BAB III ANALISIS KOMPOSISI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS KOMPOSISI"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS KOMPOSISI Suita Gambang Semarang untuk Kuartet Gitar dan Erhu merupakan komposisi yang menerapkan struktur suita modern, dimana tidak memiliki bentuk baku seperti yang ada pada suita barok. Komposisi ini terdiri dari lima bagian, karena mengadaptasi dari struktur suita barok yang biasanya memiliki lima bagian. Kelima bagian ini diambil dari lagu-lagu yang biasa dimainkan dalam pertunjukan Gambang Semarang, yang telah dipilih berdasarkan tangga nada yang digunakan, perpaduan musik yang dihasilkan, dan kepopuleran lagu tersebut. Setiap bagian adalah hasil adaptasi dari judul lagu yang sudah ada, dan mengadaptasi motif dari lagu asli yang kemudian dikembangkan menggunakan teknik komposisi Barat. Bagian-bagian komposisi tersebut, adalah Empat Penari, Gado-gado Semarang, Simpang Lima Kota Semarang, Jangkrik Genggong, dan Malu-malu Kucing. Komposisi ini memiliki nuansa yang sama dengan tempo sedang, dan sebagian besar menggunakan sukat 4/4. Pengembangan teknik komposisi barat, penulis menggunakan harmoni modern dengan mengadopsi tangganada asli yaitu slendro menjadi tangga nada pentatonis diatonis. Komposisi ini tidak menjadikan tonal sebagai prinsip utama, dikarenakan penulis tertarik untuk mengeksplorasi materi tentang harmoni modern yang telah didapat saat perkuliahan. Instrumen asli Gambang Semarang yang berupa gamelan, dan instrumen Cina diadopsi ke dalam kuartet Gitar yang mengadopsi suara gamelan dan beberapa instrumen Cina, Erhu sebagai perwakilan dari instrumen Cina. Berikut ini adalah hasil analisis struktural komposisi yang telah disusun: 13

2 A. Empat Penari Gambar 3.1 Lagu asli Emapat Penari/ Gambang Semarang 14

3 Tabel 3.1 Analisis Struktural Komposisi Empat Penari Birama Keterangan 1 6 Introduksi Tonalitas : D pentatonik diatonik 7 18 Bagian A Tonalitas : D pentatonik diatonik Transisi bagian A Tonalitas : D pentatonik diatonik Bagian B Tonalitas : Em dan 6/ Bagian C Tonalitas : E pentatonik kumoi Komposisi ini menggunakan tempo Moderato. Harmoni yang digunakan adalah harmoni modern dengan menggunakan tangga nada pentatonis diatonis, pentatonis kumoi 1, kromatis, twelve tone, dan penggabungan dari interval. Cadence yang digunakan sebagian besar adalah rhythmic cadence 2. 1 Vincent Persichetti, Twentieth Century Harmony (England: Faber and Faber Limited, 1961), Leon Stein,The Study and Analysis of Musical Form (Princeton: Summary-Birchard, 1979),

4 Motif introduksi diawali oleh Erhu, dikembangkan menggunakan teknik bersaut-sautan di interval yang berbeda oleh Gitar 1, 2, dan 3. Gitar 4 berperan sebagai bas. Notasi 3.1 motif dan pengembangan introduksi Bagian introduksi ditutup dengan rhythmic cadence yang dimainkan oleh Gitar 1, 2, 3, dan 4. Nada yang digunakan tonika dan terts, menggunakan teknik staccato seperti pada permainan lagu asli. Notasi 3.2 cadence penutup introduksi 16

5 Melodi utama bagian A dimainkan oleh Erhu sebagai adopsi dari melodi penyanyi. Notasi 3.3 melodi utama Erhu Gitar 1 mengulang melodi utama dengan variasi. Pengolahan ini mengadopsi teknik dari permainan lagu asli yang bersaut-sautan antara penyanyi dan instrumen Cina. Sementara Gitar 2 dan 3 memainkan pola irama ostinato seperti pada gamelan. Notasi 3.4 pengolahan motif dan iringan Ciri khas nuansa dari lagu asli diperkuat dengan permainan Gitar 4 yang mengadopsi permainan gong dan kecrek. Notasi 3.5 pola iringan Gitar 4 17

6 Birama merupakan pengolahan motif berupa retrograsi yang dimainkan oleh Erhu. Gitar 1 memainkan motif ritme yang sama dengan Erhu, sementara Gitar 2, 3, dan 4 masih menggunakan teknik pengolahan yang sama seperti frase sebelumnya. Pada birama 14 terdapat rhythmic cadence sebagai akhir frase untuk masuk frase berikutnya. Notasi 3.6 pengolahan motif retrogasi Frase pengembangan selanjutnya pada birama terdapat pengembangan motif berupa interpolasi yang dimainkan oleh Gitar 1. Notasi 3.7 pengembangan motif interpolasi Transisi bagian A terdapat pada birama merupakan transisi masuk ke bagian B yang terdiri dari enam birama. Gitar 1 memainkan pola motif awal, Gitar 2 memainkan pengolahan motif secara adopsi. 18

