BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Dewi Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang munculnya ide proyek Museum dan Café Kopi di Kintamani, permasalahan yang timbul dalam perencanaannya, tujuan penulisan landasan konsepsual, pembuatan Museum dan Café Kopi serta metode yang digunakan dalam memperoleh data-data yang diperlukan dalam menjawab semua permasalahan yang ada. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang terkenal dengan kekayaan alamnya baik hasil pertanian, perkebunan hingga hasil pertambangan. Indonesia merupakan Negara tropis dimana tanaman kopi dapat dengan mudah tumbuh. Tanaman kopi pertama kali dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Belanda pada masa zaman penjajahan sekitar tahun Tanaman kopi kemudian dikembangkan oleh Belanda, hingga kini hampir setiap daerah di Indonesia dapat ditemukan tanaman kopi. Mudahnya tanaman kopi tumbuh di Indonesia membuat tanaman kopi
2 menjadi salah satu komuditi hasil perkebudan andalan Indonesia yang merambah dunia ekspor. Hasil perkebunan kopi membawa Indonesia menduduki peringkat ke-4 terbesar sebagai Negara penghasil kopi, dengan angka produksi kopi sebesar kurang lebih ton per tahun. Jumlah tersebut mendapat kontribusi terbesar dari perkebunan rakyat sebesar 96,2%, sisanya merupakan hasil dari sektor perkebunan swasta lebih kurang sebesar ton atau 1,5% dan dari sektor perkebunan negara menghasilkan rata-rata ton atau 2,3% per tahun (utama-karya.com). Indonesia memiliki beberapa jenis kopi yang kualitasnya telah dikenal hingga ke mancanegara diantaranya; Kopi Sumatera, Kopi Sulawesi, Kopi Aceh Gayo, Kopi Bali Kintamani, Kopi Papua Wamena, Kopi Flores Bajawa dan Kopi Jawa. Banyaknya jenis kopi yang tersebar di Indonesia dengan karakteristik yang berbeda-beda menyebabkan Indonesia menyandang predikat Negara nomer 1 di dunia dengan keanekaragaman biji kopi. Bali merupakan salah satu provinsi penghasil kopi di Indonesia dengan daerah penghasil kopi di Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Singaraja, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Badung. Kecamatan Kintamani merupakan daerah di Kabupaten Bangli yang terkenal akan daya tarik wisata berupa Kaldera Gunung Batur dan anjing ras yang khas yaitu Anjing Kintamani, ternyata memiliki kualitas hasil kopi yang terkenal hingga ke mancanegara. Kopi Kintamani memiliki merk tersendiri yang memiliki pasar ekspor. Potensi dari Kopi Kintamani tersebut mendorong Pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan yang mendukung perkebunan kopi dan industri kopi di Kintamani, diantaranya: Pada RTRW Bangli Pasal 13 huruf c yang menyebutkan: meningkatkan daya saing komoditas unggulan kopi arabika yang telah mendapatkan pengakuan sertifikat indikasi geografis, komoditas jeruk, budidaya perikanan, hasil perkebunan dan hortikultura lainnya. Pada RTRW Bangli Pasal 50 ayat 2 menyebutkan Pemantapan dan perluasan perkebunan rakyat dengan komoditas unggulan yang berdaya saing nasional atau
3 internasional, meliputi komoditas kopi arabika di Kawasan Kintamani dan sebagian Kecamatan Bangli; dan komoditas jeruk di Kawasan Kintamani. Pada RTRW Bangli Pasal 52 huruf b menyebutkan mengembangkan industri terkait pengolahan bahan makanan potensi sumber daya perkebunan yang ada seperti kopi, jeruk, buah-buahan lainnya. Kopi Kintamani tumbuh subur dengan baik di udara Kintamani yang sejuk. Cita rasa Kopi Bali Kintamani berbeda dengan kopi lainnya di Indonesia dengan sedikit cita rasa buah-buahan yang asam dan segar. Rasa tersebut didapat dari cara penanaman tumpang tanaman kopi dengan aneka sayuran dan tanaman buahbuahan di satu lokasi yang membuat rasa buah meresap ke biji kopi. Masyarakat Bali sendiri belum banyak yang mengenal kulitas dari Kopi Kintamani dikarenakan pasar Kopi Kintamani yang banyak menyasar pasar ekspor dan menengah ke atas. Masyarakat di Kecamatan Kintamani sendiri belum banyak yang memanfaatkan kopi kintamani sebagai daya tarik wisata yang dikomersialkan. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengangkat Kopi Kintamani agar lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dan mancanegara. Mengacu pada kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar meminum kopi dari dulu hingga saat ini kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern yang selalu menjadi minuman pilihan di waktu-waktu santai maupun resmi. Berdasarkan hal tersebut penulis memilih Museum dan Café Kopi di Kintamani sebagai Judul Seminar Tugas Akhir. Keberadaan Museum dan Café kopi ini diharapkan dapat memperkenalkan kopi kintamani pada masyarakat Indonesia dan mancanegara, serta mengangkat kopi kintamani sebagai ikon baru pariwisata di Kecamatan Kintamani. Perpaduan Museum dan Café Kopi di Kintamani ini diharapkan dapat memberi suasana museum dan café yang unik, dan menyenangkan serta menimulkan suasana santai, tidak seperti museum pada umumnya. Dengan keunikan yang dimiliki diharapkan kehadiran Museum dan Café Kopi ini dapat menarik pengunjung dan menjadi salah satu tujuan wisata edukasi bagi masyarakat.
