BAB I PENDAHULUAN I-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya industri yang berkembang, baik industri yang berskala

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

BAB II LANDASAN TEORI

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Dapat kita lihat begitu banyak kendaraan yang digunakan oleh masyarakat, dari. ataupun untuk usaha misal pedagang kaki lima.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pertumbuhan industri pangan di Indonesia mengalami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Sejarah CV. Vannisa Gambar 1.1 Logo CV. Vannisa Sumber : CV.

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya memiliki jumlah penjualan sebesar < Rp per

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membawa perubahan

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan di dunia bisnis otomotif saat ini sangatlah ketat karena

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kue di Kota Bandung Nama Toko Produk Harga

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN MARKETING MIX

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Persoalan tersebut menuntut manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan karena untuk mendirikan usaha ini tidak memerlukan banyak modal

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. Jenis Kredit Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI KAJIAN

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Cipta Master Perkasa

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen atau pelanggan sepertinya akan menjadi suatu trendsetter

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat sebagai salah satu kebutuhan hidup mereka. Seiring dengan. juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dalam berbagai pameran berskala internasional diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan melalui proses pengilangan minyak mentah. Saat ini BBM telah

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah CV. Vannisa GAMBAR 1.1 Logo CV. Vannisa

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memilih produk. Dengan demikian telah membuktikan bahwa. merupakan kunci prestasi dalam persaingan antar perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

BAB 1 PENDAHULUAN. baru dan masuknya cabang-cabang bank asing di Indonesia, sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

iv Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan sebuah bengkel untuk mampu mengatur strategi sehingga bengkel

BAB I PENDAHULUAN. produk yang tinggi. Memulai penjualan pada tahun 2000 dengan. nama Amanda yaitu singkatan dari Anak MANtu DAmai.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghemat banyak waktu. Seperti contoh, sekarang sudah tersedia banyak

BAB I PENDAHULUAN. di bidang bisnis tersebut. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar yang sangat luas. ( 10 Oktober 2012). Dirjen

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 DATA WISATAWAN MANCANEGARA KE JAWA BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman (food and beverage) merupakan salah satu industri yang berkembang di Negara Indonesia, khususnya pada Provinsi Jawa Barat. Industri ini mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk ketika krisis perekonomian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 menunjukkan provinsi Jawa Barat berada di peringkat kedua dalam jenis UKM per desa/kelurahan dengan total 16.405. Industri makanan dan minuman menempati posisi pertama dengan jumlah 4.023 UKM. Data ini membuktikan potensi UKM sebagai penggerak perokonomian masyarakat yang cukup besar. Data dari BPS juga menunjukkan pertumbuhan produksi industri dari tahun ke tahun triwulan I 2013 UKM mengalami kenaikan industri makanan sebesar 10,76% dan industri minuman 9,41%. Ini merupakan indikator bahwa industri makanan dan minuman yang banyak dikerjakan UKM memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Disisi lain dengan semakin berkembangnya UKM pada industri makanan dan minuman menimbulkan persaingan yang ketat antar pelaku usaha. Menurut Marwani (2003:34), kompetisi yang semakin ketat cenderung menyebabkan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh industri kecil dan menengah mengarah pada keseimbangan. Bahkan, pada kondisi tertentu, industri kecil dan menengah yang tidak mampu berkompetisi akan tergusur dari persaingan usaha, alias mengalami kebangkrutan. Dalam memenangkan persaingan maka para pengusaha harus dapat memahami para konsumennya. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono bahwa setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen dari pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya. Melalui pemahaman perilaku konsumen pihak manajemen perusahaan dapat I-1

