BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Natar yang beralamatkan Jl. Mawar no.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugi yono, 2012). dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Kota Metro. Waktu penelitian

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Oleh karena itu dalam bab tiga ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 3 Natar dan waktu pelaksanaan. penelitiannya pada tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung dan waktu

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

METODE PENELITIAN. ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. eksperimental atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperimental dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono. terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Baradatu. Waktu penelitian. adalah pada tahun pelajaran 2014/2015.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada Tahun Ajaran 2013/2014. yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 1 Tumijajar. Waktu penelitian ini. adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yang merupakan pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009). Dalam metode penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. karena tidak memenuhi tiga syarat utama dari suatu penelitian eksperimen. rendah di PAUD AN Nur Kecamatan Kemiling.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

III. METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang akurat dan dapat dipercaya.karena penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian adalah lokasi tertentu yang digunakan untuk objek dan subjek yang akan diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka peneliti mengadakan penelitian dengan mengambil lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. B. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Sugiyono (2012) mengemukakan secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

44 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimental). Alasan peneliti menggunakan metode ini karena tidak menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Seniati (2005:37) yang menyatakan bahwa eksperimen Quasi berbeda dengan penelitian eksperimen karena tidak memenuhi tiga syarat utama dari suatu penelitian eksperimen yaitu manipulasi, kontrol dan randomisasi. Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan kelompok kontrol dan randomisasi, peneliti hanya melihat hasil dari pemberian Konseling Kelompok pada siswa kelas X menggunakan satu kelompok eksperimen dan subjek dipilih secara purposive yang kurang disiplin di SMA Negeri 1 Kalirejo. Desain penelitian yang digunakan adalah menggunakan desain eksperimen kelompok tunggal, menggunakan desain O 1 X O 2. Pelaksanaan eksperimen dengan desain ini dilakukan dengan memberikan perlakuan (X) terhadap satu kelompok, yaitu kelompok eksperimen. Sebelum diberi perlakuan, kelompok tersebut diberi pretest (O 1 ), dan setelahnya diberikan posttest (O 2 ). Hasil kedua tes itu dibandingkan, untuk menguji apakah perlakuan memberi pengaruh kepada kelompok tersebut. Bagan desain kelompok tunggal pretest-posttes dapat dilihat dalam gambar berikut: Pretest Treatment Posttest O 1 X O 2 Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

45 Keterangan : O 1 : pengukuran awal kedisiplinan belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalirejo sebelum diberikan perlakuan X : Perlakuan/treatment yang diberikan (pelaksanaan layanan konseling kelompok kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalirejo yang memilki disiplin belajar rendah O 2 : pengukuran akhir kedisiplinan belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalirejo setelah diberikan perlakuan C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber data untuk menjawab masalah. Subjek Penelitian ini disesuaikan dengan keberadaan masalah dan jenis data yang ingin dikumpulkan. Subjek penelitian ini disesuaikan dengan keberadaan masalah dan jenis data yang ingin dikumpulkan. Subjek penelitian ini adalah enam (6) siswa yang memiliki kedisiplinan belajar yang rendah. Subjek didapat dari hasil wawancara yang diberikan oleh guru BK mengenai siswa yang memiliki kedisiplinan belajar siswa yang rendah. D. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2012 : 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini akan dilaksanakan pada dua variabel, yaitu :

46 1. Variabel Independen Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konseling kelompok. 2. Variabel Dependen Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kedisiplinan siswa. E. Definisi Operasinal Definisi operasional merupakan uraian yang berisi perincian sejumlah indikator yang dapat diamati dan diukur untuk mengidentifikasi variabel atau konsep yang digunakan. 1. Kedisiplinan Siswa Kedisiplinan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses berkelanjutan pengajaran dan pendidikan dengan sikap mental yang mengandung kerelaan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan, peraturanperaturan dan norma-norma yang berlaku yang berupa perintah atau larangan dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Siswa dikatakan disiplin apabila siswa tersebut mematuhi peraturanperaturan dan melaksanakan disiplin sekolah menyangkut tugastugasnya serta menaati tata tertib sekolah, guna tercapai tujuan yang baik.