4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan terkait dengan proyek perencanaan Museum dan Café Kopi di Kintamani, antara lain: a. Bagaimana perencanaan untuk mewujudkan suatu Museum dan Café Kopi di Kintamani yang dapat memberi edukasi sekaligus rekreasi bagi pengunjungnya? b. Bagaimana kriteria yang cocok untuk tempat dibangun proyek Museum dan Café Kopi di Kintamani dan dimana lokasi yang cocok untuk tempat dibangunnya proyek tersebut? c. Apa saja benda-benda yang akan dipajang pada Museum Kopi ini dan bagaimana pentaannya agar tidak menimbulkan rasa bosan? d. Bagaimana penataan dan peletakan ruang-ruang pada Museum dan Café Kopi di Kintamani ini agar kedua fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik dan pengunjung juga tertarik untuk mengunjungi museumnya? e. Apakah tema dan konsep yang cocok diterapkan dalam mendesain proyek Museum dan Café Kopi di Kintamani ini agar tercipta desain yang inovatif? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan konsep perancangan dan perencanaan proyek museum dan café ini sebagai acuan desain proyek perencanaan Museum dan Café Kopi di Kintamani adalah sebagai berikut: a. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menyusun landasan secara konsepsual sebuah bangunan dengan fungsi Museum yang memajang segala informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan kopi yang mengedukasi dan fungsi Café yang rekreatif, menyenangkan dan santai. b. Tujuan Perencanaan Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menyusun dan mewujudkan
5 suatu rancangan bangunan dengan fungsi Museum dan Café Kopi. Rancangan nantinya diharapkan dapat mewadahi dan menggambarkan berbagai informasi mengenai dunia perkopian di Indonesia sehingga dapat memberi edukasi mengenai kopi kepada masyarakat luas hingga proses pengolahannya menjadi secangkir minuman. Keberadaan museum ini disandingkan dengan café untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke museum dengan suasana yang santai dan menyenangkan. 1.4 Metode Penelitian Teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan guna merancang dan menjawab berbagai permasalahan yang timbul dalam proses perencanaan Museum Kopi di Kintamani adalah: Teknik Pengumpulan Data Ditinjau dari segi sumber data dan cara memperolehnya data dapat diagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. a) Data Primer Data primer adalah data yang secara langsung dikumpulkan oleh penulis dan didapat dari sumbernya (Suryabrata, 2003: 39). Data primer dapat diperoleh melalui proses sebagai berikut: Observasi Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis secara sistematis dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki (Sukardi, 1985). Dalam hal ini subjek yang diteliti adalah kajian objek sejenis berupa mseum untuk mendalami karateristik museum dan pengelolaan museum, data yang dicari mengenai fasilitas museum, jadwal operasional museum, cara memperoleh koleksi museum, perawatan koleksi museum dan jumlah pengunjung museum serta struktur organisasi museum. Seain itu observasi juga dilakukan pada lokasi dan site dimana akan didirikan Museum dan Café Kopi untuk mengetahui karakteristik lokasi.
6 Wawancara dan Diskusi Wawancara adalah suatu proses yang mengharuskan penafsiran dan penyesuaian terus-menerus. Wawancara adalah salah satu cara untuk mencari fakta dengan mengingat dan merekonstruksi sebuah peristiwa, mengutip pendapat dan opini narasumber (Shandang: 2004). Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan menggali informasi langsung dari narasumber yang terkait dengan proyek Museum dan Café Kopi di Kintamani, dalam hal ini kepala dan staff pada objek sejenis. b) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah tersusun sebelumnya dan berentuk dokumen-dokumen (Suryabrata, 2003: 39). Dengan kata lain data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain, dalam hal ini peneliti hanya bertindak sebagai pemakai data karena tidak langsung berhubungan untuk menggali data dengan narasumber. Data sekunder dapat berupa: Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988: 111). Dengan kata lain metode ini merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mencari reori-teori yang diperlukan berkaitan dengan judul proyek seminar. Studi literatur dapat dilakukan dengan mencari informasi di dalam buku, media cetak serta media elektronik berupa internet.