I-2 menyusun strategi yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli pesaingnya. Seperti dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management (2002:183), keputusan pembelian meliputi faktor-faktor pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Dalam keputusan pembelian memerlukan suatu upaya dari perusahaan agar produknya dapat sampai ke tangan konsumen, paling tidak perusahaan tersebut berusaha untuk mengubah perilaku konsumen dari rasa ingin tahu mengenai produk yang ditawarkan perusahaan menjadi rasa tertarik, bahkan dari rasa tertarik tersebut meningkat sampai pada adanya keinginan untuk memiliki produk sehingga konsumen tersebut mengambil keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Di tengah persaingan bisnis makanan dan minuman pada usaha kecil menengah di Kota Bandung sendiri mengalami perkembangan yang sangat pesat, dikarenakan Kota Bandung adalah sebagai trademark dan trendsetter yang cukup menawan hati dengan produk-produk kulinernya. Salah satu produk makanan khas dari Kota Bandung adalah Brownies. Brownies adalah salah satu produk makanan berbahan baku tepung terigu dan juga coklat yang di produksi dengan cara dikukus maupun dibakar. CV. Brownies Vannisa merupakan perusahaan skala usaha kecil dan menengah yang usahanya bergerak pada bidang industri makanan. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan memiliki lebih dari 10 varian rasa untuk jenis brownies kukus, yaitu Coklat (Original), Blueberry, Zebra, Keju-Keju, Keju Cokelat, Cokelat Pandan, Sarikaya Pandan, Keju Pandan, Tiramisu, Strawberry, Green Tea, Pisang Keju, Pandan, dan Lemon. Kemudian dikembangkan pula produk Brownies Bakar rasa Original dan Keju Coklat, Puding Bakar, Pisang Bollen serta makanan ringan yaitu Cheese Stick dan Onion Stick.

I-3 Berdasarkan hasil pengamatan (survey) pada data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Kota Bandung menurut kelompok umur dan jenis kelamin pada usia 10 sampai dengan 65+ tahun adalah 2.073.241 jiwa dari total penduduk 2.481.469 jiwa. Tabel 1.1 Data Kependudukan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Bandung Pada Tahun 2015 Sumber : http:/www.bandungkota.bps.go.id Melihat dari data kependudukan tersebut, menjadi potensi bagi perusahaan untuk memperluas dan merebut pasar sebanyak mungkin. Dengan melihat kondisi tersebut seharusnya CV. Brownies Vannisa mampu mencapai target perusahaan yaitu meningkatkan penjualan setiap tahunnya. Namun, pada tahun 2015 produk brownies vannisa hanya mampu terjual sebanyak

I-4 307.314pcs yang artinya, perusahaan CV. Brownies Vannisa hanya mendapatkan 14,82% dari pasar potensial di Kota Bandung. Tabel 1.2 Data Penjualan CV. Brownies Vannisa Tahun 2015 Daftar Brownies Cokelat Terjual Tahun 2015 Nama Barang Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Cokelat 9.974 8.217 8.936 8.399 10.630 7.432 12.440 8.521 8.897 7.826 7.217 11.328 Blueberry 2.712 2.163 2.253 2.299 2.576 1.935 3.335 2.258 2.338 2.176 1.980 3.194 Keju Cokelat 4.504 3.829 4.019 4.102 4.690 3.633 5.691 4.181 4.355 4.131 3.568 5.484 Zebra 1.050 948 888 1.098 880 854 1.073 792 835 724 663 1.092 Keju-keju 1.037 861 886 869 993 759 1.245 868 897 870 762 1.194 Cokelat Pandan 1.946 1.633 1.821 1.747 1.967 1.446 2.434 1.678 1.818 1.645 1.472 2.336 Keju Pandan 2.508 2.144 2.244 2.274 2.593 1.990 3.241 2.348 2.598 2.308 2.157 3.226 Sarikaya Pandan 610 548 390 496 664 457 690 599 596 507 531 792 Tiramisu 2.206 1.889 1.995 1.923 2.169 1.639 2.665 1.868 2.050 1.832 1.670 2.745 Strawberry 1.016 852 810 878 1.059 645 1.214 851 947 699 711 1.166 Sumber : Data Penjualan Perusahaan Tahun 2015 Tidak menutup kemungkinan CV. Brownies Vannisa menemui kendala dalam persaingan di masa depan. Potensi persaingan menyebabkan perusahaan dalam industri makanan dan minuman harus menyiapkan strategi pemasaran agar dapat bertahan. Ada berbagai macam tools strategi pemasaran yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan, antara lain adalah marketing mix, strategi STP (segmenting, targeting, positioning) dan SWOT yang meliputi strength, weakness, opportunity, threat. Marketing mix sering digunakan oleh para akademisi, praktisi, maupun pelajar pada umumnya untuk memahami elemen-elemen pemasaran pada suatu produk. Marketing mix sebagai campuran rangkaian elemen pemasaran yang dapat dikendalikan untuk memproduksi respon target pasar yang diinginkan perusahaan (Kotler & Armstrong, 1976 dalam Rafiq & Ahmed, 1995). Tool ini digunakan untuk membuat keputusan penting guna mendapatkan respon pasar yang diinginkan. Rumusan marketing mix yang terkenal dan banyak digunakan adalah rumusan marketing mix 4P oleh McCarthy (1960). Rumusan tersebut berisikan empat elemen pemasaran yakni product, price, promotion, dan place. Empat variabel marketing mix pendapat dari McCarthy (1960).

