BAB III ANALISIS KOMPOSISI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS DATA. Bagian I Kehidupan Penjala Ikan.

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KARYA

Kata Kunci: Musik Sonata, Bentuk Musik Sonata, Viola Solo

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

JURNAL JEGHEH. Gagasan yang menjiwai karya ini adalah telah tentang seorang ibu.

BAB V TEKNIK PERMAINAN

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB IV ANALISIS MASALAH. Batu Matia Telu, Teorenda, Lelendo Ndao, dan Taibenu memiliki pola melodik dan ritmik tertentu yang khas sebagai berikut:

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

JUDUL LAGU: NABI YUSUF

BAB 3 KARYA MUSIK MODERN

BAB III ANALISIS DATA

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah

SONATA JAZZ REGGAE UNTUK FORMAT COMBO BAND

BAB I PENDAHULUAN 396.

FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BENTUK MUSIK DAN MAKSUD YANG TERKANDUNG DALAM TIAP BAGIAN MUSIK DALAM KARYA MUSIK LEARNING TO BLOW

BAB II LANDASAN TEORI

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo

ANALISIS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK GUTHRIE GOVAN PADA LAGU WONDERFUL SLIPPERY THING NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Khayyan Munada

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

KASIH IBU KOMPOSISI MUSIK PROGRAM UNTUK COMBO JAZZ

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik

Harmoni I. Progresi I IV V

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI

SUITA TIGA EKSPRESI SEBUAH KOMPOSISI MUSIK UNTUK BIG BAND

KARYA MUSIK ALAINN DALAM TINJAUAN ARANSEMEN

BAB I PENDAHULUAN. soundtrack film. Film dan soundtrack adalah dua komponen yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

MENGENAL IRAMA 8 BEAT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan, perwatakan, dan cinta, contohnya: Symphonie Fantastique, Op.

Deskripsi karya Komposisi jingle GARDENA DEPT. STORE & SUPERMARKET

CHORD-SCALE DIATONIK MAYOR. untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi

EKSPLORASI PERMAINAN GITAR ELEKTRIK PADA LAGU OFA LANGGA DALAM ANSAMBEL SASANDO. Tugas Akhir S1 Seni Musik

7

Transkripsi:

BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu tentang pengalaman hidup keluarga yang harus kehilangan seorang ayah. Pembagian sonata ke dalam tiga movement disesuaikan dengan pengalaman keluarga yang dibagi menjadi tiga fase yaitu fase awal, keadaan keluarga yang sederhana dan suasana kebersamaan dalam satu keluarga. Fase kedua adalah perasaan sedih yang mendalam karena harus kehilangan seorang ayah. Fase ini juga menggambarkan saat dimana ayah mengalami rasa sakit hingga akhirnya pergi selamanya, harapan, dan upaya dari keluarga dan teman-teman demi memberikan kekuatan dan harapan untuk terus menjalani kehidupan. Fase yang terakhir adalah perasaan keluarga yang mulai berangsur membaik dan melanjutkan perjuangan hidup. Penggunaan motif atau tema musikal yang berulang pada setiap movement bertujuan untuk menghubungkan movement satu sampai tiga, sehingga setiap movement dalam sonata ini tidak berdiri sendiri melainkan memiliki keterkaitan sebagai sebuah kesatuan cerita. Komposisi ini menggunakan leitmotif yang berfungsi menggambarkan karakter ayah, ibu, dan keempat anaknya, juga suasana senang, sedih, serta harapan keluarga disampaikan dengan menggunakan leitmotif. Untuk lebih jelasnya analisis komposisi akan dipaparkan sebagai berikut : a. Leitmotif Ayah b. Leitmotif bu 11

Leitmotif Kakak Laki-laki c. Leitmotif Penulis d. Leitmotif Adik Perempuan e. Leitmotif Adik Laki-laki A. Movement Pertama Bagian Birama Keterangan ntroduksi 1-16 Menggambarkan suasana pagi hari Eksposisi Tema A 17-24 Tema 1, tonalitas A Mayor leitmotif Ayah 25-33 Tema 2, tonalitas A Mayor leitmotif bu 33-38 Tema 3, tonalias A Mayor leitmotif saudara pertama Transisi 42-46 Jembatan menuju subtema Subtema 47-52 Tema 4, tonalitas E Mayor leitmotif penulis 53-59 Tema 5, tonalitas E Mayor leitmotif saudara ketiga 61-65 Tema 6, tonalitas E Mayor leitmotif saudara keempat 12