47 Indikator peserta didik yang tidak memiliki kedisiplinan yaitu dengan menunjukan sikap-sikap kebiasaan yang kurang baik seperti, datang ke sekolah tidak tepat waktu, tidak menggunakan atribut sekolah, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, serta membolos sekolah. Jika hal tersebut tidak segera diminimalisir, maka akan sangat mempengaruhi kejenjang pendidikan selanjutnya. 2. Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan masalah kedisiplinan belajar yang melalui dinamika kelompok. Layanan konseling kelompok mengikutkan 6 orang peserta yaitu siswa sebagai klien dalam bentuk kelompok dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok. Terdapat hubungan konseling yang terjadi dalam suasana yang diusahakan baik, yakni hangat, terbuka dan penuh keakraban. Terdapat juga pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (Jika perlu dengan menerapkan metode-metode Khusus), kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. F. Teknik Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data untuk memperoleh data yang sejelas-jelasnya. Menurut Riduwan (2011:69)

48 metode pengumpulan data ialah Teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan terhadap obyek tertentu dalam penelitian. Hadi (Sugiyono, 2012) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan. Alasan peneliti melakukan observasi yaitu untuk menyajikan gambaran realistis peristiwa atau kejadian, menjawab pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia, dan evaluasi. Adapun kelebihan metode pengamatan adalah : 1. Peneliti dapat mengetahui dengan jelas konteks terjadinya suatu kegiatan. 2. Dengan metode pengamatan peneliti dapat memperoleh data yang lebih akurat dan sulit diperoleh dengan cara lain. 3. Peneliti dapat memilih data yang diinginkan sehingga dapat membatasi aktifitas-aktifitas peneliti dalam rangka penghematan waktu untuk pengamatan.

49 4. Data yang diperoleh dari tangan pertama dapat menjadikan peneliti sebagai narasumber untuk orang lain yang ingin mengerti dan menyempurnakan bidang yang ditelitinya. Seperti yang tercantum dalam pedoman observasi, peneliti telah mengetahui aspek kedisiplinan belajar yang diamati dalam penelitiannya. Observasi dalam penelitian ini digunakan saat pretest dan posttest. Hal ini dikarenakan yang diteliti adalah perilaku siswa, sehingga pengamatan terhadap perubahan perilakunya akan lebih mudah dilakukan. G. Uji Persyaratan Instrumen Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka instrumen pengumpulan data harus memenuhi persyaratan yang baik, instrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2006:156). 1. Uji Validitas Instrument Observasi Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan ketika observasi sebelum dan sesudah perlakuan adalah lembar observasi yang merupakan pengembangan dari pedoman observasi berisi rincian dari aspek-aspek yang diobservasi. Validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (construc validity). Menurut Sugiyono (2010) untuk menguji validitas konstruks, dapat digunakan pendapat dari ahli

50 (judgments experts). Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (judgments experts). Hasil yang diperoleh adalah terdapat 20 aspek perilaku yang diobservasi. 2.1 Kisi-kisi Observasi Kedisiplinan Belajar Siswa Variabel Indikator Deskriptor No item 1. Peraturan 1.1 ketepatan waktu dalam mengikuti KBM 1.2 Menjaga buku perpustakaan dan sarana belajar di kelas 1.3 Ketaatan dalam menaati peraturan dan tata tertib sekolah 1,2 3,4 5,6 Kedisiplinan belajar siswa 2. Hukuman 2.1 Menerima sanksi yang diberikan sekolah 7,8 2.2 Tidak membuat keributan di kelas 9,10 3. Penghargaan 3.1 Penerimaan dari lingkungan sekolah 3.2 Pujian dan pengakuan dari teman dan guru di sekolah 11,12 13,14 4. Konsistensi 4.1 mampu datang ke sekolah tepat pada waktunya 4.2 mampu bertanggung jawab atas tugasnya 4.3 mampu mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya 15,16 17,18 19,20