7 Notasi 3.8 motif dan pengembangan transisi bagian A Bagian B terdapat pada birama yang menggunakan pengolahan harmoni modern dengan tidak terikat pada tradisi tonal. Teknik penggabungan interval digunakan untuk mendapatkan suatu karakter bunyi. Motif 1 dijawab oleh motif 2 yang diulang selama 5 birama menggunakan sekuen kromatis. Notasi 3.9 motif 1, motif 2, penjelasan interval 19

8 Transisi menuju motif 3 bagian B, Gitar2 memainkan melodi menggunakan tangga nada twelve tone. Notasi 3.10 transisi menuju motif 3 bagian B Bagian B terdapat motif 3 pada Gitar 1 yang dikembangkan selama 3 birama. Gitar 2 dan 3 memainkan interval yang sama namun beda ritmisnya. Gitar 4 menggunakan interval simetris m3. Terdapat pedal point yang dimainkan oleh Gitar 2, 3, dan 4 dengan memainkan nada E. Notasi 3.11 motif 3 dan penjelasan interval 20

9 Bagian C terdapat pada birama 39-46, dengan melodi utama pada Erhu yang diolah menggunakan tangga nada kumoi. Penulis menggunakan tangga nada kumoi untuk mendapatkan kesan minor namun masih menggunakan tangga nada pentatonis. Gitar 1 pengulangan melodi utama dengan variasi ritmis 1/16. Gitar 3 memainkan efek perkusi yang mengadospsi dari permainan kecrek. Dan Gitar 4 memainkan register bass, mengadopsi permainan saron yang dimainkan dengan ritmis 1/4. Notasi 3.12 melodi utama dan pengolahan bagian C Pada bagian terakhir ditutup dengan cadence back to central tonic 3. Notasi 3.13 kadens penutup 3 Stein,

10 B. Simpang Lima Kota Semarang Gambar 3.2 Lagu asli Simpang Lima Kota Semarang 22

11 Tabel 3.2 Analisis Struktural Komposisi Simpang Lima Kota Semarang Birama Keterangan 1 4 Introduksi Tonalitas : C pentatonik diatonik 5 19 Bagian A Tonalitas : C pentatonik diatonik Transisi Tonalitas : C pentatonik diatonik Bagian B Tonalitas : C pentatonik diatonik Coda Tonalitas : C pentatonik diatonik Komposisi ini sebagian besar menggunakan tempo 100 Bpm 4. Menggunakan tanggan nada C pentatonik diatonik yang divarisasi dengan penggunaan modus dari tangga nada itu sendiri. Karakter dari komposisi ini adalah polyphony. Introduksi diawali dengan tempo 70 Bpm dengan ekspresi maestoso untuk memberikan kesan megah pada pembukaan lagu. Erhu memainkan motif lagu dengan pengolahan augmentasi. Gitar 1 memainkan motif yang ditambah interval quint di nada bawah. Gitar 2 dan 3 memainkan interval dari motif. Gitar 4 memainkan block chord untuk menambah kesan megah. Pada birama 2/4 terdapat autentik kadens untuk menutup frase. Gitar 4 pada birama 3-4 memainkan bas ostinato sebagai pengantar nuansa bagian A. 4 Bpm adalah beats per minute 23

12 Notasi 3.14 bagian introduksi Bagian A diawali oleh Gitar 1 memainkan solo motif utama lagu yang dimulai di birama 5/1 ketukan naik. Gitar 2 memainkan pengolahan motif utama berupa retrogasi pada birama 6. Terdapat pengolahan motif berupa diminuisi yang dimainkan oleh Gitar 3 pada birama 7. Gitar 4 memainkan pola bas ostinato pada birama 6-15 yang tujuannya untuk mempertahankan nuansa dari lagu diantara instrumen lain yang memiliki karakter polyphony. Notasi 3.15 motif utama dan pengembangan frase 1 bagian A 24

13 Adopsi motif pada instrumen Erhu pada birama 9. Pengolahan instrumen Gitar hampir sama dengan frase pertama terdapat pengolahan motif retrogasi pada Gitar 1 birama 10, dan diminuisi pada Gitar 2 birama 11. Notasi 3.16 adopsi motif dan pengolahan Birama 15 Erhu memainkan motif berupa sekuen pada interval M3, lalu dilanjutkan sekuen pada Gitar 1 birama 17, dan Gitar 2 pada birama 19. Notasi 3.17 sekuen motif 25

14 Transisi terdapat 7 birama yang berisi pengolahan motif berupa diminuisi dan varisi pada Gitar 1 birama 20 dan dilanjutkan sekuen pada Gitar lain dengan pola yang sama di interval yang berbeda. Birama 24 bagian penutup episode dengan sekuen naik unison pada instrumen Erhu, Gitar 1 dan 4. Gitar 2 dan 3 memainkan interval 5. Notasi 3.18 Transisi Bagian B dimainkan di modus ke 5 dari tangga nada C pentatonik diatonik sehingga terkesan bermain dalam tangga nada G pada birama Motif utama dimainkan oleh Erhu pada birama pertama bagian B kemudian dilanjutkan kuartet Gitar memainkan pola karakter saron, bonang, dan gendang. 26