Pengembangan 67-71 Jembatan menuju development/pengemb a-ngan nterlude 72-105 Menggambarkan suasana kebersamaan dalam keluarga, saling berbincang satu sama lain, tonalitas E Mayor. Rekapitulasi ntroduksi 106-110 Jembatan menuju rekapitulasi Tema A 111-118 Tema 1 dalam tonalitas A Mayor 119-127 Pengulangan Tema 2 128-132 Pengulangan Tema 3 133-140 Jembatan menju subtema Subtema 141-146 Pengulangan Tema 4 dengan tonalitas A Mayor 147-154 Pengulangan Tema 5 dengan tonalitas A Mayor 155-160 Pengulangan Tema 6 dengan tonalitas A Mayor 160-181 Subtema tonalitas A Mayor, 182-184 Coda Tabel 3.1 Struktur movement pertama 1. Bagian ntroduksi (Birama 1-16) Bagian ini merupakan bentuk pembuka yang menggambarkan suasana pagi hari yang mengibaratkan awal hari baru /awal setiap cerita akan di mulai. Diawali dengan permainan Gitar yang memainkan broken chord 8 pada birama 1-4(gambar 3.1) kemudian disusul dengan Gitar (gambar 3.2) pada birama 5 8 dan Gitar (gambar 3.3) pada birama 9-12. Bagian ini merupakan rangkaian melodi dengan tangga nada A Mayor. 8 Kelompok nada yang dimainkan satu demi satu yang akan membentuk sebuah akor 13

Gambar 3.1 Pola ritme gitar birama 1-4 bagian ntroduksi broken chord A Mayor Gambar 3.2 Pola ritme Gitar birama 5-8 bagian ntroduksi Gambar 3.3 Pola ritme Gitar birama 9 12 bagian introduksi 2. Bagian Eksposisi Bagian eksposisi secara keseluruhan merupakan bagian perkenalan masingmasing karakter dalam keluarga yang penulis sebut sebagai tema utama yang terdiri dari tema 1, 2, dan 3 yang menggambarkan karakter dari anggota keluarga ayah, ibu dan kakak laki-laki dan bagian transisi, sedangkan analisis lebih jelasnya adalah sebagai berikut: a. Tema 1 Bagian perkenalan sosok ayah dengan melodi utamanya berupa leitmotif mulai birama 17-20 pada gitar, dengan register nada tengah dan pola ritme sederhana dan iringan blok akor (gambar 3.4) mencoba menggambarkan pribadi yang tenang dan tidak banyak berbicara. 14

17 Gambar 3.4 Leitmotif Ayah pada gitar dan pola iringan b. Tema 2 Bagian perkenalan sosok ibu dengan melodi utama berupa leitmotif mulai birama 26-29 pada gitar. (gambar 3.5) mencoba menggambarkan pribadi yang aktif dan cerewet. 26 Gambar 3.5 Leitmotif bu pada gitar dan pola iringan c. Tema 3 Bagian perkenalan sosok kakak laki-laki berupa leitmotif mulai birama 34-38 dengan iringan blok akor menggambarkan pribadi yang tidak banyak bicara dan dingin (gambar 3.6) dengan progresi akor A D Bm7 C#m D7 15

34 Gambar 3.6 Leitmotif kakak laki-laki pada gitar dan pola iringan d. Transisi Bagian transisi birama 42-45 merupakan penghubung dari tema utama ke subtema. Modulasi dari A Mayor ke E Mayor. (Gambar 3.7) 42 Gambar 3.7 Transisi ke subtema e. Subtema 1 Bagian subtema 1 bertujuan sebagai perkenalan seluruh anggota dalam satu keluarga. Pada bagian ini terdapat tema berupa leitmotif mulai birama 45-49 (gambar 3.8) menggambarkan penulis dengan iringan riang dengan tonalitas E Mayor. Bagian ini mencoba menggambarkan sifat penulis yang paling aktif dan ceria dalam keluarga tersebut. 16

45 Gambar 3.8 Leitmotif penulis pada gitar dan pola iringan f. Subtema 2 Bagian subtema 2 menggambarkan adik perempuan yang digambarkan melalui leitmotif mulai birama 53-56 (gambar 3.9) pada gitar. Menggambarkan pribadi yang riang dengan pola iringan seperdelapan dan sinkopasi. 53 Gambar 3.9 Leitmotif adik perempuan pada gitar g. Subtema 3 Bagian subtema 3 menggambarkan adik laki-laki melalui leitmotif mulai birama 60-63 pada gitar kemudian terjadi repetisi leitmotif oleh gitar (gambar 3.10). menggambarkan pribadi yang suka membantah. 17

