulis adalah keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomuniasi secara tidak langsung, tidak bertatap muka dengan orang lain. Semi (2013:2) menyatakan menulis merupakan upaya pemindayan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Menulis adalah salah satu dari empat aspek kebahasaan yang terakhir setelah menyimak, berbicara dan membaca. Di sekolah sebagai tempat pengajaran empat aspek bahasa tersebut, menulis membuat siswa lebih memahami apa yang disimaknya. Sementara itu, cerpen atau cerita pendek dalam bahasa inggris disebut short story. Cerita pendek sering kita temukan dalam majalah-majalah atau media cetak lainnya. Semi (1988:34) mengemukakan bahwa cerita pendek memuat penceritaan yang memusat pada satu peristiwa 215

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 6 No. 2 September 2017; Seri B 214-219 pokok. Peristiwa itu tidak berdiri sendiri, namun di bantu oleh peristiwa lainnya sebagai pendukung atau pelengkap saa. Jika di dalam novel krisis jiwa pelaku (konflik) dapat berubah bahkan karakter si pelaku, maka dalam cerita pendek konflik tersebut tidak harus merubah karakter maupun nasib si pelaku. Cerita pendek merupakan karya fisik yang sederhana (Lubis dalam Tarigan, 1993:175). Dikatakan sederhana karena penyajian cerita pendek lebih singkat di banding karya satra lainnya, seperti novel, roman, dan drama. Thahar (2005:5) menyatakan bahwa sesuai dengan namanya, cerita pendek tentulah pendek. Jika dibaca biasanya jalannya peristiwa di dalam cerita pendek lebuh padat. Sementara itu, latar maupun kilas baliknya disinggung sambil lalu saja. C. Keterampilan Memahami Teks Cerita Pendek Keterampilan memahami bacaan erat kaitannya dengan keterampilan membaca pemahaman. Menurut Agustina (2000:15) dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut untuk tidak menyembunyikan atau mengoralkan bacaannya, tapi hanya menggunakan mata dan hati serta pikiran untuk memahaminya. Menurut Razak (2001:2), aspek isi bacaan membaca pemahaman adalah sebagai berikut: (1) gagasan pokok atau kalimat pokok, (2) gagasan penjelas atau kalimat penjelas, (3) kesimpulan bacaan, dan (4) pandangan atau amanat atau amanat pengarang. Membaca pemahaman bertujuan untuk memahami isi dalam bentuk ide, gagasan, pesan, dan menangkap keseluruhan makna yang terkandung dalam bacaan. Memahami bacaan dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan teks cerita pendek tersebut. Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan memahami bacaan erat kaitannya dengan keterampilan membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang dilakukan tanpa mengeluarkan bunyi dengan tujuan agar lebih mudah untuk memahami dengan tepat sebuah teks cerita pendek. Dengan keterampilan membaca pemahaman, pembaca dapat menangkap maksud pengarang dalam teks cerita pendek tersebut. Membaca pemahaman teks cerita pendek dapat difokuskan kepada unsur-unsur yang terdapat dalam teks cerita pendek untuk memahami cerita dan memperoleh manfaat setelah membacanya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca pemahaman adalah untuk memahami isi yang terdapat di dalam bacaan sehingga pembaca dapat menyerap berbagai informasi dari bacaan tersebut. D. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan korelasional. Penelitian ini dikatakan penelitian kuantutatif karena informasi atau data yang yang diperoleh dalm bentuk angka atau kuantutas mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002:10). Metode deskriptif dengan pendekatan korelasi bertujuan mendeskripsikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data-data yang berupa angka kemudian menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Semen Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016-2017. Jumlah siswa kelas XI SMA Semen Padang yaitu 183 orang yang terbagi dalam 7 kelas. Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka perlu dilakukan penarikan sampel. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportional random sampling yaitu penarikan sampel berdasarkan proporsi jumlah siswa perkelas. Arikunto (2002:120) menyatakan bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya. Namun, apabila jumlah subjek lebih dari 100 maka diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini diambil 18% dari jumlah siswa perkelas. Sampel penelitian ini berjumlah 33 orang siswa. Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah keterampilan memahami teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang, 216