15 Notasi 3.19 motif utama bagian Birama 32 Erhu memainkan modus ke 6 yang dimulai dari nada A. Notasi 3.20 motif Erhu Birama 33 kuartet Gitar memainkan modus ke 6 dimulai dari nada A. Gitar 1 mengulang motif sekuen seperti pada birama 20. Motif 2 bagian B birama 34 yang direpetisi oleh Gitar 2 dari birama 33/2 yang kemudian diolah menggunakan sekuen turun selama 4 birama. Bagian tersebut diulang kembali pada birama yang tujuannya menyamarkan modus yang telah dipakai untuk kemudian kembali ke tonika. Notasi 3.21 pengulangan motif sekuen dan motif 2 bagian B 27

16 Bagian coda terdapat enam birama, empat birama awal adalah pengembangan sekuen naik (nada ke 1, 3, dan 5) oleh kuartet Gitar yang memainkan satu pola yang sama. Bagian ini bertujuan untuk menciptakan suasana megah seperti bagian introduksi. Birama 46 terdapat teknik rasqueado dengan dinamika pianissimo menuju fortissimo. Notasi 3.22 Coda Erhu memainkan tema utama secara solo pada bagian akhir selama tiga birama, tujuannya untuk mengingatkan kembali motif utama dari komposisi ini. Notasi 3.23 motif utama sebagai ending 28

17 C. Gado-gado Semrang 29

18 Gambar 3.3 Lagu Asil Gado-gado Semarang 30

19 Tabel 3.3 Analisis Struktural Komposisi Gado-gado Semarang Birama 1 11 Introduksi Tonalitas: - Keterangan Bagian A Tonalitas: D pentatonik diatonik Transisi Tonalitas: D - E Bagian B Tonalitas: E pentatonik diatonik Bagian A Tonalitas: E pentatonik diatonik Coda Tonalitas: E pentatonik diatonik Komposisi ini menggunakan tempo Allegretto. Lagu ini memiliki kesan riang dan jenaka. Pada bagian awal mewakili bagian lawak yang ada pada pertunjukan Gambang Semarang. Tangga nada yang digunakan sebagian besar menggunakan pentatonik diatonik. Karakter permainan instrumen gamelan banyak tertuang pada permainan gitar. Karakter meliputi ritmis maupun pola melodi yang diadopsi dalam permainan gitar. Bagian introduksi diawali ritmis gendang yang diadopsi oleh Gitar 3. Gitar 2 memainkan teknik glisando untuk menimbulkan kesan jenaka. Notasi 3.24 Introduksi 1 31

20 Birama 9/2 Gitar 4 memainkan motif utama lagu dengan teknik harmonik yang dilanjutkan Gitar 2 birama 10/2 dengan teknik glissando pada setiap nada. Bagian introduksi ditutup dengan rhythmic cadence oleh Gitar 3 pada birama 11-12/1. Notasi 3.25 Introduksi 2 Bagian A diawali dengan motif utama oleh Gitar 1 pada tangga nada D pentatonik. Gitar 2 memainkan sekuen turun pada birama 14/2. Permainan ritmis seperempatan yang dimainkan Gitar 2 maupun Gitar 3 mengadopsi permainan saron. Gitar 3 mengahdopsi pola permainan bonang dan kecrek. Gitar 4 mengadopsi pola iringan gendang. Notasi 3.26 motif dan pengembangan bagian A 32

21 Motif muncul pada birama 20 dikembangkan dengan teknik sekuen M2 yang dimainkan oleh Gitar 1. Notasi 3.27 motif sekuen M2 Birama 24 motif dimainkan oleh Gitar 2 berupa adopsi dari motif sebelumnya pada oktaf lebih rendah. Notasi 3.28 motif adopsi Bagian transisi lagu terdapat 4 birama yang merupakan jembatan modulasi dari D menjadi E yang merupakan tangga nada pada bagian B. Notasi 3.29 transisi bagian A 33

22 Bagian B mengadopsi permainan solo gendang pada bagian tengah-tengah lagu. Gitar 3 memainkan ritmis solo gendang dengan teknik perkusif pada gitar. Gitar 1, 2, dan 4 memainkan pola-pola iringan. Erhu mulai masuk untuk memperkuat suasana dengan memainkan tangga nada E pentatonik diatonik yang dikembangkan dengan dua interval sekuen turun. Notasi 3.30 Bagian B Bagian B ditutup menggunakan rhythmic cadence pada birama 40. Notasi 3.31 rhythmic cadence 34

23 Bagian A diawali oleh permainan perkusi dan bas dari Gitar 3 dan 4 pada ketukan pertama. Pada birama 41/2 motif kembali muncul dengan tangga nada E pentatonik diatonik. Gitar 2 mengadopsi permainan bonang berbentuk pola yang diulang-ulang. Notasi 3.32 motif dan pengembangan bagian A Coda sebanyak 5 birama berisi sekuen naik oleh Gitar 1. Bagian akhir ditutup dengan cadence back to central tonic oleh seluruh instrumen. Notasi 3.33 sekuen dan cadence bagian A 35