60 Gambar 3.10 Leitmotif adik laki-laki pada gitar 3. Bagian Pengembangan Pada bagian pengembangan ini secara keseluruhan menggambarkan suasana kebersamaan dalam satu keluarga dimana terjadi percakapan antara anggota keluarga yang satu dengan lain. Digambarkan dengan munculnya lagi leitmotif dari masing-masing anggota keluarga dengan berbagai pola iringan yang menggambarkan topik pembicaraan yang bermacam-macam dengan tonalitas E Mayor. Pada birama 73-74 muncul leitmotif adik laki-laki dengan pola iringan seperdelapan dan seperenambelas menggambarkan anak yang cerewet dan pembantah (gambar 3.11). 73 Gambar 3.11 Leitmotif Adik laki-laki dengan pola iringan Pada birama 75 76 muncul Leitmotif ayah pada gitar (gambar 3.12) dengan isian melodi seperenambelas yang saling bergantian antara gitar 18

dan gitar menunjukan adanya topik pembicaraan antara ayah dan adik laki-laki. 75 Gambar 3.12 Suasana perbincangan Munculnya leitmotif dari kakak laki-laki pada gitar di birama 77-78 (gambar 3.13) menggambarkan adanya kebersamaan dalam keluarga. Dengan isian topik pembicaraan yang sama. 77 Gambar 3.13 Suasana Kebersamaan Pada birama 83-84 muncul lagi leitmotif adik laki-laki (gambar 3.14) kemudian pada birama 85 87 terdapat melodi seperenambelasan pada gitar dengan nada yang berulang-ulang dan pengulangan motif pada gitar (gambar 3.15) menggambarkan bahwa harus dengan berulang kali untuk memberikan nasihat padanya. 19

85 Gambar 3.14 Leitmotif adik laki-laki Gambar 3.15 Penggambaran karakter Adik laki-laki Masuknya leitmotif ibu pada birama 87 89 dengan pola iringan seperdelapan yang teratur mengubah suasana percakapan yang ada menjadi lebih serius (gambar 3.16). Pola ini berulang sampai dengan birama 95 (gambar 3.17). 88 Gambar 3.16 Leitmotif bu, suasana serius 20

Gambar 3.17 Leitmotif bu, suasana serius Pada birama 97 100 muncul kembali Leitmotif ayah pada gitar dan Leitmotif Kakak laki-laki pada gitar (gambar 3.18) dengan pola ritme gitar memainkan staccato menggambarkan pembicaraan yang santai dengan progresi akor E A-F#m B. 97 Gambar 3.18 Suasana santai Ayah dan Kakak Masuk bagian jembatan untuk memasuki bagian rekapitulasi pada birama 105-108 pada gitar memainkan broken chord dengan progresi akor E E A A (gambar 3.19). 21

Gambar 3.19 Jembatan rekapitulasi 4. Pengulangan (Rekapitulasi) Bagian rekapitulasi merupakan pengulangan dari bagian Eksposisi yang terdiri dari tema utama 1, 2, dan 3 pada birama 111-132, transisi pada birama 133-140, subtema pada birama 141 160. Bagian rekapitulasi ini terdapat penambahan frase sebelum masuk coda yaitu birama 164 181 dan terakhir adalah coda pada birama 182-185. Secara keseluruhan bagian ini tidak jauh berbeda dengan bagian Eksposisi, namun terdapat perbedaan di beberapa bagiannya. a. Tema Utama Bagian ini tidak terjadi perubahan pada setiap bagiannya, seluruh bagian tema utama diulang secara utuh pada birama 116-134. Terdapat tiga buah tema utama yang berupa lietmotif ayah, ibu dan kakak lakilaki. b. Transisi Bagian transisi ini terjadi perubahan bentuk pola melodi dan ritme pada birama 135 140 (gambar 3.20). Hal ini bertujuan sebagai penghubung ke subtema yang memiliki tonalitas A Mayor. 22

Gambar 3.20 Transisi c. Subtema Bagian ini secara melodi dan pola iringan dan ritme tidak jauh berbeda dengan subtema pada bagian eksposisi. Tonalitas yang digunakan adalah A Mayor. Bagian subtema rekapitulasi ini memiliki tema-tema utama yang menggambarkan tiga tokoh lainnya yaitu penulis, adik perempuan dan adik laki-laki, birama141-160. (gambar 3.21) 23