Hubungan Keterampilan Memahami Teks Cerita Pendek dengan Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Semen Padang- Mira Handriyani, Harris Effendi Thahar, Andria Catri Tamsin sedangkan variabel terikat (Y) adalah keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang. Data penelitian ini berupa skor hasil tes keterampilan memahami teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang dan skor hasil tes keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang. Data diperoleh dengan cara memberikan tes kepada sampel. E. Pembahasan 1. Keterampilan Memahami Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Semen Padang Penilaian keterampilan memahami teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang terdiri atas empat indikator yang akan dinilai. Dari empat indikator yang dinilai tersebut, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator memahami sudut pandang dan gaya bahasa. Berdasarkan perolehan nilai keterampilan memahami teks cerita pendek indikator memahami sudut pandang dan gaya bahasa diperoleh rata-rata hitung 79,80 dan berada pada kualifikasi baik. Bertolak dari nilai rata-rata tersebut, disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu memahami sudut pandang dan gaya bahasa dengan tepat. Indikator yang paling rendah dikuasai siswa adalah indikator memahami tokoh dan penokohan. Berdasarkan perolehan nilai keterampilan memahami teks cerita pendek indikator memahami tokoh dan penokohan diperoleh rata-rata hitung 74,46 dan berada pada kualifikasi lebih dari cukup. Bertolak dari rata-rata tersebut, disimpulkan bahwa indikator memahami tokoh dan penokohan belum dikuasai siswa karena soal yang berkaitan dengan tokoh dan penokohan tergolong sulit. Selanjutnya untuk indikator memahami latar dan alur diperoleh ratarata hitung sebesar 79,09 berada pada kualifikasi baik dan indikator memahami tema dan amanat diperoleh rata-rata hitung 77,44 berada pada kualifikasi baik. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keterampilan memahami teks cerita pendek siswa secara umum sebesar 78,03 dan berada pada kualifikasi baik. Keterampilan memahami teks cerita pendek diperoleh melalui keterampilan membaca pemahaman. Membaca pemahaman merupakan salah satu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami isi yang terdapat di dalam bacaan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Agustina (2008:15) yang menyatakan bahwa membaca pemahaman adalah membaca yang dilakukan tanpa mengeluarkan bunyi atau suara. Dalam membaca jenis ini tidak dituntut pembacanya untuk membunyikan atau mengoralkan bacaannya, tetapi hanya menggunakan mata untuk melihat dan hati serta pikiran untuk memahaminya. 2. Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Semen Padang Penilaian keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang terdiri atas tiga indikator yang dinilai. Dari tiga indikator yang dinilai tersebut, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator unsur intrinsik. Berdasarkan perolehan nilai keterampilan menulis teks cerita pendek indikator unsur intrinsik diperoleh rata-rata hitung 83,33 dan berada pada kualifikasi baik. Bertolak dari nilai rata-rata tersebut, disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu memahami unsur intrinsik dalam teks cerita pendek. Keterampilan menulis teks cerita pendek yang paling rendah dikuasai siswa adalah indikator ciri kebahasaan. Berdasarkan perolehan nilai keterampilan menulis teks cerita pendek indikator ciri kebahasaan teks diperoleh rata-rata hitung 76,26 dan berada pada kualifikasi baik. Bertolak dari rata-rata tersebut, disimpulkan bahwa siswa belum mampu menentukan ciri kebahasaan teks cerita pendek dengan tepat. Sementara itu, untuk indikator struktur teks diperoleh rata-rata hitung sebesar 77,78 dan berada pada kualifikasi baik. Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang secara umum sebesar 79,12 dan berada pada kualifikasi baik. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Hal tersebut dikarenakan keterampilan menulis merupakan proses kreatif yang penting untuk diperoleh siswa. Sejalan dengan hal tersebut, Semi (2013:5) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu proses yang kreatif. 217

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 6 No. 2 September 2017; Seri B 214-219 Sebagai proses kreatif, menulis harus mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan dapat pula dilihat hubungannya satu dengan yang lain, sehingga berakhir pada tujuan yang jelas. 3. Hubungan Keterampilan Memahami Teks Cerita Pendek dengan Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Semen Padang Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, keterampilan memahami teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang berada pada kualifikasi baik dengan nilai 78,03. Sementara itu, keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang berada pada kualifikasi baik dengan nilai 79,12. Setelah kedua variabel tersebut dikorelasikan, maka diperoleh nilai r hitung yaitu 0,846. Selanjutnya, koefisien korelasi tersebut dimasukkan ke dalam rumus uji-t. Hasilnya diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 8,81. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan memahami teks cerita pendek dengan keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang. Hal ini berarti bahwa untuk memperoleh keterampilan menulis teks cerita pendek yang baik diperlukan keterampilan memahami teks cerita pendek yang baik pula. Sejalan dengan hal tersebut, Semi (2003:3) menyatakan bahwa penyebab kegiatan menulis tidak dapat dipisahkan dari membaca karena isi tulisan yang terdiri atas informasi, emosi, dan pikiran merupakan produk atau akibat dari membaca. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada BAB IV, disimpulkan tiga hal sebagai berikut. Pertama, keterampilan memahami teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang berada pada kualifikasi Baik (B) dengan nilai rata-rata 78,03. Kedua, keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang berada pada kualifikasi Baik (B) dengan nilai rata-rata 79,12. Ketiga, berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan memahami teks cerita pendek dengan keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang karena nilai t hitung lebih besar daripada t tabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterampilan memahami teks cerita pendek mempunyai hubungan yang signifikan dengan keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Semen Padang. Dengan demikian, untuk memperoleh keterampilan menulis teks cerita pendek yang baik diperlukan keterampilan memahami teks cerita pendek yang baik pula. Berdasarkan simpulan tersebut, diajukan tiga saran sebagai berikut. Pertama, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMA Semen Padang untuk lebih meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa, khususnya dalam pembelajaran keterampilan memahami teks cerita pendek. Hal ini disebabkan karena keterampilan memahami teks cerita pendek erat hubungannya dengan keterampilan menulis teks cerita pendek. Kedua, disarankan kepada siswa terutama siswa kelas XI SMA Semen Padang untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah agar keterampilan menulis terutama menulis teks cerita pendek dapat dikembangkan dengan baik, lebih terstruktur, dan berdaya guna. Ketiga, disarankan kepada peneliti lain sebagai masukan dan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini. Selain itu, supaya dapat melakukan penelitian komprehensif, baik mengenai keterampilan memahami teks cerita pendek, keterampilan menulis teks cerita pendek, maupun aspek-aspek terkait lainnya. Catatan : artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Prof. Dr. Harris Efendi Thahar, M.Pd. dan pembimbing II Drs. Andria Catri Tamsin, M.Pd. Kepustakaan Agustina. 2008. Pembelajaran Keterampilan Membaca. (Buku Ajar). Padang: Jurusan Bahasa 218

Hubungan Keterampilan Memahami Teks Cerita Pendek dengan Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Semen Padang- Mira Handriyani, Harris Effendi Thahar, Andria Catri Tamsin dan Sastra Indonesia FBS UNP. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Razak, Abdul. 2007. Membaca Pemahaman (Teori dan Aplikasi Pengajaran). Pekanbaru: Autografika. Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Semi, M.Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif: Panduan bagi Pemula. Padang: UNP Press. 219