24 D. Malu-malu Kucing Gambar 3.4 Lagu Asli Malu-malu Kucing 36

25 Tabel 3.4 Analisis Struktural Komposisi Malu-malu Kucing Birama Keterangan 1 4 Introduksi Tonalitas: C Sukat 6/ Bagian A Tonalitas: C Sukat 6/ Transisi Tonalitas: C-G Sukat 6/ Bagian A Tonalitas: G Sukat 6/ Coda Tonalitas: G Sukat 6/8 Komposisi ini menggunakan tempo moderato. Tanda sukat yang digunakan adalah 6/8 tidak sama dengan lagu asli yang menggunakan sukat 4/4. Pergantian sukat dipilih untuk mencari suasana tarian untuk mewakili unsur yang ada dalam pertunjukan Gambang Semarang. Tangga nada tidak terpaku pada tangga nada pentatonik. Akord dan harmoni yang digunkan menggunakan pengolahan tonal modern. Bagian introduksi diawali dengan Gitar 4 memainkan akord CmM7 dengan cara ostinato. Notasi 3.34 Bas ostinato bagian A Birama motif 1 dimainkan oleh Gitar 1 pada birama Notasi 3.35 motif 1 bagian A 37

26 Birama 13 terdapat pengulangan motif 1 yang dimainkan oleh Gitar 2. Gitar 1 memainkan motif 2 yang berpola dan dikembangkan dengan teknik sekuen. Gitar 3 memainkan melodi-melodi variasi. Birama terdapat cadence sebagai penutup bagian A. Notasi 3.36 motif 1, 2, dan cadence Bagian transisi terdapat pengembangan dari motif 2 yang diulang dengan teknik sekuen, dan dimainkan bersautan oleh Gitar 1 dan 2. Transisi ini bertujuan untuk membawa modulasi ke tanda kunci G. Modulasi ini bersifat unprepared dimulai pada birama 26. Notasi 3.37 transisi A 38

27 Bagian A diawali dengan motif 1 yang telah modulasi ke G, dimainkan oleh Erhu mulai birama 30/2. Akord yang digunakan adalah GM7, nada ke 3 tidak diturunkan supaya tidak terkesan keruh. Notasi 3.38 motif 1 dan pengembangan bagian A Terdapat pergerakan kromatis pada Gitar 1. Gitar 2 memainkan akord yang berjarak 3M yang bergerak kromatis turun, bertujuan untuk menutup frase. Notasi akord Gitar 2 Notasi 3.40 kromatis penutup frase 39

28 Coda terdapat 11 birama, berisi melodi yang dimainkan oleh Erhu dan dikembangkan oleh Gitar 1 dengan teknik sekuen. Gitar 2 memainkan suara dua dari pengembangan Gitar 1. Gitar 3 memainkan isian melodi dengan menggunakan kromatis turun. Gitar 4 memainkan iringan secara arpegio. Notasi 3.41 pengembangan coda Birama 55 Erhu memainkan motif utama lagu yang dikembangkan menggunakan variasi. Gitar 2 dan 3 memainkan variasi melodi utama secara unison. Birama 56 Gitar 2 dan 3 melakukan pengembangan dengan teknik contrary motion. Diakhiri dengan akord G9 pada birama 57. Notasi 3.42 bagian akhir lagu 40

29 E. Jangkrik Genggong Gambar 3.5 Lagu Asli Jangkrik Genggong 41

30 Tabel 3.5 Analisis Struktural Komposisi Jangkrik Genggong Birama 1 6 Tema Tonalitas: C 7 10 Transisi Tonalitas: Variasi 1 Tonalitas: A Variasi 2 Tonalitas: A Variasi 3 Tonalitas: A Variasi 4 Tonalitas: E Coda Tonalitas: E Keterangan Komposisi ini menggunakan struktur tema dan variasi yang dimainkan dengan tempo moderato. Suasana yang ditampilkan adalah suasana karnaval dimana masyarakat yang riang gembira menonton pertunjukan. Tangga nada yang digunakan gabungan tangga nada pentatonis, kromatis dan diatonis. Bagian tema terdapat bagian frase tanya jawab yang dimainkan oleh Gitar 1 dan 2. Gitar 3 memainkan arpegio akord, yang polanya terinspirasi dari etude Giuliani. Gitar 4 memainkan bas yang bergerak melompat untuk menghadirkan suasana riang. 42

31 Notasi 3.43 Bagian tema Bagian transisi dimulai birama 6/4 10, berisi pola dari tema utama yang dikembangkan menggunakan imitasi motif dan dolah dengan sekuen. Sekuen yang dibentuk bertujuan untuk menghantarkan melodi yang akan modulasi ke A. Notasi 3.44 bagian transisi 43

32 Cadence penutup transisi menggunakan autentic cadence pada birama 10. Notasi 3.45 otentic cadence Variasi 1 merupakan variasi tonalitas, melodi dimainkan di tangga nada A yang diawali oleh permainan Gitar 2 dan dijawab oleh Gitar 1. Pola iringan yang dimainkan di Gitar 3, pada variasi 1 dimainkan di Gitar 4. Notasi 3.46 melodi variasi 1 Variasi 2 merupakan variasi melodi dengan perubahan nilai nada yang dimainkan oleh Gitar 3 pada birama 15/2 17/1. Gitar 1 dan 2 memainkan melodi yang berdiri sendiri. Melodi jawaban dimainkan oleh Gitar 1 pada birama 17/2-19/1. Gitar 4 memainkan block chord. 44