Gambar 3.21 Subtema dalam tonika 24

d. Rekapitulasi Pengembangan Secara keseluruhan bagian ini menggambarkan suasana percakapan pada sore hari, dimana pola ritme dan iringan menggunakan not seperenambelasan dengan melodi yang berulang dan bersahutan menunjukan adanya suasana kebersamaan keluarga pada saat sore hari. Bagian ini merupakan sebuah kalimat tambahan sebagai penghubung untuk masuk ke dalam coda. Dimulai pada birama 164-181. Pada bagian ini muncul leitmotif ibu pada birama 164-165, kemudian disambung dengan leitmotif adik laki-laki birama 166 pada Gitar dan pola melodi Gitar seperenambelas pada dengan progresi akor A D Bm E, menggambarkan suasana percakapan antara ibu dan adik laki-laki (gambar 3.22) Gambar 3.22 Percakapan bu dan Adik laki-laki Pada birama 168 169 (gambar 3.23) pada Gitar muncul leitmotif Ayah yang disambung dengan leitmotif kakak laki-laki pada birama 170 171 (gambar 3.24) dengan progresi akor Bm E C#m- F#m E. 25

168 170 Gambar 3.23 Birama 168-169 Gambar 3.24 Birama 170-171 e. Coda Sebelum memasuki bagian coda pada birama 180 terdapat pelambatan tempo pada birama 179 menggunakan ritardando 9 (gambar 3.25) sebagai persiapan untuk memasuki suasana coda yang menunjukan bahwa sosok seorang ayah berulang tahun sebulan sebelum kepergiannya. Ditandai dengan melodi lagu selamat ulang tahun pada Gitar yang dimainkan bersamaan dengan leitmotif ayah pada gitar (gambar 3.26) 9 Ritardando: istilah perubahan tempo dalam musik, yaitu melambat secara bertahap 26

Gambar 3.25 Ritardando pada birama 179 Gambar 3.26 Coda B. Movement Dua Bagian Birama Keterangan Bagian A Tema 1 1-28 Tonalitas A minor Tema 2 29-39 Tonalitas A minor Bagian B nterlude 40-51 Tonalitas A mayor Bagian A Tema 1 52-74 Tonalitas A minor, palm mute 10 Tabel 3.2 Struktur movement kedua 10 Palm mute adalah teknik meredam getaran yang dihasilkan oleh senar dengan menggunakan telapak tangan 27

Movement kedua ini menceritakan masa-masa dimana Ayah mengalami rasa sakit ketika berada di rumah hingga suasana di dalam Rumah Sakit dan sampai akhirnya harus pergi untuk selamanya. Bagian ini menggambarkan perasaan penulis yang gundah, sedih dan penyesalan. Bagian ini berpola A B A atau biasa disebut dengan ternary dengan tempo adagio. Pada bagian A dibagi menjadi dua bagian yaitu a dan b. Bagian a menceritakan saat-saat Ayah mengalami sakit di rumah. Bagian b menceritakan saat dirawat dalam Rumah Sakit. a. Bagian A Pada bagian A ini menggunakan tonalitas Am yang menggambarkan suasana sedih. Menggambarkan suasana saat Ayah mengalami rasa sakit dengan iringan broken chord pada Gitar dan leitmotif Ayah pada Gitar birama 1 4 (gambar 3.27) dengan progresi akor Am Dm Am E dengan dinamika mezzopiano. Gambar 3.27 Gambaran awal Ayah menderita sakit Pada birama 7 8 muncul leitmotif bu pada Gitar dengan interpolasi 11 motif. Menggambarkan suasana kekawatiran seorang bu (gambar 3.28) dan disambung leitmotif kakak laki-laki muncul pada birama 10 13 (gambar 3.29). motif. 11 nterpolasi: Teknik pengolahan motif dengan memberikan sisipan nada pada sebuah 28

7 10 Gambar 3.28 Perasaan kekawatiran bu Gambar 3.29 Perasaan kekawatiran kakak Bagian A ini leitmotif Ayah sering muncul menandakan berkisah tentang rasa sakit dan perasaan sedih Ayah ketika mengalami sakit hingga pada birama 19 22 pola ritme yang dimainkan oleh gitar memainkan sixtool 12 menandakan detak jantung yang semakin berdenyut kencang karena rasa sakit yang dialami (gambar 3.30) hingga pada akhirnya harus dirawat di Rumah Sakit pada birama 24-33 yang ditandai dengan nada E tinggi dimainkan secara staccato menggambarkan bunyi alat pengukur tekanan jantung diikuti oleh leitmotif Ayah pada birama 31-34 (gambar 3.31). 12 Dalam satu ketukan terdapat enam nada setiap nada memiliki nilai nada yang sama 29