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di Indonesia. Bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan diuraikan tentang latar belakang yang menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan laporan ini. Serta akan diuraikan mengenai rumusan masalah, tujuan, metode penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor andalan perolehan devisa negara di Indonesia. Tercatat pada tahun 2014 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$ 10,69 atau
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengakuan berbagai organisasi
Lebih terperinciPusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Bagi bangsa Indonesia, kopi merupakan salah satu komoditi perdagangan yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanaman kopi berasal dari Benua Afrika, tepatnya dari negara Ethiopia. Pada abad ke-9, seorang pemuda bernama Kaldi tidak sengaja memakan biji mentah yang didapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Pusat Rekreasi dan Edukasi Pertanian Kacang Tanah Kabupaten Pati. Untuk mengetahui perngertian dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN
1 PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju dan modern, serta meningkatnya kemajuan akan ilmu pengetahuan menuntut manusia
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dengan kekayaan dan keanekaragaman hayati baik di darat maupun di laut memiliki peluang yang sangat besar dalam meraih manfaat dari alam, salah satu manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta metodologi penyusunan landasan konseptual laporan seminar tugas akhir dengan judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam. Potensi tersebut menciptakan peluang pengembangan dan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layaknya fenomena alam yang telah terjadi di dunia ini, evolusi makhluk hidup termasuk ke dalam subyek bagi hukum-hukum alam yang dapat di uji melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi termasuk minuman yang digemari oleh pria dan wanita. Minuman yang konon bisa menambah energi ini sangat umum di masyarakat Indonesia. Selain itu, kopi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Untuk memberikan gambaran umum dari isi laporan ini, maka bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang yang mendukung lahirnya pengadaan suatu agrowisata kopi luwak dengan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. subur, dan mendapat julukan sebagai Negara Agraris membuat beberapa. memiliki prospek yang menjanjikan dan menguntungkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terletak di negara beriklim tropis, memiliki tanah yang cukup subur, dan mendapat julukan sebagai Negara Agraris membuat beberapa wilayah di Indonesia cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Globalisasi sering diterjemahkan sebagai gambaran dunia yang lebih seragam dan terstandar melalui teknologi, komersialisasi, dan sinkronisasi budaya yang dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan diuraikan alasan pemilihan judul pada latar belakang yang dilengkapi juga dengan fakta-fakta pendukungnya, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku bisnis. Agar dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode penelitian, yang diperlukan dalam penulisan landasan konseptual Laporan Seminar Tugas Akhir
Lebih terperinciWisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah dari permasalahan yang ingin dipecahkan, tujuan serta metode penelitian yang digunakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang dapat diolah dan dikembangkan untuk dikenalkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang diandalkan di Indonesia. Kopi pertama kali dibawa Belanda masuk ke Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan dalam kehidupanya, kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling utama. Kebutuhan primer itu sendiri meliputi sandang, pangan, papan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempat merupakan salah satu konsep geografi yang terbentuk dari kondisi fisik dan sosial tertentu, seperti dikemukakan Maryani (2011: 22) bahwa tempat dibentuk oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek Kabupaten Sleman merupakan bagian dari wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) dengan luas wilayah 547,82 km² atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN -1- pepeoeoeoekonhcfkjsnfo. SEMINAR TUGAS AKHIR FASILITAS PENUNJANG pepeoeoeoekonhcfkjsnfo
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dilakukannya Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan pariwisata merupakan suatu industri yang berkembang di seluruh dunia. Tiap-tiap negara mulai mengembangkan kepariwisataan yang bertujuan untuk menarik minat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Pulau Jawa. Tingkat kehidupan Jakarta dan sekitarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.