33 Notasi 3.47 variasi 2 Variasi 3 merupakan pengembangan melodi variasi 2 dengan pengolahan contrary motion yang dimainkan oleh Gitar 1 untuk bagian frase tanya dan frase jawab. Bagian ini Erhu mulai masuk memainkan nada pentatonik dengan not 1/4. Gitar 4 memainkan arpegio sextuplet untuk menambah kesan meriah. Notasi 3.48 variasi 3 Variasi 4 merupakan variasi tonal dari A ke tonal baru yaitu E yang dimainkan oleh Gitar 2. Permainan Gitar 1,3, 4 dan Erhu sama dengan variasi sebelumnya birama

34 Notasi 3.49 variasi 4 Coda dimulai pada birama 28/2 dimainkan oleh Gitar 2. Gitar 1 dimainkan dengan teknik ujung jari memukul body side untuk memunculkan efek perkusi. Gitar 3 dan 4 memainkan akord dan bas. Pola melodi Gitar 2 dikembangkan oleh Gitar 3 dengan notasi seperenambelas. Notasi 3.50 Coda 46

35 Birama terdapat extended cadence 5 yang bertujuan untuk mengingatkan tema utama dimainkan oleh Gitar 1 dengan teknik tremolo dan dijawab oleh Gitar 4 di oktaf bawah dengan tambahan variasi. Birama cadence penutup menggunakan nada diatonis terinspirasi dari lagu Rondo Alla Turca untuk mendapatkan kesan penutupan yang tegas dan megah. Notasi 3.51 Extended cadence 5 Stein, 15 47

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Kerangka Komposisi Komposisi Fantasia Dalam G Mayor Untuk Piano Empat Tangan memiliki tiga bagian, yaitu I, II, dan III. Pada komposisi ini terdapat beberapa perubahan tempo untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Tema dan Variasi berdasarkan lagu Mansibin Siraben untuk solo gitar ini memiliki struktur yang terdiri dari sebuah tema utama dan lima macam variasi dengan coda sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis struktural komposisi Nocturne yang telah disusun sebelumnya. Hasil analisis struktural akan dipaparkan mengenai bagaimana mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Suita Dalam Tangga Nada C Major Komposisi Musik untuk Trio Gitar ini merupakan komposisi yang menggunakan struktur dan karakter dari suita barok

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Sonata in C # Minor Op. 1 No. 1 untuk cello dan piano terdiri dari tiga movement, yaitu sonata-allegro form bertempo adagio, minuet dan trio bertempo allegretto, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Program Musik Komposisi ini terbagi dalam dua bagian, bagian pertama bercerita tentang kehidupan masa kecil orangtua, bagian kedua bercerita tentang kisah ketika orangtua penulis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Serenade Jazz Song For You disusun menjadi tiga movement. Movement pertama bertempo Moderato. Pada movement pertama terdiri dari tiga bagian A-B-A yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik program Tabuhan Telu Kagitaan terbagi dalam tiga bagian yang masing-masing bagiannya menceritakan tentang suasana yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Keep On Dreaming terdiri dari tiga bagian yaitu Life Is Simple, Courage And Persistence, dan Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk ansambel musik yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi Medini ini akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu Allegro-Andante-Allegro, yang terinspirasi dari perjalanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Fantasia in C Major untuk format trio ini merupakan sebuah fantasia yang terdiri dari empat bagian, yaitu Allegretto, Adagio, Andante, dan Allegro con spirito. Instrumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. GLOSSARIUM Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. Appoggiatura, not hiasan yang ditambahkan sebelum not utama Augmentasi adalah salah satu tekstur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach BAB III ANALISIS REPERTOAR A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach 1. Analisis struktural Allemande Allemande merupakan sebuah tarian yang berasal dari Jerman Selatan. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Aku Anak Tuhan dan Raja dengan format a cappella untuk paduan suara remaja ini terdiri dari tiga bagian komposisi yang saling berkaitan berdasarkan satu cerita yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede

BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede Narasi dari komposisi ini merupakan gabungan dari beberapa sumber sejarah tentang penyerbuan benteng Duurstede.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Pada Bab ini akan dijelaskan beberapa elemen dan proses kreatif yang terdapat dalam Sonata Electronica perpaduan Patch dan Duet Gitar dalam komposisi Sonata. Bab analisis karya akan

Lebih terperinci

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A) DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI El Viaje adalah komposisi Suita moderen untuk ansambel perkusi yang strukturnya tidak terikat pada suatu bentuk baku seperti pada suita barok atau bentuk musik absolut lainnya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi musik program Ester merupakan representasi kisah yang diangkat berdasarkan Kitab Ester. Pergerakan alur komposisi disesuaikan dengan tiap bagian kisah tersebut dengan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA JURNAL Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Puput Meinis Narselina NIM. 1011589013

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep penyusunan komposisi Senangnya Masa Kecilku komposisi ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Bahagia Mengenal Sekolah, Senangnya Bermain, dan Cinta. Instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PERMAINAN

BAB V TEKNIK PERMAINAN BAB V TEKNIK PERMAINAN Concerto for The Left Hand (in D) karya Maurice Ravel merupakan sebuah karya konserto dalam bentuk orkestra dengan instrumen piano yang dibuat untuk menunjukkan kepiawaian seseorang