19 Gambar 3.30 Gambaran detak jantung 30

35 Gambar 3.31 Gambaran suasana rumah sakit Birama selanjutnya menggambarkan perasaan penulis yang gelisah dengan perasaan sedih ketika melakukan perjalanan ke Rumah Sakit karena mendapat berita duka sebelumnya, dituliskan melalui pola arpeggio 13 dengan progresi akor Am-G Fm E (gambar 3.32) pada birama 35-38/3 14. Birama 38/4 39 dimainkan dengan akor E mayor dengan dinamika fortessimo yang sebelumnya diawali dengan ritardando pada birama 38 menandakan kepergian Ayah. (gambar 3.33) Gambar 3.32 Perasaan gundah penulis akor 13 Kelompok nada yang dimainkan satu demi satu yang akan membentuk sebuah 14 / menunjukkan ketukan ke sekian 31

Gambar 3.33 Akhir bagian A b. Bagian B Bagian B ini mengalami modulasi ke A Mayor yang dimulai dengan dinamika mezzopiano, gitar memainkan akor A mayor kemudian crescendo menandakan adanya dorongan semangat ( gambar 3.34). Bagian B ini dibangun dari dukungan kerabat, teman-teman sebagai penghiburan dan kekuatan. Birama 40-44 merupakan bagian a dengan progresi akor A F#m-E D (gambar 3.35) dan bagian b birama 45 50 dengan progresi akor A E/G#-D A E/G# (gambar 3.36) Gambar 3.34 Crescendo bagian awal B 32

40 43 Gambar 3.35 Gambaran dukungan dari kerabat dan teman-teman 33

Gambar 3.36 Ketegaran seorang bu c. Bagian A Bagian A adalah pengulangan dari bagian A, tetapi tidak semua bagian. Terdapat perbedaan teknik cara bermain, yaitu menggunakan palm mute pada setiap bagian A (gambar 3.37). Palm mute yang digunakan bertujuan untuk menunjukan perbedaan cerita antara A dengan A. Palm mute digunakan untuk menggambarkan sebuah memori tentang seorang ayah. 34

Gambar 3.37 Palm mute bagian A C. Movement Ketiga Movement ketiga merupakan bagian terakhir dari seluruh komposisi Sonata A Mayor Untuk Kuartet Gitar. Bagian terakhir ini berbentuk rondo dengan struktur A-B-A -C-A, bertempo Allegro 130 bpm. Secara keseluruhan bagian ini menggambarkan ketenangan hati setelah ditinggal pergi Ayah. Berikut tabel struktur movement ketiga. 35

Bagian Birama Keterangan Bagian A 1 16 Tonalitas A Mayor Bagian B 17 24 Tonalitas A Mayor Bagian A 25 39 Tonalitas A Mayor Bagian C 41 48 Tonalitas A Mayor Bagian A 49 64 Tonalitas A Mayor Tabel 3.3 struktur movement ketiga a. Bagian A Bagian ini terdapat dua periode, periode pertama birama 1 8, leitmotif dari semua anggota keluarga dimunculkan dimulai dari birama 1 5 pada gitar memainkan leitmotif penulis dan leitmotif kakak laki-laki dimainkan pada gitar dengan progresi akor A D add9 -A-E (gambar 3.38). Birama 5 6 gitar memainkan leitmotif bu (gambar 3.39). Gambar 3.38 Perasaan tenang penulis dan kakak 36

5 Gambar 3.39 Perasaan tenang bu Periode kedua, birama 9 16, leitmotif dari adik perempuan dan adik lakilaki masing-masing dimainkan oleh gitar dan gitar pada birama 9 10 (gambar 3.40). pada birama 13-16 seluruh gitar s/d gitar memainkan nada unison dengan akor A Mayor menggambarkan kekuatan dan keutuhan di dalam keluarga (gambar 3.41). 9 13 Gambar 3.40 Perasaan tenang adik Gambar 3.41 Unison melambangakan keutuhan keluarga 37

b. Bagian B Bagian B dimulai pada birama 17 dan berakhir pada birama 24. Frase pertama melodi utama berupa leitmotif penulis pada birama 17 20 (gambar 3.42). Frase kedua dimulai pada birama 21 24 menggambarkan ketegaran hati penulis setelah kematian Ayah (gambar 3.43) Gambar 3.42 Ketegaran penulis Gambar 3.43 Penggambaran suasana tegar c. Bagian C Bagian C dimulai pada birama 41 48, Pada bagian ini leitmotif ayah dimunculkan kembali sebagai sebuah ingatan akan sosok seorang Ayah. Pada gitar memainkan nada harmonik sebagai gambaran sebuah ingatan. Progresi akor yang digunakan adalah A D D/ F# -Bm7 E (gambar 3.44). 38

41 44 Gambar 3.44 Memori akan seorang Ayah 39