BAB I PENDAHULUAN AQUARIUM BIOTA LAUT I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bila kita lihat fenomena hari ini, hubungan antara kopi dengan gaya hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bila kita lihat fenomena hari ini, hubungan antara kopi dengan gaya hidup masyarakat sangat terkait. Kopi hadir di kegiatan-kegiatan publik seperti seminar,
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Pemilihan Objek
BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Pemilihan Objek Pendidikan merupakan salah satu isu yang akan dikembangkan dalam program-program pemerintahan kabupaten Banyuwangi. Sebagai kota yang termasuk dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya minum kopi terutama di pagi hari sangatlah khas kita dengar setiap harinya. Tidak hanya di pagi hari di saat semua orang akan memulai harinya melainkan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya tarik wisata tersebut berada mendapat pemasukan dan pendapatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khususnya pemerintah daerah dimana daya tarik wisata
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang adalah sebuah perihal atau peristiwa yang menjadi sebab, alasan, awal, sejarah untuk melahirkan suatu perihal dan peristiwa yang baru di masa mendatang. Dalam hal ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki banyak peran di Provinsi Bali, salah satunya adalah sebagai sektor pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang peranan penting bagi keseluruhan perekonomian Nasional. Hal ini, dapat ditunjukkan dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi yang dibutuhkan manusia begitu banyak dan tidak dapat dipisahkan dari keseharian kehidupan. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak semua masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat berbeda dengan ibukota atau daerah-daerah yang lain, luar Jakarta bahkan dari mncanegara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan, salah satu yang terkenal adalah Jawa Barat. Dan Kota Bogor yang merupakan bagian dari wilayah
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara agraris, karena sebagian besar penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Indonesia mempunyai salah satu
Lebih terperinciBerkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah
Berkembangnya perkebunan kopi dari waktu ke waktu dapat memunculkan kekhawatiran terhadap kelestarian kawasan hutan di Aceh Tengah dan Bener Meriah Gayo merupakan daerah dataran tinggi di wilayah tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan membahas mengenai pendahuluan. Adapun aspek yang dibahas meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian yang akan digunakan seperti data primer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terletak di kawasan Ring of Fire, dimana banyak gunung berapi yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan beragamnya keadaan wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Bali termasuk terletak di garis khatulistiwa, memiliki sumber daya alam yang berlimpah seperti sinar matahari sepanjang tahun, udara dan angin yang akrab
Lebih terperinciWedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman jenis budaya, adat istiadat dan seni, dilengkapi dengan pesona wisata alamnya yang sangat
Lebih terperinciGaleri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini
Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kasus Proyek Perkembangan globalisasi telah memberikan dampak kesegala bidang, tidak terkecuali pengembangan potensi pariwisata suatu kawasan maupun kota. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini rutinitas kegiatan masyarakat meningkat, dapat dilihat dari semakin padatnya kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Hal ini dapat menyebabkan mudahnya masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata menjadi industri yang berpengaruh besar terhadap perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Berkembangnya sektor pariwisata terlihat dari munculnya atraksi
Lebih terperinciKOPENG RESORT AND EDUCATION PARK
BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul KOPENG RESORT EDUCATION PARK : Kopeng adalah sebuah desa di kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berada di lereng Gunung Merbabu atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk saat ini, pariwisata merupakan pembangkit ekonomi (terutama untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia), kesejahteraan atau kualitas hidup bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Parfum atau wewangian merupakan aroma yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Aplikasinya pun beragam, mulai dari kosmetik, aromatherapy, obat, hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan memiliki beragam budaya, seni serta wisata yang telah dikenal keindahannya di Indonesia. Ibukota Jawa Tengah
Lebih terperinciLAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIR Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I akan dijelaskan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Metode Penelitian dari penulisan Laporan Seminar Tugas Akhir Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi (Coffea spp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berwisata ke museum selain bertujuan untuk berlibur juga dapat menambah ilmu pengetahuan sekaligus ikut menjaga pelestarian kekayaan budaya bangsa. Menurut situs kebudayaan.kemdikbud.go.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG 1.1 MUSEUM Dalam suatu lingkaran kehidupan tentu ada yang mati dan ada yang lahir, bertahan hidup dan mati meninggalkan dunia. Seni dan budaya yang tumbuh bersama manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, era pembangunan teknologi sudah sangat cepat berkembang di mana suatu produk dari hari ke hari akan memberikan suatu perkembangan yang mana perkembangan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Zaman sekarang ini, media elektronik merupakan salah satu pemberi informasi tercepat, namun walaupun media elektronik dapat cukup memberi informasi yang menjanjikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung sejak tempo dulu terkenal dengan julukan Kota Jajan dan Kota Belanja. Kota ini sekarang dikenal dengan sebutan Kota Outlet dan Kota Super Mall
