BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
AGROWISATA KOPI LUWAK DI PETANG, BADUNG

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja, menghasilkan devisa negara, dan berfungsi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu hasil dari berbagai tanaman perkebunan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

I. PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

PENGEMBANGAN HUNIAN SEBAGAI AKOMODASI WISATA DI DESA PANGSAN,BADUNG

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi

KATA PENGANTAR Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Flores Bajawa Di Kabupaten Ngada, Flores.

SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 BAB I PENDAHULUAN

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penduduk Indonesia masing menggantungkan hidupnya di sektor ini. Sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIR Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Indonesia merupakan negara produsen kopi dan kakao

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-bog

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kantor Produksi Iklan di Badung

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. 1.

I. PENDAHULUAN. dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi merupakan bahan minuman tidak

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Metode Perancangan Sistematika Penulisan...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan

PENDAHULUAN. daratan menjadi objek dan terbukti penyerapan tenaga kerja yang sangat besar.

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

Denpasar Tourism and Cultural Information Center BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... xiv Daftar Diagram... xvi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

PEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN

darah tidak berfungsi dengan baik.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan.

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. dibutuhkan salah satu metode yang dapat memudahkan perancangan dalam

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Untuk memberikan gambaran umum dari isi laporan ini, maka bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang yang mendukung lahirnya pengadaan suatu agrowisata kopi luwak dengan masalah dan tujuan yang ingin dicapai 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Tak terkecuali di bidang perkebunannya. Salah satu hasil perkebunan di Indonesia yang dapat dikagumi adalah kopi. Di dunia perkopian internasional, posisi Indonesia dinilai cukup strategis karena Indonesia merupakan negara pengekspor kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan Vietnam. Produktivitas kopi Indonesia mencapai 1.250 ton per tahun lebih rendah bila dibandingkan dengan Vietnam 22.000 ton pertahun dan Brazil 50.826 pertahun (International Coffee Organization, 2012). Kopi di Indonesia memiliki keragaman nama sesuai daerah tumbuhnya seperti kopi ateng catimor Sumatra, kopi sigarar utang di NTT, 1

dan kopi Bali. Namun dari keragaman nama tersebut, di Indonesia sebenarnya memiliki dua jenis kopi yaitu kopi Arabika dan kopi robusta (Setiawati, 2007 : 2). Kopi Luwak dikenal sebagai kopi yang paling mahal dan khas, yang sampai sekarang diproduksi dalam jumlah terbatas (Puslitkoka, 2015). Keistimewaan dari kopi luwak adalah sebelum kopi menjadi kering, biji kopi telah melewati pencernaan di dalam perut luwak jenis Paradoxorus hermaphroditus, salah satu jenis Luwak Indonesia. Menurut data Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia tahun 2015, harga kopi luwak arabika Jawa mentah dapat mencapai 40$ atau sekitar Rp. 480.000,00 per kg. Harga yang mahal ini dikarenakan rasa dan kualitas dari kopi luwak berbeda dengan kopi non-luwak lainnya. Petang merupakan daerah Kecamatan yang berlokasi di Kabupaten Badung dan memiliki tujuh Desa diantaranya Desa Carangsari, Desa Getasan, Desa Pangsan, Desa Petang, Desa Sulangai, Desa Pelaga dan Desa Belok. Luas areal Petang adalah 115 Km 2 dan areal perkebunannya mencapai 2.166 Ha (Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2014). Kecamatan Petang merupakan daerah dingin dan sejuk sehingga cocok dalam area tumbuh tanaman kopi. Areal tanam kopi di Kecamatan Petang 1.758,08 Ha dan produksinya mencapai 416,68 ton (Petang dalam Angka, 2014). Desa Pelaga dan Desa Belok adalah dua Desa yang memiliki luas tanam dan produksi kopi terbanyak mencapai 70% dari totalnya. Hal ini menjadikan profesi petani kopi sebagai profesi terbanyak di Desa Pelaga dan Desa Belok. Hasil produksi kopi yang melimpah ini menjadikan Petang sebagai penghasil kopi kelima terbesar di Bali. Petang juga memiliki pemandangan perkebunan dan alamnya yang sangat indah. Seharusnya pemandangan indah perkebunan kopi ini dimanfaatkan dengan baik dengan pengadaan sebuah agrowisata kopi. Agrowisata kopi merupakan salah satu cara dalam pelestarian lingkungan perkebunan kopi. Agrowisata kopi luwak ini menerapkan sistem luwak dikandangkan dengan pohon kopi secara langsung. Agrowisata ini diharapkan dapat mampu memfasilitasi masyarakat yang ingin berwisata sekaligus menikmati alam perkebunan kopi dan mempelajari proses pengolahan kopi luwak yang baik dan benar 2