51 2. Uji Reliabilitas Instrumen Observasi Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Teknik mencari reliabilitas untuk reliabilitas lembar observasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan kesepakatan dua pengamat. Hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan dua orang pengamat (peneliti sebagai pengamat 1 dan pengamat 2 yaitu guru bimbingan dan konseling. Menurut Arikunto (2006) jika pengamatannya lebih dari satu orang, perlu diadakan penyamaan-pengamat sampai dicapai persamaan persepsi dari semua pengamat yang akan bekerja mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan metode observasi yang dilakukan oleh dua observer maka uji reabilitas dihitung dengan melihat nilai kesepakatan dengan menggunakan rumus : Keterangan : KK : koefisien kesepakatan 2S : sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama N 1 : jumlah kode yang dibuat pengamat I : jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II N 2 Tolak ukur klasifikasi rentang koefisien reliabilitas dari Riduwan (2011) sebagai berikut :

52 Tabel 3.1 Rentang Koefisien Reliabilitas Observasi Koefisien Reliabilitas 0,80-1,00 0,60-0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Kategori Derajat keterandalan sangat tinggi Derajat keterandalan tinggi Derajat keterandalan sedang Derajat keterandalan rendah Derajat keterandalan sangat rendah Sebelum melaksanakan penelitian, langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu peneliti melakukan uji coba. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah observasi. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 15 April 2013, peneliti melibatkan 10 siswa yang berasal dari siswa SMA Negeri 1 Kalirejo. Alasan peneliti menggunakan responden siswa SMA Negeri 1 Kalirejo sebagai uji coba karena siswa tersebut memiliki kriteria yang sama dengan siswa yang akan dijadikan subjek dalam penelitian baik dari segi umur dan segi tingkah laku siswa. Setelah dilakukan uji coba observasi, hasil pengolahan data terdapat 20 item yang digunakan dengan reliabilitas melalui koefisien kesepakatan yaitu maka dapat dikatakan instrumen ini reliabel. Berdasarkan kriteria tingkat reliabilitas di atas maka tingkat reliabilitas observasi adalah sangat tinggi. Dari hasil uji coba yang diperoleh, maka lembar observasi ini dapat digunakan untuk mengobservasi kedisiplinan belajar di sekolah.

53 3. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiono, 2012). Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis. Arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui dampak dari suatu perlakuan, yaitu mencoba sesuatu, lalu dicermati akibat dari perlakuan tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan uji Wilcoxon yaitu dengan mencari perbedaan mean Pretest dan Posttest. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa dapat digunakan dengan menggunakan layanan konseling kelompok. Uji Wilcoxon merupakan perbaikan dari uji tanda. Karena subjek penelitian kurang dari 25, maka distribusi datanya dianggap tidak normal (Sudjana, 2002) dan data yang diperoleh merupakan data ordinal, maka statistik yang digunakan adalah non parametrik (Sugiono, 2012), sedangkan uji Wilcoxon merupakan salah satu teknik analisi data dalam statistik non parametrik. Penelitian ini akan menguji Pretest dan posttest. Dengan demikian peneliti dapat melihat perbedaan nilai antara pretest dan posttest melalui uji Wilcoxon ini. Dalam pelaksanaan uji Wilcoxon untuk menganalisis kedua data yang berpasangan tersebut, dilakukan dengan

54 menggunakan analisis uji melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science)17. Adapun rumus uji Wilcoxon ini adalah sebagai berikut (Sudjana, 2002): Z= Keterangan : Z : Uji Wilcoxon T : Total Jenjang (selisih) terkecil antara nilai pretest dan posttest N : Jumlah data sampel Kaidah keputusan: Jika statistik hitung (angka z hitung = - 2,207) > statistik tabel (z tabel = 0), maka H 0 diterima (dengan taraf signifikansi 5%) Jika statistik hitung (angka z hitung = -2,207) < statsitik tabel z tabel = 0), maka H 0 ditolak (dengan taraf signifikansi 5%). Hasil perhitungan wilcoxon terdapat di lampiran 6. Hasil menunjukan Hasil analisis data dengan uji signifikansi 5% diperoleh nilai Z hitung = -2,207 dibandingkan dengan nilai Z tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 0. Dari hasil perhitungan didapat Z hitung =-2,207 Z tabel = 0. Sesuai ketentuan dalam uji Wilcoxon, jika Z hitung Z tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan belajar siswa di sekolah dapat ditingkatkan dengan menggunkan layanan konseling kelompok pada siswa SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2012/2013.