Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI T a u f i q u r R a c h m a n

dokumen-dokumen yang mirip
TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #13 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #12 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Keputusan Dalam Ketidakpastian dan Resiko

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

OUTLINE. BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan. Konsep-konsep Dasar Probabilitas. Distribusi Probabilitas Diskret.

PERTEMUAN 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO IRA PRASETYANINGRUM

Pertemuan 6 TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

BAB IX PROSES KEPUTUSAN

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

PENGENALAN SISTEM OPTIMASI. Oleh : Zuriman Anthony, ST. MT

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI BERESIKO

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu

Keputusan MODUL OLEH

Makalah Ekonomi Manajerial Tentang Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Beresiko

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Teori Pengambilan Keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

STATISTICAL THINKING DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BISNIS. Rezzy Eko Caraka

Definisi & Latar Belakang...(1/2)

Definisi & Latar Belakang...(1)

Decision Making Prentice Hall, Inc. A 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

STRATEGI GAME. Achmad Basuki

Bab 2 LANDASAN TEORI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven.

BAB I DASAR SISTEM OPTIMASI

Teori Permainan. Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng

Sesi IX : RISET OPERASI. Perkembangan Riset Operasi

MENTORING MKDB. Dilarang Memperbanyak Mentoring ini tanpa seijin SPA FEUI. Mentoring dapat didownload di

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TEORI UTILITAS

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KONFLIK (GAME THEORY)

Teknik Industri Unirversitas PGRI Ronggolawe Tuban

Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Tidak Ada Kepastian IRA PRASETYANIGRUM

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si.

Metode Kuantitatif Bisnis. Week 9 Decision Analysis Decision Table

ANALISIS POHON KEPUTUSAN DECISION TREE ANALYSIS

POHON KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

Tujuan Praktikum Landasan Teori 2.1 Sejarah dan Pengertian

BAB III METODE ANALISIS INCREMENTAL

DECISION TREE (POHON KEPUTUSAN)

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5

Riset Operasi GAME THEORY. Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

MATERI TAMBAHAN TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Sumber Bambang Avip Priatna Martadiputra)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Kuantitatif Modul 10 dan 11 TEORI PERMAINAN ( GAME THEORY)

Analisa resiko dalam penganggaran modal

Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : MOJAKOE MKDB SPA FEUI 2014

LATIHAN SOAL TERJAWAB-BAB 10. Untuk mahasiswa, jawaban diberikan untuk soal ganjil.

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEADAAN RISIKO UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI

BAB IV TEORI PERMAINAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI

Chapter Topics. The payoff table and decision trees. Criteria for decision making

1.1 Latar Belakang Masalah

Universitas Sumatera Utara

MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

MKDB UAS Semester Genap 2014/2015

TEORI PERMAINAN. JHON HENDRI RISET OPERASIONAL UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 Page 1

Guru M1 M2 M3 M4 Pekerjaan P P P P

nilai payoff dari Decision Tree, oleh karena itu dilakukanlah pendekatan dengan metode

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (decision maker). Dalam pengambilan keputusan, manajer harus

Aplikasi Teori Peluang dan Statistika dalam Pengambilan Keputusan

Lembar Kerja Mahasiswa

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN C. SIKAP TERHADAP RISIKO D. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1 Definisi Keputusan. Definisi:

MANAJEMEN (RISK MANAGEMENT)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Riset Operasional Teori Permainan

RISIKO DALAM INVESTASI

OLEH: DR. HJ.A RATNA SARI DEWI, SE, MSI FAK. EKONOMI UNHAS

TEORI PERMAINAN. Tidak setiap keadaan persingan dapat disebut sebagai permainan (game). Kriteria atau ciri-ciri dari suatu permainan adalah :

Rahmat Hidayat SE., MM

BAB III GAME THEORY. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang

Transkripsi:

Materi #13 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan 2 Mampu membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari. Indikator Penilaian Ketepatan dalam memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan teori keputusan.

Pendahuluan (1/2) 3 Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor risiko. Kriteria umum untuk menilai keputusan yang berisiko adalah ekspektasi nilai maksimum (atau minimum). Dengan kriteria ini diasumsikan bahwa nilai dapat diestimasikan sebagai produk dari nilai suatu hasil dan probabilitas kemunculannya. Model-model pengambilan keputusan dalam analisa kuantitatif sering menggunakan anggapan tersedianya informasi yang sempurna.

Pendahuluan (2/2) 4 Dalam kenyataan para pimpinan sering dipaksa harus mengambil keputusan tanpa informasi sempurna (ada variabilitas informasi, seperti kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian). Model Pengambilan Keputusan dipengaruhi atau tergantung dari Informasi yang ada/yang dimiliki. Informasi yang ada, pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu: Informasi Sempurna (Perfect Information) Informasi Tidak Sempurna (Imperfect Information)

Model Pengambilan Keputusan (1/4) 5 Jika dikaitkan dengan informasi yang dimiliki, maka model terdapat 3 pengambilan keputusan: 1) Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty). 2) Model Pengambilan Keputusan dalam kondisi Berisiko (Risk). 3) Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty).