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND Oleh : Adelia Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd Abstrak Karya musik Journey To Iceland adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah Oleh: Inggit Erlianto/092134250 Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono S.Sn, M.Pd. Abstrak Karya musik Hompimpah merupakan karya musik yang diciptakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi BAB III ANALISIS BENTUK LAGU Wonderful Slippery Thing adalah salah satu karya Guthrie Govan dari album Erotic Cakes yang dirilis pada 1 januari 2006 oleh label sornford records, direkam di Headroom studios

Lebih terperinci

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Yoga Manggala NIM. 1011551013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INSDONESIA

Lebih terperinci

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO Oleh : Sena Radya Iswara Samino (092134017) Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd ABSTRAK Seseorang dengan ambisi besar dalam meraih kesuksesannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik vokal dan Combo Band Bangkit Kembali digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Campursari karya Manthous dapat hidup menjadi musik. industri karena adanya kreativitas dari Manthous sebagai pencipta

BAB V KESIMPULAN. Campursari karya Manthous dapat hidup menjadi musik. industri karena adanya kreativitas dari Manthous sebagai pencipta BAB V KESIMPULAN Campursari karya Manthous dapat hidup menjadi musik industri karena adanya kreativitas dari Manthous sebagai pencipta produk dan kreativitas dari penyelenggara produk atau produser. Kreativitas

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Analisis Struktur Musik Komposisi musik program A Day s Wait dibagi menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian diberi judul It Came After Me, I Feel Like I m Dying (The Hunting)

Lebih terperinci

Gambar bagian-bagian gitar

Gambar bagian-bagian gitar Modul 5 Kegiatan Belajar 3 BERMUSIK Adapun macam-macam instrumen musik yang dipelajari di Sekolah Dasar antara lain: 1. Instrumen gitar Gitar termasuk alat musik chordophone (dimainkan dengan cara diperik/pluck).

Lebih terperinci

Bentuk Penyajian Musik pada Karya The Spirit of Samurai, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Tugas Akhir Jurusan Sendratasik Tahun 2013

Bentuk Penyajian Musik pada Karya The Spirit of Samurai, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Tugas Akhir Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Bentuk Penyajian Musik pada Karya The Spirit of Samurai, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Tugas Akhir Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Oleh : Dedy Prasetya (092134226) Dosen Pembimbing: Moh. Sarjoko S.Sn, M.Pd.

Lebih terperinci

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Akhir Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Oleh: Bobby Gunarso (092134246) Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( ) ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET Oleh : Ulfa Ayunin (072134022) Dosen Pembimbing Karya Dosen Pembimbing Penulisan : Drs. Heri Murbiyantoro, S. Sn : Drs. Bambang Sugito,

Lebih terperinci

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Oleh: Randi Restu Hadi Abstrak Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI

KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI I Made Subrata Dharma Pahlawan Email: subratadharma10@gmail.com Joko Winarko, S.Sn., M.Sn Email: jokoporong@yahoo.com Jurusan Sendratasik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA KOLABORASI MUSIK ROCK DAN ALAT MUSIK POLOPALO DARI PROVINSI GORONTALO DALAM KARYA THE PHYSICAL COMPATE (SEBUAH EKPLORASI MUSIK) Oleh Febriyando NIM 0911408013 Karya Tulis ini disusun sebagai persyaratan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Cinta Kepada Diri Sendiri 1. Deskripsi Syair Aku anak manis dan juga mandiri Semua ku lakukan dengan sendiri Rajin belajar agar cemerlang Membuat papa mama bangga Refren Aku

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

KARYA MUSIK SCHERZO CON BRILLANTE DALAM TINJAUAN PENERAPAN KOMPOSISI

KARYA MUSIK SCHERZO CON BRILLANTE DALAM TINJAUAN PENERAPAN KOMPOSISI KARYA MUSIK SCHERZO CON BRILLANTE DALAM TINJAUAN PENERAPAN KOMPOSISI Saifuddin Seni Drama Tari Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, didien.peach@gmail.com M. Sarjoko, S.Sn.,M.Pd

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat menyimpulkan bahwa dalam proses penciptaan, tidak hanya sekedar ide lalu dituangkan kedalam bentuk karya

Lebih terperinci

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU Abstrak Akor adalah unsur pokok dalam mengiringi lagu karena akor akan menjadi patokan untuk menentukan nada-nada yang akan dimainkan oleh instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU Sri Martini Guru SMP Negeri 2 Singingi srimartini173@gmail.com ABSTRAK Seni musik calempong Kampar merupakan

Lebih terperinci

KREATIVITAS MUSIK PADA GRUP KENTONGAN ADIYASA DI KABUPATEN BANYUMAS

KREATIVITAS MUSIK PADA GRUP KENTONGAN ADIYASA DI KABUPATEN BANYUMAS JURNAL SENI MUSIK 6 (2) (2017) JURNAL SENI MUSIK http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm KREATIVITAS MUSIK PADA GRUP KENTONGAN ADIYASA DI KABUPATEN BANYUMAS Wahyu Sigit Sasongko Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Musik Sonata, Bentuk Musik Sonata, Viola Solo

Kata Kunci: Musik Sonata, Bentuk Musik Sonata, Viola Solo BENTUK MUSIK SONATA PADA KARYA MUSIK SONATA IN G MINOR FOR SOLO VIOLA Syaify Dwi Cahya syaify.95@gmail.com Harpang Yudha Karyawanto, S.Pd., M.Pd. harpangkaryawanto@unesa.ac.id Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kekuatan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat