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir slogan back to nature semakin populer di kalangan masyarakat. Hal ini kemudian memunculkan trend baru yaitu dijadikannya sektor pertanian
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. Kopi adalah komoditas perkebunan Indonesia yang juga sebagai penghasil
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal Kopi adalah komoditas perkebunan Indonesia yang juga sebagai penghasil devisa negara yang cukup mempunyai peran penting. Indonesia saat ini sudah naik peringkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pandangan awal tentang judul yang diambil yaitu Museum Transportasi Darat di Bali. Adapun hal yang dibahas dalam bab ini yaitu latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. 1.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. 1.1 Latar Belakang Anggrek (bahasa latin : Orchidaceae) adalah salah satu tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan kawasan dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan, dan konsep perancangan. Metode perancangan yang digunakan
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan dalam perancangan Taman Wisata Alam di Mlalo adalah mencangkup semua aspek yang berhubungan dengan ide perancangan, identifikasi masalah, teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kekayaan Indonesia akan flora dan faunanya membawa indonesia kepada sederet rekor dan catatan kekayaan di dunia. Tanahnya yang subur dan iklim yang menunjang, memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya peninggalan peninggalan sejarah yang tersebar luas hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan kepariwisataan saat ini telah menjadi sektor yang cukup strategis di dalam perekonomian nasional karena memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijabarkan mengenai latar belakang Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Kebudayaan
Lebih terperincidari laut serta karangnya sampai kepada keindahan panorama gunung yang masyarakat lokal sampai kepada tradisi adat istiadat masyarakat Bali.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali adalah salah satu daerah tujuan wisata terbaik yang ada di Indonesia bahkan dunia. Keindahan alam yang sangat beraneka ragam, mulai dari laut serta karangnya sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan gaya mode pakaian sangat berpengaruh di seluruh dunia. Selalu ada gaya pakaian yang mencerminkan setiap era pada jamannya. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Restoran merupakan sebuah tempat yang didirikan dengan tujuan komersial yang melayani pelanggan serta menyajikan makanan atau minuman yang baik untuk dikonsumsi. Makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Dairi berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 400-1.700 meter diatas permukaan laut, Luas wilayah Kabupaten Dairi 192.780
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Keadaan Museum di Indonesia Keberadaan museum di dunia dari zaman ke zaman telah melalui banyak perubahan. Hal ini disebabkan oleh berubahnya fungsi dan tugas
Lebih terperinciMedan Culinary Center Arsitektur Rekreatif
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kuliner semakin lama semakin berkembang. Banyaknya media cetak, media elektronik yang menyajikan informasi kuliner semakin lama semakin berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara kepulauan dengan beraneka ragam kekayaan alam dan budaya, berbagai produk agrikultur iklim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini akan dijelaskan secara umum mengenai bagaimana latar belakang pemilihan judul proyek, rumusan masalah yang mempengaruhi bagaimana desain proyek nantinya, tujuan proyek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, berlibur merupakan salah satu keinginan banyak orang, atau bahkan ada yang menganggap sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini dapat dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasarn, batasan, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Perekonomian
Lebih terperinciPROPOSAL MUSEUM SAINS DAN TEKNOLOGI DI SURABAYA
PROPOSAL MUSEUM SAINS DAN TEKNOLOGI DI SURABAYA 1. Judul Museum Sains dan Teknologi Di Surabaya 2. Latar Belakang Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Strategi/ Pendekatan Perancangan Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo dikarenakan masih kurangnya fasilitas seperti rest area yang berada di tol Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Kabupaten Pati terletak di daerah pantai Utara Pulau Jawa dan di bagian Timur dari Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan segi letaknya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan (pedesaan), alam bawah laut, maupun pantai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia telah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dengan sangat pesat. Penemuan-penemuan teknologi baru terus berkembang dari masa ke masa demi kesejahteraan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah dan beraneka ragam. Selain itu terdapat juga kekayaan budaya, adat, dan sejarah yang menarik.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Perancangan Perancangan adalah adalah aktivitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya (http://ocw.gunadarma.ac.id). Terdapat bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bali merupakan sebuah pulau kesatuan wilayah dari Pemerintah Propinsi yang mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota madya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Kembang alias Kota Bandung ini dikenal sebagai tempat yang menyediakan berbagai macam jajanan makanan, tempat-tempat untuk berbelanja, udara yang sejuk serta tempat-tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA KOTA BANDUNG Jumlah. Jumlah Tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus menjadi andalan pembangunan Indonesia. Keputusan Presiden (Keppres) No. 38 Tahun 2005, mengamanatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini kegiatan wisata bukan lagi menjadi sesuatu yang tergolong barang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kegiatan wisata bukan lagi menjadi sesuatu yang tergolong barang mewah. Kesadaran akan pentingnya berwisata sebagai upaya relaksasi dari kejenuhan rutinitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih oleh sebagian besar orang sebagai cara untuk mejaga tubuh mereka tetap segar dan bugar.
Lebih terperinci