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang didapat berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut : a. Bagaimana spesifikasi umum dari sebuah agrowisata kopi luwak? b. Bagaimana spesifikasi khusus dari pengadaan agrowisata kopi luwak di Petang? c. Bagaimana tema perancangan dan pemrograman ruang dari pengadaan agrowisata kopi luwak di Petang? d. Bagaimana konsep perancangan yang dapat ditransformasikan ke dalam wujud fisik bangunan agrowisata kopi luwak di Petang? 1.3 Tujuan Tujuan yang didapat berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat adalah sebagai acuan dalam mendesain agrowisata kopi luwak di Petang, Badung yang kemudian dapat ditransformasikan pada tahapan desain fisik agrowisata kopi luwak ini yang meliputi penentuan spesifikasi umum dan spesifikasi khusus, penentuan tema, perancangan dan pemrograman ruang serta identifikasi terhadap konsep-konsep dalam perancangan agrowisata kopi luwak di Petang, Badung. 1.4 Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan mengikuti metode perancangan yang merujuk pada teori proses perancangan lima langkah. Proses perancangan lima langkah terdiri dari : permulaan, persiapan, pembuatan usulan, evaluasi dan tindakan. (Snyder, 1984 : 60). Pada proses ini juga akan terjadi proses umpan balik yang menyempurnakan hasil dari masingmasing proses tersebut. Lima tahapan proses tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap Permulaan Tahap permulaan merupakan proses penjabaran mengenai seluruh permasalahan yang harus dipecahkan. Pada perancangan agrowisata kopi luwak di Petang proses ini terdapat pada Bab I yaitu latar belakang, rumusan masalah dan tujuan. Proses permulaan ini merupakan batasan sampai dimana permasalahan pada agrowisata kopi luwak ini akan dipecahkan mulai dari segi fisik hingga non fisik. Dari proses permulaan awal ini akan ditentukan seluruh informasi yang harus dikumpulkan untuk merancang sebuah agrowisata kopi luwak. 3

2. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap pengumpulan dan analisis data mengenai permasalahan yang harus dipecahkan. Pada perancangan agrowisata kopi luwak di Petang tahap ini ada pada Bab II dan Bab III yaitu pemahaman mengenai proyek yang ditinjau dari berbagai pustaka-pustaka, studi banding ke proyek sejenis serta studi pengadaan proyek yang berkaitan dengan tinjauan lokasi. Pada pengumpulan data terdapat dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif, maupun kausal (Hermawan, 2005 :168). Data primer dapat diperoleh melalui wawancara mengenai proses pengolahan kopi luwak kepada Bapak I Wayan Dira selaku pemilik industri dan wisata kopi luwak UD. Cipta Lestari di Tabanan, Bapak Gede Selamet sebagai salah satu petani kopi di Petang dan observasi mengenai lokasi dan tapak untuk agrowisata kopi luwak di Petang. Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain (Hermawan, 2005 : 168). Data sekunder diperoleh dari studi literatur melalui buku-buku, koran, internet serta data instansional mengenai peraturan yang berkaitan dengan pengadaan agrowisata kopi luwak di Petang. 3. Tahap Pembuatan Usulan Tahap pembuatan usulan merupakan tahapan pengajuan usulan terhadap permasalahan yang telah dirumuskan berdasarkan data yang ada dan hasil analisis. Pada perancangan agrowisata kopi luwak di Petang tahapan tersebut ada pada Bab IV dan Bab V yaitu pada penentuan tema, pemrograman dan konsep. Dari konsep tersebut akan dilanjutkan pada rancangan akhir yang akan dikerjakan pada studio tugas akhir. Pada studio tersebut juga akan terdapat proses evaluasi dan proses umpan balik. 4. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi merupakan tahapan penilaian terhadap usulan-usulan yang telah dibuat. Tahap evaluasi sebenarnya sudah terdapat pada tahapan konsep-konsep perancangan yaitu mengevaluasi konsep-konsep yang telah dibuat agar sesuai dengan tema dari pengadaan agrowisata kopi luwak di Petang. 4

5. Tahap Tindakan Tahap tindakan merupakan tahapan desain pra rancangan dan detail rancangan. Tahapan tersebut akan dilalui pada saat memasuki studio tugas akhir. Diagram dari proses kerja dalam laporan perancangan agrowisata kopi luwak di Petang, Badung akan digambarkan pada Gambar 1.1. JUDUL & IDE AWAL PERMULAAN KAJIAN PUSTAKA STUDI BANDING PERSIAPAN SPESIFIKASI UMUM LOKASI PROYEK SPESIFIKASI KHUSUS TEMA PROGRAM RUANG (FUNGSIONAL PERFORMANSI ARSITEKTURAL) PROGRAM TAPAK PEMBUATAN USULAN KONSEP PERANCANGAN KONSEP TAPAK ( ENTRANCE, ZONING, R. LUAR DAN UTILITAS) KONSEP BANGUNAN ( ENTRANCE, ZONING, BENTUK MASA, RUANG DALAM, TAMPILAN BANGUNAN, STRUKTUR BANGUNAN DAN UTILITAS) EVALUASI DESAIN TINDAKAN Gambar 1.1 Diagram proses kerja perancangan agrowisata kopi luwak di Petang, Badung 5