Lebih terperinci

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK Bagian Penting Dari Analisa Musik Dalam Permainan Drum dan Marching Band Oleh: Pujiwiyana PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA 2009 ELEMEN-ELEMEN MUSIK Pujiwiyana I.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Musik adalah suara yang

Lebih terperinci

FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN

FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh : Stefani Halim NIM : 852012007 PROGRAM STUDI SENI MUSIK

Lebih terperinci

G L O S A R I 121 GLOSARI

G L O S A R I 121 GLOSARI G L O S A R I 121 GLOSARI aerofon (aerophone) : jenis alat musik yang sumber getar utamanya adalah udara, contohnya: suling, serunai, klarinet. akord : paduan beberapa nada yang dibunyikan pada waktu bersamaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA. Bagian I Kehidupan Penjala Ikan.

BAB III ANALISIS DATA. Bagian I Kehidupan Penjala Ikan. BAB III ANALISIS DATA A. Kisah Kehidupan Simon Petrus Komposisi kehidupan tentang Simon Petrus, murid Tuhan, merupakan komposisi musik program yang bersifat naratif mengenai kisah yang diangkat berdasarkan

Lebih terperinci

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M. STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC Oleh Nur Irfan Ismail 10020134051 Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.pd Abstrak Sing Isn t Lipsync adalah karya musik yang menceritakan ketidak

Lebih terperinci

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR BUKU PELAJARAN ILMU HARMONI (II) GUSTAV STRUBE Diterjemahkan oleh: A.Gathut Bintarto T., S.Sos., S.Sn., M.A. Dibiayai dari dana DIPA ISI Yogyakarta: No. 042.01.2.400980/ 2016

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kronologis Terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam menghadapi situasi saat kehilangan ayah dalam keluarga. Keluarga penulis terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak. Bulan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK Alur walking bass merupakan hal yang relatif menarik bagi banyak musisi, khususnya jazz. Pemain bass diharapkan memainkan serangkaian nada-nada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Paduan Suara Choir atau paduan suara oleh M. Soeharto dijelaskan sebagai kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara berbeda di bawah pimpinan seorang dirigen. 1 Suara

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya dipengaruhi oleh keinginan penulis mengangkat beberapa kisah hidup yang dialami, mulai dari perasaan sedih,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Bab ini memaparkan elemen-elemen yang terdapat pada Ande-ande Lumut Komposisi Musik Untuk Ansambel Vokal, yaitu : 1. Lirik lagu Keseluruhan komposisi ini menggunakan lirik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pelaku seni khususnya dibidang seni musik, baik sebagai seorang seorang pengajar, praktisi,

Lebih terperinci

Penerapan Akord Bebas Pada Lagu Nusantara Studi Kasus Pada Aransemen Lagu Sarinande

Penerapan Akord Bebas Pada Lagu Nusantara Studi Kasus Pada Aransemen Lagu Sarinande Penerapan Akord Bebas Pada Lagu Nusantara Studi Kasus Pada Aransemen Lagu Sarinande Oleh: Whayan Christiana Prodi Musik Bambu ISBI Bandung Jl. Buahbatu 212 Bandung Abstract : The application of free chord

Lebih terperinci

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT 77 TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Pada bab ini, kita akan membahas tiga konsep teknis yang penting dalam musik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian musik. Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan,

Lebih terperinci

Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan. Instrumen Keroncong

Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan. Instrumen Keroncong Bentuk Pembelajaran Teknik Permainan Instrumen Keroncong Oleh : Agus Untung Yulianta Musik keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele yang dimainkan dengan teknik arppegio, tirando,

Lebih terperinci

ANALISIS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK GUTHRIE GOVAN PADA LAGU WONDERFUL SLIPPERY THING NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Khayyan Munada

ANALISIS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK GUTHRIE GOVAN PADA LAGU WONDERFUL SLIPPERY THING NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Khayyan Munada ANALISIS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK GUTHRIE GOVAN PADA LAGU WONDERFUL SLIPPERY THING NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh: Khayyan Munada 1011515013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

Bentuk Penyajian Karya Musik Follow Me, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Akhir Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013

Bentuk Penyajian Karya Musik Follow Me, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Akhir Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Bentuk Penyajian Karya Musik Follow Me, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Akhir Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Oleh: Tomach Muhrizal T (092134262) Dosen Pembimbing: Budi Dharmawanputra, S.Pd.,

Lebih terperinci

DIKTAT PERKULIAHAN GITAR DASAR LANJUT. Disusun Oleh: 1. Herwin Yogo Wicaksono 2. Hanna Sri Mudjilah 3. Ayu Niza Machfauzia

DIKTAT PERKULIAHAN GITAR DASAR LANJUT. Disusun Oleh: 1. Herwin Yogo Wicaksono 2. Hanna Sri Mudjilah 3. Ayu Niza Machfauzia DIKTAT PERKULIAHAN GITAR DASAR LANJUT Disusun Oleh: 1. Herwin Yogo Wicaksono 2. Hanna Sri Mudjilah 3. Ayu Niza Machfauzia Diktat ini dibiayai oleh dana DIPA UNY Tahun 2010 Nomor: 21/Kontrak-Diktat/H.34.12/PP/V/2010