Model Pengambilan Keputusan (2/4) 6 1) Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) hanya mempunyai satu hasil (payoff tunggal). Model ini disebut juga Model Kepastian / Deterministik.

Model Pengambilan Keputusan (3/4) 7 2) Model Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Beresiko (Risk). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya dapat diperhitungakan atau dapat diketahui. Model Keputusan dengan Risiko ini disebut juga Model Stokastik.

Model Pengambilan Keputusan (4/4) 8 3) Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya tidak dapat diketahui/ditentukan. Model Keputusan dengan kondisi seperti ini adalah situasi yang paling sulit untuk pengambilan keputusan. Kondisi yang penuh ketidakpastian ini relevan dengan apa yang dipelajari dalam Game Theory.

Metode Kuantitatif Teori Keputusan 9 Fokus yang dipelajari dalam Metode Kuantitatif hanya pada Model Pengambilan Keputusan dengan Risiko (Risk). Teori keputusan (decision theory) dalam kasus ini bertujuan untuk memaksimumkan benefit atau meminimumkan biaya biaya berbagai keputusan dalam kondisi berisiko.

Contoh Kasus 10 Seorang pedagang jeruk menjual barang dagangannya secara eceran dengan harga Rp.1500,-/buah. Apabila jeruk tersebut tidak laku dijual secara eceran (mendekati masa kadaluarsa) maka ada perusahaan yang bersedia membeli jeruk tersebut dengan harga Rp.300,-/buah. Pedagang tersebut membeli jeruk dengan harga Rp.1000,-/buah. Saat ini pedagang tersebut sedang memikirkan berapa persediaan yang ideal untuk barang dagangannya. Berdasarkan pengalaman dari periode tahun lalu dimana ia berjualan selama 300 hari adalah sebagai berikut: Terjual Rata-rata Jumlah Hari Terjual Rata-rata Jumlah Hari 500 buah 60 hari 700 buah 120 hari 600 buah 90 hari 800 buah 30 hari

Penyelesaian Kasus 11 Kasus tersebut bisa diselesaikan dengan: 1) Kriteria Keputusan: a) Kriteria Maximax b) Kriteria Maximin c) Kriteria Kemungkinan Maksimum d) Kriteria Laplace 2) Kriteria Expected Value yang Tertinggi. 3) Kriteria Pohon Keputusan (Decision Tree).

Penyelesaian Kasus 12 Diketahui: Harga jual per buah = Rp.1500,- Harga jual per buah apabila jeruk tidak laku di jual = Rp.300,- Harga beli jeruk per buah = Rp.1000,- Keuntungan per jeruk = Rp.1500 Rp.1000 = Rp.500,- Kerugian per jeruk = Rp.1000 Rp.300 = Rp.700,- Nilai probabilitas penjualan jeruk adalah: Terjual Rata-rata Probabilitas 500 buah 60/300 = 0,2 600 buah 90/300 = 0,3 700 buah 120/300 = 0,4 800 buah 30/300 = 0,1 Total 1,0

Tabel Pay Off Kasus 13

Penyelesaian Kriteria Maximax 14 Kriteria Maximax, mengatakan bahwa keputusan yang mempunyai pay off paling tinggi (tanpa memperdulikan hal lain) yang seharusnya dipilih (Optimistik). Lihat Tabel Pay Off: Maksimum Baris 1 = 250000 Maksimum Baris 2 = 300000 Maksimum Baris 3 = 350000 Maksimum Baris 4 = 400000 Yang tertinggi adalah 400000, berarti persediaan ideal adalah 800 buah jeruk.

Penyelesaian Kriteria Maximin 15 Kriteria Maximin, memilih keputusan yang menghasilkan nilai maksimum dari pay off yang minimum. Minimum Baris 1 = 250000 Minimum Baris 2 = 180000 Minimum Baris 3 = 110000 Minimum Baris 4 = 040000 Yang tertinggi adalah 250000, berarti persediaan ideal adalah 500 buah jeruk.

Penyelesaian Kriteria Kemungkinan Maksimum 16 Menyatakan seseorang seharusnya memilih keputusan optimalnya atas dasar yang paling sering terjadi, dalam hal ini dilihat dari probabilitasnya maka yang paling sering terjadi adalah permintaan 700 dengan probabilitas 0,4. Jadi sebaiknya persediaan ideal adalah 700 buah jeruk dengan kemungkinan keuntungan yang diperoleh sebesar 350000.

Penyelesaian Kriteria Laplace 17 Memilih keputusan yang mempunyai laba rata-rata tertinggi. Dalam hal ini persediaan ideal adalah 800 buah jeruk dengan rata-rata keuntungan 325000.

Penyelesaian Kriteria Expected Value Tertinggi 18 Kriteria Expected Value yang Tertinggi Keputusan yang dipilih adalah keputusan yang mempunyai expected value pay off yang tertinggi. Perhitungan EV (EMV = Expected Monetary Value) dapat diperoleh dengan memasukan semua besaran probabilitas dalam perhitungan. Keputusan yang diambil untuk persediaan optimal sebanyak 600 buah jeruk dengan EMV sebesar Rp.276000,-

Cara Mencari EMV 19 EMV

Penyelesaian Kriteria Pohon Keputusan 20

6623 - Taufiqur Rachman 21