I-5 Strategi pemasaran STP merupakan tiga fase proses pemilihan target pelanggan dan cara menempatkan diri terhadap target pelanggan tersebut. STP mencakup segmentation, targetting, dan positioning Kotler (1997). Segmentation merupakan proses pembagian pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin membu-tuhkan produk yang berbeda (Lupiyoadi, 2001). Targetting merupakan proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu wilayah atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberikan respon (Keegan & Green, 2008). Positioning merupakan proses perancangan penawaran dan citra perusahaan untuk menempati tempat khusus dalam pikiran konsumen dari target pasar (Kotler & Keller, 2006). Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) telah digunakan oleh banyak praktisi, peneliti pemasaran, dan sering dijadikan sebagai alat untuk pemasaran bisnis dan strategi. Dalam arena bisnis pengelompokan dalam internal dan eksternal adalah titik awal untuk perencanaan strategis. Biasanya, analisa SWOT digunakan untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mencakup struktur, sumber daya, kapasitas dan efisiensi, serta sumber daya keuangan. Analisa SWOT juga menganalisis peluang dan ancaman eksternal termasuk pelanggan, pesaing, tren di pasar, mitra dan pemasok, perubahan sosial dan teknologi baru, dan berbagai masalah ekonomi, politik. Faktor-faktor SWOT didapatkan melalui survey, wawancara, atau pengumpulan data kualitatif lainnya. Namun, faktor-faktor SWOT tersebut perlu diidentifikasi besaran dampaknya terhadap tujuan perusahaan, yakni strategi pemasaran. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode yang dapat menterjemahkan karakter kualitatif faktorfaktor SWOT menjadi karakter yang kuantitatif. AHP adalah pengambilan keputusan multi kriteria yang memanfaatkan pembentukan hirarki untuk memperlihatkan masalah dan kemudian mengembangkan prioritas alternatif berdasarkan keputusan dari pengguna (Wind dan Saaty, 1980). AHP telah dikembangkan oleh Thomas Saaty pada

I-6 tahun 1970 untuk memecahkan masalah yang ada di ekonomi, analisis militer, sosial, dan ilmu manajemen. (Coyle, 2004). Metode ini merupakan metode yang tepat untuk keputusan yang kompleks dan melibatkan perbandingan alat keputusan yang sulit untuk diukur secara kuantitas (Wind dan Saaty, 1980). Juga dapat di sebut sebagai metode kriteria penentuan keputusan untuk mendentukan skala rasio dari AHP. Penelitian mengenai SWOT-AHP sendiri telah dilakukan oleh beberapa peneliti (Wickramasinghe dan Takano., 2009; Lee dan Patrick., 2010). Peneliti-peneliti tersebut menganalisis hubungan antara SWOT dengan AHP dalam berbagai objek amatan, seperti perencanaan strategis, pariwisata, dan outsourcing pemasaran olahraga. Penelitian yang menggunakan metode SWOT-AHP, harus terlebih dahulu menentukan goal apa yang harus dicapai. Persaingan sektor industri kosmetik yang begitu ketat, menuntut perusahaan harus harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk dapat meningkatkan penjualan produk. oleh karena itu, goal yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran. untuk mencapai goal tersebut, alternatif-alternatif strategi diuji untuk menemukan faktor SWOT apa yang tepat digunakan. Saat ini, CV. Brownies Vannisa ingin melakukan peningkatan performa penjualan dengan mengupayakan pengembangan strategi pemasaran. Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis melihat potensi jumlah penduduk di Kota Bandung merupakan peluang pasar untuk semua bisnis pada industri usaha kecil dan menengah maupun industri besar. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Usulan Perancanaan Strategi Perusahaan CV. Brownies Vannisa Dengan Menggunakan Metode SWOT dan Analitycal Hierarchy Process