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL 7 BAB II LANDASAN KONSEPTUAL 2.1. Acuan Karya Di dalam proses pembuatan karya, seorang komposer pasti mempunyai referensi atau acuan karya yang banyak dipengaruhi oleh musisi-musisi lain karena sebuah

Lebih terperinci

CHORD-SCALE DIATONIK MAYOR. untuk

CHORD-SCALE DIATONIK MAYOR. untuk CHORD-SCALE DIATONIK MAYOR untuk MELODI-IMPROVISASI-ARANSEMEN (Djanuar Ishak, 2011) Istilah Skala : tangganada, It., scala; Ingg., scale;. Akor : It. accordo; Ingg. chord; Diatonik mayor: tangga nada dengan

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2

ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA ULANGAN KENAIKAN KELAS VII Semester 2 Mata Pelajaran : SENI BUDAYA Hari / Tanggal : Kelas/Semester : VII / 2 Waktu :. menit I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Sejarah Singkat Perkembangan Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental

Lebih terperinci

TINJAUAN ESTETIKA MUSIK PADA KARYA QUINTET FOR TENOR SAXOPHONE AND STRING QUARTET. Abstrak

TINJAUAN ESTETIKA MUSIK PADA KARYA QUINTET FOR TENOR SAXOPHONE AND STRING QUARTET. Abstrak TINJAUAN ESTETIKA MUSIK PADA KARYA QUINTET FOR TENOR SAXOPHONE AND STRING QUARTET Bayu Gilang Ramadhan Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

Musik Sebagai Iringan Gerak Tari. Oleh: Agus Untung Yulianta

Musik Sebagai Iringan Gerak Tari. Oleh: Agus Untung Yulianta Musik Sebagai Iringan Gerak Tari Oleh: Agus Untung Yulianta Pengertian Musik Musik merupakan perwujudan imitasi dari kehidupan alam, karena suara burung hong menurut bangsa China, dapat di tirukan menjadi

Lebih terperinci

Teknik Permainan Piano Goyang Borjuis, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013

Teknik Permainan Piano Goyang Borjuis, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Teknik Permainan Piano Goyang Borjuis, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Oleh: Dewi Nurlia Setyaningrum (092134248) Dosen Pembimbing: Drs. Heri Murbiyantoro, M. Pd

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Komposisi diartikan sebagai sebuah karya musik, suara atau melodi utama akan diikuti oleh suara-suara atau melodi lainnya yang dikoordinasikan, ditata, atau dirangkai

Lebih terperinci

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Wujud merupakan salah satu aspek yang paling mendasar, yang terkandung pada semua benda atau peristiwa

Lebih terperinci

KARYA MUSIK TRES PIEZAS PARA ROSETTE GUITAR QUARTET DALAM TINJAUAN BENTUK MUSIK. Oleh Danang Sandy Tyas Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd.

KARYA MUSIK TRES PIEZAS PARA ROSETTE GUITAR QUARTET DALAM TINJAUAN BENTUK MUSIK. Oleh Danang Sandy Tyas Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd. KARYA MUSIK TRES PIEZAS PARA ROSETTE GUITAR QUARTET DALAM TINJAUAN BENTUK MUSIK Oleh Danang Sandy Tyas Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd. ABSTRAK Seiring perkembangan zaman gitar berperan sebagai

Lebih terperinci

KARYA MUSIK ALAINN DALAM TINJAUAN ARANSEMEN

KARYA MUSIK ALAINN DALAM TINJAUAN ARANSEMEN KARYA MUSIK ALAINN DALAM TINJAUAN ARANSEMEN Muhammad Ahsin Maulana Mahasiswa Pendidikan Seni Drama Tari Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, ahsinmaulana07@gmail.com Agus Suwahyono,

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNIK JATHIS DALAM KOMPOSISI MUSIK BERJUDUL SUNYI UNTUK FORMAT QUINTET

APLIKASI TEKNIK JATHIS DALAM KOMPOSISI MUSIK BERJUDUL SUNYI UNTUK FORMAT QUINTET JURNAL APLIKASI TEKNIK JATHIS DALAM KOMPOSISI MUSIK BERJUDUL SUNYI UNTUK FORMAT QUINTET TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Abraham Anton Febrindo Luwiga NIM. 1211864013 Semester Gasal 2017/2018

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Makalah Teori Dasar Musik Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Disusun oleh kelompok 3 Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari Fitri Ramadayanti Riski Okta Mayasari (A1G016091) Kelas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam album rekaman Pupuh Raehan volume 1 sanggian Yus Wiradiredja. Pupuh Balakbak Raehan mulai diperkenalkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi

Lebih terperinci

Harmoni I. Progresi I IV V

Harmoni I. Progresi I IV V Harmoni I Setelah kita mengetahui Skala dan Modal selain juga Kord dalam StrukturTonalitas, kita sudah mempunyai Pengetahuan Dasar Musik. Persoalan berikutnya adalah cara menggunakannya pada saat membuat

Lebih terperinci

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY HARMONI MANUAL January 1 2011 Oleh: HENI KUSUMAWATI (heni_kusumawati@uny.ac.id) DIKTAT KULIAH JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY BAB I PENGENALAN AKOR PRIMER (I, IV, dan V) A. Akor Tonika (I), Akor

Lebih terperinci