I-7 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang berkaitan dengan perumusan dan pemilihan prioritas alternatif strategi bersaing bagi usaha kecil menengah Brownies Vannisa : 1. Bagaimana merumuskan strategi perusahaan dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di perusahaan? 2. Bagaimana menentukan prioritas alternatif strategi sebagai kebijakan perusahaan dalam upaya menghadapi persaingan? 3. Bagaimana rencana implementasi strategi yang sudah terpilih oleh perusahaan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Pemecahan Masalah 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk merumuskan bentuk strategi perusahaan dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki perusahaan. 2. Mengetahui prioritas alternatif strategi sebagai kebijakan dan usulan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan. 3. Membuat rencana aksi berdasarkan kebijakan strategi yang dilakukan perusahaan. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis - Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik ingin mengkaji lebih dalam tentang tema penelitian ini.

I-8 - Memberikan wawasan baru bagi penulis dan sebagai bahan informasi bagi para pengambil keputusan yang mempunyai permasalahan seperti ini 2. Secara Praktis Penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui strategi bersaing yang tepat dalam menghadapi persaingan pasar. 1.4 Batasan Masalah dan Asumsi Untuk mencegah terlalu luasnya bidang pembahasan, serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Maka perlu dilakukan suatu pembatasan dan asumsi. Adapun pembatasan dan asumsinya sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan hanya pada usaha Brownies Vannisa. 2. Adapun asumsi masalah dalam penelitian ini adalah responden yang terlibat mempunyai pengetahuan yang cukup tentang permasalahan diatas. 3. Semakin banyak jumlah penduduk di Kota Bandung, semakin terbuka lebar potensi dan peluang untuk usaha. 1.5 Lokasi Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan pada usaha Brownies Vannisa yang beralamat di Komp. Griya Bandung Indah 2 Jl. Alam Permai I Blok G5 No.6, Ciwastra 40287 Bandung (Jawa Barat). 1.6 Sistematika Penulisan Agar dapat melakukan pengevaluasian secara terperinci dan sistematis dengan maksud untuk mempermudah kearah penalaran masalah, maka sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :

I-9 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan secara singkat mengenai isi skripsi, yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sitematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan teori dan penelitian terdahulu. Landasan teori diperoleh melalui tinjauan pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian terdahulu yang kemudian hasilnya dirumuskan dalam bentuk kerangka pemikiran. BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH Bab ini berisi tentang logika dan metodologi pemecahan masalah, juga mengenai langkah-langkah analisis yang digunakan dengan melihat batasan dan asumsi yang ada. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini membahas mengenai pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian, dimana mencakup data mengenai sejarah perusahaan secara umum, juga mengenai data yang akan diolah dan dianalisa sehingga dapat dijadikan dasar untuk pembahasan mengenai pokok permasalahan. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai Analisis dan pembahasan berdasarkan pada hasil pengolahan data pada bab sebelumnya, dimana permasalahan diarahkan sehingga didapat suatu solusi dari permasalahan tersebut. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari pembahasan dan jawaban atas tujuan yang ingin dicapai dan Saran mengenai tindak lanjut dari kesimpulan yang telah dihasilkan yang merupakan rekomendasi untuk perusahaan yang terkait dengan penelitian yang telah dilakukan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN